Sudirman Said Kritik Pembangunan Kala Jokowi, Tkn: Rabun Kenyataan


Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, mengkritik pembangunan ekonomi di masa Presiden Joko Widodo. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut Sudirman yang merupakan eks Menteri ESDM di pemerintahan Jokowi itu tak dapat lihat melihat kenyataan dengan jelas.

"Sudirman Said, pernah menjadi menterinya Pak Jokowi, tapi politik menciptakan beliau rabun melihat kenyataan," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Kamis (10/1/2019).

Sudirman menilai pembangunan ekonomi dilakukan Jokowi demi kepentingan elektoral semata. Ia menyebut Jokowi membangun tanpa perencanaan yang matang.

Ace lantas memaparkan sejumlah terobosan yang dilakukan Jokowi semenjak menjabat pada 2014. Ia menyampaikan Jokowi melaksanakan transformasi dalam pembangunan ekonomi.

"Gaya kepemimpinan Pak Jokowi tidak terjebak rutinitas birokrasi, keluar dari zona nyaman para teknokrat, tapi melaksanakan lompatan-lompatan yang akibatnya tidak instan dan mempunyai dampak jangka panjang," terperinci Ace.

Politikus Partai Golkar itu mencontohkan pembangunan merata di seluruh Indonesia yang dilakukan Jokowi. Andai Jokowi membangun demi kepentingan elektoral, berdasarkan Ace, Jokowi hanya akan berkonsentrasi di wilayah Jawa.

"Kalau hanya memikirkan elektoral, maka infrastruktur hanya dibangun di Jawa. Karena populasi pemilih lebih banyak didominasi di Jawa. Tapi Pak Jokowi keluar dari kepentingan elektoral semata dengan melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur yang bersifat Indonesiasentris, bukan Jawasentris, di perbatasan, di pulau terdepan, dan Indonesia Timur," tuturnya.

Ace juga mencontohkan soal harga BBM. Jokowi mengupayakan BBM satu harga se-Indonesia.

Tak hanya itu, Ace lalu menyinggung pembubaran Petral di masa Jokowi. Jokowi, kata Ace, berupaya meningkatkan daya saya ekonomi dengan membongkar mafia-mafia ekonomi.

"Telah dibuktikan oleh Pak Jokowi dalam empat tahun ini dengan melaksanakan perubahan besar-besaran dalam peningkatan daya saing ekonomi, fasilitas berusaha dan membongkar mafia-mafia ekonomi. Termasuk di sektor energi dan sumber daya mineral, Jokowi membubarkan Petral. Ternyata sehabis tidak jadi menteri, Sudirman jadi cepat lupa," ujar Ace.

Kemudian, dalam aspek pertolongan sosial, Ace menyebut Jokowi juga telah melaksanakan reformasi sistem. Lewat KIP, KIS, dan PKH, penyaluran bagi masyarakat yang membutuhkan makin efektif.

"Saya berikan satu pola lagi dalam reformasi sistem pertolongan sosial. Bukan hanya dengan memperbesar cakupan peserta manfaat kartu KIP, KIS dan PKH tapi menciptakan sistem penyaluran lebih efektif dalam empat tahun ini. Sehingga kemiskinan dapat turun," sebut Ace. [detik.com]

Artikel Terkait