Foto: Kumparan |
Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sangat yakin calonnya itu dapat menang dengan selisih besar di provinsi Jawa Barat. Menurut dia, dikala ini menurut hasil survei, Jokowi-Ma'ruf Amin memilki kans untuk meraih bunyi terbanyak di provinsi tersebut.
“Berangkat dari tahun yang lalu, di bawah Pak Prabowo lima tahun yang lalu. Kalau hari ini, dari hasil research unggul tipis artinya ada peningkatan elektabilitas yang memadai. Dan ada penurunan di Pak Prabowo,” ujar Dedi sehabis hadir dalam konsolidasi tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Jabar, Sabtu (10/11).
Menurutnya, keunggulan pasangan ini pun ditopang oleh tokoh-tokoh di Jawa Barat yang memilki basis massa yang besar. Ia mencontohkan dirinya yang memilki massa dari kalangan penggagas budaya dan warga pedesaan. Tak hanya dirinya, ia pun menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mempunyai massa dari segmen milenial.
“Kan Ridwan Kamil dan aku sama-sama mempunyai segmentasi. Saya di segmentasi kebudayaan, pedesaan, isu-isu pertanian. Isu-isu semutlah yang aku pakai. Pak Ridwan Kamil di warta milenial. Kan ini dua-duanya bekerja dengan baik. Apalagi Pak RK gubernur, harus mengoptimalkan semoga mendongkrak kemenangan Jokowi,” katanya.
Hanya saja, ia katakan, di Jawa Barat pasangan Jokowi-Ma'ruf masih terjegal oleh isu-isu negatif menyerupai PKI, antislam, dan antek asing. Menurut politikus Golkar ini, apabila isu-isu tersebut terkikis, Jokowi-Ma'ruf Amin dapat menang dengan selisih bunyi yang besar.
“Problem di Jabar itu tinggal menghapus warta yang selama ini dikembangkan. Mulai tuduhan PKI, tenaga kerja asing, kemudian agama. Seiiring dengan perjalanan, isu-isu yang telah terkapitalisasi itu dengan sendirinya terhapus dengan adanya media informasi yang memadai, yang hingga pada publik,” kata mantan Bupati Purwakarta itu. [kumparan.com]