Kekuatan As

Anda masih ingat ketika ribut ribut soal rencana pembatalan subsidi alasannya yakni harga minyak melambung tinggi dipasar international. dewan perwakilan rakyat pun bersibuk mencari sensasi di senayan. Ada yang ingin subsidi dihapus dengan alasan ekonomi akan jebol. Ada juga yang tak ingin subsidi dihapus alasan demi rakyat kecil. Ketika itu harga minyak international bergerak naik dibursa utama dunia. Rasa kawatir tiba dan panikpun muncul. Tapi tahukah anda, ketika dunia sedang rebut soal kenaikan harga minyak yang dipicu oleh komplik selat hurmuz Iran –Israel, aku mendapat gosip singkat di Euroclear ihwal komentar Bernaken ( chairman the FED) yang mengkawatirkan index manufacture AS turun dalam kwartal pertama tahun 2012. Saya perhatikan gosip singkat itu menciptakan terjadi pergeseran portfolio investasi dibursa. Para pemain mulai melepas portfolio surat hutang bermata uang dollar.  Saya meliat indikasi mendasar AS akan mengakibat bola salju terhadap banyak sekali portfolio investasi bermata uang dollar.

Mengapa begitu ? kalau index manufacture AS turun ini menandakan produksi tidak bisa lagi diserap oleh pasar alasannya yakni sector financial /perbankan kehilangan darah untuk memonpa konsumsi. Pada waktu bersamaan Negara exporter utama ke AS menyerupai China , Jepang, Korea, Taiwan, Eropa akan terkena dampak jelek bagi peningkatan produksinya. Bila Index manufacture turun tentu akan mengurangi jam kerja mereka. Konsekwensinya kebutuhan energy akan berkurang. Saya melihat ketika itu, para trader sudah mulai melaksanakan agresi cut loss atas kontrak forward mereka. Para banker kebanjiran call dari para trader untuk menutup resiko kontrak. Sebulan sesudah itu bursa London sudah mulai panic dan diikuti oleh bursa Chicago sebagai market place minyak. Sebulan sesudah itu ( bulan Maret ) laporan index Manufacture As direlease dan bersamaan itu index Manufacture China dan eropa juga direlease. Semuanya jatuh. Dentang alarm agresi lepas posisi terjadi dimana mana.

Harga minyak jatuh dan terus jatuh dalam posisi menyedihkan. Tapi harga emas juga ikut turun namun hanya sebentar. Ketika harga emas jatuh Soros melaksanakan agresi beli besar besaran dibursa. Ketika itu aku sempat bingung. Berita dari media massa juga mengabarkan hal yang berbau populis bahwa Soros ingin menjaga harga emas tetap stabil. Tapi , aku dan juga trader ASIA yang suda makan asam garam dengan ulah Soros, tidak bisa begitu saja percaya dengan pernyataan populis itu. Pasti ada alasan berpengaruh dibalik itu. Maklum Sorros punya susukan berpengaruh ke ring satu di White House. Ternyata ada kaitannya dengan gosip Bloomberg mengindikasikan kekacauan moneter di Eropa alasannya yakni dikawatirkan beberapa kepala Negara ( Yunani dan italia) terpilih yakni dari partai sosialis. Mereka niscaya akan mengharamkan bail out terhadap bank yang terkena efek tanggapan kerugian gigatik atas default surat hutang Negara. Melalui IMF , AS menegaskan tidak akan membiarkan eropa jatuh berkeping keeping. Karena semua tahu bahwa Eropa yakni part of the fed system yang terkoneksi dalam combine collateral treaty 1932 .

Bila sinyal IMF itu yakni benar maka dari mana AS akan melaksanakan sumbangan terhadap situasi Eropa? Kas AS dalam keadaan minus. Program anggaran gres sudah mustahil , apalagi menambah hutang generic lewat bursa. Adalah tidak mungkin. Citra Obama semakin menurun alasannya yakni aktivitas sosialis dan populisnya tidak efektif melaksanakan recovery. Terbukti dana stimulus tidak bisa menaikkan index fiscal. Pada moment ini , para trader tahu bahwa hanya problem waktu AS akan kembali mengeluarkan QE ( quantitative Easy ). Itu artinya the FED akan mencetak uang lewat system QE. Dollar akan membanjiri pasar. Maka saatnya bursa Hong Kong bergerak cepat untuk melaksanakan agresi beli besar besaran terhadap emas. Diikuti oleh bursa utama Artikel Babo. Harga emas kembali terkerek keatas dan pada waktu bersamaan harga minyak turun.

Apa yang terjadi berikutnya ? mata dan indera pendengaran para trader kembali diarahkan kenegara yang menggantungkan devisa terbesarnya dalam mata uang dollar. Maka seperti  rupiah dan mata uang Artikel Babo ikut jatuh dipasar uang. Kebijakan QE belum dilaksanakan namun tingkat kepercayaan public terhadap Dollar AS semakin menurun. Orang ramai kembali melihat emas. Namun ketika harga emas melambung tinggi tanggapan public semakin kehilangan trust maka pada waktu itulah value devisa AS yang sebagian besar berupa emas akan naik. Kaprikornus apapun yang terjadi terhadap ekonomi global, baik atau buruk, bandul kemenangan selalu ke AS. Itulah system. Itulah kehebatan system. Yang tidak hanya bicara ihwal hal mikro tapi makro berskala global dan menjadi tuan dari kebodohan orang yang selalu menghamba kepada uang….

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait