Bo Xilai


Ada lima hal yang membinasakan manusia, demikian kata Iblis kepada Nabi Nuh. Namun hanya dua yang akan Iblis beri tahu kepada Nuh. Bahwa pertama, sifat sombong.  Karena sifat sombong inilah , Iblis dilaknat oleh Allah. Kedua, sifat tamak. Karena sifat tamak inilah yang menciptakan Adam tersingkir dari Sorga padahal  Adam telah mendapat segala galanya di sorga kecuali buah Qalbi. Kedua sifat ini bersumber dari harta dan Ilmu. Harta dan llmu sejalin senafas dengan kekuasaan.  Hal inilah yang sanggup saya simpulkan dalam dialogh dengan teman dari Beijing saat beliau bercerita wacana tersingkirnya Bo Xilai dari ring satu kekuasaan di China. Menurut teman itu bahwa Bo bukanlah pejabat biasa di China disamping itu memang beliau putra dari Pendiri PKC yang paling kuat di China. Ayahnya Bo Yibo dikenal sebagai Delapan Dewa kurun Dengxiaoping. Bo yang lulusan Universitas Peking mengawali karirnya di PKC tahun 1980 dan semenjak itu karirnya melesat dengan cepat.  Naiknya Bo kepuncak piramida kekuasaan itu bukanlah hal yang mudah. Prestasi demi prestasi harus diraihnya dalam berkompetisi menjadi elite di China.

Bo pernah menjabat sebagai Walikota  Dailan. Selanjutnya mengantarnya  menjabat sebagai gubernur provinsi Liaoning. Posisi berikutnya( 2004-2007) duduk dalam jajaran Kabinet sebagai Menteri perdagangan. Pada tahun 2007, ia diangkat sebagai Sekretaris PKC  wilayah barat daya dan masuk dalam jajaran elite anggota 25  Politbiro PKC. Bo dikenal sebagai pejabat yang sangat populis, kata teman itu. Juga sebagai pejabat yang mengkapanyekan nilai nilai Maozedong dikalangan generasi muda China untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan kesederhanaan yang berpihak kepada rakyat. Sebagai Pemimpin PKC wilayah Barat Daya China, beliau dikenal sukses membasmi kejahatan terorganisir termasuk korupsi. Keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi akan terus berlangsung asalkan para pejabat sanggup hidup bersih, jujur dan transfarace. Sehingga selangkah lagi Bo dipastikan akan masuk dalam Sembilan keanggotaan PKC yang paling berpengaruh. Karena tahun ini dari Sembilan keaggotaan yang ada, tujuhnya akan pension. Bo, qualified untuk mengisi jabatan itu. Namun, lanjut teman saya , public terkejut dengan skandal istri Bo yang dituduh membunuh kawan businessnya Neil Heywood. Publik bertanya tanya ada apa sebenarnya? Benarkah istri Bo terjun dalam business? business apa? dari mana beliau dapatkan modal dan kanal ? 

Sebetulnya maut Neil Heywood sudah berlangsung lama, yaitu saat Bo menjabat sebagai walikota. Hasil otopsi yang dilakukan pemerintah inggeris menerangkan bahwa Neil Hewood yang ditemukan mati di salah satu hotel di Chongqing bukanlah lantaran terlalu banyak minum alcohol tapi lantaran diracun. Para pejabat senior kepolisian Chongqing berusaha menutup nutupi kasus ini. Maklum semua pejabat senior Kepolisian , Hakim di Chongqing ialah orang orang Bo Xilai . Namun lantaran Pemerintah Inggeris terus mendesak semoga kasus ini dituntaskan maka jadinya team dari Beijing diterjunkan untuk melaksanakan penyelidikan. Konon katanya penyelidikan itu meluas tidak hanya sebatas kasus maut Heywood tapi juga dilema KKN semasa Bo berkuasa diwilayah Barat Daya. Kepala Polisi Chongqing , Wang berusaha melarikan diri dari penyelidikan  ini dengan meminta suaka di Konsulat AS di Chendu tapi gagal. Ini sangat fatal bagi Bo lantaran gagal membina bawahannya untuk tidak berkhianat kepada Negara. Keempat Pejabat Tinggi Kepolisian diberhentikan dan dikenakan eksekusi 15 tahun penjara lantaran terbukti melindungi istri Bo. Di pengadilan -Gu Kailai- , istri Bo mengakui kesalahannya bahwa beliau meracun Heywood lantaran alasan hubungan bisnis yang gagal dan Heywood mengancam putranya.

Tahun ini ialah tahun pergantian Presiden di China. Isyu yang mucul ditengah rakyat China ialah kehidupan glamor para keluarga pejabat tinggi China. Tampilnya photo di jejaring social akan kehidupan glamor putra Bo Xilai yang kuliah di Harvard University. Peristiwa kecelakaan Ferarry  yang dikendarai Ling Gu (23), putra dari Kepala Politbiro Partai Komunis China, Ling Jihua. Rakyat China tahu bahwa Ling Johua ialah orang kepercayaan dari Presiden Hu JIntao. Rakyat China mempertanyakan darimana seorang anak muda sanggup punya uang begitu banyaknya membeli kendaraan beroda empat glamor dan hidup glamor di luar negeri. Tentu ini mengarahkan kepada orang tuanya yang duduk dipiramdia puncak kekuasaan di China. Padahal masih banyak rakyat China yang hidup dibawah garis kemiskinan. Secara membisu diam ini menjadi pembicaraan public. Bagi pemerintah China yang berjanji untuk melahirkan pemerintahan yang higienis dan jujur, isyu ini bukan hal yang sederhana. Sangat senisitif. Itu sebabnya Ling Jihua diberhentikan dari jabatannya dan pada tanggal 28 september Bo Xilai diberhentikan dari Partai Komunis China. Bo didakwa melaksanakan tindakan korupsi dan mungkin nasipnya akan sama dengan istrinya yang dijatuhi eksekusi mati. Itulah harga dari kesombongan dan tamak sebagai tanggapan kekuasaan yang dibangun dari keculasan. Demikian teman itu menyimpukan.

Hal yang paling menyeramkan bagi PKC  adalah kecemburuan social terutama kepada elite penguasa. Maklum saja ini Negara dengan satu Partai yang mana hampir semua lini kekuasaan dari  lurah hingga ke Presiden , pejabat BUMN, yudikatif,  dipegang oleh anggota Partai dan ini sangat beresiko akan gejolak kalau keadilan social tidak tegak. China punya pengalaman cukup soal ini.  Jatuhnya dua pejabat tinggi China lantaran keluarganya hidup glamor sudah cukup menerangkan adanya tindakan korupsi.Bahkan  beberapa hari kemudian ada pejabat yang tertangkap kamera TV tertawa saat mengunjungi  daerah kecelakaan Bus yang menewaskan 39 penumpang , eksklusif dicopot jabatannya lantaran mendapat protes dari rakyat bahwa pejabat itu tidak punya empati.  Tentu secara politik ini pelajaran bagi semua pemimpin China bahwa mereka harus jadi pola sebagai orang yang bersih, jujur dan berempati dan hidup sederhana. Dipastikan Xi Jinping akan menggantikan Hu Jintao dalam pemilihan presiden pada demam isu gugur mendatang. Agenda terbesar bagi China kedepan ialah bagaimana menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memastikan perang anti korupsi harus semakin efektif.

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait