Foto: medcom.id |
Calon Wapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengingatkan perbedaan pandangan politik tidak harus menciptakan perpecahan. Perbedaan itu harus jadi penyemangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Berbeda capres tidak perlu bertengkar. Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kepada kita untuk saling mencintai. Bagimu capres mu, bagi kami capres kami. Beda capres tapi kita harus tetap saling toleransi," kata Ma'ruf ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriah, di Medan, Selasa, 20 November 2018.
Ma'ruf menyebut bangsa Indonesia yaitu bangsa besar yang semuanya saling berkaitan dalam banyak sekali perbedaan. Namun, perbedaan itu selama ini justru menjadi harmoni yang terbina dengan baik dengan menjunjung tinggi rasa toleransi.
Ibarat tubuh, kata dia, jika satu anggota badan sakit, maka anggota badan yang lain juga mencicipi sakit. Demikian dengan bangsa ini meski berbeda suku, agama namun tetap saling menjaga, saling menyayangi dan saling melindungi satu sama lain.
"Kita kembangkan terus ukhuwah Islamiah, alasannya yaitu saudara sesama bangsa dan negara serta sesama umat manusia. Kita diciptakan Allah SWT yang saling berpasangan dan berubah menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling menyayangi. Mudah-mudahan itu tetap bisa kita jaga selamanya," tandas dia.
Ma'ruf menyebut dengan peringatan Maulid Nabi, kita diingatkan oleh sosok Muhammad. Dia yaitu tokoh perubahan yang tidak ada bandingan di dunia.
Sebab, hanya dalam waktu 23 tahun ia bisa mengubah masyarakat Arab dari zaman jahiliah ke zaman kebaikan. Padahal, kata Ma'ruf, sebelumnya masyarakat di sana tidak tahu mana baik mana buruk.
"Rasulullah melaksanakan itu dengan santun tanpa kekerasan, sehingga yang diajak merasa diperlakukan dengan hormat. Nah itu lah yang harus kita contoh. Mari saling hikmah menasihati, jangan saling memaki. Mari saling merangkul, bukan memukul," pungkas dia. [medcom.id]