Jokowi Disebut Sahabat Perempuan, Srikandi Solo Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin


Aktivis wanita dan ibu rumah tangga di Kota Solo, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Komunitas Srikandi Indonesia (KSI) mendeklarasikan pinjaman kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Deklarasi KSI digelar di Gedung Graha Saba Buana di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1/2019).

Deklarasi tersebut diikuti sekitar 500 penerima dari 20 komunitas wanita dan dihadiri Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, Direktur Penggalang Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ida Fauziyah dan Ketua Umum KSI Yanti Rukmana.

Yanti menjelaskan, nama Srikandi dipilih sebab merupakan simbol suri contoh prajurit wanita dalam pewayangan.

Tujuan pergerakan KSI ialah mengangkat harkat dan tugas perempuan-perempuan Indonesia untuk lebih baik, sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pendukung ekonomi keluarga.

"Deklarasi dilatarbelakangi oleh berkembangnya kerawanan pemilihan presiden di Indonesia yang semakin meningkat," kata Yanti.

Yanti mengatakan, dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin sebab pasangan ini diyakini akan menawarkan kehidupan politik yang higienis dan mengabdi kepada rakyat.

"Srikandi Indonesia percaya diri untuk terus melawan kebohongan, menjaga keluarga untuk tidak gampang tercemar kebohongan," katanya.

Menurut Ida, Indonesia membutuhkan pemimpin yang menimbulkan wanita sebagai sahabat. Pemimpin yang dimaksudkan tersebut ialah Prasiden Jokowi yang kini ini mencalonkan kembali sebagai capres pada Pilpres 2019.

Bahkan, lanjut Ida, empat tahun menjadi pemimpin Indonesia, Presiden Jokowi menempatkan wanita bukan sebagai subordinat (bawahan) melainkan kawan strategis bagi kaum laki-laki.

"Kebersahajaan Pak Jokowi itu aku kira layak untuk kita katakan Jokowi ialah sahabat perempuan," ungkap Ida.

Politikus Senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menambahkan, Presiden Jokowi telah menandakan komitmennya terhadap kaum wanita selama empat tahun terakhir kepemimpinannya, yakni menempatkan wanita dalam pemerintahannya. [kompas.com]

Artikel Terkait