Showing posts sorted by relevance for query ekonomi-kearifan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query ekonomi-kearifan. Sort by date Show all posts

China Membangun?



Menurut Bank for International Settlements, utang china tahun 2016 mencapai USD 25 triliun atau setara dengan 254 persen dari GDP.  Namun angka real hutang hanya 43,9 dari GDP.  Mengapa ? Karena sebagian besar itu bukan hutang konvensional tapi hutang bagi hasil atau revenue bond ( SUKUK). Semua hutang itu tidak di pakai untuk konsumsi ibarat subsidi atau BLT, tapi di pakai untuk produksi ibarat membangun insfrastruktur ekonomi nasional yang berbasis revenue. Dimana rakyat membayar setiap penggunaan sarana umum yang di bangun pemerintah. Seperti jalan toll, pelabuhan, kerata api, pasar, dan lain lain. Artinya rakyat membayar hutang itu sendiri melalui fee yang dibayar setiap memakai proyek yang di bangun dari hutang itu.  Sementara hutang real yang ada sebesar 43,9 % dari GDP, yaitu hutang corporate kepada bank dalam negeri maupun luar negeri.  Untuk hutang luar negeri ini tidak di tanggung resikonya oleh pemerintah. Tapi hutang dalam negeri pemerintah bailout. Apakah pemerintah China sendiri melaksanakan hutang luar negeri ? Tidak. Pemerintah hanya berhutang kepada rakyatnya. Makara benar benar republik rakyat dimana pembiayaan pembangunan dari rakyat secara bersama-sama  dengan prosedur yang modern melalui surat utang yang teroganisir dengan baik Jadi jikalau mau lihat bagaimana idiologi komunis maka lihatlah bagaimana struktur hutang negara China. 

China menarik pajak  dari rakyat kaya dan juga menerbitkan SUKUK untuk menutupi anggaran yang defisit. Uang itu di gunakan untuk membangun Insfrastruktur ekonomi wilayah yang miskin supaya ekonomi bangkit. Pembangunan ini hanya sebagai pemicu terjadinya geliat ekonomi. Agar mengundang pemodal tiba ke wilayah tersebut. Pemerintah china sadar bahwa tidak semua investasi semuanya di lakukan negara, tentu pihak swasta juga di libatkan. Tapi kemampuan swasta juga terbatas. Umumnya hanya maksimum 10% dari total investasi. Sisanya mereka dapatkan dari bank melalui jadwal percepatan pembangunan. Bagaimana bank dapatkan uang bila wilayah belum tumbuh ? Gampang!. Pemerintah menarik dana dari wilayah yang telah maju lebih dulu. Seperti Sanghai, Hong Kong, Shenzhen dan lain lain. Caranya ? Pemerintah menerbitkan Revenue bond atau dalam bahasa islami yaitu SUKUK atau hutang tanpa bunga tapi bagi hasil. Mengapa orang kaya mau membeli revenue bond ini ? Karena pemerintah menunjukkan insentip pajak rendah, Sehingga revenue bond ini menjadi bunker kondusif dari penetapan pajak penghasilan yang tinggi. Disamping itu bisa menjadi pasif income bagi orang kaya.

Kemana uang hasil penjualan revenue bond ini pergi ? Uang itu di salurkan oleh bank sentral ke bank  bank lokal. Ingat bahwa semua bank besar di China di miliki oleh Pemerintah. Mereka di larang IPO kecuali anak perusahaan yang tak terikat asset dengan induk perusahaan. Makara bank itu hanya bertindak sebagai cashier pemerintah untuk melaksanakan fungsi mereka sebagai agent pembangunan dari negara. Dana itulah yang di pakai bank untuk di salurkan dengan LTV 90 % kepada pengusaha yang ingin memanfaatkan peluang investasi di daerah. Dengan struktur permodalan yang efisien , membuat pengusaha bisa efisien dalam berproduksi dan tentu bisa berkompetisi atas produk atau jasanya di pasar. Apabila pengusaha untung maka tentu mereka bayar pajak. Bank juga bayar pajak. Uang pajak itulah yang di pakai pemerintah untuk membayar revenue bond dan termasuk bagi hasil yang dicapai oleh bank dalam menyalurkan dana kepada pengusaha. 

Bagaimana apabila pengusahaan gagal bayar utang sebab rugi ? Tentu NPL bank akan meningkat ? Pemerintah akan mem bail out hutang itu. Apakah negara rugi ? Tidak juga. Karena walau perusahaan rugi, uang itu tetap berputar dalam negeri. Mengapa ? Ingat bahwa China melarang rakyatnya melaksanakan free transfer dana keluar negeri. Makara walau perusahaan rugi, dana pinjaman itu tetap menjadikan multiflier effect ekonomi ditengah masyarakat. Sementara  Asset dari debitur akan di sita negara. Perusahaan debitur  itu akan di kelola  oleh BUMN melalui anak perusahaannya untuk di sehatkan. Kelak bila perusahaan yang disita itu sudah sehat maka akan di jual di bursa,  untuk mendapatkan capital gain dan kesannya perusahaan itu dimiliki publik. Kemudian, pertanyaannya dari mana pemerintah dapatkan dana untuk bailout itu ?  Pemerintah akan menerbitkan surat utang konvensional. Surat utang ini di serap oleh rakyatnya sendiri. Tentu dengan iming iming yang menarik yaitu bunga diatas bunga bank dan insentip pajak. Kalau ekonomi terus memburuk bagaimana pemerintah membayar hutang ? ya hutang lagi kepada rakyat dengan menerbitkan surat hutang baru. 

Namun leverage pemerintah itu ada parameter yang bisa dipertanggung jawabkan. Ketika sudah diatas ambang batas maka pemerintah akan menaikan inflasi. Caranya?  gaji dan upah di naikan. Suku bunga di turunkan supaya uang membanjiri pasar. Biaya jasa di naikan. Artinya tanpa di sadari oleh rakyat, pemerintah china menyuruh rakyat membayar hutangnya sendiri melalui inflasi. Apakah inflasi ini jelek ? Tidak juga. Karena mata uang china semakin lemah terhadap mata uang asing. Dampaknya harga barang china bersaing dengan produk impor. Barang cina membanjiri pasar luar negeri sebab murah. Pasar domestik bergairan sebab hutang konsumsi meningkat akhir suku bunga rendah. Dan dunia perjuangan bangun lagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan mendatangkan pajak bagi negara untuk bayar hutang kepada rakyatnya. Begitulah seterusnya.

Yang jadi problem sesudah krisis 2008, sebenarnya mata uang china sudah sangat rendah sebab di makan inflasi.  Namun negara maju sebagai pasar utama china ibarat AS dan Eropa juga lebih parah ekonominya. Dampaknya mata uang china yang sudah terlanjur lemah akhir inflasi justru semakin menguat terhadap mata uang ajaib Artikel Babo. Nah ini benar benar konyol bagi pemerintah china. Karena dengan RMB yang menguat akhir krisis global berdampak harga barang china menjadi mahal. China sulit bersaing. Di tambah lagi, daya beli pasar international juga menyusut akhir denah berhutang untuk konsumsi di kawasan maju semakin sulit di dapat. Lantas bagaimana caranya mengatasi situasi ini ? Kembali China berhutang kepada rakyat lewat swap USD yang ada pada rakyat dengan RMB. USD ini di berikan kepada AS dalam denah hutang. Tujuannya supaya ekonomi AS menguat. Dengan begitu USD akan menguat terhadap RMB. 

Tapi AS lebih cerdas atau tepatnya culas. Uang hutangan dari China sebesar USD 2 trilion , tidak di salurkan kepada rakyatnya tapi kepada perbankannya. Uang yang mengumpul di bank ini di salurkan kepada negara emerging market dengan bunga diatas bunga pinjaman kepada China. Perbankan AS untung. Dan laba ini menyehatkan perbankan AS akhir kerugian krisis wallstreet yang di picu oleh jatuhnya lehman brother. AS lebih dulu mengamankan perbankannya daripada dunia usahanya. Mengapa ? Hukum kapitalis murni selalu membela bank supaya bank bisa berfungsi sebagai pencipta keseimbangan ekonomi. ya bank sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi. Dan China kena apes sebab menarik hutang dari rakyat dan uangnya di serahkan ke AS tanpa menunjukkan imbas positip bagi melemahnya RMB.

Tapi China masih punya jurus jitu, yaitu membatasi likuiditas pasar modal melalui serangkaian kebijakan. China tahu bahwa sebagian besar yang listing di bursa yaitu perusahaan yang berafliasi dengan perusahaan asing. Kejatuhan bursa akan mendorong induk perusahaan untuk menarik pinjaman dari negara asalnya dan ini akan mendorong perbankan AS melaksanakan ekspansi. Apabila tidak sanggup pertolongan dari negara asalnya maka perusahaan itu akan di ambil alih oleh BUMN China hingga harga terendah. Artinya china menasionalisasi perusahaan ajaib melalui mekanis pasar yang ia design sendiri untuk jatuh. Dari mana uang pengambil alihan perusahaan itu? ya dengan menjual kembali Surat utang AS yang mereka pegang. Mungkin dengan bunga surat utang dari AS yang diterima china sudah lebih dari cukup untuk agresi pengambil alihan itu. Disamping itu Cina juga mendevaluasi mata uangnya supaya barang impor makin mahal sehingga sulit bersaing dengan produksi dalam negeri. Tentu dengan devaluasi RMB  berdampak jelek bagi pemegang surat utang pemerintah yang niscaya nilainya menyusut. Rakyat bisa mendapatkan sebab sebelumnya mereka mendapatkan kelebihan uang berkat kebijakan pemerintah. Tapi apakah ini berhasil ? tidak juga. Mata uang AS terhadap RMB tidak berubah secara significant.  

Atas dasar itulah tahun 2010 Pemerintah focus menempatkan rakyat dalam bungker supaya terhindar dari serangan kapitalisasi pasar. Anggaran nasional di arahkan kepada penguatan ekonomi di daerah.  Ekonomi Cina harus secara sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan dengan pasar eksport. Caranya?. Kebijakan stimulus ekonomi diarahkan membuat pasar domestik yang luas dan insentif pajak bagi perusahaan besar untuk mengalihkan pasarnya ke dalam negeri khususnya di daerah. Pemerintahpun merestruktur perekonomian pedesaan melalui estate food, reviltalisasi kota kota yang miskin menjadi modern melalui restruktur perekonomian menurut kearifan lokal dan kenaikan harga penyanggah produk pertanian. Tujuannya supaya pendapatan petani meningkat dan punya daya beli.  Pemerintah juga menaikan upah buruh berlipat supaya rakyat punya kemampuan belanja.

Bagaimana dengan perusahaan besar yang sudah berkelas dunia yang tak mungkin di alihkan pasarnya ke dometik dengan mudah? Pemerintah di garis depan melaksanakan kebijakan pembiayaan investasi di negara lain. China development bank akan menanggung pembiayaan di negara lain asalkan perusahaan china di libatkan dalam pengadaan barang dan jasa. China juga memperkuat Bank Exim China guna membiayai kredit eskpor bagi perusahaanya yang mendapatkan order penjualan barang modal dan tekhnologi ke negara lain. Dengan demikian, di samping china menyalurkan dana yang di kumpulkan dari penjualan bond kepada rakyat, juga china mendapatkan pasar permanen dan return atas uang yang ditanamnya. Rakyat sebagai pemegang bond akan mendapatkan yield , perusahaan mendapatkan pasar permanen di luar negeri dan ekonomi tetap tumbuh walau tidak setinggi dikala negara maju masih rakus belanja. 

Namun pertumbuhan ini yaitu pertumbuhan rasional. Mengapa ? Memang ekonomi tidak tumbuh tinggi namun china bisa menunjukkan kesejahteraan kepada rakyat lebih bik di bandingkan dengan kebijakan ekonomi berorientasi ekspor.  Kini upah buruh sudah empat kali lipat dari upah di Indonesia , harga penjualan produk pertanian semakin tinggi, dan pajak kepada rakyat semakin rendah. Benarkah ?  Hasil survei tingkat kepuasan rumah tangga terhadap perekonomian nasional justru meningkat dua kali lipat. Kan lucu ? Mengapa ? Ternyata krisis ekonomi ini mendorong terjadi migrasi besar besaran rakyat ke pedesaan dan ke kawasan yang tadinya tidak tumbuh begitu pesat. Ini terjadi sebab biaya hidup dikota semakin tinggi dan kesempatan semakin kecil. Sementara di desa semangat bersama-sama berproduksi semakin meningkat sehingga bisa menghasilkan produk murah yang gampang diserap rakyat. Dan mulai tahun 2017 china sudah menerapkan jaminan sosial secara nasional yang sebelumnya tidak pernah ada.

Krisis ekonomi telah dengan terang mengembalikan prinsip dasar budaya China yang lebih mengutamakan bersama-sama dan kebersamaan. Cara kapitalis memang mereka terima tadinya namun tidak membuat mereka manja sehingga meradang dikala uang semakin sulit di dapat. Mereka tidak menyalahkan Pemerintah dan tidak pula mengutuk sistem yang ada. Mereka berprinsip selalu ada jalan pada setiap problem selagi mereka bisa mendapatkan kenyataan dan berpikir positif. China bisa bertahan bukan sebab pemerintahnya jago tapi sebab memang rakyatnya hebat. Mereka masih tetap percaya memegan revenue bond ( SUKUK) yang tidak menghasilkan apa apa sebab tidak ada pendapatan yang bisa dibagi. Namun mereka percaya akan ada masanya turun  tentu ada masanya naik.  SIklus kehidupan selalu terjadi berulang. Mengapa harus stress. Yang penting tetap kerja keras, tidak lemah. Sangat  berbeda dengan negara lain di mana negara berhutang dengan rakyat negara lain lebih besar dari hutang kepada rakyat sendiri. Kalau krisis akan menggoncang kepercayaan ajaib dan membuat ekonomi lumpuh. Untunglah Indonesia dimana hutang dengan pihak ajaib hanya 39% dan sisanya hutang kepada rakyat sendiri. Dan itupun totalnya hanya 29% dari GPD ..jadi masih sangat aman.


Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Ekonomi Kreatif...?

Kalau anda kepasar tradisional China, anda akan menemukan banyak barang merek populer dari elektronik, tas, sepatu, baju, jam tangan, Hp, dan lain lain dengan harga sangat murah. Hanya 10% dari harga merek yang sama di Mall Hong Kong. Anda jangan terkejut jikalau barang barang tersebut gampang rusak atau kusam  alasannya ialah itu bukan asli.Itu semua barang palsu hasil kreatifis pengrajin China. Bukankah China telah meratifikasi TRIPs :Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights. Mengapa membiarkan pemalsuan merek, tanya saya. Pejabat china dengan tersenyum berkata bahwa pemerintah tidak bisa menjamin UU ini akan efektif menghentikan pemalsuan dan pelanggaran hak cipta”. Mengapa ? Apapun yang dihentikan di China akan disikapi sebagai peluang. Karena pandangan bagi kebanyak orang China bahwa setiap yang dihentikan akan mengurangi kompetisi maka larangan tersebut bukannya menghentikan pemalsuan, malah menyuburkan. Berkali kali pengerebekan dilakukan oleh pegawanegeri hokum namun disikapi oleh mereka dengan biasa saja. Hukuman yang diterapkan tidak lebih hanyalah penyitaan barang. Hari berikutnya mereka akan kembali dengan produksinya. Mungkin bagi masyarakat china, tidak ada pelanggaran yang ditakuti selain produk yang mendukung propaganda anti komunis. Untuk ini , pelakunya akan pribadi dihabisi tanpa kecuali.Memang awalnya mereka hanyalah kelas pemalsu atas dasar kreatifitas perjuangan rumahan namun lambat maritim berkat binaan dari pemerintah mereka bisa tumbuh dan bermetamorfosis industri berkelas dunia dan menjual hasil produksi mereka ke manca negara. Rasanya mustahil pemerintah China mematikan kreatifitas rakyatnya hanya alasannya ialah UU TRIPS.

Hampir disemua kota di China menyediakan pasar khusus untuk menampung produksi dari kreatifitas masyarakat ini. Di China ada satu kelurahan yang 90%  penduduknya berbisnis  lukisan minyak. Kelurahan itu berjulukan Dafen terletak di kota Shenzhen. Kalau anda ingin reproduksi lukisan monalisa percis sama dengan aslinya maka datanglah ke Dafen.Ongkosnya sangat murah. Di kota Cahmuto ada theater dengan akustik berkelas dunia yang menaungi 8 panggung untuk seni pertunjukan Drama China traditonal. Penduduk Distrik ini hidup dari menjual seni drama China dan hampir semua turis manca negara menyempatkan tiba ke kawasan ini. Di Qintao, shandong, apapun kebutuhan anda akan perangkat lunak computer akan disediakan oleh ribuan bisnis IT yang sebagian besar dikelola oleh anak muda dengan karyawan tak lebih dari  5 orang. Soal harga , jangan tanya. Sangat murah. Hampir sebagian besar mereka mendapat pesanan dari perusahaan Software developer dari Amerika, Eropa, Korea dan lain lain. Sejak tahun 1993 China mulai menimbulkan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi untuk pemerataan. Mengapa ini dijadikan tulang punggung? alasannya ialah ekonomi ini tumbuh dari kekuatan lokal dan berkembang alasannya ialah kearifan lokal. Berbeda dengan ekonomi yang tumbuh alasannya ialah sumber daya alam, yang berkembang alasannya ialah investor absurd dan tumbuh dibawah jajahan absurd yang menguasai takhnology dan modal.

Di China pengembangan ekonomi kreatif ini benar benar dijalankan dengan serius oleh seluruh pejabat pemerintah dari level RW hingga ke presiden. Bila ada saja inspirasi yang manis dari rakyat dan mendapat response dari pasar maka RW akan segera melaporkan kepada Lurah dan lurah akan pribadi terjun membina dan jikalau saatnya memerlukan santunan lebih tinggi maka lurah akan membawanya ke Camat dan terus ke bupati dan Gubernur balasannya presiden. Disemua sentra ekonomi kreatif, setiap universitas berlomba lomba menyediakan klinik bisnis yang bertugas menawarkan mentor kepada pelaku ekonomi kreatif dibidang design, marketing, perizinan, permodalan, bahasa inggeris. Di China kini tercatat jumlah pelaku ekonomi kreatif  mencapai 80 juta orang. Sebagian besar mereka tergolong perjuangan kecil menengah. Sejumlah mereka tersebut rata rata menampung 10 orang tenaga kerja per unit perjuangan atau secara total sumbangan ekonomi kreatif tersebut terhadap penyedia lapangan kerja sebesar 800 juta. Artinya mereka bisa menampung seluruh angkatan kerja di china. Hampir 1 milliar penduduk china masuk dalam kelompok menengah dengan penghasilan USD 24,000 per tahun. Jumlah ini akan terus bertambah dengan semakin gencarnya kampanye pemerintah untuk melawan kehadiran pengusaha absurd di china semoga rakyat china sanggup menjadi tuan dinegerinya sendiri disegala bidang. Tapi lihatlah daftar orang terkaya didunia. Dari 100 orang terkaya didunia tidak ada satupun berasal dari China namun peringkat pertama didunia dalam hal jumlah kelompok menengah ialah china.

Menjadikan rakyat sebagai modal utama pembangunan untuk kemakmuran haruslah diawali dari perbaikan  attitude atau etos atau akhlak.  China bisa berhasil dikarenakan telah melewati revolusi kebudayaan yang memaksa orang berpikir rasional bukan mistik. Terjadinya transformasi dari masyarakat feodal menjadi masyakat egeliter. Dari birokrasi menjadi meritokrasi. Inilah visi misi Jokowi untuk Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. Yang diawali dengan kegiatan revolusi mental melalui pendidik disemua jenjang dan sekaligus reformasi birokrasi melalui e-government. Jangan berharap pengurasan SDA untuk kemakmuran rakyat alasannya ialah itu hanya omong kosong. Pembangun yang bersandar kepada SDA hanyalah menguntungkan pemodal dan penguasa. Rakyat hanya akan jadi penonton...Cerdaslah menilai dan memilih...

Sumber https://culas.blogspot.com/

Proses Membangun Peradaban.


Minggu tanggal 1 oktober , CCTV tivi nasional CHina memutar film perihal China masa lalu. Di film itu di perlihatkan bagaimana China kurun awal membangun ekonomi. Bandara tidak punya alat tunda untuk parkir pesawat. Makara terpaksa memakai buruh untuk mendorong pesawat supaya hingga di landasan pacu. Hujan maupun panas, bahkan trend cuek mereka terus bekerja supaya bandara terus buka. Ada juga bagaimana para buruh tambang minyak menegakan alat bor minyak yang beratnya ratusan ton. Dengan memakai tali secara beramai ramai mereke menghela alat bor itu supaya berdiri di posisinya. Nampak tangan mereka berdarah darah. Ada juga ribuan anak anak-anak bekerja merebus ulat sutra supaya sanggup dihasilkan benang. Tangah mereka melepuh dengan wajah nampak kusam.

Ada juga, puluhan ribu atau bahkan jutaan buruh bekerja siang malam membangun jalur kereta dari barat ke timur , dari selatan ke utara. Sebagian dari para buruh itu juga ialah tentara rakyat yang tergabung dalam pasukan zeni angkata darat. Ada juga, tak terhitung jumlah buruh dan insinyur yang bekerja membangun bendungan terbesar di dunia. Dari proyek jalur kereta dan bendungan itu tidak sedikit rakyat mati alasannya ialah kecelakaan kerja atau terlambatnya logistik konsumsi mengakibatkan mati kelaparan. Bahkan korban mati itu di dibuatkan prasastinya dikala proyek di resmikan. Tahukah anda,? bahwa itu dongeng bukan dikala kurun China di jajah asing, Bukan. Tapi dikala China bertekad membangun negeri. Dan itu 40 tahun lalu.

Tahun 80an dikala awal saya masuk Shanghai, air higienis masih sangat langka. Hanya orang kaya yang bisa mandi 2 kali sehari. Teman saya di Shanghai dikala itu tanpa aib tiba ke hotel saya membawa anak, menantu, dan istrinya untuk numpang mandi di kamar saya. Tapi kini, sebagaimana china dan juga sobat saya, telah berubah menjadi menjadi kekuatan ekonomi. Kalau dulu kereta api jalan bikin kepala pusing alasannya ialah sambungan rel mengakibatkan getaran tapi kini rel kereta china tanpa sambungan alasannya ialah memakai material yang anti memuai. Bandara Beijing ialah bandara terbaik , terbesar dan modern di dunia. Shanghai telah berubah menjadi sebagai kota dunia yang reputasinya diatas Boston di AS. Berkat hidro power terbesar didunia, China bisa menghasikan energy untuk menggerak mesin pabriknya yang berongkos murah.

Kemajuan demi kemajuan yang dicapai china bukanlah tiba begitu saja tapi proses panjang yang menelan korban tak terbilang. Setiap generasi punya kiprah untuk memastikan supaya masa depan lebih baik bagi anak cucunya. Lantas bagaimana design pembangunan peradaban china sehingga mereka bisa terus bergerak kedepan tanpa henti ? Ada tiga tahap proses pembangunan itu.
Tahap pertama , Era Maosedong, ialah political emotion development. Pada tahap ini pembangun politik lebih secara umum dikuasai dengan dokrin politik ala komunis namun landasanya ialah kebudayaan. Makara komunis hanyalah metodologi merubah mental politik yang berakar kepada kaum feodal diubah menjadi kaum pekerja atau rakyat kebanyakan. Penghormatan terhadap simbol negara harus dihayati dengan sungguh. Pada tahap ini, siapapun yang membangkang hukumannya ialah mati. Pembangun ekonomi lebih focus kepada mencerdaskan bangsa dan penyediaan industri dasar. Makanya kurun Mao , wajib sekolah dilakukan secara massive dan memastikan tidak ada yang buta hurup. Industri hulu menyerupai baja, semen , kimia dibangun dari pajak tanah rakyat tanpa hutang luar negeri. Semua hasil produksi dikuasai negara dan rakyat sanggup kupon untuk jatah makan.

Tahap kedua, kurun Dengxioping ialah intelectual emotion development. Pada tahap ini pembangunan politik tidak lagi jadi focus utama. Dianggap rakyat sudah berubah mindset nya bahwa nilai nilai luhur budaya harus di jadikan modal. Dan inilah sesunggunya dasar intelektual china, yaitu kearifan lokal. Pada tahap ini, sistem pendidikan juga dirubah. Tidak ada lagi pemaksaan dan dokrin lewat hapalan tapi menyebarkan kreatifitas dan kebebasan berpikir. Sistem ekonomi tidak lagi dengan sistem top down tapi bottom up. Prinsipnya ialah emansipasi. Rakyat diberi kebebasan berkreatifitas untuk mensejahterakan dirinya dan menikmati akhirnya berupa uang, sementara Negara bertugas sebagai dinamisator, kaltalisator dan regulator. Karenanya ribuan BUMN dibubarkan dan jutaan karyawannya di PHK.

Era Hu Jintau , ialah spiritual emotion development. Itu ditandai dengan tampilnya China dengan percaya diri sebagai penyelenggara Oliampiade di Beining, tangal 8, bulan 8 dan tahun 1998. Jargon yang populer ialah impossible is nothing. Seakan china bicara kepada dunia bahwa Anggapan Asia tidak bisa memimpin kemajuan ekonomi dan peradaban ialah salah. Di kurun Hu juga pemberantasan korupsi menjadi issue utama. Sampai kini sudah 1,5 juta PNS dari tingkat desa hingga pejabat tinggi di aturan mati alasannya ialah korupsi. Di Era Xijinping, kewajiban anak tunggal dihapus. Kewajiban kerja sehabis selesai sekolah atau kuliah di hapus. Digantikan dengan jadwal kompetisi terbuka disemua bidang. Namun Program Jaminan sosial di terapkan secara nasional. Upah buruh dinaikan hingga 5 kali lipat. Negara mulai menawarkan subsidi kepada acara keagamaan. Mata uang mulai dilepas kepasar walau masih terbatas.

Di kurun Xijinping pula kaderisasi partai menurut professionalitas diterapkan. Makara profesi politik sudah sama dengan profesi Artikel Babo yang ukurannya ialah kinerja bukan jargon. Dengan tahap spiritual emotion development ini, jadwal lingkungan hidup menjadi perhatian utama. Waktu ketemu dengan pejabat China, beliau menyampaikan bahwa “ membangun itu harus by design dan tidak ada yang instant apalagi membangun peradaban dengan komunitas raksasa. Tapi yang patut di syukuri rakyat china dari generasi ke negerasi sadar itu dan percaya kepada pemimpinnya. Karenanya by proses kemajuan terjadi bukan alasannya ialah pemimpinnya ahli tapi memang rakyatnya yang hebat…

Indonesia ?

Sebetulnya Indonesia sudah juga melewati phase menyerupai Chna, Era Soekarno kita focus membangn politik supaya kita bisa  benar benar merdeka Perbedaan politik dihadapi dengan keras seakan revoluis tiada henti. Di Era Soehato kita mulai masuk intelektual emotion developemnt. Kita fokus membangun ekonomi dan pendidikan, serta kesehatan. Walau semua itu dibangun dengan utang luar negeri. Di kurun Reformasi , kita mulai masuk spiritual emotion developemnt. Dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 45. yang memungkinkan tidak adalagi kekuasaan yang bisa totaliter. Sistem demokrasi diterapkan dan ekonomi bertumpu kepada kekuatan rakyat lewat sistem pajak. Di kurun Jokowi emotion developent ini samekin mengemuka dengan kampanye revolusi mentalnya dan tertuang pada jadwal nawacita. Tapi entah mengapa undangan revolusi mental untuk sanggup berdiri diatas kaki sendiri sesuai dengan nawacita malah di respon oleh sebagian pihak dengan issue politik masa lalu.  Orang lain sudah bergerak ketahap spritual emotion development tapi sebagian kita masih sibuk bicara politik. Makara kapan kerjanya ?

Sumber https://culas.blogspot.com/

Proses Membangun Peradaban.


Minggu tanggal 1 oktober , CCTV tivi nasional CHina memutar film perihal China masa lalu. Di film itu di perlihatkan bagaimana China kurun awal membangun ekonomi. Bandara tidak punya alat tunda untuk parkir pesawat. Makara terpaksa memakai buruh untuk mendorong pesawat supaya hingga di landasan pacu. Hujan maupun panas, bahkan trend cuek mereka terus bekerja supaya bandara terus buka. Ada juga bagaimana para buruh tambang minyak menegakan alat bor minyak yang beratnya ratusan ton. Dengan memakai tali secara beramai ramai mereke menghela alat bor itu supaya berdiri di posisinya. Nampak tangan mereka berdarah darah. Ada juga ribuan anak anak-anak bekerja merebus ulat sutra supaya sanggup dihasilkan benang. Tangah mereka melepuh dengan wajah nampak kusam.

Ada juga, puluhan ribu atau bahkan jutaan buruh bekerja siang malam membangun jalur kereta dari barat ke timur , dari selatan ke utara. Sebagian dari para buruh itu juga ialah tentara rakyat yang tergabung dalam pasukan zeni angkata darat. Ada juga, tak terhitung jumlah buruh dan insinyur yang bekerja membangun bendungan terbesar di dunia. Dari proyek jalur kereta dan bendungan itu tidak sedikit rakyat mati alasannya ialah kecelakaan kerja atau terlambatnya logistik konsumsi mengakibatkan mati kelaparan. Bahkan korban mati itu di dibuatkan prasastinya dikala proyek di resmikan. Tahukah anda,? bahwa itu dongeng bukan dikala kurun China di jajah asing, Bukan. Tapi dikala China bertekad membangun negeri. Dan itu 40 tahun lalu.

Tahun 80an dikala awal saya masuk Shanghai, air higienis masih sangat langka. Hanya orang kaya yang bisa mandi 2 kali sehari. Teman saya di Shanghai dikala itu tanpa aib tiba ke hotel saya membawa anak, menantu, dan istrinya untuk numpang mandi di kamar saya. Tapi kini, sebagaimana china dan juga sobat saya, telah berubah menjadi menjadi kekuatan ekonomi. Kalau dulu kereta api jalan bikin kepala pusing alasannya ialah sambungan rel mengakibatkan getaran tapi kini rel kereta china tanpa sambungan alasannya ialah memakai material yang anti memuai. Bandara Beijing ialah bandara terbaik , terbesar dan modern di dunia. Shanghai telah berubah menjadi sebagai kota dunia yang reputasinya diatas Boston di AS. Berkat hidro power terbesar didunia, China bisa menghasikan energy untuk menggerak mesin pabriknya yang berongkos murah.

Kemajuan demi kemajuan yang dicapai china bukanlah tiba begitu saja tapi proses panjang yang menelan korban tak terbilang. Setiap generasi punya kiprah untuk memastikan supaya masa depan lebih baik bagi anak cucunya. Lantas bagaimana design pembangunan peradaban china sehingga mereka bisa terus bergerak kedepan tanpa henti ? Ada tiga tahap proses pembangunan itu.
Tahap pertama , Era Maosedong, ialah political emotion development. Pada tahap ini pembangun politik lebih secara umum dikuasai dengan dokrin politik ala komunis namun landasanya ialah kebudayaan. Makara komunis hanyalah metodologi merubah mental politik yang berakar kepada kaum feodal diubah menjadi kaum pekerja atau rakyat kebanyakan. Penghormatan terhadap simbol negara harus dihayati dengan sungguh. Pada tahap ini, siapapun yang membangkang hukumannya ialah mati. Pembangun ekonomi lebih focus kepada mencerdaskan bangsa dan penyediaan industri dasar. Makanya kurun Mao , wajib sekolah dilakukan secara massive dan memastikan tidak ada yang buta hurup. Industri hulu menyerupai baja, semen , kimia dibangun dari pajak tanah rakyat tanpa hutang luar negeri. Semua hasil produksi dikuasai negara dan rakyat sanggup kupon untuk jatah makan.

Tahap kedua, kurun Dengxioping ialah intelectual emotion development. Pada tahap ini pembangunan politik tidak lagi jadi focus utama. Dianggap rakyat sudah berubah mindset nya bahwa nilai nilai luhur budaya harus di jadikan modal. Dan inilah sesunggunya dasar intelektual china, yaitu kearifan lokal. Pada tahap ini, sistem pendidikan juga dirubah. Tidak ada lagi pemaksaan dan dokrin lewat hapalan tapi menyebarkan kreatifitas dan kebebasan berpikir. Sistem ekonomi tidak lagi dengan sistem top down tapi bottom up. Prinsipnya ialah emansipasi. Rakyat diberi kebebasan berkreatifitas untuk mensejahterakan dirinya dan menikmati akhirnya berupa uang, sementara Negara bertugas sebagai dinamisator, kaltalisator dan regulator. Karenanya ribuan BUMN dibubarkan dan jutaan karyawannya di PHK.

Era Hu Jintau , ialah spiritual emotion development. Itu ditandai dengan tampilnya China dengan percaya diri sebagai penyelenggara Oliampiade di Beining, tangal 8, bulan 8 dan tahun 1998. Jargon yang populer ialah impossible is nothing. Seakan china bicara kepada dunia bahwa Anggapan Asia tidak bisa memimpin kemajuan ekonomi dan peradaban ialah salah. Di kurun Hu juga pemberantasan korupsi menjadi issue utama. Sampai kini sudah 1,5 juta PNS dari tingkat desa hingga pejabat tinggi di aturan mati alasannya ialah korupsi. Di Era Xijinping, kewajiban anak tunggal dihapus. Kewajiban kerja sehabis selesai sekolah atau kuliah di hapus. Digantikan dengan jadwal kompetisi terbuka disemua bidang. Namun Program Jaminan sosial di terapkan secara nasional. Upah buruh dinaikan hingga 5 kali lipat. Negara mulai menawarkan subsidi kepada acara keagamaan. Mata uang mulai dilepas kepasar walau masih terbatas.

Di kurun Xijinping pula kaderisasi partai menurut professionalitas diterapkan. Makara profesi politik sudah sama dengan profesi Artikel Babo yang ukurannya ialah kinerja bukan jargon. Dengan tahap spiritual emotion development ini, jadwal lingkungan hidup menjadi perhatian utama. Waktu ketemu dengan pejabat China, beliau menyampaikan bahwa “ membangun itu harus by design dan tidak ada yang instant apalagi membangun peradaban dengan komunitas raksasa. Tapi yang patut di syukuri rakyat china dari generasi ke negerasi sadar itu dan percaya kepada pemimpinnya. Karenanya by proses kemajuan terjadi bukan alasannya ialah pemimpinnya ahli tapi memang rakyatnya yang hebat…

Indonesia ?

Sebetulnya Indonesia sudah juga melewati phase menyerupai Chna, Era Soekarno kita focus membangn politik supaya kita bisa  benar benar merdeka Perbedaan politik dihadapi dengan keras seakan revoluis tiada henti. Di Era Soehato kita mulai masuk intelektual emotion developemnt. Kita fokus membangun ekonomi dan pendidikan, serta kesehatan. Walau semua itu dibangun dengan utang luar negeri. Di kurun Reformasi , kita mulai masuk spiritual emotion developemnt. Dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 45. yang memungkinkan tidak adalagi kekuasaan yang bisa totaliter. Sistem demokrasi diterapkan dan ekonomi bertumpu kepada kekuatan rakyat lewat sistem pajak. Di kurun Jokowi emotion developent ini samekin mengemuka dengan kampanye revolusi mentalnya dan tertuang pada jadwal nawacita. Tapi entah mengapa undangan revolusi mental untuk sanggup berdiri diatas kaki sendiri sesuai dengan nawacita malah di respon oleh sebagian pihak dengan issue politik masa lalu.  Orang lain sudah bergerak ketahap spritual emotion development tapi sebagian kita masih sibuk bicara politik. Makara kapan kerjanya ?

Sumber https://culas.blogspot.com/

Jkw Vs Ps



Mungkin sebagian kita tahu bahwa Ma’ruf Amin ( MA ) ialah ketua MUI yang kemana pergi pakai sarung dan terkesan sederhana. Hanya paham agama saja. Tetapi tahukah anda bahwa dia pernah jadi komisaris Bank Muammalat, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah. Untuk jadi pengawas bank harus lolos seleksi BI dan dewan ekonomi Syariah. Kalau ilmu tanggung niscaya engga lolos. dia termasuk salah satu hebat ekonomi syariah. Makanya dia bisa berdebat dan mengendorse kebijakan ekonomi yang dilaksanakan Jokowi bukan ajaran neoliberal tetapi sudah sama dengan syariah Islam.

Bagaimana wacana kemampuan politiknya? Karir dia di politik juga hebat. Beliau pernah jadi Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta, anggota MPR-RI dari PKB, ketua komisi VI DPR-RI. Beliau pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden semenjak 2007 hingga 2010. Di PBNU dia sebagai Rais 'Aam. Beliau juga duduk sebagai anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

KH. Ma'ruf Amin kalau dilihat dari garis keturunan keluarganya, memang dia termasuk salah satu keturunan, atau tepatnya ialah cicit dari ulama besar Syaikh Nawawi Banten. Syaikh Nawawi Banten ini ialah ulama orisinil Indonesia yang begitu disegani kelimuannya di dunia internasional, terutama di Mekkah.

Jadi pilihan Jokowi terhadap MA sebagai cawapres ialah tepat. Karana MA disamping seorang ulama tulen, juga intelektual Islam dan sekaligus politisi Islam. Jokowi- Ma’ruf amin ialah perpaduan nasionalis dan Islam. Jadilah nasionalis religius. Kalau ada yang bilang Jokowi tidak didukung ulama maka terang mereka bukan ulama. Petualang yang ngaku ulama! Kalau pasangan ini maju ke pemilu, sobat saya dari kubu sebelah bilang “ confirmed Jokowi melaju dua periode. Bila ulama mendukung maka terang Allah merudhoi nya.”

Sikap kita terhadap Cawapres Jokowi.
Kita tidak perlu tahu orang itu agamanya apa, berapa kekayaannya, dan siapa orang tuanya. Selagi dia tidak merugikan kita, bahkan berusaha berbuat baik untuk orang lain, maka sebaiknya kita ambil belahan mendukungnya. Nah apa ciri orang baik? orang yang Nilai kemanusiaannya kuat. Karenanya dia berusaha rasional. Kalau hingga dia membeci, maka yang dibenci itu ialah sifat orang, bukan person. Karenanya dia tidak hingga menjauhi orang itu tetapi berusaha untuk berbuat supaya orang itu bersifat baik. Itulah Jokowi.

Ketika orang ramai demo untuk menjatuhkan Ahok atas nama GNPF MUI, Jokowi sadar bahwa yang jadi sasaran ialah dirinya. Ahok hanyalah sasaran antara. Jokowi sadar bahwa kebencian orang terhadapnya lantaran dia berteman baik dengan Ahok dan sangat percaya dengan Ahok. Namun Jokowi menyikapi persoalan Ahok dan GNPF MUI itu secara jernih. Tidak emosional. Mengapa ? lantaran ini persoalan politik. Ahok dan juga Jokowi bahkan siapapun pemain politik sadar bahwa mereka bisa kapan saja mengalami benturan dengan kelompok lawan. Itulah politik, dimana hanya mengenal pemenang atau kalah dalam kontestan Pemilu. Kalau Jokowi berjarak dengan lawannya maka otomatis dia membuat musuh abadi. Dalam dunia politik ini ialah perilaku konyol.

Jokowi tahu betul bahwa MUI itu ialah forum yang menjadi tumpuan bagi semua umat islam di Indonesia. Didalam MUI bergabung aneka macam ormas islam dan tokoh islam. Kepemimpinan MUI ialah kepemimpinan Kolektif. Keputusan soal Ahok bukan tiba dari personal pengurus MUI. Tetapi melalui sidang fatwa yang dihadiri oleh semua unsur pimpinan MUI dan ormas yang tergabung dalam MUI. Kalau hingga sidang Fatwa MUI itu tercemar unsur politik maka itu resiko politik bagi sebuah forum semacam MUI dimana kiprahnya sangat strategis secara politik. Masalah ini sudah dijawab dengan clear oleh Ma’ruf Amin di sidang Ahok bahwa keputusan yang diambil MUI soal Ahok berdasarkan kajian dari team Fatwa. Dia hanya mengesyahkan saja.

Jokowi paham sekali soal MUI itu. Karena dia umat islam. Bagaimana mengatasi supaya MUI tidak tercemar Politik ? Ya pemerintah harus mau membuka komunikasi politik dengan MUI. Hubungan antara umarah dan ulama harus dibangun harmonis. Dengan demikian pemerintah bisa menjaga marwah MUI tetap netral dalam politik dan berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan berdasarkan Pancasila. Ini kiprah kepala negara. Karenanya mustahil Jokowi berjarak dengan MUI, apalagi hingga mendendam alasannya ialah sudah menjatuhkan Ahok dan kesannya mengirim Ahok ke penjara. Sifat pendendam bukanlah sifat orang baik. Kalau Jokowi pendendam tentu Tuhan yang akan menghukumnya.

Nah mari kita lihat apalagi yang dipikirkan Jokowi sehabis bisa menanamkan keyakinan kepada MUI. Dia sadar bahwa masih ada kelompok islam garis keras yang tidak patuh kepada MUI dan punya standar sendiri dalam mengeluarkan Fatwa. Walau secara aturan kaum radikal sudah diantisipasi semenjak dikeluarkannya UU mengenai Ormas dan UU teroris. Tetapi secara non yuridis kan tidak bisa orang dihentikan meyakini agamanya dengan cara berbeda. Apalagi dalam islam ada banyak aliran. Contoh,walau HTI sudah dibubarkan namun orang orang HTI tetap ada dimana mana khususnya di ormas lain dan partai lain. Cara menghadapi mereka tentu dengan cara politik. Tidak bisa dengan kekerasan apalagi dengan membuat stigma bahwa mereka yang berbeda itu ialah musuh. Dan lagi itu bukan sifat Jokowi.

Dengan menentukan Ma’Ruf Amin sebagai cawapres maka itu ialah cara smart Jokowi untuk menghadapi pemaham islam garis keras atau istilah kerennya islam indentitas atau islam transnasional. Dengan pengalaman Ma’ruf Amin sebagai ulama, intelektual dan politisi, serta pengaruhnya yang besar dikalangan ormas Islam lintas mahzab, tentu tidak sulit bagi Ma’ruf Amin untuk mengajak mereka duduk bersama secara ukhuah islamiah membahas persoalan bangsa ini pada umumnya dan perilaku Politik Jokowi pada khususnya. Kalaupun masih ada yang ngeyel , juga tidak sulit bagi Ma’ruf Amin untuk menghadapinya dengan cara bijak. Karena umat islam itu bahwasanya sangat patuh kepada Ulama dan gampang diajak bicara oleh ulama.

Apa yang dilakukan Jokowi dalam menghadapi bangsa ini tak lain cara pandang bahwa perbedaan itu ialah rahmat, bukan kutukan apalagi permusuhan. Orang berbeda lantaran adanya gab pemahaman intelektual dan spiritual terhadap suatu masalah. Ini PR besar bagi siapa saja yang memimpin bangsa ini supaya Gab ini semakin usang semakin kecil sehingga yang ada ialah nilai nilai bangsa sesuai dengan Pancasila. Tetapi butuh proses panjang. Memahami Jokowi secara objectif haruslah berangkat dari hati yang bersih. Kalau anda masih punya mental membenci dan dendam, maka anda akan gagal memahami Jokowi dan tentu gampang emosional kalau perilaku Jokowi tidak menyerupai anda mau. Jokowi ialah kado terindah Tuhan kepada bangsa kita sehabis sekian puluh tahun terhina dan kalah oleh hegemoni absurd dan koruptor. 

Sandi Cawapres PS.
Sandi Uno ialah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00. Karirnya sebagai professional di bidang keuangan memungkinkan dia punya jaringan perbankan dan kanal sumber pembiayaan yang luas. Itu sebabnya berkat proteksi dari Edwin Soeryadjaya ( putra taipan William Suryadjaya) dia mendirikan perusahaan Penasehat investasi dan mendulang sukses mengambil alih beberapa asset yang di kuasai BPPN.

Sandi memang jago financial engineering. Ketika PT. ADARO yang dimiliki oleh Hashim sedang masuk credit recovery lantaran kredit macet. Sandiaga menunjukkan diri sebagai konsultant untuk melaksanakan recovery. Hashim setuju. Namun apa yang terjadi kemudian? Dengan data wacana keadaan Hashim, Sandi bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk ambil belahan dari proses akuisisi ADARO melalui sketsa arbitrase. Karenanya Deutsche Bank sebagai kreditur ADARO memaksa Hashim melepas saham kepada Sandi. Ini proses hostile take over yang cerdas. Karena Sandi engga keluar uang sama sekali. Semua dana dari Bank Mandiri yang saat itu dipimpin Agus Martoyo. Hashim meradang marah. Merasa dikianti oleh Sandi. Tetapi mau gimana lagi?. Ini bisnis.

Kemudian Hashim bergabung dengan Nat Rothchild untuk mengambil alih Bumi PLC. Terjadilah perseteruan antara Nat Rothchild dengan Group Bakrie atas kepemilikan BUMI PLC. Sandi melalui Recapital Advisors mendukung Bakrie untuk mendepak Nat Rothschild dari Bumi PLC dan sukses. Menempatkan Sandi sebagai komisaris. Padahal kalau seandainya Nat menang lawan Bakrie, Hashim akan menjadi eksekutif eksekutif Bumi dan Chairman Berau Coal. Untuk kedua kalinya Sandi berhasil mengalahkan Hashim.

Ketika harga batubara mulai jatuh tahun 2013, Sandi pribadi exit dari business dan ini agresi profit taking. Dia mulai mendekat ke Prabowo yang juga abang Hashim Djoyohadikusumo. Tentu ini hanyalah transaksional. Sandi mundur dari eksekutif di semua perusahaan sehabis ditetapkan sebagai cagub dari Partai Gerindra. Namun harap diketahui juga bahwa pada tanggal 28 november 2016 melalui pengadilan niaga, 99,84 persen kreditur separatis sepakat tawaran perdamaian yang ditawarkan oleh Bumi berkaitan utang sebesar Rp. 135,78 triliiun yang jatuh tempo tidak bisa di bayar. Nampaknya keperkasaan Bakrie cs di tahun 2013 mendepak Nat dari Bumi , justru lubang hutang menggunung di kemudian hari. Tapi Sandi hanya tersenyum saja. Karena dia udah exit jauh sebelumnya..

Hary Tanoe yang dulu membantu pembiayaan Recapital Advisory (Sandi CS) melalui transaksi REPO untuk memenangkan voting RUPS mendepak Nat di Bumi PLC, sekarang menjadi koalisi Jokowi dan Sandi mejadi kader Gerindra. Sandi memang jenius dalam hal loby dan hitungan bisnis sangat kuat. Dengan baby face nya dan bergaya plamboyan bintang film hebat memang bisa memukau lawannya untuk mengikuti proposalnya. Apapun dia lakukan untuk jadi pemenang. Kalau sekarang dia berani menjadi cawapres, itu tentu sudah diperhitungkan dengan matang sebagaimana pemain hedge fund yang orientasinya sebagai hedger. To him all just because of money.

Koalisi pendukung PS-Sandi
Kalau hingga PKS dan PAN mendukung PS-Sandi maka itu tidak ada hubungannya dengan agama atau islam. Mengapa ? Secara syariah PS dan Saandi tidak qualified dia sebagai pemimpin Islam. Itu faktanya. Kalau masih juga ngotot lantaran qualified maka lhatlah, dalam masa kampanye nanti,  keislaman PS dan Sandi akan ditelanjangi oleh Nitizen. Tidak sulit mendapatkand data wacana perilaku mereka terhadap islam. Termasuk akhlak dan moralnya. Sehingga publik jadi tahu bahkan jargon mereka pemimpin yang direkomendasi ulama hanyalah omong kosong. Yang jadi pertanyaan ialah mengapa hingga PAN dan PKS tetang ngotot mendukung PS? Disamping lantaran uang tetapi juga ada mutual simbiosis. Apa itu?

Semua tahu bahwa PKS dengan akar rumputnya punya kegiatan syariah islam ditegakan di Indonesia. Mereka sadar bahwa peperangan melalui jalur demokrasi sulit untuk menang. Terbukti pada setiap Pemilu bunyi mereka tidak pernah diatas 10%. Mereka yakin bahwa kekalahan itu bukan lantaran mereka tidak didukung oleh umat islam tetapi lantaran kurangnya sumber daya dana untuk menggalang kekuatan secara luas. Makanya mereka berusaha mendekat dengan siapa saja yang punya uang. Andaikan setan pun ada uang dan mau bantu, merekapun bisa bersinegeri. Yang penting mereka bisa berada dalam ring 1 kekuasaan supaya lebih gampang melaksanakan agendanya.

Mengapa mereka hanya mau merapatkan ke partai selain PDIP ? lantaran di Indonessia hanya ada dua partai yang berbasis idiologi, Yaitu PDIP dengan idiologi marhaen dan Partai Islam yang diwakili PKS dan PAN yang beridioligi Islam identitas. Walau keduanya punya orientasi sama yaitu sosialis. Namun keduanya punya cara berbeda terhadap bagaimana negeri ini dibangun. PDIP lebih kepada kearifan lokal dengan dasar budaya dan agama. Sementara mereka atas Alquran dan Hadith berdasarkan tafsir mereka sendiri.  Kalau PDIP sudah selesai dengan Pancasila. Namun mereka menganggap belum selesai.

Tetapi satu hal yang mereka lupa. Bahwa Tentara Nasional Indonesia itu punya chemistry Pancasila. Walau dia sudah pensiun tetapi darahnya ya Pancasila. Pengalaman PKS dan PAN bermitra dengan PD ( SBY) selama 10 tahun memang berhasil membuat basis ormas islam menguat hingga diakar rumput. Tetapi kegiatan nasional tetap tidak berubah sesuai pancasila. Nah sekaran kembali mereka bermitra dengan PS yang juga pensiunan TNI. Dari awal PS tidak mau bermitra sejajar dengan mereka. Makanya jatah Wakil Presiden tidak untuk mereka. Tetapi bagi mereka tidak ada persoalan selagi mereka sanggup uang. Dengan uang ditangan mereka bisa memperkuat basis partai didaerah untuk kelak bangun menguasai politik secara nasional. Apalagi kalau hingga menang , mereka semakin punya kanal ke sumber daya negara untuk menggalang dana. Dan yang lebih membuat mereka yakin dengan PS -Sandi , lantaran orientasi PS memang uang, bukan idiologi.  Beda tipis dengan SBY. Kaprikornus PS-Sandi akan lebih gampang dipengaruhi untuk melaksanakan kegiatan mereka. Itu aja.

Peluang PS
Kunci kemenangan Pilpres itu ada di Jawa. Kuasai Jawa maka kemenangan ditangan. Mengapa ? Populasi Jawa merupakan lebih banyak didominasi penduduk di Indonesia. Hasil survey elektabilitas Jokowi unggul disemua wilayah di Jawa. Hasil survey SMRC, di Jawa Barat, Jokowi mendapat proteksi 48,3 persen. Sedangkan Prabowo hanya 37,8 persen. Sementara di Jawa Tengah, Jokowi 73,5 persen, di atas Prabowo yang mendapat proteksi 16,7 persen. Di Jawa Timur, Jokowi mendapat proteksi 58,8 persen dan Prabowo 29,6 persen. Memang keunggulan Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak begitu mengejutkan. Sebab, semenjak pilpres 2014 lalu, Jokowi memang unggul di dua tempat tersebut.

Menurut sobat saya, keputusan Team PS menendang cawapres dari PKS dan PAN atas dasar pertimbangan kedua partai itu memang tidak menolong elektabilitas kepada PS khususnya di Jawa . PKS dan PAN hanya berpengaruh di luar Jawa tetapi nilainya tak lebih 27%. Tidak significant menentukan kemenangan PS. Justru dengan adanya cawapres dari PKS akan menjebak PS dalam issue SARA yang bisa kena diskualifikasi oleh bawaslu. Kaprikornus resiko sudah niscaya dan manfaat belum jelas. Apalagi sponsor logistik tidak merekomendasikan PKS atau PAN berpasangan dengan PS.

Namun keberadaan PKS dan PAN ialah bargain PS untuk mendapat dana lebih besar kepada sponsor logistik. Karena untuk memenangkan Jawa tidak bisa dengan kampanye konvensional. Perlu gerakan gerilya dengan proteksi Logistik raksasa. Hanya itu yang bisa menjamin PS bisa menang. Simulasi kegiatan kampanye dari konsultan itu bisa meyakinkan sponsor atas seni administrasi PS. Yang jadi persoalan ialah lantaran Pilres dan pileg itu serentak maka kekuatan koalisi Jokowi menyerupai Golkar dan Nasdem, Parindo punya mesin politik besar dengan proteksi logistik juga tidak bisa dianggap remeh. Kerika mereka kampanye partai nya tentu akan menyertakan kampanye wacana Jokowi. Karana satu paket.


Yang jadi pertanyaan ialah bagaimana PS begitu yakin maju capres dengan proteksi Sandi yang bukan orisinil Jawa ? Apakah hanya mengadalkan kekuatan logistik saja? Kalau itu, maka kekalahan Pemilu tahun 2014 akan terulang lagi. Semua lantaran diyakinkan oleh sobat bersahabat menyerupai PKS. Sepertinya PS tidak berguru dari kegagalan sebelumnya. Atau apa lantaran motif nyapres memang bukan untuk menang tetapi karana how to get money easy.. Pemilu hanyalah sketsa how to make money. kita lihat nanti..

Sumber https://culas.blogspot.com/

Jokowi, Hope

Baru kali ini saya mendengar Jokowi bicara keras dan tegas disertai emosi dihadapan publik. Ini bukan soal orang menghinanya tetapi kepada meraka yang menunjukkan statement pesimis terhadap masa depan Indonesia. Mengapa hingga Jokowi emosi ? Karena semua tahu bahwa bangsa ini selama ini terpuruk sebab mental para pemimpin yang sengaja membuat rasa takut kepada rakyat menyerupai ketakutan kepada PKI, takut utang, takut kafir , takut revolusi, takut bubar dll,sehingga rakyat tergantung kepada elite ba’ yang kuasa pelindung namun menipu rakyat. Sikap mental inilah yang menjadi agenda utama Jokowi untuk mengubahnya semoga Bangsa Indonesia punya perilaku optimis tanpa rasa takut dan penuh passion untuk kerja keras menatap masa depan yang cerah.

Menteri di kabinet kerja Jokowi yang menakhodai bidang ekonomi ialah orang yang sudah final dengan dirinya. Ada Jonan mantan banker Citibank. Ada ibu Susi pengusaha sukses. Ada Erlangga pengusaha dan asset Manager. Ada Thomas Lembong jago financial engineering. Ada SMI mantan eksekutif Bank Dunia, Ada ibu Rini mantan CEO Astra yang sukses dll. Mereka pekerja keras semenjak usia muda. Mereka kreatif dan mandiri. Pada usia relatif muda mereka sudah mapan sebab cerdas dan selalu optimis ditengah perjalanan hidup yang penuh kompetisi. Pada usia produktif bagi ukuran orang Indonesia sebab belum masuk usia pension, mereka memilih sikap. Mereka keluar dari kehidupan yang menjanjikan kemewahan kepada kehidupan yang lebih banyak menuntut pengorbanan. Dan sekarang Mereka bergabung dan gembira menjadi belahan mimpi Jokowi menyebabkan Indonesia hebat.

Mereka ingin membentuk masa depan bangsa nya semoga hidup lebih berarti. Setidaknya dengan kemampuan yang dimilikinya mereka bisa menunjukkan impian kepada rakyat khusus yang duafa bahwa masa depan bukanlah yang mengkawatirkan. Ini merupakan langkah yang sangat ekstrim bagi ukuran insan pada masa kini. Dimana orang berlomba lomba untuk mengejar kesenangan diri dan menumpuk harta. We should live and labor in our time that what came to us as seed may go to the next generation as blossom, and that what came to us as blossom may go to them as fruit. This is what we mean by progress. Demikian yang ditulis oleh Henry Ward Beecher dalam bukunya. Inilah salah satu berkah dari sistem demokrasi dimana orang baik akan mendapat ruang untuk berbuat baik dengan umur dan pontesinya, dan mereka mempu.

Bahwa masa depan tidak mencuatkan paralelisme antara ruang, jarak, dan waktu. Tentu masa depan bukan reproduksi kehidupan kelampauan dan ke-masa-mendatangan yang unpredictable. Bagaimanapun masa depan merupakan kausalitas perjalanan perihal substansi “keberadaan'' (eksistensi) dan beraktualisasi perihal hidup itu sendiri. Pun rekonseptualisasi mengenai masa depan, tiadalah nilai kesejarahan hidup masa silam yang diterima. Sebagai masa depan, insan dituntut -mengutip Dr Zhivagonya dalam novel Boris Pasternak- untuk membentuk kembali hidup. Itulah yang dilakukan oleh Jokowi dan mereka yang membantunya , yang meng “nol” kan dirinya untuk memulai sesuatu yang gres dalam dimensi baru. Sikap mereka seakan menegaskan perihal semangat juang untuk berbuat demi rakyat , bangsa dan negara, yang mereka yakini sebagai wahana yang lebih bernilai dari apa yang sudah mereka capai sebelumnya.

Memang bahwa insan dilahirkan buat Hidup, bukan untuk berkemas-kemas menghadapi hidup. Hidup senantiasa memperbarui, membuat kembali, mengubah, dan meningkatkan dirinya. mempertimbangkan masa depan ialah membentuk kembali hidup. Berdasarkan pertimbangan semacam itulah, permenungan masa depan dimulai semoga tidak menghadapi kecemasan, 2030 bubar. Orang optimis selalu untung kecuali orang yang selalu cemas. Bangsa Indonesia sebagai komunitas dunia , seharusnya memandang masa depan dengan mata hati dan bukannya mata gelap. Di tengah kepayahan yang menimpa bangsa ini akhir rezim masalalu diharapkan kearifan tersendiri untuk memandang masa depan. Setidaknya bagi mereka yang sudah terlalu kaya sebab korupsi atau manipulasi tanpa tersentuh aturan untuk meng “nol” kan dirinya ; memulai sesuatu yang gres dan lebih bernilai. Agar masyarakat bangsa ini memandang masa depan bukan sebagai penantian waktu yang tak kunjung selesai.

Tentu kita tidak ingin itu terjadi, menyerupai diperlihatkan tokoh Estragon dan Vladimir dalam lakon Menunggu Godot (Waiting for Godot) Samuel Beckett. Atau, masa depan bangsa ini menyerupai lentingan Bob Dylan dalam lagu ballada Blowing in the Wind: How many times must a man turn his head/and pretend that he just doesn't see/How many ears must one have/before he can hear people cry/How many deaths will it take till he knows/that too many people have died. Setidaknya dari sosok Jokowi kita punya hope...

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/

Manifesto Pergerakan Kaum Intelektual

Prolog : Berawal dari satu pertanyaan sederhana.

Salah satu imbas positif dari dicetuskanya politik etis oleh pemerintah Belanda ialah lahirnya kaum pelajar Indonesia yang sadar untuk berjuang demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia. Mereka berkumpul, berorganisasi dan kemudian mengikrarkan visi kemerdekaan dalam nuansa persatuan.Akhirnya, Bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945, hanya berselang 37 tahun semenjak organisasi Budi Utomo yang dimotori kaum pelajar dideklarasikan. Sebelumnya, ratusan tahun usaha menggapai kemerdekaan menemui kegagalan, sementara sekelompok perjaka terpelajar tersebut hanya membutuhkan 37 tahun untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.

Persoalanya terang tidak sesederhana itu, namun yang patut kita ambil pelajaran ialah bahwa jumlah kaum pelajar Indonesia yang menjadi motor penggerak usaha dikala itu jauh lebih sedikit dibanding kaum pelajar yang dimiliki Indonesia dikala ini. Saat itu, hanya mereka yang merupakan anak pejabat atau anak orang kaya yang berhak mengenyam pendidikan tinggi.Oleh lantaran itu, satu pertanyaan yang patut kita ejekan dikala ini ialah mengapa kaum pelajar Indonesia dikala ini yang jumlahnya jauh lebih banyak seakan tergerus oleh zaman (tidak adaptif) serta tidak bisa membuat perubahan yang signifikan bagi Bangsa Indonesia (tidak progresif)? Tulisan ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan berpijak pada beberapa sepihan gagasan yang kemudian dirangkai untuk menjawab pertanyaan : “apa yang harus dilakukan kaum pelajar Indonesia dikala ini biar adaptif dan progresif sehingga bisa berperan sebagai lokomotif perubahan yang bisa membawa Indonesia menjadi Bangsa yang terhormat?”

Gagasan pertama : Tentang Peranan Kaum Intelektual

James Watt tak sekedar membuat mesin uap, yang ia buat ialah sesuatu yang melahirkan revolusi industri dan pada balasannya mengubah tatanan sosial secara global. Dari sanalah lahir marxisme, dikotomi borjouis-proletar dan kolonialisme. Oppenheimer tak sekedar membuat bom atom, yang Ia buat ialah sesuatu yang pada balasannya memilih konfigurasi politik global. Pun demikian dengan Shockley yang tak sekedar membuat transistor, yang ia ciptakan menjadi landasan revolusi teknologi informasi dan sekarang telah berkembang menjadi menjadi alat untuk infiltrasi budaya serta rekayasa sosial.

Sejarah memang pertanda bahwa kaum ilmuwan (intelektual) senantiasa berada didepan dalam gerak sejarah dan peradaban. Mungkin inilah yang membuat Michael hart menempatkan sebanyak 37 ilmuwan dalam daftar 100 orang paling besar lengan berkuasa di Dunia. Contoh Artikel Babo ialah revolusi Prancis yang diilhami pemikiran beberapa filsuf perihal demokrasi.

Contoh diatas merupakan ilustrasi terkait tugas seorang intelektual sebagai lokomotif peradaban. Kaum pelajar sebagai kepingan dari kaum intelektual harus menyadari peranan dan tanggung jawabnya yang besar, yakni lebih dari sekedar calon pengisi teknostruktur pembangunan. Karena sejatinya kaum pelajar sebagai kepingan dari kaum intelektual ialah para lokomotif perubahan dan peradaban.

Gagasan Kedua : Tentang Integritas Keilmuan

Seorang yang terpelajar ialah seseorang yang sedang menekuni minimal satu bidang keilmuan. Dan setiap bidang ilmu mempunyai karakternya sendiri, narasinya sendiri serta mengandung nilai moral dan abjad yang unik. Oleh lantaran itu, setiap pelajar sejatinya dituntut untuk mempunyai integritas terhadap keilmuan yang tengah digelutinya. Integritas ini tak hanya tercermin dalam pemahaman akan ilmu pengetahuan melainkan juga pada abjad yang diajarkan melalui nilai moral yang terkandung pada setiap bidang ilmu tersebut.

Sebagai contoh, penulis akan mengetengahkan nilai moral dari keilmuan fisika, bidang ini digeluti penulis selama menjalanai studi strata satu di Institut Teknologi Bandung. Nilai moral ini tercermin dari sosok seorang fisikawan.

Fisikawan ialah seorang seniman. Fisikawan memandang alam semesta dengan pemaknaan penuh atas keindahan dan harmoni yang sempurna. Seorang pelukis mengungkap keindahan semesta dengan kanvas dan tinta, sementara fisikawan menghayati keindahan semesta lantas mengungkapkanya diatas persamaan matematika. Alkisah ketika pertama kali muncul persamaan Maxwell, ada yang berkomentar :”Apakah seorang Dewa yang menuliskannya?” komentar ini ialah spontanitas seorang fisikawan selepas melihat persamaan Maxwell yang simetri, rapi dan tersusun indah serta komprehensif (dapat ditulis dalam bentuk diferensial atau integral). 

Sebagai tambahan, seorang fisikawan biasanya ialah seorang yang Romantis. Seseorang yang bisa mengungkap keindahan dan harmoni yang terselubung dalam bahasa matematika tentunya juga bisa mengungkapkanya dalam untaian kata. Fisikawan ialah seorang yang humanis. Seseorang yang bisa menghargai semesta yang mati tentunya bisa menghargai yang hidup. Humanisme ini tercermin dalam keseharian beberapa tokoh fisika. Einstein menangis bersama beberapa fisikawan lain dikala Jepang di Bom. Kemudian mereka berseloroh :”Manusia tidak pernah tahu apa yang dilakukannya!” Abdus Salam menyumbangkan hadiah nobelnya guna membangun ICTP yang visinya ialah menjembatani kesenjangan antara barat dan timur. Demikian pula dengan Chen nin yang, Yukawa, Plank dan sebagainya.

Fisikawan ialah seorang yang keras kepala, tak pernah mengalah dalam menggapai impian. Kepler menunggu hingga 20 tahun untuk hingga pada perumusan ketiga hukumnya. Masatoshi Kosiba bukan seorang yang cemerlang, beliau harus berjuang keras hingga balasannya Ia menerima nobel atas penemuan Neutrino. Currie harus menempuh sekian kilometer ketika harus “nyambi” mengajar demi mendukung pendidikannya, Currie juga harus mengolah berton materi dengan tungku panas untuk sekedar menerima beberapa gram radioaktif.

Fisikawan ialah pahlawan pembela kebenaran. Galileo harus mendapatkan tahanan rumah lantaran mempertahankan keyakinannya akan heliosentris. Seringkali seorang fisikawan mempunyai abjad yang kuat dan pribadi yang unik. Beberapa misalnya ialah Dirac sang jenius pertapa, Feynman yang eksentrik atau Schrodinger sang jenius pecinta. Contoh Artikel Babo ialah Bohr yang disegani lantaran kesahajaan dan kepemimpinannya. Mereka terikat kuat oleh ikatan pencarian tertentu. Seperti ikatan antara Einstein (Jerman) dan Eddington (Inggris) meski mereka dikala itu berada pada pihak yang saling berperang dikala perang dunia 2 berlangsung.

Fisikawan juga seorang Filsuf. Dibalik formula matematik yang rumit, kompleksitas alat eksperimen, tersembunyi hasrat insan merdeka yang meyakini kebenaran tertentu :” Bahwa alam semesta digerakan oleh aturan yang sederhana, berjalan dengan simetri yang luar biasa serta harmoni yang membentuk keindahan dan keagungan”.

Menurut Mohamad Hatta, abjad seorang insan akademis ialah senantiasa mencari dan membela kebenaran ilmiah. Kaum pelajar Indonesia dikala usaha menggapai kemerdekaan mempunyai integritas terhadap keilmuan yang sedang digeluti. Pada balasannya mereka hingga pada pemaknaan atas tanggung jawab seorang insan akademis meski latar belakang kelimuan mereka berbeda-beda.

Gagasan Ketiga : Kita Hanya Sedikit Lupa

Jalaludin rahmat dalam buku berjudul Rekayasa Sosial pernah menyatakan bahwa untuk melaksanakan rekayasa sosial diharapkan tiga hal : Ide,tokoh dan gerakan yang masif. Lantas, ide atau “desire” apa yang harus kita tanamkan untuk melecutkan kita semua menjadi bangsa yang lebih beradab? Salah satu kunci untuk menjadi insan sukses ialah kepercayaan diri, dengan demikian sebuah bangsa yang ingin maju tentunya juga harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Namun, ketika sebuah pertanyaan sederhana penulis lontarkan kepada sekelompok mahasiswa : ” Seperti apakah bangsa Indonesia berdasarkan kamu?” sebagian besar dari mereka menjawab : Korup, Pemalas, Dilecehkan dunia Internasional (pecundang) dan sebagainya. Hal ini mengisyaratkan sebuah bentuk kepercayaan diri sebuah bangsa yang rendah. Lantas Apakah Benar bahwa bangsa kita demikian buruknya?

Apakah benar bahwa bangsa kita pecundang? Alkisah, pasukan Gurkha ialah pasukan sewaan yang populer bergairah dan hebat. Mereka diiringi banyak mitos, salah satunya adala pisau andalan mereka yang konon bisa membelah orang. Saat perang Malvinas (inggris melawan argentina), menyerahnya argentina diindikasikan salah satunya lantaran ketakutan terhadap Gurkha, dan dalam perang tersebut tak ada satupun Gurkha yang mati. Namun, sekian puluh Gurkha mati di Surabaya. Siapakah yang berhasil menewaskan Gurkha? Apakah tentara atau prajurit tangguh yang menewaskan mereka? Bukan, Gurkha-gurkha itu mati oleh pemuda-pemuda berusia belia; arek-arek Surabaya yang hanya bermodalkan bambu runcing dan hasrat untuk tetap merdeka.

Dalam buku Perang Eropa dipertontonkan kehebatan Churcill dan pasukan Inggris. Dan salah satu sumber menyatakan bahwa selama perang dunia 2 tak satupun Jendral Inggris yang mati. Namun, seorang Jendral Inggris mati di Surabaya. Lagi-lagi oleh sekelompok perjaka yang hanya bermodalkan bambu runcing dan hasrat untuk tetap merdeka. Kemarahan Inggris membawa malapetaka bagi Surabaya yang dihujani serangan dari darat, bahari dan udara. Bayangkan dalam kondisi sedemikian riuh, ada saja yang nekat memanjat atap hotel Yamato untuk sekedar mengganti bendera merah, putih, biru menjadi dwi warna merah-putih.

Kita bisa menelusuri sejarah perang lebih lanjut. Saat sebuah Negara mengalah kalah, biasanya masih tersisa sekian banyak pasukan dan senjata, jarang sekali hingga habis tak bersisa (puputan). Namun di Nusantara ini pernah terjadi pertahanan harga diri hingga meletus perang puputan. Setidaknya ada di Bali, dipimpin oleh I Gusti ktut Jelantik dan di Aceh waktu rakyat Aceh mempertahankan benteng kutoreh. Hal ini ialah cerminan sebuah hasrat merdeka yang diwujudkan dalam perang habis-habisan tanpa sisa dengan mengorbankan jiwa dan raga.

Jadi apa benar kita ialah bangsa yang pecundang? Tidak, kita ialah bangsa yang pemberani. Kita hanya sedikit lupa dengan masa kemudian kita.

Apakah benar bahwa kita ialah bangsa yang korup? Alkisah, pernah ada di Nusantara kita seorang bergelar Ratu Sima dari Kalingga. Beliau populer sebagai seorang Raja yang adil, jujur dan tegas. Pemerintahan Ratu Sima populer bersih. Hal ini mengundang ingin tau seorang dari Arab yang ingin mengujinya dengan meletakan emas permata disana. Tak satupun rakyat yang berani menyentuhnya hingga suatu ketika sang pangeran calon pewaris tahta menyentuh emas permata tersebut. Tanpa ampun, ratu sima menghukum buah hatinya. Salah satu versi sejarah menyebut sang pangeran balasannya dipotong kakinya.

Jadi apa benar kita ialah bangsa yang korup? Tidak, setidaknya pernah terjadi di Nusantara kita ketika aturan ditegakan, keadilan diwujudkan. Mungkin kita hanya sedikit lupa dengan masa kemudian kita.
Apakah kita ialah bangsa yang bodoh? Tersebutlah Sastra Lisan Bujang Tan Domang dari Riau yang mengisyaratkan keramahan ekologis jauh sebelum kita mengenal terminologi “Sustainable Development”. Jendral Sudirman pernah membuat Belanda kocar-kacir dengan Inovasinya terhadap seni administrasi perang Inggris dikala menusuk Birma (kita mengenalnya sebagai siasat gerilya). Dengan sumbangan Laksamana Nala, Gadjah mada dalam waktu singkat berhasil mengubah pola pertahanan yang bersifat kontinental menjadi berbasis maritim. kita bukanlah bangsa yang bodoh. Kita hanya sedikit lupa dengan masa kemudian kita.

Sebuah bangsa membutuhkan mimpi atau “desire” yang kuat untuk sanggup menjadi besar. Vladmir putin bersama rekan-rekan eks KGB mempunyai desire “The Great Rusia”. Kaum Yahudi memendam desire “tanah yang dijanjikan”. Orang Korea berkata : ”Baja, baja, Baja dan Kalahkan Jepang”. Lantas apa yang harus menjadi Desire kita?

Andaikan Indonesia ialah bangsa yang “nakal” maka untuk menghancurkan Singapura dan Malaysia cukup dengan memperabukan beberapa pulau terluar. Mereka akan sesak napas karna asap. Cukup dengan memasang perompak atau ranjau di bahari untuk menghancurkan perekonomian dunia karna perairan kita sangat ramai dipakai sebagai jalur pengiriman barang (termasuk suplai minyak china). Kesetimbangan iklim global akan terganggu bila hutan di Kalimantan dan Papua dihancurkan. Kesadaran bahwa Indonesia memegang peranan kunci dalam keseimbangan tatanan global, bisa dijadikan titik pijak untuk menemukan “desire” yang akan memompa semangat generasi muda dalam membangun bangsanya.

Berpikir positif, mempunyai kepercayaan diri yang kokoh serta “desire” yang kuat ialah prasyarat biar kita bisa menjadi bangsa yang maju.

Gagasan Keempat : Pembacaan atas dunia dan Indonesia

Pola pergerakan mahasiswa, pamuda dan kaum pelajar Indonesia terkait akrab dengan cara pembacaan terhadap dunia dan Negara Indonesia. Banyak cara dalam membaca dunia. Sebagian melihat dunia sebagai pengangkangan yang satu terhadap yang lain : barat terhadap timur, utara terhadap selatan, kapitalis terhadap Negara-negara dunia ketiga dsb (teori ketergantungan). Orang-orang Postmodern membaca dunia yang telah menjadi perang imagologi, bukan lagi perang ideologi. Orang marketing mungkin membaca dunia dikala ini sebagai zaman venus (simbol wanita : emosi, persepsi) dan bukan lagi zaman mars (simbol pria : logika). Dalam zaman venus ini suatu produk tak hanya dinilai berdasarkan fungsinya saja melainkan juga bagaimana si produk bisa menyentuh emosi konsumen dengan memainkan persepsi. Orang Geopolitik akan melihat dunia yang bergeser distribusi kekuatannya dari uni polar (hegemoni Amerika) menuju ke multi polar (uni eropa, china, India, amerika latin dll).

Ada pula yang membaca masyarakat dunia dikala ini sebagai masyarakat paska kapitalis yang salah satu cirinya ialah masyarakat pengetahuan. Dalam masyarakat ini ,pengetahuan, penemuan dan kreativitas memegang peranan utama didalam keberjalanan peradaban. Hal ini tercermin salah satunya dari latar belakang orang-orang terkaya dunia dikala ini yang berasal dari innovator-inovator teknologi informasi.

Rekan-rekan dari organisasi pergerakan yang membaca dunia sebagai pengangkangan yang satu terhadap yang lain, membaca Indonesia dengan terminologi seputar kemiskinan, korup serta menganggap permasalahan ini disebabkan oleh tirani yang berkuasa tentu akan melahirkan pola pergerakan yang digerakan spirit perlawanan. Aksi-aksi yang dilakukan akan penuh dengan nuansa heroisme, kenangan masa kemudian dan gelegar jargon usaha dan perlawanan. Masih relevankah dengan situasi kekinian?

Tentu akan berbeda dengan rekan-rekan yang membaca dunia sebagai sebuah masayarakat pengetahuan yang terintegrasi secara global, membaca Indonesia sebagai sebagai salah satu Negara dengan garis pantai terpanjang, sebagai negeri yang mempunyai sekian banyak varietas endemik , kemudian membaca universitas sebagai produsen pengetahuan utama di Indonesia serta menyimpan segudang potensi besar.

Lantas bagaimana seharusnya kaum pelajar harus membaca dunia?
ada wacana menarik yang bercerita perihal The Rulling Class of Indonesia. Wacana The Rulling Class tersebut berasal dari pemikiran Anis Basweidan. Sederhananya, the rulling class merujuk pada kelompok perjaka pada satu massa yang pada balasannya menjadi pemimpin/elit Indonesia di masa depannya. Setidaknya sudah ada tiga generasi the rulling class.

The Rulling Class pertama ialah pemuda-pemuda yang beruntung menerima pendidikan Belanda dikala politik etis dicetuskan. Mereka ialah generasi Soekarno,hatta dan sebagainya. Mereka memimpin Indonesia dikala kemerdekaan. Era berikutnya ialah masa mempertahankan kemerdekaan. Pada masa itu tumbuh kesatuan-kesatuan militer. The Rulling class kedua ialah perjaka yang turut dalam kesatuan-kesatuan militer. Pada balasannya mereka memimpin Indonesia dikala orde baru. The Rulling Class berikutnya ialah para pelopor mahasiswa yang turut ambil kepingan dalam pergolakan dan peralihan orde usang ke orde baru. Merekalah yang sekarang banyak menjadi elit politik nasional. Dari sini muncul pertanyaan :”Siapakah the Rulling class berikutnya?”

Ada yang mengusulkan bahwa the rulling class berikutnya ialah pemuda-pemuda yang tergabung dalam kelompok entrepreneur. Jika dahulu orang yang mempunyai kanal politik secara otomatis akan menguasai kanal bisnis dan industri maka pada masa mendatang yang terjadi ialah sebaliknya, orang yang menguasai kanal bisnis dan industri akan gampang juga menguasai politik.

Namun Entrepreneur disini bisa juga dimaknai secara luas, yakni tak sekedar orang yang berbisnis. Entrepreneur ialah sekumpulan abjad Inovatif, kreatif serta hasrat untuk senantiasa membuat nilai tambah.

Untuk sanggup mewujudkan generasi Indonesia yang adapif dan progresif, pola usaha kaum pelajar Indonesia harus dilandaskan atas pembacaan yang tepat terkait situasi dunia dan masa depan Indonesia.

Gagasan Kelima : Tentang Visi Masa Depan dan Khayalan pada suatu saat

Apa yang dilakukan oleh perjaka dikala ini memilih bagaimana Indonesia 30 tahun mendatang. Oleh lantaran itu, perjaka Indonesia haruslah membiasakan diri untuk mengasah ketajaman gagasannya terkait wujud Indonesia masa depan. Dan gagasan ini akan lahir ketika kaum pelajar mau berkumpul, berdialektika dalam budaya akademik yang baik, yaitu budaya yang mencerminkan integritas keilmuan kaum pelajar Indonesia.

Suatu dikala saya pernah mengkhayalkan kehidupan mahasiswa di suatu universitas dimana pada suatu hari kuliah Fisika Kuantum terpaksa diberi perpanjangan waktu lantaran sang dosen harus melerai perdebatan keras dua kelompok mahasiswa yang berdebat terkait apakah ketidakpastian Heissenberg muncul lantaran keterbatasan insan dalam mengamati alam yang bekerjsama pasti, atau memang lahir dari sifat hakiki alam yang memang berjalan dengan tidak pasti. Hal ini menyerupai mirip pertengkaran Bohr dan Einstein. Einstein :” Tuhan tidak bermain dadu dalam penciptaan semesta !”. Bohr :” Tuhan tak hanya bermain dadu, Dia juga melemparkannya ketempat yang tak kita ketahui.

Saya berkhayal akan mendengar perbincangan yang hebat di kantin-kantin kampus. Saya mendengar perbincangan mahasiswa Teknik Industri terkait haruskah efisiensi menjadi satu-satunya nilai dalam proses produksi, perbincangan mahasiswa Teknik Lingkungan terkait haruskah konservasi ekologi akan selalu bertentangan dengan aktualisasi potensi ekonomi serta perdebatan perihal “deep ecology versus anthroposentris”, pembahasan mahasiswa Planologi dan Teknik Kelautan terkait pola tata ruang dan infrastuktur yang harus dibangun untuk menggeser pola pembangunan Indonesia dari basis kontinental ke basis maritim, pembahasan mahasiswa Biologi dan Farmasi terkait pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat. Saya juga berkhayal mendengar perdebatan mahasiswa Fakultas Kebumian perihal bagaimana caranya lifting minyak bisa naik 50 %.

Saya berkhayal akan melihat boulevard kampus setiap hari ramai dipenuhi oleh bazar karya-karya mahasiswa. Disini saya melihat karya mahasiswa Teknik Mesin berupa pompa Hidraulik Ram (bekerja dengan prinsip water hammer effect) yang sedianya akan didistribusikan untuk menyelamatkan ribuan petani yang sumber airnya berada dibawah sawah serta tak bisa untuk membeli Pompa Diesel.
Disajikan pula karya mahasiswa Teknik Fisika berupa alat pengering jagung sehingga ribuan petani jagung bisa menyimpan jagungnya lebih usang tanpa beresiko menjadi tape jagung. Ada pula karya mahasiswa Teknik Elektro berupa pembangkit listrik mikro hidro yang akan didistibusikan ke tempat yang belum teraliri listrik. Kemudian ditampilkan pula BDS (Business Development Service) yang dibangun bersama oleh mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen serta mahasiswa Teknik Informatika untuk membantu membenahi administrasi operasi ratusan konveksi di Bandung. Disini mahasiswa Teknik Informatika mendistribusikan software akuntansi sederhana sementara mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen membantu kanal permodalan dan konsultasi manajemen.

Sains. Teknologi dan seni ialah motor peradaban. Ketika intelektualitas bersanding dengan seni, maka kemanusiaan akan lahir. Kemudian saya mengkhayalkan bahwa di universitas yang sama, yang ada di seluruh Indonesia selain terwujud obolan dikantin dan keramaian boulevard menyerupai tersebut diatas juga aka nada keramaian lain berupa orkestra yang menampilkan karya Mozart, teater yang membawakan drama Shakespeare dan Epos Mahabarata. Banyak pula sajian kreativitas “putra-putri daerah” yang mengemas kearifan lokal wilayahnya dalam teatrikal modern menyerupai Sastra mulut bujang tan domang dari Riau, Hikayat Sabil, Hikayat hang tuah dan sebagainya.

Generasi muda yang adaptif dan progresif akan mewarnai aktivitasnya dalam usaha untuk rakyat yang diilhami semangat keilmuan baik sains, teknologi maupun seni.

Epilog : Kesatuan Gagasan untuk Mewujudkan Generasi Kaum Pelajar Indonesia yang Adaptif dan Progresif'

Selepas berkesempatan mengunjungi Malaysia tiga tahun lalu, penulis berkesimpulan bahwa satu orang Indonesia sejatinya lebih unggul dibanding satu orang Malaysia serta setara dengan satu orang Jepang. Namun, sepuluh orang Malaysia akan mengalahkan sepuluh orang Indonesia dan tiga orang Jepang akan mengalahkan sepuluh orang Indonesia. Bangsa Indonesia sejatinya tidak kekurangan orang pintar. Namun Bangsa Indonesia mempunyai kelemahan dalam membentuk kerjasama serta kesatuan yang kokoh.

Oleh lantaran itu, kata kunci dari keseluruhan gagasan tersebut diatas ialah kolaborasi. Sudah saatnya kaum muda dan terpelajar Indonesia berkumpul, membangun visi akan masa depan Indonesia dalam nuansa Pergerakan Kaum Intelektual. Pergerakan ini akan efektif ketika berada dalam satu organisasi atau jejaring antar organisasi akademik.

Organisasi pergerakan ini mempunyai konsepsi yang dilandaskan atas kesadaran bahwa kaum intelektual mempunyai tugas sebagai lokomotif peradaban serta berkewajiban untuk mempunyai integritas terhadap bidang ilmu yang digelutinya.

Organisasi pergerakan ini juga menjadi wadah dimana budaya akademik disuburkan, serta menjadi tempat dimana visi masa depan Indonesia digagas. Organisasi ini bergerak berdasarkan nilai-nilai penemuan dan kreativitas sehingga bisa menjadi tempat kaderisasi para calon pemimpin bangsa untuk mencar ilmu memimpin perubahan.


Soekarno mempunyai “revolusi” yang tertulis tak hanya di Istana Negara melainkan juga di gang-gang kumuh di kota-kota. Soeharto juga mempunyai “pembangunan nasional” yang diucapkan tak hanya pada pidato presiden melainkan juga hingga pada lurah-lurah di desa-desa. Oleh lantaran itu, Organisasi Pergerakan Kaum Intelektual ini (apapun wujudnya) harus bisa menunjukkan “desire” terhadap seluruh rakyat Indonesia. Yakni “desire” yang bisa memompa optimisme dan gelora serta hasrat berjuang seluruh komponen bangsa.Organisasi ini ialah tempat dimana generasi muda yang adaptif dan progresif dibentuk.

Di tulis oleh Zulkaida Akbar.

Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/