Polda Ntb Jelaskan Soal Polisi Sobek Buku Di Posko Prabowo-Sandi

Polda NTB Jelaskan soal Polisi Sobek Buku di Posko Prabowo-SandiFoto: Screenshot video viral

Jakarta -Video berjudul 'Penyobekan buku tamu di rumah aspirasi Prabowo-Sandi oleh polisi' ramai beredar di media sosial. Polisi memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang melatarbelakangi munculnya video itu. Polda NTB menyatakan apa yang terjadi dalam peristiwa itu murni kesalahpahaman.

Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki sedang marah-marah kepada beberapa polisi. Insiden itu disebut terjadi di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandiaga di NTB. Dalam video itu, laki-laki tersebut meminta polisi tidak seenaknya menyobek kertas karena khawatir ada catatan nomor telepon yang hilang.

"Bapaknya mungkin datang, cuma kan nggak boleh begitu. Takutnya, kalau dirobek salah-salah kita punya, teman-teman yang punya nomor kan jadi hilang, gitu lho, kan begitu," kata pria tersebut seperti dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (2/1/2019).



Dimintai konfirmasi mengenai hal ini, Kabid Humas Polda NTB I Komang Suarta menyatakan insiden tersebut terjadi pada Selasa (1/1/2019) pagi. Awalnya, ada sejumlah polisi dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) yang singgah di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi.

Saat itu, ada salah satu polisi yang menerima telepon. Polisi tersebut membutuhkan kertas, sehingga kemudian menyobek kertas buku undangan yang ada di Rumah Pemenangan Prabowo-Sandiaga.

"Jadi ceritanya begini, anggota kita kan dalam pelaksanaan Operasi Mantap Brata (Satgas OMB) Pilpres melaksanakan kegiatan di KPU. Habis dari KPU, karena sudah sering mereka berkumpul di sana, di rumah pemenangan Sandi-Prabowo ini, kan sudah kenal sama Ibu Sri (salah satu pengurus rumah pemenangan Prabowo-Sandiaga), sudah kenal udah lama, sering taruh motor di situ, tiba-tiba ada seorang perwira Pam Opvit di telepon, ada laporan," kata Komang saat dihubungi detikcom, Rabu (2/1).

"Sudah itu dia masuk ke dalam ada Ibu Sri, minta izin, 'Ibu saya minta kertas ya yang paling belakang.' 'Ya silakan.' Dia robek. Kertas yang paling belakang kan kertas yang sudah tinggal separuh, tidak full, ada buktinya," lanjut Komang sambil mengulas percakapan polisi dengan pengurus rumah.



Setelah kertas disobek, sambung Komang, datang seseorang bernama Andi yang juga pengurus Rumah Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Komang menuturkan bahwa Andi langsung marah-marah ke polisi yang menyobek kertas itu.

"Tiba-tiba datang Madam atau Andi. Nah itu marah-marah, dikira merobek buku undangan gitu tanpa diketahui dari Ibu Sri apakah dia robek sendiri atau sudah minta izin," terang Komang.

"Ternyata dia (polisi) sudah minta izin. Akhirnya salah paham kan. Tahu-tahu ada dimasukkan YouTube, dimasukkan Facebook. Padahal itu dia (polisi) belum klarifikasi," imbuhnya.

Insiden tersebut kemudian diklarifikasi kedua belah pihak. Menurut Komang, Andi menyadari insiden itu hanya salah paham dan sudah mengklarifikasi insiden itu melalui sebuah video.

"Setelah dikumpulkan bersama, diklarifikasi baru dia minta maaf si Madam atau Andi ini yang mengatakan merobek. Itu videonya juga sudah ada, video dia (Andi) mengucapkan kesalahpahaman saja, setelah itu ada mediasi. Jadi sudah selesai," tutur Komang.

Sumber detik.com

Artikel Terkait