Sekjen PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto menanggapi serius somasi Timses Prabowo.
Gugatan tersebut dilayangkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Gugatan dengan diksi “penyebar fitnah” yang diucapkan Hasto di Banten, pekan lalu, yang diduga dialamatkan kepada Prabowo.
“Saya katakan serius, sebab ini momentum untuk balikkan keadaan, momentum hijrah dari segala bentuk hoax, fitnah, dan ujaran kebencian, menjadi politik bermartabat, kedepankan nilai, moral dan budaya timur," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Okezone, Kamis (27/12/2018).
Indonesia, kata Hasto, yakni negara besar yang dinilai berhasil mengatasi aneka macam krisis di masa lalu.
"Dan di bawah kepemimpinan Pak Jokowi-JK, sekarang kita semakin laju dan melaju. Bagi mereka yang terbuka mata batinnya, maka mereka sanggup melihat perubahan itu. Namun bagi yang berpikir negatif, ya selalu akan melihat negatif, sebab mata hatinya tertutup ambisi kekuasaan,” imbuh Hasto.
Karena itu, Hasto pun siap menjalani somasi itu. “Saya dididik oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk berani menyuarakan bunyi hati. Dan berdiri di atas kebenaran dalam politik sebab mereka sudah bertindak keterlaluan terhadap Pak Jokowi-KH Maruf Amin," terangnya.
Ia berprinsip Satyam Eva Jayate, yakni kebenaranlah yang hasilnya akan menang. "Buat aku pribadi, lebih baik mereka menyerang saya, daripada menyerang Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Untuk diketahui, Hasto dilaporkan ke Bawaslu pada Rabu 26 Desember 2018 oleh Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB) atas dugaan menghina dan memfitnah Prabowo.
Hinaan dan fitnah yang dimaksud itu terkait dengan ucapan Hasto dikala melaksanakan safari politik di Lebak, Banten, pekan lalu. Ketika itu, politikus PDIP itu berujar “Masyarakat ini mau pilih yang mana? Mau penyebar fitnah atau yang difitnah?”. Sementara, pada Pilpres 2019 hanya terdapat dua pasang capres–cawapres, yaitu Jokowi–Ma’ruf dan Prabowo–Sandi.
Atas somasi tersebut, Hasto tetap berpandangan positif. "Semoga somasi Timses Prabowo tersebut disertai niat baik, untuk berpolitik dengan kebaikan, dan bahu-membahu bangkit tekad untuk menerangi hoax dan fitnah," pungkasnya. [okezone.com]