Ada seseorang memposting goresan pena yang membeirkan gosip bahwa tiga bank besar BRI, BNI, Bank Mandiri akan tergadaikan dengan China alasannya ialah mendapatkan pinjaman. Karenanya ia menyarankan semoga publik menarik dana dari ketiga bank tersebut. Postinga di facebook itu sudah di share lebih dari 4000.Ini gosip yang sesat dan provokatif. Karena dampaknya sanggup menciptakan keresahan dimasyarakat sehingga kepercayaan terhadap perbankan sanggup hancur. BIla system perbankan tidak lagi dipercaya maka sanggup berdampak sistemik..ini akan menimbulkan chaos ekonomi dan sanggup menciptakan negeri gulung tikar sepeti tahun 1998.Untuk itu aku ingin jelaskan secara tekhnis bagaimana sebenarnya cara china menunjukkan pemberian financing untuk proyek insfrastruktur di Indonesia.
A. Direct investment.
Untuk financing ini diberikan kepada BUMN china dalam bentuk kredit ekspor.Kredit ini dipakai untuk pembiayaan lewat agenda BtoB. Atau business to business. Tidak ada resiko atau tanggung jawab negara atau tidak ada beban pada APBN. Biasanya china berkejasama dengan BUMN di Indonesia. BUMN menyiapkan dana pendamping ibarat Izin, pembebasan tanah. Selebihnya financing berasal dari China.Pembagian saham bedasarkan komitmen antara BUMN china dengan BUMN Indonesia.
B..Non direct investment.
Untuk financing ini diberikan kepada Bank di Indonesia. Skema nya ialah :
1. Bank BUMN china mendapatkan line credit dari China Development bank.Dana ini dipakai untuk membeli kredit yang sudah didanai oleh bank dalam negeri di Indonesia. Sebagai jaminannya, bank dalam negeri harus menunjukkan payment guarantee ( biasanya dalam bentuk SBLC atau BG). Sebetulnya dengan penjualan credit kepada bank di china, resiko tetap ada pada bank dalam negeri.Tapi bagaimanapun resiko itu sudah di cover oleh collateral dari debitur. Makara bank di Indonesia tidak ada resiko apapun. Nah apa laba dari bank dalam negeri atas dana penjualan credit ?Ya manfaatnya ialah pemenuhan likuiditas.Dengan adanya penjualan credit ( refinancing) itu maka bank mendapatkan dana segar yang sanggup dipakai untuk pembiayaan debitur Artikel Babo ( leverage ).Jadi bagan ini sangat menolong alasannya ialah bagi bank bahwa likuiditas itu sangat penting guna mendukung fungsinya sebagai agent of development.
2. Bank BUMN china menunjukkan pinjaman pribadi kepada pemilik proyek di Indonesia dengan jaminan berupa SBLC.SBLC tidak harus dari dalam negeri tapi sanggup juga dari luar negeri. Apabila bank dalam negeri sebagai penjamin maka debitur harus menyediakan collateral ibarat lazimnya kredit yang harus mengikuti standard compliance risk management yang diatur BI dan Bank International for settlement berkaitan dengan risk management.Kalau bukan sebagai penjamin maka tugas bank dalam negeri hanya sebagai settlement agent ( channeling bank ) Tidak ada resiko apapun bagi bank dalam negeri. Bahkan mereka sanggup fee dan mendapatkan arus kas dari proyek tersebut.
Demikian yang sanggup aku smapaikan.Berharap sobat sahabat sanggup menyapaikan ( me share ) kepada mereka yang sengaja menciptakan postingan provokasi dan tidak bertanggung jawab.Ingat bahwa kita harus ambil bab memberikan kebenaran semoga orang baik sanggup berprestasi baik dan orang jahat sanggup berubah baik.
Sumber https://culas.blogspot.com/