Ketidak Adilan..

Ketika saya melangkah masuk kedalam taman itu maka bayangan wacana setahun yang kemudian kembali menerawang dengan jelas. Wajah yang nampak kemerahan dari sosok Wanita blasteran Asia Amerika berjalan menghampiriku dengan senyum . Berbalut long coat peredam hembusan angin dibulan januari.“ Saya bahagia karenanya kita sanggup dipertemukan dalam satu team apalagi kau yaitu saudara muslimku. “ Katanya yang membuat saya terkejut. Muslimkah beliau ? “ Aku memang perempuan muslim atau tepatnya Mualaf. Temanku yang dulu sama sama kuliah di Harvard telah mengantarkan keimanan islam kedalam hidupku. “ Sambungnya seakan membaca harapan tahuku tentangnya. Memang data tentangnya yang saya terima dari markas ICF menyebutkan bahwa perempuan ini berotak cemerlang. Penyandang gelar Phd dibidang financial and baking dalam usia 26 tahun. Pernah menjabat sebagai chief dealer di salah satu forum keuangan terkemuka dengan predikat “angel “. Tapi karenanya meninggalkan gemerlap kehidupan karirnya untuk bergabung dalam misi kemanusiaan.
Dia, memang pejuang sejati tanpa kenal menyerah. Kadang saya aib dengan keteguhannya menghadapi banyak sekali masalah. Satu saat dalam email beliau menulis catatan yang isinya lebih kepada kerinduannya untuk mengakibatkan Islam sebagai jalan hidup yang lurus :“ Agama harus disikapi sebagai serpihan dari jiwa kita membangun cinta semoga tidak perlu ada ketidak adilan. Yang kaya berkembang dan simiskin terjaga. " Dalam satu kesempatan , kami bertemu kembali saat briefing di markas ICF. Dia begitu bersemangat saat memaparkan rencananya atas misi yang harus dilaksanakannya. Matanya berbinar saat saya berdecak kagum melihat ketelitiannya membuat perencanaan. “ Allah minta kita memakai nalar kita untuk membuat planning dengan baik dan selanjutnya kita nrimo untuk tawakal terhadap apapun hasil yang akan dicapai. Namun planning yang baik tentu harus didasarkan dengan niat yang baik pula maka pertolongan Allah akan menyertai setiap langkah kita. “ Selanjutnya , dalam setiap langkah beliau melaksanakan maneuver yang kadang beresiko. Namun kami dalam team saling mengenal satu sama lain. Kesetiaan yang didasarkan pada kehormatan untuk menegakkan nlai agama telah memperkuat kebersamaan kami.P
Pergulatan usaha yang ada telah menyeret kami semua dalam situasi yang sulit. Satu demi satu anggota team yang ada tersingkir dalam setiap putaran. Mereka menentukan untuk mencari selamat atau menghindar untuk melupakan misi Keadaan ini membuat kami harus menata ulang strategy dan taktik. Namun beliau justru menolak dengan keras.“ Bukan strategy yang harus diperbaiki tapi semangat kita yang harus dipertebal. Ingatlah , semakin tinggi tekad kita maka semakin tinggi pula tantangan yang harus kita hadapi. Allah tidak akan menunjukkan kemenangan tanpa kita bisa mengikuti sunatullah. Ini hanya problem keyakinan dan kesabaran serta berserah diri kepada kekuasaan Allah. “ katanya. Aku membisu namun mulai merasa kawatir saat beliau memaksa kami untuk memotong jalur lalulintas dana komisi haram dari beberapa rekening. Aku tegaskan bahwa itu bertentangan dengan sunatulah dimana kita harus berjuang dengan cara yang benar. Antara yang haq dan baqil dihentikan dicambur aduk. Namun beliau tetap dengan pendiriannya.
“ Apakah kau tidak tahu keadaan yang sebenarnya. Lihatlah sekeliling kamu. Adakah keadilan. Mereka yang berkuasa dan memiliki jalan masuk permodalan dengan enaknya menumpuk uang dari hasil haram dilembaga lambaga keuangan yang ada di financial center. Mereka telah membuat kondisi ekonomi global menjadi tidak sehat. Pasar uang dicreate untuk karenanya mendorong suplai uang kesektor moneter . Mereka yaitu segelintir insan yang sangat berkuasa dan mengontrol begitu besar forum keuangan kelas dunia. Sementara sector produksi yang justru menunjukkan efek multiflier bagi masyarakat luas diabaikan. Kita harus berbuat sesuatu. Tidak ada yang bisa diharapkan dari mereka yang dengan nrimo untuk membantu kita .” Katanya dengan berapi api,
Sementara kami semua hanya sanggup menghela nafas panjang. Dia tetap melangkah dengan caranya dan kami mengawasinya dengan cemas.Aku mulai mengkawatirkan dia.keitka mengetahui bahwa beliau berhasil masuk dalam bundar konspirasi para pengelola dana offshore. Dia melengggang dengan lincah dan berhasil mengalirkan beberapa persen dana komisi haram itu untuk mendukung pembangunan proyek kemanusiaan dibeberapa Negara miskin.Namun belakangan upayanya dicium oleh otoritas keuangan international walau tidak bisa mendeteksi langkahnya, apalagi mendapat bukti dari operasinya. Pihak otoritas memperketat pengawasan melalui banyak sekali jalur. Langkahnya semakin sulit untuk menyalurkan dana hasil operasinya. Dia kehilangan cara pintarnya. Semua pintu tertutup rapat. “ Negara maju memang telah membuat aturan ganda. Mereka memperketat operasi keuangan offshore untuk private tapi membiarkan group forum keuangan tertentu untuk berpesta pora dengan hidden fund yang ada di clearstream. Mereka terus menangguk akomodasi jalan masuk permodalan berbiaya murah , yang kemudian menyalurkan dana tersebut bagi Negara Negara miskin dengan syarat yang menyulitkan dan menguntungkan mereka secara ekonomi maupun politik“ Katanya dalam keputus asaan.
Aku sangat terkejut saat team kami yang ada di Madrid mengabarkan bahwa beliau masuk dalam daftar sasaran group tertentu untuk “dihabisi”. Hal ini disebakan alasannya beliau mengadakan contact dengan beberapa agent pejuang pembebasan Palestina di Turki untuk menunjukkan pertolongan dana usaha melawan aksi Israel. Keadaan ini memaksa ICF menugaskanku untuk menariknya dari Istanbul Connection. Masalahnya beliau belum berpengalaman dalam bidang penyaluran dana untuk politik. Apalagi ini berkaitan dengan politik tingkat tinggi. Keadaan ini tentu akan membahayakan operasi team secara keseluruhan. Beberapa anggota team yang ada di Madrid, Dubai juga ditugaskan oleh ICF untuk menarik beliau keluar. Tapi mereka tidak pernah berhasil menemukannya. Aku sendiri kehilangan kontak dengan dia.
Sebulan , sebelum ulang tahunku , saya mendapat telp dari dia. Aku sangat terkejut dan bercampur senang.“ Aku tahu langkahku sangat ditentang oleh team. Tapi saya tidak punya pilihan Aku harus melangkah berdasarkan kata hatiku. Mungkin pengetahuan agamaku belum begitu dalam namun saya mengetahui dengan niscaya bahwa saya harus berbuat untuk sesuatu yang kuyakini dan…. kemudian mati. “ Terdengar suaranya tertahan tangis. “ Aku tahu kau melaksanakan itu semua hanya alasannya ingin mencari ridho allah. Tapi harus dicatat bahwa keberadaan mu sangat diharapkan oleh team. Perjuangan kita masih panjang. Kamu sangat berharga bagi kami. Berjuang itu harus dengan kesabaran. Bukankah itupula yang menjadi keyakinanmu. “ Kataku dengan lembut dan berharap beliau sanggup mengerti sikapku. Setidaknya beliau sanggup mempercayaiku sebagai sahabat. “ Tolong beritahu dimana kau kini ? “ sambungku. Namun beliau tidak menjawab. Kemudian telp ditutup.
Seminggu sehabis itu , saya mendapat kabar dari team yang ada di Istanbul bahwa mereka telah menemukannya. Mati terkapar bersimbah darah dengan delapan peluru bersarang ditubuhnya. Dia ditemukan didalam kamar disebuah hotel murahan dipinggiran kota Istambul. Didalam kamarnya hanya ditemukan computer yang tidak sanggup diaccess alasannya di protect dengan multi password. Polisi meindikasi bahwa beliau dibunuh dengan pestol dalam jarak dekat. Pembunuhnya tentu sangat professional. Aku gres menyadari bahwa beliau sudah mengetahui bahwa lambat atau cepat pihak yang ingin menghabisinya akan menemukankannya. Sementara beliau tidak mau melibatkan kami dalam problem ini. Makanya beliau menentukan untuk menjauhkan kami dari perang yang beliau ciptakan sendiri. Akhirnya beliau memang berhasil menemui Tuhan nya dalam usia 36 tahun. DIa mati dengan keyakinanya, berjuang dengan umurnya dan selesai..

Sumber https://culas.blogspot.com/

Artikel Terkait