Jakarta -Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf Hasyim mengatakan menyambut tahun baru 2019 paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi akan menerapkan model kampanye pilpres yang lebih produktif.
Menurutnya Prabowo-Sandi akan lebih fokus menyampaikan program-program ekonomi yang akan dilaksanakan bila memenangi Pilpres 2019 nanti.
Program-program ekonomi tersebut merupakan jawaban dari persoalan yang dialami masyarakat di tingkat akar rumput, seperti petani, buruh, hingga ibu rumah tangga.
"Ketika kita berkeliling ke daerah-daerah, pasti ada keluhan dari warga, terutama dari petani. Petani banyak menjerit karena pemerintah buka keran impor. Republic of Indonesia negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, tapi masih impor garam. Bahkan ada beberapa jenis ikan pun yang kita impor dan ini jadi keluhan warga Republic of Indonesia yang ada di pedesaan," tutur pria yang akrab disapa Gus Irfan tersebut dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1/2019).
Hal tersebut disampaikannya dalam acara refleksi akhir tahun di Jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (31/12) kemarin.
Untuk itu ia mengatakan jika Prabowo-Sandi terpilih, maka keduanya akan mengupayakan dalam mengurangi masalah impor.
"Maka kami sampaikan ke masyarakat bahwa dengan Prabowo-Sandiaga jadi presiden dan wakil presiden kita akan berusaha mengurangi impor, khususnya yang bisa diproduksi di Indonesia," terang cucu salah satu pendiri NU ini.
Selain itu paslon Prabowo-Sandi juga berkomitmen untuk tidak menggunakan politik identitas sebagai alat memenangi kontestasi demokrasi.
"Alhamdulillah politik identitas sudah mulai berkurang, setiap saya mendampingi Pak Prabowo dan Bang Sandi ke daerah-daerah, hampir sudah tidak ada lagi. Kita juga berusaha menghindari politik identitas karena kita paham ini bukan pertandingan antara NU dan bukan NU," ungkapnya.
Tonton juga video 'Prabowo-Sandi Siap Jawab Tuduhan soal HAM di Debat Pilpres':
Sumber detik.com