Bima Arya Apresiasi Kebijakan Infrastruktur Jokowi


Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengapresiasi kebijakan pembangunan infrastruktur yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo. Presiden harus mengambil risiko dan terkadang kebijakannya tidak populer.

Menurut Bima, imbas kebijakan tersebut tidak akan pribadi terlihat. Namun, keputusan tersebut justru jauh lebih rumit dan kompleks.

"Makanya saya salut sama pemimpin yang mengambil kebijakan tidak populer. Kebijakan yang long term ini antara lain membangun infrastruktur. Ini saya serius," kata Bima dalam diskusi Asumsi 'Rebut 2024' di daerah Jakarta Selatan, Rabu malam, 19 Desember 2018.

Efek jangka panjang tersebut, kata Bima, gres terasa sehabis bertahun-tahun kemudian. Selain infrastruktur, kegiatan tak terkenal lain ialah membangun aksara bangsa.

"Gaya hidup sehat dengan mengajak orang berolahraga lari contohnya. Itu susah bukan main. Padahal efeknya sanggup menciptakan generasi kita jauh dari (penyakit) jantung koroner, diabetes, stroke," ucapnya.

Hal inilah yang ia akui tidak gampang menjadi seorang pemimpin. Sebagai contoh, jebakan pertama yang harus dihadapi kepala daerah ialah terlalu fokus pada quick wins alias gebrakan yang pribadi terasa efeknya.

"Ini itu dibikin gratis. Mempercantik ini itu. Padahal, belum tentu diharapkan masyarakat. Cuma biar jadi media darling," kata Bima.

Diskusi 'Rebut 2024' mengajak anak muda Indonesia melihat masa depan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masa disrupsi. Di 2024, Indonesia dipimpin generasi politisi gres dan diperkirakan telah naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income).

Para pembicara yang hadir antara lain Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, CPO Kitabisa Vikra Ijas, dan anggota Supervisory Board Youth of Indonesia Gustika Jusuf Hatta. [medcom.id]

Artikel Terkait