Mengingatkan Yang Lupa..


Korban pemberontakan PKI
di Madiun 1948,Ulama di bunuh
Suatu pagi 17 agustus 1945, ketika usai memproklamirkan kemerdekaan di kediaman Soekarno Jalan Pegangsaan Timur, Soekarno berkata kepada segelintir orang yang hadir, " Saudara saudara sekalian, dengan demikian kita telah merdeka " bunyi Soekarno terkesan lambat. Bukan sebab ia tidak bersemangat memproklamirkan kemerdekaan tapi sebab memang ketika itu Soekarno sedang sakit malaria. Seusai menyampaikan itu Soekarno pribadi masuk ke kamar tidurnya. Tidak ada obrolan dan diskusi sesudah itu. Semua hadirin pergi secara membisu diam. Maklum ketika itu kekuasaan masih di bawah kendali Jepang. Namun semua yang hadir ketika proklamasi itu di ikrarkan , sadar bahwa pada dikala itu revolusi telah di mulai. Selanjutnya apa? Ada tiga kelompok yang telah usang saling mengintai yaitu Islam dan Komunis di satu sisi dan Nasionalisme dan tentara di sisi lain. Setelah proses mempertahankan apa yang di proklamirkan dengan darah dan nyawa, alhasil Indonesia berhasil mengusir rezim kolonial Belanda. Selanjutnya terjadi kekosongan. PKI di bawah Muso melaksanakan perebutan kekuasaan di tahun 1948. Namun berhasil di gagalkan oleh TNI. Luka sejarah itu selalu membekas sebab PKI tidak mengganyang nasionalis tapi para tokoh agama Islam.

Sejak dikala itu antara PKI dan Islam selalu saling berhadapan dan saling mengincar untuk memusnahkan. Politik untuk ketulusan oleh para pendiri negara mulai tergredasi. Yang ada ialah politik untuk kekuasaan. Makanya Soekarno tidak begitu merasa bersalah ketika membubarkan konstituante di tahun 1959 yang ingin merubah UUD45. Padahal pemilu 1955 merupakan pemilu paling demokratis yang pernah ada di Indonesia. Soekarno mencanangkan kembali ke UUD45 namun membungkusnya dengan manifesto politik Nasionalis , Agama dan komunis ( NASAKOM) dalam satu barisan demokrasi terpimpin. Amerika CS mulai bersikap bermusuhan dengan Soekarno yang semakin besar lengan berkuasa kekuasaannya. Apalagi Soekarno dikukuhkan sebagai Presiden seumur hidup. Demokrasi mati!. Barisan Islam moderat meradang melihat cara Soekarno berpolitik. Mana mungkin agama dan komunis bersatu. Itu sama saja menyatukan minyak dengan air. Maklum, walau Islam dan komunis punya platform usaha yang sama namun metode  berbeda sekali. Namun luka sejarah tak pernah lupa bahwa PKI pernah menggorok leher kiayai demi rencana merebut kekuasaan. Tahun 1958 - 1961, kelompok Islam moderat melaksanakan pemberontakan yang dikenal dengan PRRI. Pemberontakan ini di dukung oleh Amerika dalam konteks perang dingin, antara Komunisme ( Pakta Warsawa ) dan Amerika ( NATO).  Namun Tentara Nasional Indonesia dan PKI tetap di barisan Soekarno sehingga pemberontakan PRRI gampang di hancurkan. Tokoh PRRI masuk penjara.

Pendukung PKI di bantai,
Aksi balas dendam1965
Ketika PKI semakin mesra dengan Soekarno , Amerika tidak lagi menggunakan politik merangkul Islam untuk menjatuhkan Soekarno. Kegagalan PRRI sudah cukup menandakan politik Islam tidak pernah solid. Tapi mendekati Tentara Nasional Indonesia yang merasa jadi anak tiri Soekarno. Design seni administrasi menjatuhkan Soekarno melalui pelatihan perwira muda Tentara Nasional Indonesia sambil memprovokasi umat Islam bahwa PKI anti Tuhan,  di laksanakan melalui operasi CIA dan luka sejarah 1948 terus di ingatkan kedalam pikiran umat islam. Entah bagaimana sampai meletus G30S PKI dan ini menjadi pemicu terjadinya bentrokan horisontal antara Komunis dan Umat Islam dengan Tentara Nasional Indonesia di belakang Islam. Ratusan ribu massa PKI di bunuh, darah kembali mengenak sungai di bumi pertiwi. Balas dendam terjadi dan alhasil PKI di nyatakan partai terlarang. Soekarno Jatuh. Elite PKI di aturan mati dan di Penjara seumur hidup. Soeharto berkuasa namun sebenarnya yang berkuasa ialah Amerika dan Sekutunya. SDA Indonesia di kuasai ( lihat gambar disamping). Secara politik di rantai dengan denah hutang luar negeri. Untuk itu di perlukan stabilitas keamanan dan politik biar stabilitas ekonomi terjaga. Karenanya barisan agama, nasionalis, sosialis di rantai dengan politik azas tunggal Pancasila. Yang berseberangan di gebuk dan di penjarakan. Kelompok Islam yang coba berontak di bedil oleh tentara. Operasi militer di berlakukan di wilayah konflik dengan membuang HAM ke tong sampah.  Soeharto berkuasa idiologi mati dan agama di kebiri. dewan perwakilan rakyat hanya di isi oleh politikus berwajah kardus yang hanya bertugas berkata " setuju". Demokrasi mati! 

Peta SDA yang  di kuasai Amerika 
32 Tahun Soeharto berkuasa , nakal di cekal dan di penjara , ada juga yang di bunuh lewat operasi militer. Kutbah Jumat di sensor dan pengajian umum di larang. Namun KKN tumbuh subur yang memanjakan Tentara Nasional Indonesia dan elite politik kardus serta para kroni yang akrab dengan Cendana. 90% SDA di kuasai Amerika Cs. Ketika Perang hirau taacuh usai dan Soeharto mulai tidak di manjakan Amerika, Soeharto kembali ke nostalgia tahun 1965 dimana ia tertolong dengan tunjangan Islam. Soeharto merangkul intelektual Islam dan ICMI di bentuk. Ketika kabinet di isi oleh orang ICMI. Amerika tidak sanggup mendapatkan perubahan perilaku politik Soeharto yag ke kanan. Kembali Amerika menggunakan perwira Tentara Nasional Indonesia dan barisan Islam yang sakit hati untuk memprovokasi pendukung Soeharto berkiblat dengan kelompok reformis. Dan dengan satu ledakan shock banking lewat operasi hedge fund Soros, ekonomi yang hendak tinggal landas pribadi nyengsep ke tanah. Soeharto jatuh. Rezim reformasi bangkit. Kembali Amerika menang. Platform politik di rubah dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 45. Era Demokrasi liberal terjadi dan neoliberal mendapat tempat. Tentara Nasional Indonesia masuk barak. Politisi sanggup singgasana. Apa yang diperlukan Amerika tak lain lahirnya rezim politik pragmatis. Suara rakyat bunyi Tuhan namun sebab inilah neocolonialisme terjadi melalui rezim reformis yang pro-pasar bebas.

Namun sesudah rezim reformis tampil lebih 15 tahun, hal yang tak pernah di perhitungkan Amerika ialah tampilnya si tukang kayu yang bukan elite partai sebagai Presiden melalui pemilu langsung. Jokowi nama Presiden itu. Ia tidak mau menjadi boneka Amerika CS. Ia ingin berteman dengan siapapun namun dengan prinsip kepentingan nasional diatas segala galanya. Kepentingan nasional itu di tuangkan dengan agenda Nawacita. Amerika meradang sebab Indonesia bukan lagi hak eklusifitas politik untuk menguasai SDA. Indonesia menjadi terbuka bagi siapa saja,termasuk dengan China yang sekarang menjadi kekuatan ekonomi dunia. Kembali Amerika melancarkan design usang yaitu merangkul Islam dan barisan Tentara Nasional Indonesia yang sakit hati. Kepada golongan Islam , Amerika meniupkan keinginan negeri nirwana di bawah bendera Khilafah Islam dan bahaya PKI yang anti Tuhan. Kepada Tentara Nasional Indonesia barisan sakit hati, di tiupkan sorga 32 tahun rezim Soeharto berkuasa. Makara antara barisan Tentara Nasional Indonesia sakit hati dengan barisan Islam bersatu melawan Jokowi namun dengan keinginan berbeda. Mereka tidak akan mungkin bersatu jikalau berhasil menang.  Siapapun yang bekuasa akan menzalimi yang lain, sebab yang menang sebenarnya ialah Amerika CS dengan agenda keunggulan terhadap China dalam perebutan efek di Asia Pacific dan memenangkan konplik maritim China selatan

Sejarah di baca dengan cermat oleh Jokowi dan para elite yang sekarang berkuasa termasuk TNI. Bahwa bahaya idiologi apapun termasuk agama untuk melaksanakan revolusi tidak akan pernah terjadi lagi selagi rakyat di cerdaskan dengan susukan demokrasi di buka lebar dan pembangunan indonesia centris berjalan efektif khususnya di wilayah yang selama ini di pinggirkan, serta pembrantasan korupsi terus di efektifkan. Ancaman dari segelintir orang yang terpengaruh dengan  provokasi media yang didanai oleh Amerika CS tidak akan efektif kecuali hanya untuk segelintir orang yang masih suka bernostalgia perihal masa kemudian yang busuk bau darah demi sebuah kekuasaan. Jokowi akan baik baik saja sebab lebih banyak orang waras daripada yang irasional dalam berpolitik dan menyikapi perubahan yang ada kini...

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait