Foto: detikcom |
Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 di Kota Tangerang, Presiden Joko Widodo menyinggung besarnya pengeluaran BPJS Kesehatan yang mencapai triliunan untuk beberapa penyakit tertentu.
Ia menyebut bahwa pengeluaran BPJS Kesehatan tidak sedikit. Untuk pengobatan penyakit jantung anggarannya sampai Rp 9,5 triliun, kanker Rp 3 triliun, ginjal Rp 2,2 triliun, katarak Rp 2,6 triliun.
"Perlu saya informasikan pengeluaran BPJS (Kesehatan) yang pertama untuk jantung Rp 9,5 triliun, uang kita yang harus keluar, budget kita yang harus keluar. Kanker kurang lebih Rp 3 triliun lebih sedikit, ginjal Rp 2,2 triliun kurang lebih, katarak 2,6 triliun dan angka-angka yang lainnya. Angka yang tidak sedikit, Rp 9 triliun, Rp 3 triliun, Rp 2 triliun, itu angka yang besar," ujar Jokowi ketika pembukaan Hari Kesehatan Nasional ke-54 di Tangerang, Minggu (4/11/2018).
Jokowi lalu pertanda soal permasalahan yang dihadapi di sektor kesehatan ibarat di infrastruktur. Contohnya sanitasi, yang masih banyak mampet di perkotaan, industri yang limbahnya masih mencemari lingkungan, serta tumpuan hidup masyarakat sendiri.
"Di kota-kota kita masih berbagai yang selokannya mampet, tidak mengalir dengan baik, munculnya penyakit-penyakit. Industri yang belum ramah lingkungan membuang limbahnya pribadi ke selokan, pribadi ke sungai juga problem," ungkapnya.
Mengenai tumpuan hidup, Jokowi menyinggung soal kebiasaan bawah umur ketika ini yang gemar bermain gadget, termasuk dirinya sendiri. Namun Jokowi mengaku bila ia masih sempat berolahraga.
"Yang kedua yang berkaitan dengan tumpuan hidup sehat kita. Kita tahu kini bawah umur main gadget main smartphone bila sudah masuk kamar atau duduk, megang. Termasuk saya. Lupa kadang-kadang. Tapi mohon maaf bila olahraga saya masih rutin, entah sepeda, entah panahan, entah jogging, entah tinju, untuk kesehatan," ujar Jokowi.
Ia pun mengingatkan biar masyarakat untuk menjaga tumpuan hidup sehat biar pengeluaran BPJS Kesehatan dapat menurun.
"Oleh alasannya yaitu itu gerakan hidup sehat ini betul-betul harus didorong biar angka (pengeluaran) BPJS ini turun. Keliatan kok di situ pegangannya saya, jantung keluar berapa, kanker keluarga berapa, keliatan tumpuan kesehatan kita ibarat apa," pungkasnya.
Pembukaan Hari Kesehatan Nasional ke-54 di Kota Tangerang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah. [detik.com]