Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin agresif, sehingga rupiah terus menguat sejalan dengan omongan Jokowi beberapa waktu lalu. Mata uang Garuda tersebut terus menghantam mata uang Paman Sam. Dolar AS terus turun dan lengser ke posisi Rp 13.990.
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (7/1), dolar AS siang ini keok ke level terendahnya di Rp 13.990.
Padahal, pagi tadi, dolar AS masih bertengger di posisi Rp 14.265. Artinya, gres setengah hari rupiah sudah menguat 275 poin.
Penguatan rupiah ini sebelumnya sudah diprediksi, baik oleh Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter maupun pemerintah yang disampaikan eksklusif oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi pada 3 Desember 2018 memprediksi mata uang dolar AS akan terus melemah terhadap rupiah. Pada ketika itu, nilai tukar rupiah menguat dan ditutup pada posisi Rp 14.240. Penguatan rupiah terjadi sebab membaiknya mendasar perekonomian Indonesia, yaitu inflasi yang terjaga di 3,2 persen dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III sebesar 5,17 persen.
Membaiknya mendasar ekonomi menjadi sentimen positif bagi investor luar negeri untuk membawa kembali uangnya ke pasar modal Indonesia, sehingga memicu penguatan rupiah.
"Saya dengar arus modal infonya sudah kembali lagi masuk, masuk, masuk. Jangan kaget nanti bila dolar AS turun terus, enggak tahu hingga berapa. Tapi kita juga ingin turunnya tidak drastis sebab kita masih membutuhkan untuk persaingan dalam ekspor produk Indonesia,” ungkap Jokowi ketika menghadiri CEO Network di The Ritz-Carlton, tempat Sudirman, Jakarta, Senin (3/12).
Saat itu, rupiah terus menguat sehabis melemah cukup dalam hingga mencapai posisi terendah di angka Rp 15.231 pada 31 Oktober 2018. Memasuki November hingga awal Desember 2018, rupiah menguat dan memukul keperkasaan dolar AS.
Namun, keperkasaan rupiah memudar sehabis pernyataan Jokowi pada 3 Desember. Rupiah kembali melemah hingga berada pada posisi Rp 14.550-14.600 selama Desember.
Memasuki awal 2019, rupiah kembali memasuki babak baru. Prediksi Jokowi mendekati kenyataan. Rupiah terus menguat semenjak 3 Januari. Penguatan tertinggi dimulai semenjak 4 Januari, yaitu rupiah ditutup di Rp 14.185. Siang ini, hasilnya omongan Jokowi terbukti, rupiah menguat hingga berada di posisi tertingginya di Rp 13.990. [kumparan.com]