Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini dibuka menguat tajam. Rupiah bahkan selangkah menuju level Rp13.000 per USD.
Senada, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terus menguat pada pembukaan perdagangan saham pagi ini.
Mengutip Bloomberg, Senin, 7 Januari 2019, rupiah menguat tajam sampai mencapai 177,5 poin atau setara 1,24 persen ke posisi Rp14.092 per USD.
Pada awal pembukaan perdagangan rupiah sempat berada di level Rp14.177 per USD dibandingkan sebelumnya yang berada di Rp14.270 per USD.
Sementara mengutip data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.100 per USD. Rupiah menguat sampai mencapai 245 poin atau setara 1,7 persen dari sebelumnya dibuka di Rp14.345 per USD.
Gerak IHSG juga menguat tajam dibandingkan penutupan pekan lalu. IHSG melesat sampai 72,583 poin atau setara 1,157 persen ke posisi 6.347.
Volume perdagangan tercatat sebanyak 614 juta lembar saham senilai Rp532 miliar. Sebanyak 187 saham menguat, 21 saham melemah, dan 116 saham stagnan.
Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada menyampaikan indikasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga kebijakannya (Fed Fund Rate) di 2019 menciptakan USD semakin melempem. Kondisi itu menciptakan potensi rupiah terus akan bergerak menguat.
"Dari sisi tren masih memungkinkan untuk kembali faktual seiring dengan pergerakan USD yang berbalik melemah," kata Reza, Senin 7 Januari 2018.
Selain itu, rilis data perekonomian perihal cadangan devisa hari ini juga disinyalir akan membantu menopang rupiah lebih menguat. Kalau pasar merespons faktual rilis tersebut rupiah akan melanjutkan penguatan.
"Ada rilis cadangan devisa, ini tinggal melihat reaksi pasar. Kalau faktual maka itu akan membantu rupiah bertahan naik," ucap dia. [metrotvnews.com]