Rommy: Ppp Ikuti Garis Politik Kebangsaan Nu Dan Muhammadiyah

Rommy: PPP Ikuti Garis Politik Kebangsaan NU dan MuhammadiyahFoto: PPP

Jakarta -Saat menggelar tasyakuran harlah PPP ke-46, Ketua Umum PPP, M. Romahurmuziy menceritakan sejarah partai yang dibuat hasil fusi empat partai politik yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Parmusi.

Permusi, berdasarkan Rommy, dilahirkan oleh sejumlah ormas Islam, salah satunya yaitu Muhammadiyah. Sehingga sanggup dikatakan bahwa PPP lahir dari banyak ormas Islam, yang terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah.

"Sebagai partai yang lahir dari banyak sekali ormas Islam, ibarat NU dan Muhammadiyah, maka PPP mengikuti garis politik kebangsaan yang ditetapkan NU dan Muhammadiyah," kata laki-laki yang dipanggil Rommy ini dalam keterangan tertulis, Senin (7/1/2018).



Menurut Rommy ketika memperlihatkan sambutan harlah di Kantor DPP PPP Jl Diponegoro No 60, Minggu (6/1), garis kebangsaan NU dan Muhammadiyah ini ditunjukkan dengan oke menimbulkan Pancasila landasan negara.



Pada Muktamar tahun 1936, NU telah menyebut bahwa Indonesia merupakan Daarul Islam atau negara Islam. Kemudian oada perkembangannya, para tokoh NU menjelang kemerdekaan 1945 menjadi pendiri bangsa yang menyetujui Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berlandaskan Pancasila. Inilah tafsiran Darul Islam untuk konteks Indonesia.

Sementara itu Muktamar Muhammadiyah ke-47 pada 2015 menyebut Indonesia yang berlandaskan Pancasila ini merupakan Darul Ahdi Wa Syahadah (negara kesepatan dan persaksian). Pancasila merupakan kesepatan para pendiri bangsa.



Saksikan juga video 'Milad Ke-46 PPP, Rommy Sindir Prabowo Berbohong':

[Gambas:Video 20detik]



Rommy: PPP Ikuti Garis Politik Kebangsaan NU dan Muhammadiyah


Sumber detik.com

Artikel Terkait