Jakarta -Nurhayati (36) tewas dibunuh oleh Haris Prastiadi, mantan petugas satpam Apartemen Green Pramuka. Nurhayati, yang diketahui bekerja di tempat hiburan, merupakan tulang punggung keluarga.
Jasad Nurhayati dimakamkan di TPU Budhi Darma, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (7/1/2019). Di mata saudaranya, Nurhayati merupakan sosok yang sangat baik dan pekerja keras.
"Nurhayati, adik saya ini orangnya baik, tulang punggung keluarga, suka bantu keluarga, nggak pernah ngeluh. Pekerja keras. Dari semenjak kakaknya belum punya anak ia sudah jadi tulang punggung keluarga," ujar sang kakak, Nurlela, di lokasi.
"Dia dulu pernah punya rumah di Cilincing, terus sehabis (rumah) dijual, ia pindah ke apartemen. Dia tempat kerjanya ya di sebuah tempat hiburan di Jakarta Pusat. Dia tinggal sendiri di sana (Apartemen Green Pramuka) semenjak 2011," katanya.
Nurlela menyampaikan tidak mengetahui persoalan yang dihadapi adiknya. Sekalipun persoalan asmara. Selama ini, setahu dia, Nurhayati hanya bekerja dan membantu mencukupi kebutuhan keluarga kakaknya.
"Nggak tahu saya jika persoalan kayak gitu, yang saya tahu ia sayang banget sama bawah umur saya. Jangankan bawah umur saya, kebutuhan saya dipenuhin juga.Saya dikasih perjuangan warung, dibelanjain buat sehari-hari. Anak saya juga ada yang ditanggung dia," tuturnya.
Nurhayati dibunuh di lorong lantai 16 Tower Chrysant pada Sabtu (5/1/2019). Dia mengalami setidaknya 10 luka tusuk di tubuhnya. Pelaku, mantan petugas satpam Apartemen Haris, telah ditangkap polisi di Perumahan Klender, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2019), sekitar pukul 14.00 WIB.
Sumber detik.com