Kemlu Kontak Kantor Dagang Ri Di Taiwan Soal Kabar Mahasiswa Kerja Paksa

Kemlu Kontak Kantor Dagang RI di Taiwan soal Kabar Mahasiswa Kerja PaksaJubir Kemlu Arrmanatha Nasir (Matius Alfons/detikcom)

Jakarta -Ratusan mahasiswa asal Republic of Indonesia dikabarkan disuruh 'kerja paksa' oleh pihak kampus tempat mereka berkuliah di Taiwan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sedang mengontak Kantor Dagang dan Ekonomi Republic of Indonesia (KDEI) Taipei di Taiwan untuk mendapatkan informasi lengkap.

"Sedang saya tanyakan detailnya ke KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Republic of Indonesia Taipei)," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir kepada detikcom, Rabu (2/1/2019).



Untuk diketahui, Republik Republic of Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan sebagai negara. Adapun Taiwan merupakan bagian dari negara China, sehingga tak ada Kedutaan Besar RI di Taiwan.

Kembali ke isu mahasiswa RI dipaksa bekerja, kabar itu salah satunya dipublikasikan oleh media lokal Taiwan News. Seorang anggota parlemen setempat bernama Ko Chih-en melakukan investigasi terkait dugaan praktik 'kerja paksa' yang melibatkan vi kampus.



Berdasarkan penyelidikan Ko, ada 300 mahasiswa RI yang dipaksa bekerja di sejumlah pabrik. Salah satu tempat mereka dipekerjakan adalah pabrik lensa kontak.

Menurut Ko, para mahasiswa itu hanya berkuliah pada Kamis dan Jumat. Sedangkan untuk Minggu hingga Rabu, mereka diantar dengan rider vehicle ke pabrik-pabrik di Hsinchu untuk bekerja mulai pukul 07.30 hingga 19.30 waktu setempat, hanya dengan two jam waktu istirahat. Setiap hari mereka diminta mengepak 30.000 lensa kontak dengan posisi berdiri.

Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri juga akan mengecek informasi ini. Meski demikian, menurut Hanif, ini merupakan ranah Kemlu.

Sumber detik.com

Artikel Terkait