Anggota Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf, Muhammad Romahurmuziy berharap para ketua umum partai politik dapat mencegah anggotanya untuk tidak melaksanakan hal-hal yang tidak benar, terutama hoaks dan ujaran kebencian.
Hal ini terkait banyaknya kasus-kasus hoaks layaknya 7 kontainer surat bunyi yang sempat menyeret nama Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, ialah Andi Arief.
Dirinya berharap, tidak ada anggota partai politik yang memakai hoaks serta ujaran kebencian sebagai sarana untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
"Marilah kita sebagai pimpinan partai politik sama-sama bukan hanya dr diri kita sendiri tetapi meneruskan kepada seluruh kolega dan bawah umur buah di parpol masing-masing," ujar Romi ketika ditemui di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Dirinya mengatakan, hoaks dan ujaran kebencian menjadi fitnah, apalagi sebagai sarana untuk memenangkan pasangan yang diusungkan.
Romi meyakini, dalam suasana pemilu ketika ini, masyarakat Indonesia sedang menunggu mengenai gagasan-gagasan dari masing-masing pasangan calon. Dirinya menambahkan, bukan justru sebaliknya yang saling menyerang melalui warta hoaks dan ujaran kebencian.
"Percayalah rakyat menunggu gagasan-gagasan segar kita, rakyat menunggu program-program yang diajukan masing-masing paslon untuk dapat dinilai kemudian tetapkan siapa yang akan mereka dukung," tutup Romi. [okezone.com]