Jakarta -PKS mengaku tidak memakai dan menyunting video abjad komik Si Juki menjadi konten kampanye. PKS menyebut logo partainya hanya ditempel di video itu.
"Kalau dari informasi yang saya dapat, itu ada seseorang ambil konten Si Juki tanpa izin dan melekat logo PKS juga," kata Ketua DPP PKS, Dedi Supriadi, dikala dihubungi, Senin (7/1/2019).
Karakter komik Si Juki / Foto: Pionicon |
Dedi menegaskan bahwa video yang beredar bukanlah buatan Humas atau Media Center PKS. Oleh lantaran itu, berdasarkan Dedi, ini ialah urusan Faza dengan pembuat video yang memakai abjad Si Juki tanpa izin ini.
"Saran saya sebaiknya yang bersangkutan berurusan dengan pembuat kontennya," ujarnya.
Protes ini awalnya disampaikan Faza lewat Twitter. Dia juga menghubungi beberapa politikus PKS yaitu Nasir Djamil dan Mardani Ali Sera. Tidak usang kemudian, video-video yang 'mencaplok' abjad Si Juki itu sudah dihapus.
Faza juga menyampaikan bahwa pembuat dan pengunggah video itu sudah menciptakan status undangan maaf di Facebook, meski tanpa mention atau minta maaf eksklusif kepada dirinya. Dalam wawancara sebelumnya, yang menjadi perhatian Faza ialah pendidikan soal hak cipta untuk kader-kader partai politik.
Merespons hal ini, Dedi menyampaikan PKS sudah menyerukan hal ini kepada kader-kadernya. Para calek diajarkan untuk tidak melanggar hak cipta.
"Kalau PKS jelas, selalu menyerukan dan mengajarkan anggotanya untuk menciptakan konten yang tidak melanggar hak kreatif pihak lain," ucap Dedi.
Sumber detik.com