Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto masih memandang Indonesia layaknya di kurun Orde Baru.
Hal ini disampaikan Ace menanggapi pernyataan Prabowo dalam program pembekalan relawannya pada Kamis (22/11/2018) kemarin.
Pada kesempatan itu, Prabowo menyebut sejumlah elite yang mendukungnya diancam oleh pihak tertentu.
"Pak Prabowo ini kok masih membayangkan Indonesia di kurun Orde Baru di mana kebebasan politik dikekang oleh kekuatan rezim. Ini bukan kurun Orde Baru, Pak. Ini kurun demokrasi Pak," kata Ace dikala dihubungi, Jumat (23/11/2018).
Meski menyebut ada sejumlah elite yang mendukungnya diancam, Prabowo tak mengungkapkan identitas elite, maupun pihak yang mengancamnya.
Ace mencurigai legalisasi Prabowo.
"Tunjukan kepada kami siapa elit yang merasa di intimidasi itu? Jangan selalu menebarkan ketakutan," kata Ace.
Ace mempertanyakan dengan instrumen apa penguasa dikala ini dapat menekan para elite.
Di kurun Orde Baru, berdasarkan dia, pengutamaan ibarat itu masih mungkin dilakukan melalui kekuatan militer yang ketika itu turut berpolitik. Namun, sekarang zamannya sudah berbeda.
"Setiap orang mempunyai keleluasaan untuk memilih pilihan politiknya termasuk para elit yang dimaksud Pak Prabowo," kata Ace.
Pernyataan Prabowo
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, sejumlah elite yang mendukungnya diancam oleh pihak tertentu.
Namun, Prabowo tak mengungkapkan identitas pengancam.
"Saya sering kedatangan elite entah pakai gelar ini, pakai gelar itu, pakai posisi ini dan itu dan mereka bilang, 'Pak Prabowo, kami ingin mendukung Prabowo tapi kami diancam, ditekan. Kaprikornus kami akan mendukung Pak Prabowo diam-diam', begitu," kata Prabowo di hadapan para relawan pendukungnya, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
"Kami akan dukung Prabowo tetapi dari belakang. Datang dengan nama besar, wah bahagia aku. 'Pak Prabowo kami bergotong-royong ingin dukung tapi kami diancam tapi kami diteken'," lanjut dia. [kompas.com]