Sebagian besar warga yang terdampak tragedi tsunami di wilayah Lampung Selatan memberikan cita-cita mereka untuk segera dilakukan relokasi ke kawasan yang relatif lebih kondusif untuk dihuni. Saat meninjau posko pengungsian yang didirikan di lapangan tenis indoor Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Presiden Joko Widodo mendapatkan seruan tersebut dari warga Pulau Sebesi yang mengungsi.
"Tadi sudah saya tanyakan kepada masyarakat Sebesi. Intinya mereka juga ingin direlokasi agak naik. Sudah tidak berani lagi di bibir pantai," kata Presiden di lokasi pengungsian, Rabu, 2 Januari 2019.
Di posko tersebut, kurang lebih seribuan warga dari Pulau Sebesi mendapatkan perawatan dan kawasan berteduh sementara pascabencana tsunami Selat Sunda. Sebagian besar warga meminta biar hunian mereka di lokasi dikala ini direlokasi dari tempatnya semula.
Hal yang sama juga disampaikan oleh sejumlah warga yang berada di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Desa tersebut merupakan titik kedua yang ditinjau Presiden dalam kunjungan kerjanya kali ini.
"Tadi yang di Way Muli juga sama. Ada satu-dua yang masih ingin di pinggir, tapi hampir 90 persen minta biar direlokasi ke kawasan yang lebih di atas," tuturnya.
Sebelumnya, dikala meninjau desa tersebut, Presiden menyampaikan bahwa penataan tata ruang terutama bagi wilayah-wilayah yang berada di sekitar garis pantai sudah mendesak untuk dilakukan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa jawaban tragedi tsunami.
Tigapuluh menit berada di rumah sakit, Kepala Negara menjenguk dan sempat berdialog dengan para korban yang sedang dirawat di RSUD Dr. H. Bob Bazar SKM, Kabupaten Lampung Selatan.
Sejak terjadi tragedi tsunami, rumah sakit tersebut telah memperlihatkan pelayanan kepada lebih dari 400 pasien yang mengalami luka-luka jawaban tragedi tsunami. Saat ini tengah dirawat 39 korban terdrampak tragedi tsunami. [Biro Pers Istana]