Foto: Merdeka.com |
Ketua umum ormas Dewan Pembina Pusat (DPP) Garda Jokowi, Antasari Azhar membeberkan alasan masuk tim pemenangan pasangan Capres Joko Widodo (Jokowi) dan Cawapres Ma'ruf Amin untuk Pilpres tahun 2019 mendatang. Alasannya tak lain alasannya ialah mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menilai Jokowi merupakan orang baik.
"Karena aku tidak ingin kehilangan orang baik di Indonesia. Karena, aku yakini Jokowi itu orang baik, tidak hanya baik secara langsung tapi baik bersikap. Bangsa Indonesia itu kini butuh pengayom, butuh teladan, butuh referensi dan itu ada di Jokowi," kata Antasari usai melantik pengurus DPD Garda Jokowi Provinsi Bali, di Kuta, Badung, Bali, Senin (26/11) malam.
Antasari juga menilai penegakan aturan selama periode Presiden Jokowi ada kemajuan. Khususnya dalam pemberantasan korupsi.
"Pertama dia (Jokowi) tidak intervensi dan dia tidak melaksanakan tekanan dan mempersilakan kepada pegawapemerintah penegak aturan melaksanakan tindakannya sendiri," ujar dia.
Antasari juga mencontohkan, bagaimana Jokowi selalu tampil untuk memperlihatkan pandangan kepada rakyatnya yang melaksanakan perilaku perlawanan aturan secara benar. Seperti masalah yang menimpa mantan guru honorer di Sekolah Menengan Atas Negeri 7 Mataram Baiq Nuril alasannya ialah dianggap membuatkan percakapan kepala sekolah hingga dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Eletronik (ITE).
"Kita lihat beberapa kasus, menyerupai masalah Nuril yaitu guru. Di mana dia diusut untuk dihukum. Jokowi tampil memperlihatkan pandangan kepada Nuril untuk melaksanakan perilaku perlawanan terhadap putusan, perlawanan secara aturan bukan perlawanan jalanan dan dia perduli," ungkapnya.
Pria yang juga pernah menjabat Kejadi Jaksel ini pun mencontohkan pengampunan sanksi yang diberikan Jokowi kepadanya. Antasari mengungkapkan Jokowi memanggilnya sehabis keluar bebas bersyarat 10 November 2016. Menurut dia, Jokowi ketika itu menyampaikan hati nuraninya meyakininya tak bersalah.
"Bebas bersyarat belum murni alasannya ialah masih terikat harus lapor. Setelah itu tidak lagi hingga hari ini. Makara aku berterima kasih kepada dia dengan cara menyerupai ini. Karena, rugi bangsa Indonesia jikalau Jokowi tidak lagi menjabat. Sekarang anda belum mencicipi tapi lihat nanti," kata Antasari.
Antasari pun memperlihatkan pesan kepada relawan dan pundukung dalam menghadapi segalah fitnah kepada Jokowi. Dia menyarankan, kepada seluruh anggota Garda Jokowi jangan terlalu reaktif untuk menanggapi segalah fitnah tersebut.
"Kita juga meminta kepada teman-teman ini secara dor to dor menjelaskan kepada tetangga dan teman-teman di sekolah atau di kantor. Jelaskan dengan pelan-pelan dan itu lebih efektif. Kita mendukung Jokowi secara sampaumur dan secara baik. Kita bimbing masyarakat secara baik," tutup Antasari. [merdeka.com]