Jksn Bidik 90% Bunyi Migran Indonesia Di Taiwan Untuk Jokowi-Kh Ma'ruf


Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) kembali perluasan menggalang pertolongan dari tenaga migran Indonesia (TMI) yang ada di luar negeri. Usai deklarasi pertolongan JKSN Malaysia dan Hong Kong, JKSN melaksanakan deklarasi dengan lima ratusan tenaga migran Indonesia yang ada di Taiwan, Minggu (23/2/2018).

Sebelum deklarasi, para tenaga migran Indonesia juga mendoakan para korban tsunami di Selat Sunda dan berdoa untuk keamanan dan keselamatan untuk bangsa Indonesia.

KH Asep Saifuddin Chalim memimpin pribadi proses doa bersama tersebut. Tidak hanya itu, tokoh kiai dari Jawa Timur juga hadir menambah semangat para tenaga migran Indonesia di Taiwan. Mulai dari Ketua JKSN KH M Roziqi, Sekjen JKSN KH Zahrul Azhar Asad, Gus Amik dari Takeran Magetan, H Arum Sabil dari Jember dan sejumlah tokoh kiai santri lain.

Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU turut menyapa pribadi para tenaga migran Indonesia di Taiwan yang dominan berasal dari Jawa Timur.

Khofifah mengapresiasi aktivitas deklarasi di Taiwan ini, alasannya ialah mereka tiba dari banyak daerah. "Ada rombongan juga empat bus, dari kawasan sentra industri Taiwan yang jaraknya enam jam dari Taipe. Ini harus diapresiasi," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews.

Menurut dia, hal ini juga sebagai bukti adanya kebutuhan adanya jalan masuk gres untuk penyalur pertolongan bagi Jokowi-KH Ma'ruf. Sebab dapat jadi ada orang orang yang tidak mau berhubungan dengan kelompok atau rombongan tertentu, namun cocok dengan JKSN. Sehingga JKSN menjadi penguat untuk pemenangan pada Jokowi dalam Pilpres mendatang.

"Namun yang saya pesankan ialah jangan hingga resonansinya berhenti pada tenaga migran yang hadir di sini saja. Melainkan juga keluarga di rumah, kolega dan jaringannya," kata Khofifah.

Sementara itu, Sekjen JKSN KH Zahrul Azhar Asad menargetkan di Taiwan sebesar 90 persen bunyi dapat diberikan untuk pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin.

"Di Taiwan ini jumlah tenaga migran asal Indonesia begitu besar. Sekitar 280 ribu orang tenaga migran Indonesia ada di Taiwan. Ini ialah wilayah yang potensial untuk dapat dijajaki supaya dapat mengarahkan pertolongan ke Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," kata laki-laki yang dekat disapa Gus Hans ini.

Gus Hans menyampaikan sasaran tinggi dipatok untuk dapat memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Taiwan. Bahkan dalam Pilpres 2019 mendatang, ditargetkan kemenangan Jokowi akan meningkat dibandingkan perolehan di Pilpres 2014 lalu.

"Pak Jokowi di tahun 2014 kemudian meraih kemenangan sekitar 64% di Taiwan. Target kami ke depan dapat naik sebesar 90%," kata Gus Han.

Asep optimistis sasaran yang dipatok JKSN untuk pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Taiwan sebesar 90% dapat diraih. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua JKSN Taiwan Suprayogi.

Ia mengatakan, Jokowi memang belum pernah tiba ke Taiwan karena Taiwan yang belum diakui oleh PBB, sehingga kekerabatan bilateral belum banyak. Akan tetapi antusiasme untuk mengenal sosok Jokowi bagi para tenaga migran di Taiwan begitu tinggi.

"Saya dapat menyampaikan bahwa dominan tenaga migran di sini sudah ke Pak Jokowi. Banyak yang dapat dirasakan dari kebijakan dia selama menjabat sebagai presiden," kata Suprayogi.

Untuk dapat mewujudkan sasaran itu, Suprayogi menyampaikan tenaga migran Indonesia mempunyai banyak forum. Mulai pengajian, perkumpulan perjuangan dan juga lembaga digital, yang akan dimanfaatkan untuk sharing menggalang dukungan. [sindonews.com]

Artikel Terkait