Longsor Mengancam Five Kelurahan Di Kota Bekasi Di Tahun 2019

Longsor Mengancam five Kelurahan di Kota Bekasi di Tahun 2019Foto: Ilustrasi/Isal Mawardi-detikcom

Bekasi -Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Bekasi beberapa bulan ini berpotensi menimbulkan longsor. Sedikitnya ada five kelurahan di Kota Bekasi yang berpotensi terjadi longsor di tahun 2019 ini.

"(Yaitu di) Kelurahan Bojong Rawalumbu, Bojong Menteng, Sepanjang Jaya, Marga Jaya, Margahayu," ujar Wakasatgas Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono ketika dihubungi, Rabu (2/1/2019).

Karsono menyebut, kelima kelurahan yang berpotensi longsor itu berada di sepanjang aliran Kali Bekasi. Menurutnya, penyebab utama longsor karena curah hujan yang tinggi.

Mengacu pada information BMKG, Karsono menyebut curah hujan tinggi berpotensi terjadi pada Januari 2019. Karsono meghimbau warga untuk siaga.

"Tetap Berhati-hati dan waspada dengan kejadian sudah berlangsung, tapi kalau memang ada pergeseran mengungsilah dulu ke tempat yang aman, yang jauh dari kali," ujar Karsono.


Karsono mengatakan, selain longsor, sejumlah bencana perlu diwaspadai warga Bekasi selama 2019. Di antaranya banjir dan angin puting beliung. BPBD Kota Bekasi siaga 24 jam untuk menerima laporan warga.

"Jaga darurat bencana SK (Surat Keputusan) dari Gubernur Jabar (Jawa Barat), dari bulan Nov 2018 sampai Mei 2019 itu waspada siaga banjir, angin puting beliung serta longsor," ujar Karsono.

Sementara itu, ujar Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana mengatakan, pihaknya mengusulkan batu bronjong untuk mencegah longsor di bantaran Kali Bekasi.

"Kita akan ajukan pembangunan tanggul minimal dengan batu beronjong," ujar Arief saat dihubungi terpisah.

Arief mengatakan penanganan dengan batu bronjong sifatnya hanya sementara. Menurutnya, penanganan longsor Kelurahan Sepanjang Jaya lebih baik menggunakan tanggul permanen.

"Harusnya tanggul permanen, sistemnya harus tanggul permanen dibor, kalau tanggul batu beronjol itu sifatnya sementara, kalau permanen itu harusnya sistem bor," ujar Arief.

Ia menambahkan, pihaknya akan melayangkan surat pemNewshuan kepada Kementrian PUPR terkait longsor di Sepanjang Jaya, Rawalumbu. Ia berharap Pemerintah Pusat cepat merespon.

"Imbauan itu yang pertama dengan melihat kondisi cuaca yang tidak menentu supaya jangan sampai bermain principal di DAS (Daerah Aliran Sungai) karena sangat berbahaya. Jadi hindari aja aktivitas yang dilakukan di DAS. Kedua, warga tolong jangan buang sampah di kali. Karena dampaknya ke banjir," ujar Arief.



Sumber detik.com

Artikel Terkait