Jakarta -Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri ingin kaum wanita Indonesia menciptakan pergerakan. Menurutnya, wanita Indonesia kini cenderung hanya mendengarkan, tapi tidak bertindak.
"Kenapa sih kaum wanita kita hanya sering mendengarkan, hanya mendengarkan, tidak kemudian bereaksi. Saya sudah diminta ke luar negeri bicara mengenai perempuan, tapi berdasarkan aku mengapa kok tidak dapat ibarat dulu," ujar Megawati dalam obrolan bersama kaum milenial di kantor DPP PDIP Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
"Dulu zaman penjajahan kaum wanita Indonesia lebih aktif. Ibu-ibu kita ada yang menjadi laskar, menyatukan pikiran, berdialog, sangat intens," kata dia.
Hal berbeda rasakan Mega pada kala kini ini. Menurut dia, wanita kini cenderung tidak aktif dan sedikit yang masuk di bidang politik.
"Kalau aku lihat, kini itu sepi. Kalau masuk politik, wanita jadi aneh, banyak pria dari perempuan. Perempuan hanya satu-dua orang. Padahal konstitusi kita kan sudah menawarkan keleluasaan setiap warga negara mendapat hak yang sama di mata hukum. Artinya terlindungi secara hukum," jelasnya.
Karena itulah, Mega berharap kaum wanita menciptakan pergerakan. Meski selalu dianggap hanya sebagai 'konco wingking' atau sahabat di belakang, bagi Megawati, wanita harus tetap cerdas dan berilmu berbicara.
"Saya ingin ada pergerakan kaum perempuan. Kenapa sih kan bapak-bapak ini bilang kalau wanita itu konco wingking (teman di belakang) kalian itu harus berdandan dengan cantik. It's oke, boleh kita mempercantik diri, kita tapi tetap harus cerdas, kemudian pandai bicara, tahu hak-haknya," pungkasnya.
Sumber detik.com