Showing posts sorted by relevance for query jenis-perusahaan-dan-bentuk. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query jenis-perusahaan-dan-bentuk. Sort by date Show all posts

Jenis Perusahaan Dan Bentuk Organisasinya


Perusahaan yaitu sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan yaitu untuk memaksimalkan profit. Di samping itu, ada juga jenis perusahaan yang memang dalam acara usahanya lebih diprioritaskan pada pelayanan secara maksimal kepada masyarakat; jenis organisasi ini dinamakan organisasi nir-laba (non profit). Contoh organisasi nir-laba yaitu yayasan (rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi tinggi) dan tubuh atau instansi pemerintah.

Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), perusahaan dibedakan menjadi:

1.       Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau materi mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final goods), gres kemudian di jual kepada para pelanggan (distributor). Contoh perusahaan manufaktur diantaranya yaitu : perusahaan perakit mobil, komputer, perusahaan pembuat (pabrik) obat, tas. sepatu, pabrik penghasil keramik, dan sebagainya.

2.       Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh perusahaan dagang, diantaranya yaitu : lndomaret, Alfa-Mart, Carrefour, Gramedia, dan sebagainya.

3.       Perusahaan lasa (Service Business)
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan transportasi  (jasa angkut), pelayanan kesehatan (rumah sakit), jasa konsultan, telekomunikasi, dan sebagainya.


Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya sanggup dibedakan menjadi:

1.       Perusahaan Perorangan (Proprietorship).
Perusahaan perorangan merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan ini dimiliki oleh satu orang. sehingga apabila perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian (profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara langsung atas seluruh kewajiban maupun tuntutan aturan yang ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain apabila perusahaan gulung tikar maka para kreditur berhak untuk menyita kekayaan (assets) langsung si pemilik tunggal perusahaan. Dalam melaksanakan pengambilan keputusan bisnis, seluruhnya berada di dalam kendali satu orang. Kelemahan dari bentuk perusahaan perorangan ini yaitu bahwa sumber dana/keuangan yang tersedia bagi perusahaan hanya sebatas pada jumlah modal yang dimiliki oleh satu orang. Untuk tujuan pajak penghasilan, dalam perusahaan perorangan berlaku ketentuan non-taxable entity, yang artinya bahwa penghasilan yang diperoleh perusahaan akan dikenakan pajak hanya pada level individu, bukan pada entitas/perusahaan. Hal ini berarti bahwa tidak akan ada pajak atas badan (entitas), melainkan pajak atas nama pribadi.

2.       Perusahaan Persekutuan (Partnership)
   Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibuat atas dasar kepercayaan. Dalam partnership, keahlian yang dimilikinya oleh salah seorang anggota sekutu sanggup dikombinasikan dengan sumber daya (modal) yang dimllilu oleh anggota sekutu lainnya. Sebagai teladan contohnya Tn. X mempunyai keahlian dalam reparasi mesin bubut, tetapi tidak memillki modal untuk membuka bengkel, kemudian bergabung dengan Tn. Y sebagai pemilik modal, membentuk sebuah firma (perusahaan persekutuan). Net income maupun net loss yang timbul akan didistribusikan diantara para sekutu (partner) berdasarkan janji bersama. Masing-masing anggota sekutu mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas (unlimited liability) kepada kreditur atas seluruh utang/kewaiiban yang ditimbulkan oleh perusahaan. ladi. apabilaa perusahaan tidak sanggup membayar utang kepada kreditur, maka masing-masing anggota sekutu yang terlibat dalam perusahaan harus merelakan kekayaan pribadinya demi mencukupi pembayaran utang perusahaan. Karakteristik Iainnya dari perusahaan komplotan yaitu mutual agency, yang artinya bahwa setiap anggota sekutu yaitu wakil atau mediator perusahaan, dimana tindakan dari masing-masing sekutu ini akan mengikat perusahaan secara keseluruhan dan menjadi kewajiban bagi seluruh anggota sekutu. Aset yang diinvestasikan atau disetor ke dalam perusahaan oleh masing-masing anggota sekutu akan menjadi milik bersama (joint assets) bagi seluruh anggota sekutu yang ada. Nantinya, dikala firma dibubarkan, klaim dari masing-masing anggota sekutu terhadap kekayaan perusahaan akan diukur berdasarkan pada jumlah saldo modal masing-masing. Partnership sama halnya dengan proprietorship, yaitu sebuah non-taxable entity dimana perusahaan/entitas tidak dikenakan pajak. Pajak hanya akan dikenakan pada level individu, yaitu pada masing-masing anggota sekutu yang mendapatkan bab atas keuntungan perusahaan. Partnership mempunyai umur yang terbatas (limited life), artinya bahwa perusahaan sanggup dibubarkan apabila ada seorang anggota sekutu yang mengundurkan diri; dan kemudian jikalau acara bisnisnya masih ingin dilanjutkan. maka partnership yang gres sanggup dibuat kembali dengan menciptakan penjaminan/kesepakatan firma yang gres (kesepakatan mengenal perbandingan jumlah modal yang baru, rasio pembaglan laba/ rugi yang baru, dan sebagamya).


3.       Perusahaan Perseroan (Corporation).
     Kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid-in capital). Keunggulan utama dari bentuk persero yaitu dalam ha] potensi atau kemampuan perusahaan untuk meningkatkan/mendapatkan sejumlah besar dana atau sumber daya ekonomi dengan cara menerbitkan dan menjual saham. Dalam persero berlaku ketentuan limited liability, artinya bahwa kewajiban pemegang saham kepada kreditur perusahaan hanya sebatas pada besarnya investasi atau jumlah saham yang dibeli (dimiliki).

   Persero yang sahamnya diperdagangkan secara luas kepada publik di bursa efek (pasar modal) dinamakan public corporation, sedangkan persero yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada publik melainkan hanya kepada sekelompok kecil investor dinamakan nonpublic (private) corporation. Persero mempunyai umur yang tidak terbatas (sesuai dengan perkiraan kesinambungan usaha/going concern), artinya bahwa persero tidak akan berhenti beroperasi (dibubarkan) dengan adanya pengunduran diri dari salah seorang investor yang melepas kepemilikan sahamnya dari perseroan.

    Persero tidak menyerupai halnya proprietorship dan partnership, yaitu sebuah taxable entity dimana pajak dikenakan baik pada tingkat individu (pajak atas deviden yang diterima investor) maupun juga atas penghasilan (laba) perusahaan. Kelemahan bentuk persero ini dalam kaitannya dengan pajak yaitu cenderung mengarah pada timbulnya pajak berganda (double tex). yang dimana keuntungan perusahaan yang telah dikenakan pajak akan dipajakkan kembali pada waktu sebagian dari keuntungan ini didistribusikan kepada para investor dalam bentuk deviden tunai. Jika kita perhatikan, deviden yang dikenakan pajak yaitu berasa] dari keuntungan perusahaan yang telah dikenakan pajak terlebih dahulu, sebelum pada balasannya sebagian dari keuntungan tersebut didistribusikan kepada para pemegang saham. Dalam persero, ketentuan pajak berganda ini timbul mengingat terdapatnya dua pihak yang saling terpisah satu sama lain yang dianggap turut menikmati laba, yaitu perusahaan selaku tubuh aturan dan para investornya selaku individu. 

4 Macam Aspek Perencanaan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang 4 Macam Aspek Perencanaan, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern check it out.

Aspek adalah suatu pandangan jauh ke depan atau pandangan bagaimana jangkauan yang akan terjadi pada masa depan.

Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.

Pengertian Aspek Perencanaan

Maka Asepek perencanaan adalah suatu pandangan jauh atas proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.

Ada four macam aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaan, diantaranya adalah :
  1. Tujuan Perusahaan
  2. Kebijakan Perusahaan
  3. Sumber Daya
  4. Jangka Waktu

1. Tujuan Perusahaan
Keuntungan yang besar
Sebuah perusahaan tidak akan bisa berproduksi dan berkembang tanpa memiliki tujuan yang jelas. Beberapa perusahaan bisa saja sukses dengan aspek-aspek kebetulan. Akan tetapi, keberhasilan seperti ini tidak akan berlangsung lama. Tujuan adalah dasar langkah kerja yang menjadi inti dari maksud yang diinginkan bersama pada masa medatang. Tujuan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan suatu tahap untuk menuju tujuan-tujuan berikutnya. Tujuan-tujuan lama yang telah tercapai bisa untuk menuju tujuan-tujuan berikutnya. Tujuan-tujuan lama yang telah tercapai bisa dijadikan sebagai pijkan untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.

Manfaat Aspek Tujuan Perusahaan

Berikut ini adalah manfaat dari penentuan tujuan, diantaranya adalah :
  • Memudahkan proses perencanaan jangka pendek dan jangka panjang;
  • Memudahkan proses penentuan dan penempatan karyawan sehingga bisa menghemat waktu dan biaya;
  • Mengoordinasikan semua jenis kegiatan perusahaan menjadi satu kesatuan;
  • Menumbuhkan semangat bertanggung jawab dan disiplin di dalam diri para karyawan;
  • Memudahkan penentuan tipikal perencanaan dan kebijakan praktis;
  • Memudahkan penentuan evaluasi target untuk perbaikan selanjutnya;

Ciri-Ciri Tujuan Yang Efektif

Berikut ini adalah ciri-ciri dari tujuan yang efektif :
  • Jelas dalam hal hasil-hasil yang ingin diraih;
  • Sebisa mungkin dibuat bersifat kuantitatif agar bisa diukur keefektifannya;
  • Memiliki kerangka waktu yang jelas sehingga bisa diukur sejauh mana pencapaiannya dalam jangka waktu yang ditentukan;
  • Bersifakt praktis dan fleksibel, yaitu memungkinkan untuk dilakukan dengan berbagai sarana dan lingkungan pendukung;
  • Harus mencerminkan tujuan yang ingin dicapai, serta selaras dengan tujuan-tujuan yang lain;
  • Mencerminkan tantangan bagi karyawan, namun tidak membuat mereka putus asa untuk mencapainya;
  • Hendaknya menjadi landasan bagi pengorganisasian sistem-sistem yang diperlukan untuk pencapain tujuan.

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Penentuan Tujuan

Berikut ini adalah aspek-aspek yang mempengaruhi penentuan tujuan :

1. Kondisi Eksternal
Ketika permintaan meningkat, di samping meningkatkan produksi atau pelayanan, tujuan perusahaan adalah meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, sebaliknya, ketika permintaan turun, konsentrasi perusahaan harus terfokus pada eksistensinya di dunia pasar.

2. Besar Kecilnya Modal Perusahaan
Semakin besar modal perusahaan, semakin banyak pula tujuan-tujuan baru bermunculan.

3. Sumber Finansial dan Sumber Daya Manusia Perusahaan
Kedua hal ini, jika dikelola dengan benar, bisa menciptakan tercapainya tujuan dan pengenbangan perusahaan.

2. Kebijkan Perusahaan
Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan adalah sekumpulan kerangka pekerjaan yang disusun agar dijadikan petunjuk kerja bagi karyawan di semua degree pekerjaan. ini dilakukan agar tujuan utama perusahaan bisa dicapai dengan usaha bersama. Kebijakan perusahaan menjelaskan tujuan kerja masing-masing unit, sehingga memberikan gagasan untuk memilih metode dan langkah yang tapat dalam mencapai target.

Kebijakan perusahaan menjelaskan bidang-bidang tanggung jawab apa saja yang harus diperhatikan oleh para pengambil keputusan, serta membuat analisis yang jelas dan terarah bagi semua karyawan terhadap semua tujuan perusahaan.

Contoh-contoh kebijakan perusahaan

Kebijkan yang dikeluarkan perusahaan bervariasi menurut fungsinya, berikut ini contoh-contoh kebijakan perusahaan :
  1. Kebijakan marketing
    • Menjual produk lebih murah dari harga kompetitor
    • Memfokuskan komersialisasi produk melalui iklan
    • Memperbesar kuota dan bentuk produk
  2. Kebijakan produksi
    • Memperbanyak programme kerja lembur
    • Menambah book produksi dengan menggunakan alat-alat produk yang modern
    • Mempersiapkan upaya garansi produk yang dihasilkan
  3. Kebijakan personalia
    • Kebijakan pengangkatan staff
    • Pelatihan profesional bekerja
    • Kebijakan upaya dan bonus
    • Kebijakan jenjang karier
  4. Kebijakan finansial
    • Kebijakan sumber finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang
    • Kebijakan pembagian keuntungan
    • Kebijakan pengamanan keuntungan

3. Sumber Daya
Sumber daya manusia
Sebelum abad ke-20, manusia dipandang sebagai barang atau benda mati yang dapat diperlukan sekehendak hati majikan. Manusia tidak dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin, uang, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena pada masa tersebut manusia masih belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga penghargaan pada manusia masih sangat rendah. Selain itu, kondisi memprihatinkan ini dipicu pula oleh jumlah tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.

Dalam perkembangan selanjutnya, perhatian terhadap faktor manusia sebagai sumber daya manusia menjadi jauh lebih besar. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya sumber daya manusia berkualitas yang memliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan manajemen.

Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang sangat vital. Keberadaannya dalam perusahaan tidak bisa diganti oleh sumber daya apapun. Karena pentingnya sumber daya manusia dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan perusahaan, maka pengelolaan sumber daya manusia harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu :
  1. Staffing
  2. Placement
  3. Termination
a. Staffing (Perencanaan dan Penarikan)
Staffing adalah pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan kriteria dan jumlah yang dibutuhkan. Perencanaan sumber daya manusia menentukan pergerakan sumber daya manusia pada sebuah perusahaan. Keberhasilan perencanaan sumber daya manusia akan ditentukan oleh ketepatan pemilihan, penempatan, serta pemberdayaan karyawan dengan memprediksikan kebutuhan pada masa depan.

Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia

Berikut ini adalah manfaat dari perencanaan sumber daya manusia yang baik, diantaranya adalah :
  • Mencegah terjadinya ketimpangan antara prediksi kebutuhan dengan ketersediaan sumber daya manusia, baik dilihat sisi jumlah maupun kualifikasinya;
  • Menyiapkan reason untuk pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia berdasarkan kehalian dan kemampuan masing-masing dibandingkan dengan kebutuhan operasional;
  • Menjamin tersedianya sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan, sehingga mendukung realisasi proses perencanaan secara menyeluruh;
  • Merupakan alat evaluasi untuk mengukur dampak dari berbagai alternatif tindakan dan kebijakan sumber daya manusia.

Sumber-Sumber Tenaga Kerja

Sumber tenaga kerja dapat dibedakan ke-dalam dua kelompok, diantaranya adalah :

1. Sumber Internal
Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal dilakukan dengan cara memberdayakan pegawai yang sudah ada, misalnya melalui rotasi, transfer, promosi, demosi, mutasi, kerja lembur, atau memberi tugas baru sebagai tambahan di luar tugas lama yang tetap menjadi kewajibannya.

Tujuan penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal bertujuan untuk :
  • Meningkatkan semangat tenaga kerja yang sudah ada;
  • Memelihara kesetiaan pegawai;
  • Memberi penghergaan atas pegawai yang berprestasi;
  • Efesiensi dalam proses seleksi.

Kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini adalah kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal :
  • Formasi kerja cepat terisi, karena calon sudah tersedia dari dalam;
  • Pegawai yang ditarik dapat menyesuaikan diri secara lebih cepat, karena mereka sudah memahami budaya kerja yang berkembang dalam perusahaan tersebut;
  • Semangat kerja dan rasa percaya diri pegawai yang ada akan tumbuh dan meningkat, karena mereka memiliki prospek pengembangan karier secara bertahap.

Kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini adalah kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber internal :
  • Menghemat maksudnya gagasan baru, karena mereka sudah terbiasa dalam budaya yang ada;
  • Karakter kerja yang tidak baik akan tetap terbawa;
  • Dapat menimbulkan konflik internal bila terjadi salah mengambil orang atau keliru menempatkan karyawan pada posisi yang baru.

2 Sumber External
Penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal dilakukan dengan merekrut pegawai dari luar perusahaan, misalnya melalui penerimaan lamaran secara terbuka, bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang dapat merekomendasikan lulusannya, memasang iklan lowongan kerja, memanfaatkan anggota keluarga  pegawai, serta atas rekomendasi pegawai yang sudah ada.

Tujuan penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal

Tujuan teknik penarikan pegawai dari sumber ekternal adalah :
  • Menciptakan suasana baru di lingkungan kerja;
  • Membuka peluang tumbuhnya gagasan baru;
  • Mengurangi timbulnya persaingan negatif antarpegawai yang sudah ada;
  • Menghindari kolusi dan nepotisme yang berlebihan;
  • Mendapatkan calon pegawai yang lebih kompetitif.

Kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini adalah kelebihan dari teknik penarikan pegawai dari sumber eksternal :
  • Menghindari terjadinya kesalahan dalam mengisi formulir jabatan;
  • Mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi lebih terjamin. Hal ini tentu harus didukung oleh teknik seleksi yang benar-benar objektif dan transparan.

Kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal

Berikut ini adalah kelemahan penarikan pegawai dari sumber eksternal, diantaranya adalah :
  • Memakan waktu lebih lama, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar;
  • Memungkinkan timbulnya komunikasi yang kurang harmonis, kecemburuan, serta perasaan tidak enak antara karyawan baru dengan karyawan yang lama.
  • Karyawan baru dan lama masing-masing telah dibentuk oleh budaya  kerja berbeda, sehingga perlu adanya adaptasi baru. Dalam hal ini, ada tiga kemungkinan perubahan yang terjad, yaitu :
    • Tradisi lama digantikan oleh budaya baru;
    • Tradisi lama tetap mendominasi budaya kerja;
    • Terjadi pembauran antara tradisi lama dengan budaya baru sehingga menumbuhkan nuansa baru dalam budaya kerja perusahaan.

b. Placement (Penempatan)
Placement adalah penempatan karyawan yang telah lulus seleksi sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan, sekaligus pendelegasian tugas dan tanggung jawab pekerjaan ke pada karyawan tersebut. 

Ada sedikit perbedaan dalam penempatan karyawan baru dan penempatan karyawan lama pada posisi yang baru. Perbedaannya terletak pada proses seleksi dan orientasi. Proses seleksi dan orientasi bagi karyawan lama lebih sederhana, karena berbagai informasi tentang dirinya sudah tersedia pada arsip dokumen karyawan, baik itu lamaran, riwayat pekerjaan, programme pendidikan, latihan, maupun penilaian atas kemampuan menyelesaikan tugas, serta penghasilan dan jumlah tanggungan. Dengan demikian, programme orientasinya pun berbeda. Untuk karyawan lama, orientasi terbatas pada pengenalan lingkungan kerja yang baru, sedangkan untuk karyawan baru lebih luas lagi, yaitu mencakup pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan baru serta berbagai hal lain yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaan.

Faktor-Faktor Dalam Penempatan Pegawai

Berikut ini adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan pegawai diantaranya adalah :
  • Faktor pendidikan
    • Pendidikan formal atau pendidikan akademis
    • Pendidikan nonformal atau diluar pendidikan formal seperti kursus keterampilan, atau tambahan latihan tertentu.
  • Pengetahuan kerja, yaitu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja agar melakukan pekerjaan dengan wajar
  • Keterampilan kerja, yaitu keahlian yang harus dimiliki seorang tenaga kerja dalam melakukan suatu pekerjaan praktis. Keterampilan kerja dapat dikelompokan menjadi tiga kategori, diantaranya adalah :
    • Keterampilan mental, seperti menganalisis data, membuat keputusan, menghitung, menghafal, dan lain sebagainya
    • Keterampilan fisik, seperti memutar roda, mencangkul, menggergaji, dan lain sebagainya
    • Keterampilan sosial, seperti mempengaruhi orang lain, berpidato, menawarkan barang, dan lain sebagainya.
  • Pengalaman kerja, yaitu pengalaman seorang tenaga kerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Pengalaman pekerjaan ini dinyatakan dalam :
    • Pekerjaan yang harus dilakukan
    • Lamanya melakukan pekerjaan yang dimaksud
  • Faktor kesehatan fisik dan mental
    Faktor ini juga tidak kalah pentingnya, karena bila diabaikan dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum karyawan yang bersangkutan diterima menjadi pegawai, pihak perusahaan mengadakan dahulu uji kesehatan oleh dokter yang ditunjuk, walaupun kadangkala tes kesehatan tersebut tidak menjamin yang bersangkutan benar-benar sehat jasmani dan rohani.
  • Faktor condition perkawinan
    Status perkawinan juga perlu dipertimbangkan meningkat banyaknya hal merugikan yang dapat muncul di kemudian hari, seperti bagi karyawan wanita yang kadang kala bermasalah dengan jarak tinggal, pengaturan jam kerja, atau masalah anak.
  • Faktor Usia
    Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia bagi karyawan yang lulus seleksi perlu mendapatkan pertimbangan. Hal ini untuk menghindari rendahnya produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.

c. Termination (pemutusan hubang kerja)
Ikatan kerja antara perusahan dengan tenaga kerja terjalin apabila kedua belah pihak masih saling membutuhkan dan masih mematuhi perjanjian yang telah disepakati ketika kali pertama menjalin hubungan kerja. Dengan adanya ikatan kerja antara perusahaan dengan tanaga kerja keduanya memiliki hak dan kewajiban, sesuai kesepakatan yang terutang dalam kontrak kerja. 

Adapun yang dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja adalah berakhirnya hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan, baik atas permintaan karyawan yang bersangkutan maupun kebijakan dari perusahaan. Pemutusan hubungan kerja tidak dapat dilakukan seenaknya, namun harus mengikuti pedoman dan ketentuan pemerintah, seperti peraturan pemerintah, undang-undang tenaga kerja, serta badan-badang atau organisasi yang berwenang. 

Bentuk-Bentuk Pemutusan Hubungan Keja

Menurut bentuknya, pemutusan hubungan kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Pemutusan hubungan kerja secara terhormat
Pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan secata terhormat, biasanya terjadi karena hal-hal sebagai berikut :
  • Keinginan tenaga kerja yang bersangkutan
  • Telah mencapai batas waktu kontrak kerja yang telah disepakati
  • Kondisi ekonomi
  • Kemajuan teknologi
  • Kondisi fisik psikologis tenaga kerja
  • Karyawan yang bersangkutan meninggal dunia
2. Pemutusan hubungan kerja secara tidak hormat
Pemutusan hubungan kerja secara tidak hormat adalah pemutusan hubungan kerja tanpa kompromi. Pemutusan hubungan kerja secara tidak hormat, terpaksa dilakukan oleh pihak perusahaan sebagaimana uraian berikut :
  • Tenaga kerja yang bersangkutan melanggar kontrak kerja serta janji yang telah disepakati pada saat mengadakan ikatan kerja sama
  • Adanya tindakan dan prilaku karyawan yang merugikan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung
  • Karyawan yang bersangkutan terbukti melakukan pidanan, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah memiliki kekuatan hukum, atau yang bersangkutan dihukum penjara
  • Karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran disiplin, penyelewengan yang terus menerus, dan telah diperingatkan beberapa kali, namun tetap demikian, bahkan yang bersangkutan berusaha mempengaruhi karyawan lain untuk melakukan hal yang sama.

Sifat-Sifat Pemutusan Hubungan Kerja

Sifat pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja dapat dilihat dalam bentuk sebagai berikut :

1. Pensiun
Pensiun adalah pemberhentian atas kehendak perusahaan, undang-undang, ataupun atas keinginan karyawan sendiri. Perusahaan mempensiunkan karyawan disebabkan kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, atau menurunnya produktifitasi kerja karyawan disebabkan suatu penyakit atau sudah berusia lanjut.

2. Pemberentian sementara
Pemberhentian sementara berarti manajemen menyingkirkan karyawan dari posisinya, karena alasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan sehingga menyebabkan perlunya penyederhaan organisasi. Akan tetapi, perusahaan akan mengangkat karyawan tersebut untuk kembali bekerja, jika kondisi perusahaan membaik atau berubah.

4. Jangka Waktu
Jangka waktu
Berdasarkan segi waktu, perencanaan dapat dibedaka menjadi tiga, diantaranya adalah :
  1. Rencana strategis atau rencana jangka panjang adalah rencana yang akan dijalankan oleh seluruh komponen di dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan;
  2. Rencana taktis atau rencana jangka menengah adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah, sebagai dorongan untuk tercapainya tujuan panjang;
  3. Rencana operasional atau rencana jangka pendek adalah rencana yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka pendek, sebagai dorongan bagi tercapainya tujuan jangka menengah.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku menerapkan prinsip profesional bekerja SMK stude keahlian bisnis dan manajemen
  • http://teoribagus.com
  • http://www.pengertianahli.com

Arus Biaya Dalam Sistem Perpetual

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Arus Biaya Dalam Sistem Perpetual, Tanpa panjang lebar lagi yo cheque it out !

Arus biaya perusahaan manufaktur yang merupakan sistem perpetual berawal dari:
  1. Pembelian bahan, pemakaian bahan, dan pembebanannya ke dalam produksi;
  2. Terjadinya dan pembayaran biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung;
  3. Pembayaran dan pencatatan terjadinya overhead pabrik, dan pembebanan overhead pabrik ke dalam produksi;
  4. Pencatatan selesainya produksi barang jadi;
  5. Penjualan barang jadi dan pembebanan harga pokoknya.

1. Bahan Langsung

Pada saat dilakukan pembelian bahan, perkiraan persediaan bahan didebet dan perkiraan utang usaha dikredit. Dalam bentuk ayat jurnal umum, pembelian bahan selama bulan januari 1990 sebesar Rp. 10.000.000,00, misalnya dicatat sebagai berikut :

Persediaan Bahan (debet) Rp. 10.000.000,00
    Utang Usaha (kredit) Rp. 10.000.000,00

Pemakaian bahan langsung yang dilakukan untuk keperluan produksi dicatat dengan mendebet persediaan barang dalam penyelesaian dan mengkredit persediaan bahan. Apabila selama bulan januari 1990 terdapat pemakaian bahan langsung sebesar Rp. 9.000.000,00. Pencatatan dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan sebagai berikut :

Persediaan Barang Dalam Penyelesaian (debet) Rp. 9.000.000,00
    Persediaan Bahan (kredit) Rp. 9.000.000,00

Pembelian dan pemakaian bahan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Arus pencatatan biaya bahan langsung

2. Tenaga Kerja 

Timbulnya dan pembayaran biaya tenaga kerja dicatat pada perkiraan persediaan barang dalam penyelesaian untuk biaya tenaga kerja langsung dan pada perkiraan overhead pabrik untuk biaya tenaga kerja tak langsung. Pembayaran upah selama bulan junuari 1990 sebesar Rp. 5.000.000,00 misalnya, yang Rp. 4.000.000,00 diantaranya merupakan biaya tenaga kerja langsung, dicatat dalam bentuk ayat jurnal umum sebagai berikut :

Persediaan Barang Dalam Penyelesaian (debet) Rp. 4.000.000,00
Biaya Overhead Pabrik (debet) Rp. 1.000.000,00
    Kas (kredit) Rp. 5.000.000,00

Timbulnya biaya tenaga kerja kadang-kadang dicatat lebih dulu pada perkiraan sementara seperti perkiraan upah dan gaji dan mengkredit perkiraan upah dan gajih terutang. Pembayaran biaya tenaga kerja dicatat dengan mengkredit Upah dan Gajih terutang. Upah dan Gajih kemudian dialokasikan sebagai  Upah Langsung, Upah tidak langsung dan kadang-kadang gajih penjualan serta gajih kantor.

Dalam seperti ini terjadinya biaya tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Arus pencatatan biaya tenaga kerja langsung

3. Overhead Pabrik

Pemakaian bahan tidak langsung dicatat pada perkiraan overhead pabrik. Perkiraan yang dikredit tergantung pada diaman persediaan bahan tidak langsung dicatat. Apabila persediaan bahan tidak langsung dicatat pada perkiraan persediaan bahan, yang dikredit adalah perkiraan persediaan bahan. Tetapi apabila persediaan bahan tidak langsung dicatat pada perkiraan perlengkapan, yang dikredit adalah perkiraan perlengkapan.

Misalnya bahwa selama bulan januari 1990 terdapat pemakaian bahan tidak langsung sebesar Rp 600.000,00 dan persediaan bahan tidak langsung terdapat pada perkiraan perlengkapan pabrik. Pencatatan pemakaian bahan ini dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan sebagai berikut :

Biaya Overhead Pabrik (debet) Rp. 600.000,00
    Perlengkapan Pabrik (kredit) Rp. 600.000,00

Pembayaran overhead pabrik lainnya dicatat dalam buku besar pada perkiraan overhead pabrik. Untuk jenis biaya overhead pabrik secara terinci diselengarakan buku tambahan atau buku pembantuk overhead pabrik. Seandainya selama bulan januari 1990 misalnya telah dilakukan pembayaran biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp. 200.000,00 dan pembayaran overhead rupa-rupa sebesar Rp. 150.000,00, dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan pencatan sebagai berikut :

Biaya Overhead Pabrik (debet) Rp. 350.000,00
    Kas (kredit) Rp. 150.000,00

Dalam buku pembantu overhead pabrik dilakukan pencatatn mengenai hal ini pada perkiraan biaya pemeliaharaan mesin dan overhead pabrik rupa-rupa.

Penyusutan mesin dan peralatan pabrik misalnya, dicatat pada perkiraan overhead pabrik dan pada perkiraan biaya penyusutan mesin dan peralatan dalam buku pembantu overhead pabrik, jika jumlah penyusutan yang diperhitungkan untuk bulan januari 1990 berjumlah Rp. 500.000,00, pencatatan dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan sebagai berikut :

Biaya Overhead Pabrik (debet) Rp. 500.000,00
   Akumulasi penyusutan mesin dan peralatan Rp. 500.000,00

Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan biaya overhead pabrik dilakukan secara periodik, misalnya setiap bulan, dengan mendebet perkiraan persediaan barang dalam penyelesaian dan mengkredit perkiraan biaya overhead pabrik. Misalnya jumlah overhead pabrik bulan januari 1990 adalah Rp. 2.450.000,00. Jumlah ini dibebankan ke dalam produksi.

Pencatatan dalam bentuk ayat jurnal umum mengenai hal ini adalah :

Persediaan barang dalam penyelesaian (debet) Rp. 2.450.000,00
   Overhead Pabrik (kredit) Rp. 2.450.000,00

Terjadinya overhead pabrik dan pembebanannya ke produksi dapat digambarkan sebagai berikut :
Arus pencatatan biaya overhead pabrik

4. Selesainya Barang Jadi

Selesainya barang jadi dari proses prouksi yang dilakukan dicatat dengan mendebet perkiraan persediaan barang jadi dan mengkredit persediaan barang dalam penyelesaian. Harga pokok barang yang selesai ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan dari pencatatan dalam buku tambahan dan information produksi yang ada. Dari perhitungan ini dapat diketahui berapa harga pokok dari barang yang telah selesai dipindahkan ke gudang barang jadi dan harga pokok dari barang yang masih dalam proses penyelesaian.

Misalkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan telah ditetapkan harga pokok barang yang telah selesai dalam bulan januari 1990 sebesar Rp. 13.000.000,00. Pencatatan dalam bentuk ayat jurnal umum mengenai selesainya barang jadi ini adalah :

Persediaan Barang Jadi (debet) Rp. 13.000.000,00
   Persediaan Barang Dalam Penyelesaian (kredit) Rp. 13.000.000,00

Hal ini dapat kita gambarkan sebagai berikut :
Arus pencatatan selesainya barang jadi

5. Penjualan Barang Jadi

Penjualan barang jadi yang dilakukan dicatat dengan mendebet perkiraan piutang usaha atau kas dan mengkredit perkiraan penjualan. Seandainya dalam bulan januari 1990 terdapat penjelasan barang secara kredit sebesar Rp. 15.000.000,00 dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan pencatatan sebagai berikut :

Piutang Usaha (debet) Rp. 15.000.000,00
   Penjualan (kredit) Rp. 15.000.000,00

Berkurangnya persediaan barang jadi dan timbulnya harga pokok penjualan dicatat dengan mendebet harga pokok penjualan barang yang dijual atau harga pokok penjualan dan mengkreditkan persediaan barang jadi. Apabila dianggap bahwa harga pokok barang jadi yang dijual selama bulan januari 1990 adalah Rp. 11.000.000,00. Pencatatan dalam bentuk ayat jurnal umum dapat dilakukan sebagai berikut :

Harga Pokok Penjualan (debet) Rp. 11.000.0000,00
    Persediaan Barang Jadi (kredit) Rp. 11.000.000,00

Penjualan barang jadi dengan demikian dapat digambarkan sebagai berikut :
arus pencatatan penjualan barang jadi
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku Siklus Akuntansi Prusahaan Manufaktur (kelas three semester v dan 6)
Saya sarankan untuk membaca juga :

Kamus Istilah Akuntansi Bab A


Bagi yang sedang mencari sebuah kata istilah akuntansi, silahkan CTR+F saja di keyborad komputernya dan cari kata yang sedang anda cari, kalau  seandainya anda kesulitan menscrool ke bawah.


A Month Order
(Amanat sebulan)
 Amanat beli atau amanat jual yang hanya beraku hingga hari bursa yang terakhir di dalam bursa amanat diberikan.

A Week Order
(amanat seminggu)
Amanat beli dan atau amanat jual yang hanya berlaku satu ahad (sampai hari Jum'at di dalam pekan amanat diberikan)

Abandonment Value
(nilai residual)
Jumlah yang sanggup dlrealisasikan dengan melikuidasi proyek sebelum umur ekonomisnya habis. Nilai opsi untuk menjamin sebuah proyek. Nilai residual opsi ditentukan berdasarkan perbedaan antara nilai kini neto (net present value, NPV) residual dengan NPV tanpa residual.

Abatement
(pengurangan)
Penghapusan sebagian atau seluruh beban, ibarat pajak, yang dikenakan atau dibebankan oleh suatu unit pemerintah.

Abc Agreement
(perianjian ABC)
Persetujuan antara sebuah perusahaan pialang dengan salah seoramg pegawainya, dimana dalam persetujuan tersebut diuraikan secara rinci hak-hak perusahahaan apabila perusahaan membeli keanggotaan bursa saham bagi pegawai dimaksud.

Abc System
(sistem ABC)
Teknik administrasi persediaan yang membagi persediaan kedalam tiga kelompok, yaitu kelompok A, kelompok B, dan kelompok C, yang diurut berdasarkan nilai investasi, harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan reisiko kehabisan barang, mulai dari yang tertinggi hingga terendah. Dalam kelompok A meliputi persediaan yang memerlukan nilai investasi paling besar. Biasanya distribusi persediaan dalam kelompok ini terdiri dari 20% persediaan yang merupakan 80% nilai investasi perushaan. Dalam kelompok ini juga tercakup barang-barang yang mempunyai harga/nilai. frekuensi pemakaian, dan risiko yang tinggi. Kelompok B terdiri dari persediaan dengan nilai investasi. harga/nilai persediaan, frekuensi pemakaian, dan risiko kehabisan barang yang Iebih rendah dari kelompok A. Sedangkan kelompok C terdiri dari persediaan dengan mlai yang relatif lebih kecil di luar kelompok A dan kelompok B. Pembagian persediaan ke dalam kelompok A, B, dan C memungkinkan perusahaan untuk menentukan tingkat dan jenis mekanisme pengendalian/kontrol persedian yang dibutuhkan. Kontrol terhadap persediaan kelompok A biasanya dilakukan secara intensif lantaran nllal investasinyn paling tinggi, yaitu melalui pencatatan sacara teruss-menems (selamanya) atau lebih dikenal sebagni perpetual inventory record keeping, yang memungkinkan pelaksanaan monitoring terhadap tingkat persediaan yang paling cocok. Kontrol perdiaan kelompok B seringkali dilakukan melalui metode pengecekan terencana (periodic checking), sementara kontrol terhadap persediaan kelompok C bisa dilakukan melalui red-line method. Lihat juga ecomic order quantity (EOQ) model dan red-line method.

Ability To Pay
(kemampuan membayar)
Kemampuan peminjam untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga atas kewajiban jangka panjang dari penghasilannya. Lihat ability to servtce debts. Kemampuan majikan, khususnya organisasi keuangan untuk memenuhi tuntutan finansial para pekerja dari penghasilan operasionalnya. Konsep bahwa tarif-tarif pajak harus diubahsuaikan dengan tingkat kekayaan dan penghasilan (kemampuan wajib pajak). Misalnya, pajak pendapatan yang progresif.

Ability To Service Debts
(kemampuan membayar utang)
Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang diwajibkan berdasarkan kontrak dan jadwal yang ditetapkan selama jangka waktu utang tersebut. Lihat juga ability to pay.

Absolute Priority Rule
(aturan prioritas mutlak)
Aturan dimana pemberi pinjaman harus didahulukan dari pada yang lain atas segala tagihan hak milik. Peraturan tersebut memungkinkan negosiasi jadwal pembayaran, penjadwalan kembali utang. dan tetap mengakui pejaman kepada peminjam.

Acceleration Clause
(klausul percepatan)
Ketentuan yang biasanya terdapat dalam suatu perjajian indentur (prospektus), hipotek, atau kontrak lain, yang menentukan bahwa saldo yang belum dibuyar walaupun telah jatuh tempo hars dibayar apabila kejadian-kejadian yang telah dispesifikasikan tenrjadi. Termasuk di dalamnya apabila perusahaan atau debitur (individu) tidak bisa membayar (insolvent) bunga, pokok pinjaman, atau pembayaran dana tertanam, dan tidak membayar pajak atas kekayaan yang dijaminkan atau digadaikan.

Accept Reject Approach
(pendekatan diterima-ditolak)
Penilaian terhadap ajuan pengeluaran/kebutuhan apakah ajuan tersebut memenuhi kriteria minimum yang telah ditetapkan perusahaan.

Acceptable quality levol
(tingkat kualitas sanggup diterima)
Suatu presentase dari barang-barang atau produksi yang memenuhi kualitas standar dari tiap 100 unit barang yang diproduksi dan sanggup di terima oleh quality controller.

Acceptance Commission
(beban aksep)
Beban atau biaya yang dibuat oleh pihak bank atau forum aksep lantaran dipakai namanya sebagai penerima surat wesel.

Acceptance Sampling
Prosedur statistik yang dipakai untuk mengontrol kualitas Acceptance sampling meliputi pengujian sekelompok data untuk menentukan apakah proporsi unit-unit yang mempunyai atribut tertentu melebihi persentase yang telah ditetapkan. Rencana pengambilan sampel meliputi tiga faktor penentu :
(1) ukura kelompok;
(2) ukuran sampel;
(3) jumlah maksimum kesalahan/kekurangan yang tidak bisa ditutup sebelum penolakan seluruh
      kelompok.
Teknik ini memungkinkan diterima atau ditolaknya sekelompok bamng atau dokumen-dokumen dalam situasi tertentu secara tepat, dan lantaran itu memperlihatkan jaminan bahwa para pemeriksa (auditor) tidak akan menolak sebagian besar kelompok yang bisa diterima. Acceptance sampling merupakan nilai bagi pemeriksa (auditor) internal yang ingin melanjutkan kontrol atas kualitas pekerjaan petugas klerk.  Dari tabel acceptance sampling, seseorang bisa menentukan sampel planning untuk memastikan bahwa kesalahan tidak akan leblih besar dari persentase kelompok yang telah ditentukan (tingkat kesalahan yang bisa ditolerir), sepanjang pegecekan penuh terhadap kelompok yang ditolak dilakukan. Acceptame sampling bisa juga digunakana oleh pemenriksa (auditor) internal untuk menyidik aliann dokumen-dokumen melalui serpihan isu organisasi. Hal-hal yang bisa diberikan meliputi kalkulasi penentuan harga dan perhitungan matematis. Accept Sampling intinya insrumen investigasi (audit) internal.

Acceptance
(tanda aksep)
Persetujuan yang diciptakan ketika pihak yang ditarik dari suatu wesel berjangka atau wesel menulis kata “aksep” di atas tanda tangan dan memutuskan tanggal pembayaran apabila sudah jatuh tempo.
Accommodation not
(promes pinjam nama)
Selembar promes yang ditandatangani oleh pembuat untuk memudahkan haka atas pm tersebut atau pengaksep aatas nama orang lain yang kemampuan mempeloleh kreditnya Iemah.

Accumulation Endonanm
(endosement pinjam nama)
Endosemen yang dilakukan pihak endosemen dengan menginginkan penggunaan namanya guna membantu  pihak lain memperoleh dana melalui penyerahan surat wosel. Sekalipun pihak endosemen tidak berkepentingan atas surat wosel tersebut. namun tetap bertanggung jawab secara hukum. Contoh suatu perseroan terbatas yang mengadakan endosemen atas pinjaman bank dari perusaahaan anaknya.

Account analyis
(analisa rekening)
Suatu analisa yang disediakan atau diberikan oleh suatu bank perihal biaya atas jasa-jasa yang digunakan, salado yang ditahan dan kredit yang dihasilkan

Account balance
(saldo perkiraan)
 Perbedaan nilai total antara total debet pada sisi kiri dengan tota kredit pada sisi kredit suatu perkiraan.

Account day
 (hari perkiraan)            
Hari terakhir dari perkiraaan. Lihat juga account.

Account executive
(pelaksana penanggung jawab)
Pialang atau pedagang mediator yang bertanggung jawab atas pelakasanaan transaksi sekuritas para Iangganan di pasar bursa.

Account Executive
(Pelaksana penangung jawab)
Seorang katyawan perusahaan pialang yang memberi pesan yang tersirat dan mengurus pesanan-pesanan bagi pelanggan serta mempunyai kekuasaan aturan sebagai agen. Eksekutif ibarat ini juga dinamakan registered reprensentative (representatif/wakil terdaftar). Liha juga broker.

Account form
(bentuk parkiraan)
Struktur neraca yang memperlihatkan aktiva-aktiva pada sisi kiri dan kewajiban-kewajiban serta ekuiti pemegang saham pada sisi kanan. Dalam bentuk alteratif,  yang disebut lapaoran (report form), posisi akativa berada di atas posisis kewajiban dan ekuii pemegang saham.

Account form
(Bentuk perkiraan)
Suatu bentuk penyajian neraca dimana aktiva ditempatkan di sisi kin‘ dan pasiva yaitu kewajiban serta modal pemilik di sisi kanan, disebut juga T account (perkiraan T). lawannya ialah Report form (bentuk laporan). Lihat report form (bentuk Iaporan)‘

Account payable application
(aplikasi hutangdagang)
Apllkasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas contohnya pembelian barag dagangan serta penjadwalan pembayaran hutang pada para kreditur.

Account payable subsidiary ledge:
(buku besar pembantu hutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing kreditur berikut perinciannya. Jumlah saldo hutang pada masing-masing buku besar pembantu hutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali hutang pada buku besar umum.

Account payable
(hutang dagang)
Kewajiban perusahaan pada pihak lain yang harus dipenuhi dalam waktu yang singkat. Kewajiban ini timbul lantaran perusahaan membeli barang dagangan ataupun lainnya dalam bentuk kredit. Hutang dagang menampakan current liability (hutang lancar) yang lazimnya bersaldo kredit.

Account receivable application
(aplikasi piutang dagang)
Aplikasi yang dirancang untuk mengawasi arus kas dari hasil penjualan dan penagihan piutang dagang.

Account receivable subsidiary ledger
(buku besar pembantu piutang dagang)
Buku besar pembantu yang mencatat perkiraan-perkiraan dari masing-masing debitur berikut penrinciannya. Jumlah saldo piutang pada buku besar pembanlu piutang harus sama dengan saldo yang tercatat pada asumsi pengendali piutang pada buku besar umum.

Account receivable turnover
(perputaran piutang)
Lihat receivable turn over (perputaran piutang)

Account receivable
(Piutang dagang)
Hak perusahaan yang timbul pada pihak lain yang hars dipenuhi dalam waktu singkat. Hak tersebut timbul lantaran pihak lain tersebut membeli barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan Dalam kegiatan perusahaan yang normal biasanya piutang dagang dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokkan current asset (aktiva lancar) yang lazimnya bersaldo debet.

Account
(perkiraan)
Hubungan kontraktual antara pembeli dan penjual dimana pembayaran dilakukan pada suatu waktu di masa yang akan datang. Atau periode waktu perdagangan surat berharga tanpa perlu melunasi pembelian hingga tamat periode wnktu perkiraan. Catatan transaksi historis di bawah kontrak, ibarat yang secara terencana diltunjukkan dalam laporan akuntansi. Suatu catatan yang menggambarkan semua transaksi, baik kenaikan atau penurunan nilai aktiva atau yang menghipnotis aktiva, kewajiban/utang, ekuiti pemegang saham, pendapatan serta biaya. Hubungan di bawah satu nama tertentu, biasanya dibuktikan oleh suatu deposito dimana dana sanggup ditarik. Diantaranya ialah asumsi giro, asumsi perwalian, asumsi perseroan terbatas, asumsi khusus dan asumsi biasa. Tanggung jawab admmistraif berada di tangan seorang account officer (petugas akun). Aktiva, utang penghasilan atau utang upah, dan pengeluaran ibarat yang dicantumkan pada halaman-halaman buku besar individual, dimana ayat-ayat debet dan kredit dituliskan berdasarkan urutan tanggal untuk mencatat penambahan dalam nilai. Contohnya ialah kas, piutang, bunga yang masih harus diterima, penjualan. dan honor karyawan perusahaan.

Accountability
(akuntabilitas)
Tanggungjawab individu atau bagian/departemen terhadap kinerja suatu fungsi tertentu. Akuntabilitas bisa ditetapkan atau diformulasikan melalui aturan aturan atau perjanjian.

Accountancy
(Akuntansi)
Profesi yang menggunakan teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan perihal cara mengukur dan mekanisme untuk mengumpulkan dan melapodan isu yang mempunyai kegunaan perihal kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi.


Accountnnt for public lnterest
(API, Akuntm Untuk kepentingm Publik)
Organisasi yang betujuan melayani kepentingan Publik. API menyediakan analisa yang objektif perihal kebijakan politik. dalam kaitannya dengan implikasi-implikasi fiskal, akuntansi, atau keuangan. Jasa-jasa yang diberikan meliputi pertolongan teknis untuk organisasi non profit yang tidak mempunyai sumber-sumber untuk mendapat jasa-jasa itu.

Accountant In Charge
(beban akuntan)
Profesional yang bertanggung jawab terhadap bidang-bidang yang terkait dengan investigasi (audit). Kewajiban-kewajiban akuntan meliputi pengawasan umum lantaran keterlibatan, pendistribusian beban kerja kepada para pembantu (asisten), melaksanakan peninjauan kembali terhadap inovasi (hasil) investigasi (audit), dan menyusun laporan-laporan yang dibutuhkan.

Accountant
(Akuntan)
Seorang yang melalsanakan pekerjaan akuntansi mulai ketentuan undang-undang No. 34 tahun 1954 perihal jabatan akuntan. Gelar akuntan. Gelar akuntan hanya diberikan bagi :
(1)   Memeka yang dinyatakan lulus dari universitas negeri jurusan akuntansi atau tubuh sekolah tinggi tinggi
(2)   lainnya yang dibuat berdasarkan undang-undang atau diakui oleh pemetinmh.
(3)    Mereka yang dinyatakan lulus dalam suatu ujian lain yang berdasarkan pendapat hebat sanggup menjalankan pekerjaan akuntan dan ijasahnya sanggup disamakan dengan ijasah tersebut di atas. Sesuai dengan fungsinya akuntan terdn'i dari :
(1) Akuntan Negara atau pemerintah
(2) Akuntan Publik
(3) Akuntan Intern
(4) Akuntan Pendidik

Accountant certificate
(sertifikat Akuntan)
Keterangan tertulis yang oleh akuntan publi'k atas pemyataan laporan keuangan suatu perusahaan. Lihat : Audit Opinion (opmi pemeriksaan)

Accountants Liability
(Kewajiban utang akuntan)
Kawailban aturan potensial dari seorang akuntan yang melaksanakan kecurangan atau sangat sembrono dalam melaksanakan tanggung jawab professional, lstilah ii secara khusus dipakai apabila seorang pemerksa (auditor) melaksanakan fungsi pengujian/pembuktian (attest funchon) bukan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Untuk menghmdari kewaijan ini. akuntan harus bisa mengetahui perihal kewenangan/otorisasi pmfesi akuntansi.

Accountan's opinion
(opini akuntan)
Laporan yang ditandatangani oleh seorang akuntan publik independent yang menjelaskan jangkauan investigasi pembukuan dan catatan suatu organisasi. Karena pelaporan keuangan meliputi kecerdikan berhati-hati, maka pendapat akunlan merupakan jaminan penting bagi seseorang yang meminjamkan dana atau bagi investor. Tergantung pada jangkauan dari investigasi dan kepercayaan pemeriksa atas kebenaran informal, pendapat itu sanggup tanpa kualifikasi atau berkualifikasi hingga suatu derajat tertentu. Meski pendapat berkualifikasi tidak selalu bersifat negatif, dianjurkan untuk melaksanakan penyelidikan. Pendapat atau opini ini juga dinamakan auditor's certificate (sertifikat pemeriksa).

Accountant's Report
(laporan akuntan publik) 
Suatu dokumen dari seorang akuntan publik yang bebas atau independen dan telah mendapat izin perjuangan dari Menteri Keuangan.

Accountant’s Responsibility
(tanggung jawan akuntan)
Kewajiban moral tethadap pihak-pihak yang tergantung pada kerja professional akuntan. Akuntan mempunyai kewajiban terhadap manajemen, investor, kreditur, dan forum pengatur untuk melalskanakan dengan benar fungsi-fungi akuntansi dan pembuktian (attest function). Akuntan harus mengikuti secara bertanggung jawab ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Accounting Beta
(Beta Akuntannsi)
 Nilai beta yang diestimasi dengan melaksanakan regresi keuntungan akuntansi dari sebuah aktiva terhadap keuntungan akuntansi di pasar. Memaparkan ukuran relatif dari sensitivitas keuntungan perusahaan terhadap perubahan keuntungan yang dibukukan dari portfolio pasar.

Accounting Break Even
(ABE. impas akuntansi)
Jumlah satuan (misalnya penerlmaan dalam Rupiah) yang akan dijual untuk mengakibatkan pendapatan neto proyek sama dengan nol. Apabila biaya proyek dibagi ke dalam biaya-biaya variabel (variable costs. VC) dan biaya-biaya tetap (fixed costs, FC). dan margin bantuan merupakan perbedaan antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit, maka breakeven akuntansi bisa dihitung melalui formula berikut:


                    ABE         =   Biaya tetap / (Harga jual per unit -  Biaya variabel per unit)

Accounting Change
(Perubahan Akuntansi)
Perubahan-pembahan yang terjadi dalam :
(1) prinsip-prinsip akuntansi (seperti metode depriasi ham)
(2) perkiraan/estimasi akuntansi (seperti proyeksi mengenai piutang ragu-ragu yang direvisi)
(3) pelaporan entitas (seperti, penggabungan pemsahaan).
Apabila perubahan akuntansi dilakukan, dibutuhkan catatan kaki untuk menetangkan justifikasi dan dampak keuangannya, sehingga memungkinkan memperlihatkan penilaian kredit dan invastasi yang tepat.

Accounting Controls
(Kontrol Akuntansi)
Suatu planning organisasi, mekanisme dan catatan yang menyangkut proteksi aktiva dan catatan keuangan yang sanggup dipercaya.

Accounting Convention
(konvensi Akuntansi)
Metode atau mekanisme yang secam umum dipakai oleh praktisi praktisi akuntansi, berdasarkan pada kebiasaan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan ham yang terjadi. Persyaratan akuntansi atau ketentuan perpajakan yang gres bisa mengakibatkan sebuah konvensi tidak cocok. Seorang akuntan. dalam menyelenggarakan fungsi pelaporan harus mengikuti konvensi akuntansi yang ada, yang bedaku untuk situasi tertentu. Lihat juga : Accounting principles

Accounting Cushion
(Penyangga/Bantalan Akuntansi)
Ketentuan biaya yang belebihan. Hal ini memperlihatkan saldo yang lebih basal dalam asumsi kewajiban atau asumsi cadangan, untuk meminimalkan jumlah ketentuan biaya dalam periode terakhir, yang menganggap kecil atau mengecilkan keuntungan profit dalam periode berjalan dan jadinya peristwa yang telah diantisipasi terjadi. Misalnya, cadangan perusahaan untuk piutang ragu-ragu dari piutang secam substasial bisa meningkat walaupun pengaalaman penghapusaan utang perusahaan yang bermasalah menjadi lebih balk Lihatjuga : income smoothing.

Accounting Cycle
(Siklus Akuntansi)
Suatu langkah yang dilakukan mulai dari pencatatan suatu transaisi hingga tersusunnya laporan keuangan pada tamat periode. Sikus Akuntansi meliputi pencatatan ayat-ayat jural (journal entries) untuk mencatat transaksi dan kejadian, membukukan asumsi tersebut ke dalam ledger (buku besar) yang sesuai, menyusun trial balance (neraca percobaan), menciptakan adjusting entries (ayat-ayat penyesuaian) serta menyusun financial statement (Iaporan keuangan) dan pencatatan closing entires (ayat-ayat penutup).

Accounting earnings
(laba yang dibukukan)
Pendapatan atau keuntungan suatu perusahaan yang dicatat di dahm laporan keuangannya. Laba ditentukan berdasarkan perbedaan antara penerimaan dengan pengeluaran perusahaan. Atau perubahan nilai buku ekuiti perusahaan ditambah deviden yang dibayar kepada pemegang saham. Disebut juga reported earnings. Dalam bentuk persamaan, keuntungan yang dibukukan (AE1) bisa diekspresikan sebagai berikut :

Aet=Bt-Bt-1 + D1

Dimana : AEl :laba yang dibukukan dalam periode t,
 B1   : nilai buku ekuiti perusahaan pada tamat periode t, dun
 D1   :deviden yang dibayalkan dalam periode L


Accounting entity
(satuan akuntansi)
Batas aktvitas akuntasi dan pelaporan yang harus ditetapkan. Dalam akuntansi tiap acara perusahaan diasumsikan sebagai suatu kasatun yang terpisah dari acara pemiliknya.

Accounting Equation
(Penamaan Akunumsi)
Suatu pemyataan yang memperlihatkan hubungan kesamaan harta dan kepentingan atau pemilikan atas aktiva tersebut. Persamaan ini dinyatakan dalam bebempa bentuk:
(1) Assets (aktiva-aktiva) = Equities (Kekayaan),
(2) Assets (aktiva-aktiva) = Liabilities (hutang-hutang) + Proprietorship (modal pemilik),
(3) Assets (aktiva-aktjva) = Liabilities (hutang-hutang) + Propriotorship (modal pemihk) + incomes
(penghasilann-penghasilan) expense (biaya-biaya) - deviden bagi perusahaan terbatas,
(4) Assets (aktiva-aktiva) Liabilities (hutang-humng) + Proprietorship (modal pemilik) + énoomes (penghasilan-penghasilan) - expense (biaya-biaya) - drawing (pongambilsn) bagi perusahaan pcrseorangan atau firma.

Accounting Error
(Kesalahan Akunumsi)
Pengukuran atau representasi yang tidak akurat dari suatu pos yang berkaitan dengan suatu parkiraan yang bukan disebabkan oleh kecurangan yang direncanakan. Kesalahan bisa disebabkan lantaran kasembronoan atau mungkin merupakan akhir dari kesalahan dalam menerapkan prinsip-primip akuntansi. Kesalahan bisa dalam bentuk selisih atau kesalahan dalam menggunakan habijakan dan mekanisme akuntansi. Kasalahan bisa diminimalisir dengan mengikutii secara tetap mekanisme dan standar akuntansi, serta memperlahankan kontrol internal.

Accounting evant
(Peristiwa Akuntansi)
Transaksi yang dimasukkan ke dalam catatan akuntansi dari suatu bisnis. Peristiwa ini bisa berupa transaksi eksternal yaitu transaksi dengan pihak luar, ibarat pencatatan penjualan. Transaksi juga bisa menunjuk pada transaksi internal, ibarat melaksanakan pencatatan adaptasi (tambahan biaya atau penerimaan).

Accounting Exposure
Lihat : Transaction Exposure

Accounting information system
(AIS, Sistem Informasi Akuntamsi)
Suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan isu keuangan tentang
masalah-masalah ekonomi yang nyata. Sistem ini merupakan sub sistem dari
informasi manajemen, yang memproses transaksi-transaksi keuangan untuk memperlihatkan :

(1)   Laporan internal kepada para manajer untuk dipakai dalam perencanaan dan pengendalian
       operasi dalam periode berjalan dan di masa mendatang serta pengambilan keputusan non-rutin;
(2)   Laporan elsternal bagi pihak luar, ibarat untuk para pemegang saham. heditur dan biro pemerintah.

Accounting Insolvency
Suatu keadaan dimana jumlah utang atau total kewajiban (liabilitas) lebih besar dari total aktiva. Perusahaan dengan kekayaan neto negatif dilatakan insolvent dari sudut akuntansi.

Accounting Liquidity
(Likuiditas pembukuan Akuntansi)
Kemudahan dan kecepatan aktiva bisa dikonversikan menjadi kas.

Accounting manual
(Pedoman Akuntansi)
Suatu buku atau daftar yang memuat perkiraan-perkiraan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembukuan suatu perusahaan baserta klarifikasi sifat-sifat perkiraan-perkiraan yang bersangkutan dan cara-cara membukukannya (mendebet atau mengkredit).

Accounting Measurement
(Ukuran Akuntansi)
Kuantifikasi/penghitungan nilai akuntansi dalam bentuk uang atau unit-unit lain.

Accounting Model of The Firm
(Model Akuntamsi Perusahaan)
Model akuntansi yang menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan hasil dari keuntungan per saham (earnings per share) dan perbandingan harga terhadap keuntungan industtru (P/E industri).

Accounting period Problem
(Masalah Periode Akuntansi)
Kesulitan dalam mengalokasikan penerimaan dan pengeluaran untuk memendekkan periode waktu, ibarat bulan atau tahun, yang berkaitan dengan asumsi periodik.

Accounting Period
(Periode Akuntansi)
Periode waktu standar yang meliputi suatu kegiatan akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan. Perusahaan lazimnya menyusun laporan keuangan tiap tahun namun sering juga ditemui per semester, per tiga bulan. bulanan (biasanya untuk keperluan intern perusahaan saja).

Accounting Policies
(Kebijakan Akuntansi)
Metode pelaporan, sistem pengukuran, dan keterbukaan yang dipakai oleh suatu perusahaan tertentu. Seorang akuntan akan mengevaluasi ketepatan kebijakan akuntansi yang ditempuh oleh manajemen. Gambaraan perihal kebijakan akuntansi suatu perusahaan hams ditampilkan dalam serpihan terpisah. mendahului catatan kaki untuk laporan keuangan atau sebagai catatan kaki Pertama.

Accounting Postulate
(Dalil/Asumsi Akutansi)
Asumsi dasar atau proposi yang fundamental perihal lingkungan ekonomi, sosial, atau politik dimana akuntnnsi digunakan. Asumsi akuntansi berkaitan dengan keadaan akuntansi. entitas akuntansi, proses pengukuran. dan tujuan-tujuan akuntansi.

Accounting Practice
(Praktik Akunumsi)
Cara dimana para akuntan dan para pemerilsa (auditor) melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Praktik ini merupakan implementasi kebijakan akuntansi setiap hari. Praktik akuntansi berkaitan dengan penerapan dalam praktik akuntansi untuk akumulasi keuangan dan kebutuhan pelaporan bagi pelanggan/klien. Praktik akuntansi berbeda dengan teori akuntansi.

Accounting Principles board
(Dewan prinsip-prinsip akuntansi)
Suatu dewan yang bernaung di bawah American Institute of certified public accountants yang bertugas merumuskan prinsip-prinsip akuntannsi yang sanggup diterima, dan diumumkan dalam opini APB. Accounting principles board menjalankan tugasnya mulai tahun 1959, dan pada tahun 1973 diganti dengan financial accounting standards boards (Dewan standar akuntansi keuangan).

Accounting Principles
(konsep/pengertian dasar dalam pelaksanaan pekeljaan akuntansi)
Pedoman yang seragam bagi akuntan dalam melaksanakan pekerjaan akutansi. Hal ini dibutuhkan untuk menjamin adanya kesamaan bahasa dalam memandang suatu acara akuntansi serta penyajian data keuangan dan operasi perusahaan oleh semua pihak yang berkepentingan. Prinsip-prinsip akuntansi ini temantum dalam GAAP/ Generally Accepted Accounting Principles (prinsip-ptinsip akuntansi yang lazim berlaku) dan di Indonesia tercantum dalam PAI (Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia)

Accounting Procedur
(Prosedur Akuntansi)
Metode atau teknik yang dipakai untuk membuka/mengekspos, mencatat atau merangkum data-data keuangan dalam mempersiapkan laporan keuangan.

Accounting Rate of Return.
(AROR, tingkat pengembalian hasil akuntansi)
Kriteria pengangaran modal yang membandingkan rata-rata keuntungan sehabis pajak dengan nilai rata-raba investasi. Keuntungan rata-rata ditenmkan oleh pemanis keuntungan sehabis pajak yang dihasilkan untuk investasi selama jangka waktu tertentu dan dibagi dengan jumlah tahun. Nilai investasi ditentukan dengan menambahkan investsi awal dengan nilai tamat ptoyek sasungguhnya yang diharapkan dan dibagi dengan dua.


Kriteria diterima atau ditolaknya investasi ialah dengan membandingkan keuntungan higienis (setelah pajak) sebagaimana terlihat dalam laporan laba-rugi dengan investasi untuk mencapai tingkat pengembalian hasil tertentu. Semakin tinggi petsentase perbandingan. semakin tinggi AROR, maka proyek diterima, sebaliknya apabila AROR lebih rendah, maka proyek ditolak. AROR mempunyai beberapa bentuk, yaitu :
(i) AROR rata-rata untuk kaseluruhan proyek;
(ii) AROR tahunan berdasarkan investasi pemegang saham;
(iii)AROR tahunan berdasarkan total ekuiti pemegang saham pada awal dari setiap tahun;
(iv) AROR tahunan berdasarkan rata-rata ekuiti total pemegang saham setiap tahun. Disebutjuga unadjusted rate of returns. AROR mempunyai beberapa ketelbatasan yang menjadikannya tidak efektif untuk mengevaluasi sebuah proyek, antara lain :
1.      Konsep tingkat pengembalian bakteri AROR didasarkan pada keuntungan higienis (laba Akuntansi), bukan pada ajaran kas, keputusan-keputusan investasi memerlukan kas dan aktiva riil lainnya dan investor mengharapkan bakteri dari kas, bukan keuntungan buku atau keuntungan di atas kertas. Kas bisa di investasikan, namun keuntungan pada hakekatnya tidak bisa
2.      Penyasuaian atas nilai waktu uang. AROR tidak disesuaiakan terhadap waktu. Dalam komep AROR, keuntungan rupiah satu tahun yang dihitung dianggap identik dengan keuntungan rupiah 10 tahun
3.      Penerapan hasil kalkulasi. AROR biasanya dihitung untuk setiap tahun dan bukan untuk seluruh umur proyek
4.      Nilai proyek sehabis periode yang diproyelsikan. Apabila proyeksi keuangan ialah untuk 10 tahun operasi panama, AROR dihitung untuk periode tersebut. Keuntungan sehabis periode tersebut biasanya diabaikan
5.      Hubungan dengan biaya uang. ARO R diesti masi tanpa mempertimbangkan biaya uang yang sesungguhnya. Disebut juga unadj usted rate of returns.
Lihat juga : simple rate of returns.

Accounting Ratio.
(Rasio-rasio Akuntansi)
Statistik-statistik yang diperoleh dari data-dala akuntansi yang dipakai untuk mengevaluasi kekuatan keuangan suatu oganisasi atau perusahaan.

Accounting Record
(Catalan Akuntansi)
Berbagai jumal (jurnal penelrimaan  kas, jurnal umum), buku besar (buku besar umum, buku besar pambantu atauu subsidiary), dan sumber-sumber isu untuk catatan-catatan formal tersebut, ibarat faktur penjualan. cek, voucher, dan perjanjian tertulis.

Accounting research bulletin
(Buletin pengkajian akuntansi)
Suatu bulitin'n yang diterbitkan secam terencana oleh committee on accounting procedure atas nama American Institute of certified public accountants perihal pirsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum dan semenjak tahun 1973 diganti oleh financial accounting standard board.

Accounting Return on Coot
(Pegembalian hasil atas Biaya)
Rasio keuntungan rata-rata sebelum depresiasi, namun sehabis pajak dengan biaya akliva mula-mula.

Accounting series realise
(Pernyataan Rangkaian Akuntansi)
Suatu pemyataan yang dikeluarkan oleh securities and exchange commission untuk mengatur posedur pelaporan keuangan dan pemeriksaaaan sesuai peernyataan securities and axchange commission.

Accounting Standards
(Standar Aktantsi)
Standar praktek akuntansi yang diikuti oleh para akuntan, sebagaimana di formulasikan oleh forum yang berwenang, lihat juga : Accounting Principles.

Accounting System
(Sistem Akuntansi)
Suatu metode, prosedur, dan standar yang dipakai dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat, dan meringkas peristiwa-peristiwa bisnis dan transaksi untuk didistribusikan kepada pemakai. Sistem akuntansi meliputi catatan data-data formal dan sumber data-data awal. Ketentuan mengenai sistem akunlansi bisa saja dikeluarkan untuk dilakukan oleh forum tertentu. ibarat perusahaan asuransi dan perusahaan pembiayaan. Sedikitnya ada 6 (enam) langkah sistem akuntansi, yaitu :
1)      menganalisa transaksi-transaksisi dari dokumen sumber
2)      mencatat transaksi dalam jurnal
3)      pencatatan ditempatkan pada buku besar
4)      perkiraan diubahsuaikan pada tamat periode dengan bantmn worksheet
5)      mempersiapkan laporan keuangan dari worksheet
6)      perkiraan ditutup untuk menuntaskan periode akuntansi berjalan dan mempersiapkan awal periode akuntansi yang baru.

Secara garis basar, sistem akuntansi dibedakan atas sistem akuntansi keuangan (financial accounting) dan sistem akuntansi manajerial (managerial accounting). Perbedaan kedua sistem akuntansi ini sanggup dilihat dalam matriks betikut.




Accounting Valuation
(Penilaian Akuntansi)
Penilaian aktiva-aktva dalam akuntansi. Penilaian yang dilakukan dengan benar sangat penting artinya, lantaran apabila suatu aktiva dinilai tidak secara benar, maka mustahil memperlihatkan konklusi yang akurat mengenai likuiditas suatu perusahaan atau nilai perusahaan tersebut pada ketika likuidasi. Penilaian biasanya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dasar akuntansi.

Accounting
(Akuntansi)
1.      Suatu disiplin yang memperlihatkan isu yang penting bagi pelaksanaan dan penilaian yang efisien dari aktivitas-aktivitas organisasi (AICPA)
2.      Suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan. melaporkan serta menganalisa transaksi-transaksi finansial yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain akuntansi memperlihatkan isu perihal milik dan milik dan sejauh mana milik dan hak milik tersebut dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Disebut seni atau art ialah lantaran adanya beberapa serpihan dalam proses akuntansi yang tak sanggup dikalkulasi secara sempurna ibarat penentuan besarnya cadangan piutang ragu-ragu dan sebagainya.

Accretion
(pertambahan)
1.      Pertumbuhan aktiva melalui merjer, perluasan internal, dan akuisisi, atau dikarenakan sebab-sebab lain
2.      Penyesuaian terhadap perbedaan antara harga suatu obligasi yang dibeli pada tingkat diskonto yang cukup besar (pure discount bonds) dengan nilai obligasi.

Acrual accounting
(akuntansi akrual)
Semua teknik yang dikembangkan oleh para akuntan untuk menggunakann aturan penyeimbangan.

Acrual Basic Accounting
(Akuntansi Basis Akrual)
Suatu metode akuntansi yang mencatat atau mengakui beban maupun pendapatan pada ketika terjadinya, yaitu beban dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diterima sedang pendapatan dicatat pada ketika barang-barang atau jasa diserahkan tanpa menghiraulan ketika pengeluaran maupun penerimaan dari yang bersangkutan. Lawannya cash basis accounting atau akuntansi basis kas. Misalnya accrued interest expense (biaya bunga yang masih harus dibayar) yang pada tamat periode akuntansi belum dibayar dan dicatat dalam neraca sebagai current liability.

Accrual Basis of Accounting Method
(Metode Akmal)
Suatu metode akuntansi dimana penerimaan yang dihasilkan gres diakui atau dicatat apabila proses yang menghasilkan lengkap dan apabila transaksi pertukaran terjadi, sementara pengeluaran gres diakui atau dicatat apabila sejumlah uang benar-benar dibayarkan. Artinya dalam metode ini penerimaan dan pengeluaran gres diakui atau dicatat ketika terjadi. bukan ketika diterima atau dibayarkan. Dengan demikian pencatatan dalam metode ini bebas dari dampak waktu kapan kas diterima dan kapan kas dilakukan. Misalnya. penjualan terjadi pada tanggal 1 Januari 2000, maka hal itu eksklusif dicatat walaupun pembayarannya gres akan diterima sebulan kemudian.

Accrual Entry
Dalam konteks akuntansi dana pensiun, ini masuk pada pemanis biaya pensiun dan penciptaan obligasi pensiun.

Acrual
(Akrual)
Kewajiban jangka pendek yang terjadi berulang-ulang dan terus-menerys. Sebagai pola ialah utang upah, utang pajak, dan bunga terutang. Di dalam neraca, kewajiban ini seringkali disebut sebagai biaya-biaya yang masih harus dibayar pada kelompok utang lancar.

Accrue
(bertambah, lumbuh)
Selalu tumbuh, bertambah atau berakumulasi. Misalnya biaya bunga.

Accrued assets
(aktiva yang bertambah)
 Lihat accrued revenue.

Accrued benefit cost method
(metode biaya manfaat yang bertambah)
Metode astimasi biaya-biaya normal dan' acara pensiun. Pada prinsipnya dalam metode ini perusahaan setiap tahun akan memperlihatkan bantuan am nilai kini neto dari setiap keuntungan yang dihasilkan.

Accrued benefit cost Obligation
(ABO, kewajiban manfaat yang bertambah)
Nilai utang dalam neraca perusahaan yang diperoleh dengan membandingkan nilai aktiva dana pensiun dengan nilai sekalang pensiun yang diperoleh karyawan kini atau karyawan sebelumnya selama bekerja di perusahaan tersebut. Apabila aktiva dana pensiun lebih besar untuk menutupi kewajiban ini tidak masalah, namun apabila terjadi defisit (kewajiban lebih besar dari aktiva) maka defisit tersebut harus ditampilkan dalam neraca perusahaan sebagai utang.

Accrued dividend
(deviden yang masih harus dibayar)
Jumlah deviden yang telah ditelapkan bagi tiap lembar saham manun belum dibayarkan.

Accrued Expensed
(beban yang masih harus dibayar)
Beban yang telah terjadi namun belum dibayar, dicatat dalam asumsi dengan mendebet asumsi beban dan mengkredit asumsi hutang beban yang masih harus dibayar, contohnya Accrued dividend (dividen yam masih harus dibayar). Accrued Interest expense (bunga yang masih harus dibayar), Accrued Rent Expense (sewa yang masih harus dibayar).

Accrued Income
(pendapatan yang masih hars diterima)
Pendapatan yang telah diperoleh haknya tetapi belum ditetima pembayarannya Dicatat dalam parkiraan dengan mendebet asumsi piutang pendaptan yang masih harus diterima dan mengkredit asumsi hasil atau pendapatan, Acrued Interest Receivable (piutang bunga yang masih harus ditereima), Rent Receivable (piutang sewa yang masih harus diterima).