Showing posts with label Operasi Bilangan. Show all posts
Showing posts with label Operasi Bilangan. Show all posts

Cara Mengubah Pecahan Ke Persen Dan Sebaliknya

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Mengubah Pecahan Ke Persen dan Sebaliknya, Tanpa panjang lebar lagi yo banking enterprise tally it out !
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah tahu tentang bagaimana caranya mengubah bilangan pecahan ke dalam bentuk persen. Namun saya hanya akan berbagi materi ini kepada mereka yang merasa kesulitan saja. Biasanya seseorang yang kesulitan dalam mengubah atau mengonversikan bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen, meraka kesulitan dalam urutan pengerjaannya, mereka hanya berfikir secara abstrak tanpa tau dasar dari cara mengubah bilangan bentuk persen ke bentuk pecahan.

Langkah – Langkah Mengubah Bilangan Bentuk Pecahan ke Bentuk Persen

  1. Ubah bilangan pecahan menjadi bilangan decimal dengan cara membagi pembilang dengan penyebut.
  2. Kalikan bilangan pecahan yang sudah diubah ke dalam bilangan decimal dengan bilangan 100% sehingga hisal kalinya menjadi %(persen) juga.
Jadi hanya ada dua langkah urutan berfikir untuk mengubah atau mengonversikan bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen. Saya akan jelaskan satu persatu langkah tersebut supaya teman-teman bisa lebih faham tentang cara mengubah bilangan pecahan ke bentuk bilangan persen.
  1. Ubah bilangan pecahan menjadi bilangan decimal dengan cara membagi pembilang dengan penyebut. Sebelumnya kalian tahu mana pembilang dan penyebut pada bilangan bentuk pecahan ? mungkin sebagian besar tahu ya, tapi jika ada yang lupa saya akan kasih tau deh. Jadi misalkan ada bilangan pecahan 2/3, nah yang menjadi pembilang dari bilangan pecahan itu adalah ii dan yang menjadi penyebut dari bilangan pecahan itu adalah 3. Nah sudah faham kan??. Nah pada langkah yang pertama ini kita harus mengubah bilangan pecahan ke bentuk bilangan decimal dulu yaitu dengan cara membagi pembilangan dengan penyebut, jadi karena pembilangnya adalah ii dan penyebutnya adalah three maka ii : three = 0,666666667 atau kita gunakan saja dua bilangan setelah koma maka menjadi 0,67. Bagi yang belum tau cara mengubah bilangan pecahan ke bilangan decimal bisa baca di artikel cara mengubah atau mengonversikan bilangan pecahan ke bilangan decimal.
  2. Kalikan bilangan pecahan yang sudah diubah ke dalam bilangan decimal dengan bilangan 100% sehingga hisal kalinya menjadi %(persen) juga. Jadi pada langkah yang ke-dua ini kita tinggal mengkalikan bilangan pecahan yang telah diubah ke bilangan decimal dengan bilangan 100%, sehingga pasti nilanya menjadi bilangan persen pula. Nah untuk melanjutkan langkah yang pertama kita ambil saja contoh 2/3 yang telah diubah menjadi bilangan decimal yaitu 0,67. Maka kita tinggal kalikan bilangan decimal 0,67 dengan 100% maka hasilnya adalah 67%. Jadi hasil konversi 2/3 ke dalam bentuk persen adalah 67% atau 2/3 = 67%

Langkah – Langkah Mengubah Bilangan Bentuk Persen ke Bentuk Pecahan

Nah ini merupakan kebalikan dari langkah – langkah mengubah bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen. Untuk langkah – langkah mengubah bilangan bentuk persen ke bentuk pecahan pasti ada langkah-langkahnya juga, diantaranya :
  1. Jadikan bilangan persen sebagai penyebut, dan bilangan 100 sebagai pembilang, dan hilangkan tanda %(persen) pada pembilangnya
  2. Kemudian sederhanakan bilangan pecahan yang penyebutnya berasal dari bilangan persen dan pembilangnya adalah bilangan 100 sesederhana mungkin.
Pada langkah – langkah mengubah bilangan bentuk pecahan ke bentuk persen pun hanya ada dua langkah pula. Saya akan menjelaskan langkah – langkah tersebut supaya anda bisa memahaminya dengan sempurna.
  1. Jadikan bilangan persen sebagai penyebut, dan bilangan 100 sebagai pembilang, dan hilangkan tanda persen pada pembilangnya . Jadi pada langkah yang ke-dua ini kita harus mengubah bilangan pecahan dengan cara menjadikan bilangan persen sebagai pembilang dan bilangan 100 sebagai penyebut. Misalkan kita ambil contoh bilangan persennya adalah 50%, maka 50%/100, kemudian kita hilangkan tanda % pada pembilang maka akan menjadi 50/100
  2. Kemudian sederhanakan bilangan pecahan yang penyebutnya berasal dari bilangan persen dan pembilangnya adalah bilangan 100 sesederhana mungkin. Nah pada langkah yang terakhir ini kita hasus menyederhanakan bilangan persen yang telah diubah menjadi pecahan yang pembilangnya berasal dari bilangan persen yang dihilangkan tanda persennya dan penyebutnya berasal dari bilangan 100, maka :
    50/100 = (50 : 50)/(100 : 50), bagi penyebut dan pembilang dengan bilangan yang sama yang dapat menyederhanakan bilangan pecahan tersebut :
    50/100 = ½

Kesimupulan

Jadi untuk mengubah bilangan pecahan ke bilangan persen atau begitupun sebaliknya sangatlah mudah, jika kita tahu dan mengerti langkah cara mengerjakannya.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. Wb.

Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal Dan Sebaliknya

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal dan Sebaliknya, Tanpa panjang lebar lagi yo depository fiscal establishment lucifer it out !
Mungkin untuk sebagian orang sangatlah mudah mengubah bilangan bentuk pecahan ke-desimal. Akan tetapi pasti ada orang yang kesulitan mengubah bilangan bentuk pecahan kedalam bentuk desimal. Bahkan bisa saja mereka tidak tahu apa itu bilangan desimal. Tapi tenang ya bagi temen-temen yang belum bisa atau belum tau cara mengubah bilangan pecahan ke dalam bilangan desimal atau begitupun sebaliknya tenang saja, karena saya akan menjelaskannya kepada teman-teman secara detail, supaya teman-taman faham dan bisa mengubah bilangan pecahan ke bilangan desimal atau sebaliknya.

Langkah -Langkah Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal

Untuk mengubah pecahan desimal bisa dilakukan dengan cara membagi pembilang pada pecahan dengan penyebut pada pecahan. Maka :
Keterangan :
a : Pembilang
b : Penyebut

Cara pembagian pada bilangan bisa dilakukan dengan cara bagi kurung. 

Contoh Soal :

Ubahlah 1/8 kedalam bentuk desimal !!!
Jawab :
a : 1
b : 8
Kemudian kita bagi i dengan 8, dengan cara bagi kurung :
jadi bentuk desimal dari 1/8 adalah 0,125

Langkah -Langkah Cara Mengubah Desimal Ke Pecahan

Untuk mengubah bentuk desimal ke dalam pecahan itu ada beberapa langkah diantaranya :
  1. Kalikan bilangan desimal dengan 100, kemudian jadikan bilangan desimal yang sudah dikalikan dengan 100 menjadi pembilang pecahan dengan penyebutnya bilangan 100
  2. Sederhanakanlah bilangan desimal yang sudah dijadikan pembilangan pada pecahan dengan penyebutnya bilangan 100 sesederhana mungkin.
Supaya teman-teman tidak bingung, saya akan menjelaskan langkahnya satu persatu.
  1. Kalikan bilangan desimal dengan 100, kemudian jadikan bilangan desimal yang sudah dikalikan dengan 100 menjadi pembilang pecahan dengan penyebutnya bilangan 100. Jadi pada langkah pertama ini kita harus menjadikan bilangan desimal yang akan kita ubah sebagai pembilang pecahan dan harus dikali 100 dahulu dengan penyebutnya adalah 100. Misalkan bilangan desimal tersebut adalah 0,50, maka kita harus kalikan dulu 0,50 dengan 100, maka :
    0,50 x 100 = 50
    Kemudian kita jadikan bilangan desimal yang telah dikali 100 tadi sebagai pembilang pecahan dengan penyebutnya adalah bilangan 100, maka :
    50/100
  2. Sederhanakanlah bilangan desimal yang sudah dijadikan pembilangan pada pecahan dengan penyebutnya bilangan 100 sesederhana mungkin. Nah untuk langkah yang terakhir ini kita hanya tinggal menyederhanakan bilangan desimal yang sudah menjadi bentuk pecahan sesederhana mungkin maka :
    50/100 = (50 : 50) / (100 : 50), (untuk menyederhanakannya kita bagi penyebut dan pembilang dengan bilangan 50), maka :
    50/100 = (50 : 50) / (100 : 50) = 1/2
    Jadi 0,50 setelah diubah kedalam bentuk pecahan adalah menjadi 1/2

Kesimpulan

Jadi untuk Cara Mengubah Pecahan Ke Desimal dan Sebaliknya ada cara atau pola berfikir atau bisa juga disebut langkah berfikir, sehingga kita melakukan pengubahannya secara sistematis.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Sifat Asosiatif Komutatif Dan Distributif

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung spider web log gue :). Slamat datang di spider web log paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin spider web log gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Sifat Asosiatif Komutatif dan Distributif, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !
Asosiatif, distributif, dan komutatif. Mungkin kata - kata tersebut terdengar aga asing di ingatan kita. Tapi tahukah anda bahwa assosisatif, distributif, dan komutatif adalah bagian hal mendasar yang sangat sekali penting dalam ilmu matematika. 

Asosiatif

Asosiatif adalah sebuah sifat dalam operasi bilangan matematika yang menyatakan bahwa :
  • Dalam penjumlahan berlaku :
    a + (b + c) = (a + b) + c

    Contoh :
    1 + (2 + 3) = (1 + 2) + 3
    1 + v = iii + 3
    6 = 6
  • Dalam perkalian berlaku:
    a x (b x c) = (a x b) x c

    Contoh :
    1 x (2 x 3) = (1 x 2) x iii
    1 x six = ii x 3
    6 = 6
Catatan : Untuk sifat Assosiatif tidak berlaku dalam pengurangan dan pembagian.

Komutatif

Komutatif adalah sebuah sifat dalam operasi bilangan matematika yang menyatakan bahwa :
  • Dalam penjumlahan berlaku :
    a + b = b + a
    Contoh :
    1 + ii = ii + 1
    3 = 3
  • Dalam perkalian berlaku :
    a x b = b x a
    Contoh :
    1 x ii = ii x ane
    2 = 2
Catatan : Untuk sifat Komutatif tidak berlaku dalam pengurangan dan pembagian

Distributif 

Sifat distributif ini hanya berlaku pada operasi bilangan perkalian dengan penjumlahan atau pengurangan. Sifat distributif ini menyatakan bahwa :
a x ( b + c ) = (a x b) + ( a x c) atau a x ( b - c ) = (a x b) - ( a x c)
Contoh ane :
iii x ( ii + 1) = ( iii x ii ) + ( iii x ane )
iii x 3= six + 3
ix = 9

Contoh ii :
iii x ( ii - 1) = ( iii x ii ) - ( iii x ane )
iii x 1= six - 3
iii = 3

Kesimpulan

Jadi untuk sifat operasi bilangan assosiatif dan komutatif hanya berlaku pada operasi bilangan penjumlahan dan perkalian saja, dan untuk sifat distributif hanya berlaku untuk operasi bilangan campuran yaitu operasi bilangan perkalian dengan penjumlahan atau pengurangan saja.

Nah segini dulu ya artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata 
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Hasil Dari Sebuah Bilangan Dibagi 0

Hallo para penggujung setia weblog gue??????
Kembali lagi bersama gua seorang blogger ganteng yang namanya udah pasti kalian kenal, iya kan ??? :D hehehe....
Kali ini gue bakalan berbagi sebuah artikel yang penting nih buat kalian semua, artikelnya adalah tentang Hasil Dari Sebuah Bilangan Dibagi 0.
Hasil Dari Sebuah Bilangan Dibagi 0

Hasil Dari Sebuah Bilangan Dibagi 0

Yakin udah bisa pembagian ????
Coba berapa hasil dari 4 : 0 = ... ????
Berapa-berapa ???  0????
Sangat-sangat salah besar jika anda semua menjawab 0 !!!!!!

Lalu kak berapa jawabannya ???
sebelum saya memberikan jawabannya nih perhatikan ilustrasi berikut !!!
2 x 0 = 0
Kebalikan dari kali itu adalah bagi bukan ??
maka :
0 : 0 = 2 ?????
Lah ko masa 0 dibagi 0 sama dengan 2 sih kak ???

Lalu kalo begitu jika 0 dibagi dengan bilangan 0 hasilnya berapa dong kak masa two sih???
Perhatikan lagi ilustrasi berikut !!
3 x 0 = 0
4 x 0 = 0
5 x 0 = 0

Jika kali adalah kebalikan dari bagi maka :
0 : 0 = 3
0 : 0 = 4
0 : 0 = 5

Itu artinya bahwa apapun bilangannya apa bila dibagi dengan 0 hasilnya bisa bilangan apa saja. Maka dinyatakan lah dalam kamus besar matematika bahwa :

x : 0 = ∞

Keterangan :
x = sebuah bilangan
0 = bilangan 0
∞ = tidak terdefinisi

Sudah faham kan ??

Jadi mulai sekarang jangan pernah ada lagi orang yang menjawab bahwa 2 : 0 = 0, three : 0 = 0, dan sebagainya, tetapi jawaban yang sebenarnya adalah 3 : 0 = ∞.

Kalo ngga percaya, buka gadget kalian semua, kemudian gunakan aplikasi kalkulator lalu hitunglah sebuah bilangan dibagi 0.
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Oh iya jangan lupa shere ya !!!, karena masih banyak orang yang suka menjawab salah tentang sebuah bilangan dibagi 0.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Referensi :
  • Google.com
  • Otak saya senderi

Bilangan Berpangkat

Pengertian Bilangan Berpangkat
Bilangan berpangkat ialah bilangan yang memiliki nilai pangkat. Bilang berpangkat di temukan oleh John Napier seorang bangsawan Merchiston, Scotlandia.
Rumus Bilangan Berpangkat :
an = a x a x a x…..x a (sampai n factor)
Contoh :
  23  = two x two x two = 8
-23 = -2 x (-2) x (-2) = -8

Aturan Dasar Bilangan Berpangkat :
1. Bilangan Berpangkat 0
Apabila setiap bilangan dipangkatkan dengan 0 maka hasilnya adalah 1 atau a0 = 1
Contoh Bilangan Berpangkat 0 :
-20 = 1
 50 = 1

2. Bilangan Berpangkat Negatif.
Apabila setiap bilangan dipangkatkan denga bilang negatif maka a-n = 1/an
Contoh Bilangan Berpangkat Negatif :
2-31/23  = 1/2 x 1/2 x 1/2 = 1/8

3. Bilangan Berpangkat Pecahan.
Apabila bilangan dipangkatkan dengan bilangan pecahan maka an/m = m√a
Contoh Bilangan Berpangkat Pecahan :
24/2 = 2√2 = 2√16 = 4

Sifat Bilangan Berpangkat Bulat Positif
1. an x am = an+m  , a bilangan existent dan m,n bilangan bulat positif.
2. an : am = an-m  , a ¹ 0 dan n > one thousand
3. (an)m = an x m , a bilangan existent dan m,n bilangan bulat positif.
4. (a x b)n = an x bn , a,b bilangan existent dan n bilangan bulat positif.
5. (a : b)m = am : bm, a,b bilangan existent dan one thousand bilangan bulat positif.

Contoh Soal Sifat Bilangan Berpangkat :
1. 24 x 23 = 24+3 = 27
2. 24 : 23 = 24-3 = 21
3. (24)3 = 24x3 = 212
4. (2 x 8)4 = 24 x 84
5. (2 : 8)4 = 24 : 84

Persamaan Bilangan Berpangkat
Dalam persamaan bilangan berpangkat ini kita akan menyamakan dua bilangan berpangkat dan yang menjadi objek yang kita cari ialah pangkat dari bilangan tersebut atau variable dari pangkat bilangan tersebut.

Contoh Persamaan Bilangan Berpangkat :
Tentukan harga x yang memenuhi persamaan eksponen 22x = 64!
Jawab :
22x = 64, 64 bisa kita sederhankan menjadi 26
22x = 26 , karena bilangan yang dipangkatkannya sama yaitu 2, maka kita hilangkan saja alias core.
2x = half-dozen , supaya ruas kana menjadi x saja, maka kita bagi kedua ruah dengan 2.
2x/2 = 6/2
x = 3
Maka kita telah memecahkan soalnya yaitu x yang memenuhi persamaan  22x = 64 adalah 3

Soal spesial untuk kalian :
Berpakah sisa dari 321 dibagi oleh 10????
yang bisa menjawabnya berarti kalian pintar

Nah segini dulu ya materi dari saya
mohon maaf jika ada kesalahan
kritik, komentar, pesan, dan pertanyaan saya tunggu di komntar ok
untuk melanjutkan materi saya sarankan untuk membaca materi tentang :
Baca juga artikel tentang :
assalamualaikum wr. wb.

Bilangan Bentuk Akar

Bilangan Bentuk Akar
Bilangan bentuk akar ini sebenar berasal dari bilangan berpangkat pecahan an/m = m√an

Pengertian Bilangan Bentuk Akar
Bilangan Bentuk Akar adalah akar dari bilangan yang nilainya merupakan bilangan irasional
Contoh : √2, √3, √5, dan lain-lain.

Bilangan Bukan Bentuk Akar
Contoh :
√1 = one (sebab one bukan merupakan bilangan irasional)
√4 = ii (sebab ii bukan merupakan bilangan irasional)
√9 = iii (sebab iii bukan merupakan bilangan irasional)
dan lain sebagainya.

Menyederhanakan Bentuk Akar
Bentuk akar dapat disederhanakan dengan cara mengubah bilangan di dalam akar tersebut menjadi ii bilangan dimana bilangan yang satu dapat diakarkan.

Contoh Menyederhanakan Bentuk Akar :
Sederhanakan √32 dan √18
Jawab :
√32 = √16 x √2 = 4√2
√18 = √9 x √2 = 3√2

Mengoprasikan Bentuk Akar
A. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Bentuk akar bisa dijumlahkan dan dikurangkan,  jika bentuk akarnya sejenis.
contoh :
√3 + 2√3 = 3√3
√32 + √8+√50-√98 = √16x√2 + √4x√2 + √25x√2 - √49x√2
                                   = 4√2 + 2√2 + 5√2 - 7√2
                                   = (4+2+5-7)√2
                                   = 4√2

B. Perkalian Bilangan Bulat dengan Bentuk Akar
Dalam Pekalian Bentuk Akar berlaku : a x b√c = ab√c
Contoh :
four x 3√2 = 12√2
five x √50 = five x √25 x √2 = five x five x √2 = 25√2

C. Perkalian Bentuk Akar dengan Bentuk Akar
Dalam Perkalian Bentuk Akar dengan Bentuk Akar berlaku :
√a x √b = √ab
a√c x b√d = a x b x √c x √d
√a x √a = a
Contoh :
√3 x √2 = √6
2√5 x 3√6 = ii x iii x √5 x √6 = 6√30
√5 x √5 = five

D. Pembagian Bentuk Akar
Penyederhanaan Pembegaian Bentuk
Akar sering disebut dengan merasionalkan penyebut bentuk pecahan.
Rumus :
a/√b = a/√b x √b/√b = a√b/b
a/c√b = a/c√b x √b/√b = a√b/cxb
k/a+√b = k/a+√b x a - √b/a - √b = k(a - √b)/a2 – b
k/√a+√b = k/√a+√b x √a - √b/√a - √b = k(√a - √b)/a – b

Contoh :
8/√2 = 8/√2 x √2/√2 = 8√2/2 = 4√2

10/2√5 = 10/2√5 x √5/√5 = 10√5/2x5 = 10√5/10 = √5

10/2+√5 = 10/2+√5 x 2 - √5/2 - √5 = 10(2 - √5)/22 – five = 20 - 20√5/4-5  = 20 - 20√5/-1 = - twenty + 20√5

15/√7+√2 = 15/√7+√2 x √7 - √2/√7 - √2 = 15(√7 - √2)/7 – ii  = 15√7 - 15√2/5 = 15(√7 - √2)/5 = 3(√7-√2)  = 3√7 - 3√2

Nih soal especial buat kalian !
Jawab lewat komentar ok !
Jika kalian bisa menjawab soal sini maka kalian termasuk orang yang memiliki iq yang tinggi
Berapakan Nilai dari 1/2√4√4√4√16 = …… ???????

Nah segini dulu yah materi dari saya mohon maaf apabila ada kesalahan 

Untuk menambah pengetahuan baca juga artikel lanjutannya tentang :
kritik, saran, pensan, komentar, dan apapun itu saya tunggu di komenter ok !!!

assalamualaikum bye-bye………

Skema Bilangan

Dalam belajar matematika sudah seharusnya dan sewajibnya kita tahu terlebih dulu mengenai Skema Bilangan. Lalu apa sih sebenarnya skema bilangan itu ???.

Pengertian Skema Bilangan
Skema bilangan ialah suatu pengelompokan bilangn dari muali pusat bilangan (Bilangan kompelks) sampai dari anak-anak atau sub bilangan seperti (Bilangan Komposti, Bilangan Asli, Bilangan cacah, dan lain lain). Lalu apa sebenernya petingnya kita memahami Skema Bilangan???

Manfaat Skema Bilangan
Apabila kita sudah memahami Skema Bilangan kita dengan mudah untuk mempelajari matematika seperti himpunan, pertidak samaan linear dan sebagainya. Dan juga kita semakin menyukai pelajaran Matematika.
Sekarang kita langsung saja fahami apa sih Skema Bilangan itu. :)
Perhatikan Gambar Skema Bilangan di bawah ini!

Skema Bilangan
Dari gambar di atas sudah sangat jelas saya paparkan mengenai urutan Skema Bilanganya. Namun ada pun penjelasan lebih rincinya sebagai berikut :

Macam-Macam Bilangan (Skema Bilangan)

Bilangan Kompleks

Bilangan Kompleks Merukan suatu bilangan yang merupakan penjumlahan atau pengurangan dari Bilangan Rill dengan Bilangan Imajiner. Contoh jika Bilangan Rillnya adalah ii dan Bilangan Imajinernya adalah 2x maka Bilangan Kompleksnya adalah 2 + 2x .
Bilangan Kompleks juga adalah merupakan induk dari semua jenis bilngan. Dan sebenarnya semua bilangan pun adalah termasuk bilangan kompleks.

Bilangan Imajiner 

Bilangan Imajiner adalah bilangan yang bersifat imajinasi alias tidaknya atau hanya khayalan saja. Bilangan imajiner ini jelas bukan merupakan Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional. Bilangan Imajiner bisanya dilambangkan dengan i. Contoh yang termasuk bilangan imajiner ialah I2 = 2.

Bilangan Rill 

Bilangan Rill adalah bilangan yang nyata yang kita pelajari dalam garis bilangan seperti bilangan(-1,0,1,2,....). Bilangan ini yang sering kita pakai dalam mendeskripsikan kuantitas dari suatu benda. Bilangan nyata juga merupakan Bilangan Rasional dan Bilangan Irasional.

Bilangan Rasional 

Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat disusun menjadi pecahan dengan penyebutnya ridak sama dengan 0. Dan juga penyebut dan pembilangnya harus interger.

Bilangan Irasional

Bilangan Irasional adalah bilangan yang tidak dapat dibentuk menjadi pecahan. Bilangan Irasional ini memiliki desimal yang tak terhingga sehingga tidak bisa diubah menjadi pecahan. Bilangan Irasional ini pun jelas merupaka kebalikan dari Bilangan Rasional.

Bilangan Pecahan

Bilangan Pecahan adalah bilangan yang memiliki nilai jumlah lebih atau kurang dari utuh atau juga bisa disebut bilangan yang memiliki nilai desimal lebih dari 0.
Bentuk pecahan adalah a/b , dimana a adalah sebagai pembilang dan b adalah sebgai penyebut.
Macam-Macam Bilangan Pecahan :
  1. Pecahan Biasa
    Pecahan Biasa
    adalah bilangan pecahan yang hanya terdiri dari pembilang dan penyebut saja.
  2. Pecahan Campuran
    Pecahan Campuran
    adalah Bilanga Pecahan yang terdiri atas bilangan utuh, pembilang, dan penyebut.
  3. Pecahan Desimal
    merupakan bilangan yang di dapat dari hasil pembagian suatu bilangan dengan 10, 100, 1000, dan seterusnya.
  4. Pecahan Persen
    Pecahan Persen
    biasa disebut dengan pecahan perseratus adalah merupakan hasil pembagian suatu bilangan dengan 100. Lambang persen %
  5. Pecahan Permil
    Pecahan Permil
     atau biasa dengan disebut dengan pecahan perseribu merupakan suatu bilangan yang dibagi dengan 1000, biasanya dilambangkan dengan 0/00 

Bilangan Bulat

Bilangan Bulat adalah bilangan bukan pecahan dan tidak memilik nilai desimal lebih dari 0.
ada tiga macam bilangan bulat :
  1. 1. Bilangan Bulat Positif
    Bilangan Bulat Positif
    adalah bilangan bulat yang berawal dari 1 sampai seterusnya  (1,2,3,4.....)
  2. 2. Bilangan Bulat Nol
    Bilangan Bulat
    adalah 0
  3. 3. Bilangan Bulat Negatif
    Bilangan Bulat Negatif
    adalah bilangan bulat yang berawal dari -1 sampai dengan bilangan paling terkecil atau dalam garis bilangan dari mulai -1 sampai bilangan yang paling kiri (-5,-4,-3,.....)

Bilangan Prima

Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya mempunyai dua faktor saja, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendir. Contoh bilangan 13, xiii memilik dua faktor atau hanya bisa dibagi dengan 1 dan 13. Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil kecuali bilangan 2.

Bilangan Satu

Bilangan Satu adalah bilangan yang memiliki anggota hanya angka 1 saja.

Bilangan Cacah

Menurut Kamus Besar Bahasa Republic of Indonesia (1990:116) “bilangan cacah adalah satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan”. “Himpunan bilangan cacah” adalah himpunan yang semua unsur-unsurnya bilangan cacah {0, 1, 2, 3, 4, 5, ….}. (Cholis Sa’dijah, 2001: 93).

Menurut Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’sari, Gatot Muhsetyo dan Akbar Sutawidjaja (1997: 99) mengemukakan bahwa bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota suatu himpunan. Jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu tidak mempunyai anggota sama sekali, maka cacah anggota himpunan itu dinyatakan dengan “nol” dan dinyatakan dengan lambang “0”. Jika anggota suatu himpunan hanya terdiri atas satu anggota saja, maka cacah anggota himpunan tersebut adalah “satu” dan dinyatakan dengan lambang “1”.Demikian seterusnya sehingga kita mengenal barisan bilangan hasil pencacahan himpunan yang dinyatakan dengan lambang sebagai berikut :
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, . . .
(Tanda “. . .” hendaknya diartikan sebagai “dan seterusnya” )

Menurut ST.  Negoro dan B. Harahap (1998: 41) menyatakan bahwa “bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang terdiri atas semua bilangan asli dan bilangan nol”.

Bilangan Asli

Bilangan Asli adalah bilangan bulat yang berawal dari angka 1. Bilangan ini yang sangat sering dipakai dalam matematika. Dalam pelajaran himpunan, bilangan asli biasanya dilambangkan dengan A. Contoh himpunan bilangan asli A:{1,2,3,4.....}

Bilangan Komposit

Bilangan Komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 dan bukan merupakan bilangan prima. Bilangan komposit ini adalah merupakan hasil dari perkalian dua bilangan prima atau lebih.
Contoh bilangan komposit : {4,6,8,10,12,.....}, atau bisa juga disebut dengan bilangan yang memiliki faktor lebih dari dua.

Contoh soal aplikasi tentang pertidaksamaan :
tentukan himpunan penyelesaian dari X2 + 2x -3 < 0
Kita ubah dulu dalam bentuk persamaan :
x2 + 2x -3 = 0, gunakan cara pemfaktoran untuk mencari akar-akarnya
(x-1)(x+3) = 0
x – 1 = 0 dan x + 3  = 0
x = 1 dan x = -3
Maka Hpnya :
Karena tanda pertidaksamaan adalah lebih dari sama dengan maka hpnya Hp : {x l -3 < x < 1, Î Real}

Nah segini dulu yah materi dari saya
kritik, saran, pesan, dan pertanyaan saya tunggu di komentar ya
Assalamulaikum wr. wb.