Foto: detikcom |
Menko Polhukam Wiranto enggan berkomentar banyak soal terpasangnya bendera yang dianggap warga setempat sebagai bendera ISIS di kediaman Habib Rizieq Syihab. Dia menyerahkan insiden itu kepada pemerintah Arab Saudi.
"Itu urusan Arab Saudi, saya nggak akan mengurusi negara lain, bagaimana proses di Arab Saudi sana, serahkan pemerintah Arab Saudi," kata Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).
Lebih lanjut, Wiranto juga enggan berandai-andai soal dugaan adanya operasi intelijen dalam insiden pemasangan bendera di kediaman Rizieq itu.
"Jangan katanya, saya nggak bahas katanya," singkat Wiranto.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Luar Negeri menyampaikan Habib Rizieq diperiksa alasannya yaitu ada aduan mengenai pemasangan bendera yang dianggap warga setempat seolah-olah dengan bendera ISIS. Pejabat Fungsi Kekonsuleran KJRI Jeddah telah memberi pendampingan kepada Habib Rizieq.
"Pada tanggal 5 November 2018, Kemlu mendapatkan pengaduan dari sejumlah pihak mengenai penahanan seorang WNI atas nama Muhammad Rizieq Shihab (MRS) oleh pegawapemerintah keamanan Arab Saudi di Mekah. Dari hasil penelusuran, diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh pegawapemerintah keamanan Arab Saudi di Mekah, atas dasar laporan warga negara Saudi yang melihat bendera yang diduga seolah-olah dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Mekah," ujar jubir Kemlu Arrmanatha Nasir dalam keterangan tertulis, Rabu (7/11).
Di sisi lain, Jubir FPI Munarman curiga ada operasi intelijen dari Indonesia yang mengerjai Habib Rizieq di Saudi. Habib Rizieq menduga pemasang bendera ISIS yang membuatnya diperiksa Saudi yaitu 'intelijen anyir dari Indonesia'.
"Beliau (Habib Rizieq, red) memberikan bahwa pihak yang diduga besar lengan berkuasa sebagai pelaku yaitu 'intelijen anyir dari Indonesia'," ujar Munarman. Munarman mewaspadai benda yang disebut sebagai bendera ISIS di foto yang viral. Menurutnya, sanggup jadi bendera tidak pernah ada di kediaman Habib Rizieq. Ada kemungkinan itu editan. [detik.com]