Foto: Biro Pers Kepresidenan |
Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Maruf Amin, Inas Nasrullah Zubir menilai, Calon nomor urut 01 Joko Widodo lebih dulu memperlihatkan perhatian khusus kepada kondisi ibu- ibu prasejahtera, dibandingkan Calon Wapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Terbaru, mantan Wagub DKI Jakarta itu menemui ratusan emak - emak rebana Se- Provinsi Riau. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan emak - emak, Sandi selalu menyatakan bahwa fokus utama dirinya bersama pasangannya yakni Prabowo Subianto yaitu ekonomi.
Kata Inas, Jokowi memperlihatkan sebuah kegiatan yang untuk para ibu - ibu prasejahtera melalui BUMN, yang bertugas mengurusi UMKMK yakni PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Dimana salah tugasnya untuk menyertakan juga ibu-ibu prasejahtera dalam kegiatan UMKMK," ujar Inas dalam keterangannya, Jumat (16/11/2018).
Inas sendiri mengungkapkan, bahwa PT. Permodalan Nasional Madani yaitu BUMN yang didirikan pada tahun 1999, awalnya mengemban kiprah khusus memberdayakan perjuangan Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
Hingga kini, kata Inas, kesannya sanggup dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 forum keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air, kemudian dikenal dengan kelompok ulam.
"Sejak tahun 2015, PNM mulai menggelontorkan kegiatan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera yang disingkat menjadi sebutan Mekaar, dimana kegiatan ini sangat spesifik sebab nasabahnya yaitu perempuan," papar politisi Partai Hanura itu.
Inas menambahkan, proses untuk menjadi nasabah mekaar di PT. PNM tidaklah rumit. Cukup dengan mengumpulkan ibu-ibu pra sejahtera sejumlah kurang lebih 30 orang di lingkungan RW di dalam radius dua kilometer.
"Yang dimana penghasilan keluarga-nya hanya sekitar Rp800 ribu rupiah per bulan, kemudian menghubungi PT. PNM supaya mengirim Account Officer kegiatan Mekaar untuk mendapat santunan kegiatan pembiayaan sebesar Rp2 juta per keluarga pra sejahtera tanpa jaminan untuk membiayai perjuangan produktif menyerupai menjual aneka macam minuman, jual pulsa, jual bunga tabur, jual aneka gorengan dan sebagainya," tegas Inas.
Selain kegiatan pembiayaan, lanjut Inas, kegiatan Jokowi dalam PT. PNM Juga mengajak ibu-ibu prasejahtera merubah sikap untuk peningkatan kerukunan, kekeluargaan, gotong royong, menyayangi budaya menabung.
"Serta komit menyisihkan pendapatan untuk mengembalikan pinjaman seminggu sekali kepada Account Officer PT. PNM dalam sebuah pertemuan bersama yang dihadiri oleh seluruh nasabah mekaar," terang Inas.
Terakhir, Inas menjabarkan, bahwa sepanjang tahun 2015 saat kegiatan mekaar ini mulai diluncurkan, jumlah nasabah hanya 400 ribu saja. Namun, sampai hari ini jumlah nasabah mekaar telah mencapai 3.6 juta.
"Diharapkan pada semester 1 tahun 2019 akan mencapai 4 juta nasabah dan semua itu dilakukan secara senyap tanpa pencitraan demi mengangkat harkat dan martabat ibu-ibu prasejahtera supaya sanggup mandiri, dan kegiatan ini digerakan tanpa gembar-gembor atau ngoceh kesana kemari," pungkasnya. [okezone.com]