Titiek Soeharto Ingin Ri Kembali Ke Masa Orde Baru, Tim Jokowi: Tapi Jangan Kkn-Nya


Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi narasi politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto yang menginginkan Indonesia kembali pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menilai narasi Titiek Soeharto itu sah-sah saja jikalau dibawakan dengan kualifikasi.

Kualifikasi yang dimaksud Arsul ialah ihwal batas mana yang baik dan mana yang buruk.

"Kalau apa yang jelek di zaman orde gres itu yang harus diterapkan kembali, ya kita tolak. Tapi kalau yang baik" dari zaman Orde Baru (diterima)," kata Arsul Sani di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Sekjen PPP ini mencontohkan, bagaimana di zaman pemerintahan Presiden Soeharto itu ada namanya Program Beasiswa Supersemar untuk siswa yang ingin bersekolah di luar negeri.

"Itu ditiru Pak Jokowi dengan adanya beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) ketika ini, yang jumlahnya lebih besar," terang Arsul.

Selain itu di zaman Soeharto, lanjut Arsul, juga terjadi swasembada pangan mulai dari yang semula kekurangan pangan hingga dapat swasembada pangan di bawah pemerintahan Soeharto.

"Jaman pak Harto juga swasembada pangan kan berpengaruh dan cukup usang dari negara yang noleh dibilang kekurangan pangan pada awalnya, hingga dapat swasembada pangan," terang Arsul

"Itu boleh-boleh saja, baiklah dong kita. Tapi kalau bab KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) ya jangan," jelasnya. [tribunnews.com]

Artikel Terkait