Nigeria dan 14 negara lainnya mengaku kepincut dengan Program Keluarga Harapan (PKH) atau Conditional Cash Transfer (CCT). Untuk mengetahui lebih dalam perihal penerapan Program Keluarga Harapan (PKH), sebanyak 20 delegasi Pemerintah Nigeria menyambangi kantor Kementerian Sosial RI, Rabu (14/11/2018).
Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu menyampaikan selain untuk bersilaturahmi, kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait CCT di negaranya maupun di Indonesia.
“Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana aktivitas ini berjalan,” kata Adam.
Sejumlah negara telah menerapkan CTT antara lain Indonesia, Brasilia dan Kenya, dikatakan Adam masing-masing negara memiliki kelebihan dalam menjalakan aktivitas pengentasan kemiskinan ini. “Indonesia sebagai negara besar memiliki infrastruktur CCT yang sangat anggun dan sistem yang baik,” tegasnya.
Sementara, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Nur Pujianto mengaku bahagia mendapat kunjungan dari delegasi Nigeria. Untuk itu, pemerintah menunjukkan aneka macam klarifikasi kepada mereka mengenai penerapan PKH.
“Kita jelaskan semua mengenai penerapan PKH kepada delegasi Nigeria,” tegas Nur Pujianto.
Nur Pujianto mencontohkan salah satu keberhasilan PKH ialah dengan adanya kontrol dan bimbingan yang ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh pendamping PKH dan Peksos Supervisor. “Dalam melaksanakan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab pribadi kepada Kementerian Sosial RI,” tambahnya.
Sebelumnya sebanyak 14 negara telah melaksanakan studi keberhasilan PKH. Mereka antara lain Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan dan Azerbaijan. [okezone.com]