Di Amerika, 30% penduduk masih buta hurup. Dari 10 orang amerika, 6 tidak pernah melihat uang dollar pecahan 100. Kaprikornus memang gap berakal kolot dan kaya miskin sangat lebar. Semakin usang semakin besar tugas korporat mengendalikan kebutuhan Negara dan semakin menciptakan rakyat tergantung dengan korporat. Bayangin aja, Rumah Tahanan Negara di outsourcing kan kepada swasta , dan bahkan untuk melancarkan kebijakan keras ( hard policy ) kepada lawannya, Amerika kadang memakai tentara outsourcing ibarat XE Service LL. Untuk jadi pemenang dalam pemilihan Gubernur atau Presiden, Senat, ditentukan oleh siapa consultant communication dan consultant PR nya. Semakin andal consultant kampanyenya semakin besar peluang untuk menang. Untuk mengatur lalulintas transaksi keuangan, mengendalikan moneter serta mencetak uang, Amerika memakai the FED sebagai outsourcing dari US treasury. The FED yaitu perusahaan swasta yang sahamnya dikuasai oleh keluarga Yahudi. Setiap krisis terjadi selalu menciptakan Negara menjadi pesakitan dan hasilnya sebagai solusi maka tugas Negara harus dikurangi khususnya dibidang social. Oleh karenanya krisis yang terjadi tidak lain alasannya yaitu ulah dari segelintir orang untuk menciptakan tugas Negara semakin lemah dan semakin tergantung dengan korporat. Kaprikornus AS yaitu super MNC yang gotong royong dikelola oleh segelintir orang dengan menjadikan Negara sebagai cover.***
Kemarin saya bertemu dengan teman di Sheraton Bandara. Dia fund manager dari JP morgan. Kami terlibat diskusi mengenai issue bahwa pemerintah AS terpaksa Shutdown. Berbagai instansi pemerintah menutup layanannya, menyusul tidak adanya kesepakatan dari dewan perwakilan rakyat AS mengenai kebijakan anggaran yang bisa diterima Senat. Memang terjadi difisit anggaran sebesar USD 670 miliar jawaban penerimaan pajak yang turun alasannya yaitu aktivitas pemulihan ekonomi tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Masalah deficit ini memang harus disikapi melalui perubahan UU perihal pagu hutang dan karenanya tugas dewan perwakilan rakyat sangat memilih untuk meloloskan anggaran. Sebetulnya ini bukan hal yang seram ibarat yang kita bayangkan kalau Negara bangkrut. Amerika tidak akan bangkrut. Kata teman saya. Mengapa ? alasannya yaitu kalau Amerika butuh uang untuk pembangunan mereka tinggal cetak uang melalui denah QE atau apalah yang diatur oleh UU. Untuk melakukan denah itu tentu butuh pihak yang bisa menawarkan commitment. Dan itu ada pada commitment holder. Siapa mereka itu? Tanya saya. Mereka yaitu invisible group yang men drive setiap kebijakan moneter yang kadang berimplikasi kepada kebijakan international Amerika. Mereka bisa berada ada dimanapun dan dikubu manapun. Saat kini mereka mengontrol Partai Republik dan sebagian di Demokrat.
Apa yang mereka inginkan yaitu Obama harus memotong semua pos anggaran yang berkaitan aktivitas social untuk rakyat miskin ibarat Patient Protection Affordable Care Act alias Obamacare dan mengalihkan dana itu untuk progam stimulus bagi dunia usaha, serta memperluas insentif bagi berkembangnya sektor riil. Dan pada waktu bersamaan Amerika harus menghapus kebijakan kenaikan pajak untuk orang kaya. Inilah dasar perseteruan antara Obama dan DPR. Obama mustahil oke membatalkan UU Obamacare itu alasannya yaitu ini janjinya ketika kampanye dulu namun dewan perwakilan rakyat tidak peduli akan kesepakatan itu. Menurut teman saya , dewan perwakilan rakyat Amerika ada benarnya bahwa yaitu tidak bertanggung jawab untuk menawarkan bantu social bagi kaum miskin sementara dana didapat dari hutang. Itu akan lebih baik kalau dana didapat dari kelebihan penerimaan dari pajak. Tapi ketika kini diakui bahwa menaikan pajak yaitu tidak sempurna alasannya yaitu dunia perjuangan sedang limbung didera krisis. Jadi ? tanya saya. Teman itu tersenyum. Menurutnya orang miskin akan selalu miskin. Dibantu atau tidak dibantu, ya tetap miskin. Ini soal penyakit mental yang akan contra productive kalau dibantu secara langsung. Bantuan kepada orang miskin yaitu dengan menawarkan lapangan pekerjaan dan untuk itu dunia perjuangan harus bangun dulu. Soal kini mereka miskin, biarkan saja. Mereka tidak akan mati alasannya yaitu kemiskinan. Akan selalu ada kekuatan social ditengah masyarakat yang bertindak sebagai jaring pengaman. Kenapa harus pusing. Katanya.Saya hanya geleng geleng kepala.
Bagaimanapun Shutdown pemerintahan akan segera berakhir dan tentu ada solusi untuk itu. Apa soiusi itu? Yang jadi permasalahan yaitu apabila solusi itu memenangkan aktivitas Obamacare dan menyetujui tidak ada kenaikan pajak bagi orang kaya maka itu artinya ada embel-embel hutang dalam anggaran, dan ini semakin menciptakan mendasar ekonomi AS semakin tergantung dengan pasar uang. Dollar akan melemah dan dampaknya tentu akan menjadikan kerugian besar bagi Negara yang memegang Dollar sebagai cadangan devisa. Disamping itu akan mendorong suku bunga terkerek keatas. Yang menyedihkan kata teman itu bahwa aktivitas social Obama didanai oleh Negara lain melalui hutang sementara orang kaya Amerika dihentikan dibebani dengan pajak tinggil. Apa yang diterapkan oleh Amerika tak ubahnya yang ditiru oleh Indonesia. Sampai kapan ini akan terus berlangsung. Tanya saya. Teman itu hanya mengangkat bahu. Menurut saya, hanya problem waktu, kalau Amerika tidak bisa bijak maka rezim dollar AS akan tumbang alasannya yaitu semua Negara yang menjadi satelit juga bangkrut. Apakah ini yang diinginkan oleh segelintir orang di Amerika ? untuk hasilnya menjadi penguasa dunia. Teman saya hanya tersenyum. Saya berpisah dengan teman itu dan ingat betapa bodohnya negeri saya tergantung dengan Amerika yang notabene juga tergantung dengan segelintir orang..
Sumber https://culas.blogspot.com/