Terdampak Tsunami, Target Kunjungan Wisata Di Gunungkidul Gagal

Terdampak Tsunami, Target Kunjungan Wisata di Gunungkidul GagalPantai Sepanjang Gunungkidul. (Foto: Pradito R Pertana/detikcom)

Gunungkidul -Target kunjungan wisata saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) di Kabupaten Gunungkidul yang bergatung pada destinasi pantai, tak tercapai. Penurunan tersebut diperkirakan karena dampak seismic sea wave Selat Sunda dan adanya kabar peringatan dini gelombang tinggi dari BMKG.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan terhitung sejak tanggal 22 Desember 2017 hingga tanggal 31 Desember 2018 jumlah kunjungan wisata hanya mencapai 176.707 wisatawan. Padahal, target kunjungan wisata untuk libur Nataru 2018 adalah 344 ribu wisatawan.

"Tidak tercapai (target kunjungan wisata libur Nataru). Kunjungan wisata akhir tahun 2018 ditambah kemarin (1/1) saja hanya 218.957 wisatawan. Padahal saat libur Nataru tahun lalu bisa sampai 290 ribu wisatawan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (2/1/2019).


Sambung Hary, dengan penurunan tersebut maka target kunjungan wisata tahun 2018 tidak tercapai. Mengingat hingga 31 Desember 2018 wisatawan yang datang tercatat baru 3.040.095 pengunjung, sementara target wisatawan hingga akhir tahun sebanyak 3,5 juta pengunjung.

"Target PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor wisata juga tak tercapai, target tahun 2018 kan Rp 28,2 miliar hanya tercapai Rp 24, ii miliar," ucapnya.


Disinggung mengenai penurunan kunjungan wisata di Kabupaten Gunungkidul, Hary menyebut bahwa dampak seismic sea wave Selat Sunda mempengaruhi psikologis wisatawan untuk mengunjungi pantai. Selain itu, kondisi cuaca juga membuat wisatawan berpikir dua kali untuk berkunjung ke Pantai.

"Sebenarnya penurunan itu dimulai pasca badai cempaka, ditambah gelombang tinggi pertengahan tahun dan adanya seismic sea wave di Banten (Selat Sunda)," pungkasnya.

Sumber detik.com

Artikel Terkait