Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, memprediksi air maritim di Utara Jakarta akan mencapai Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada 2025. Ini bakal terjadi jawaban permukaan tanah di Jakarta terus menurun sementara air maritim naik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan pernyataan Prabowo bukan hal baru. Menteri Basuki pernah memberikan pernyataan yang sama.
"Kan saya pernah bilang dulu, 15 tahun lagi akan karam atau kita harus bikin tanggul. Karena tidak ada satu pun sungai di Jakarta yang dapat mengaliri ke maritim dengan kecepatan penurunan tanah 10 hingga 13 cm per tahun," terang Menteri Basuki di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11).
Guna menanggulangi kenaikan air maritim Utara Jakarta hingga Bundaran HI maka perlu dibangun tanggul. Pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sendiri sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diperkirakan rampung pada Desember 2018.
Saat ini, pembangunan tanggul telah mencapai 73 persen. "NCICD itu sebagai protection jadi bukan untuk banjir atau untuk apa tapi penanggulangan lingkungan," kata Menteri Basuki.
Selain pembangunan tanggul, solusi lainnya yaitu perlu juga upaya penyediaan air yang cukup. Menteri Basuki menyebut, turunnya permukaan tanah di Jakarta disebabkan oleh penyedotan air tanah yang berlebihan.
"Makanya harus ada suplai air yang dapat setop orang pakai air tanah dan sumur. Makanya dibikin Karian DAM ada SPAM Jatiluhur agar air permukaan cukup untuk Jakarta sehingga dapat disetop air tanahnya," terang dia. [merdeka.com]