Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menilai, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah mengambil langkah blunder atas sikapnya murka pada jurnalis alasannya yaitu pemberitaan reuni 212 yang disebutnya tak sesuai fakta. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto menilai, gaya marah-marah menyerupai itu tak disukai masyarakat.
"Kalau mengikuti gaya Trump jadi capres Amerika saja. Ini capres Indonesia. Indonesia itu beda kulturnya. Kita (rakyat Indonesia) tuh enggak suka yang model marah-marah," ujar Hasto di Jalan Situbondo, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (6/12).
"Kalau kami melihat itu malah blunder," imbuhnya.
Hasto enggan menduga-duga apakah hal itu sengaja dilakukan. Dia menyebut jikalau marah-marah artinya tak dapat mengendalikan emosi.
"Jangan dipersepsikan macam-macam. Marah itu tidak dapat mengendalikan emosi. Berarti enggak nyambung. Itu marah," kata dia.
Senada, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, hal itu tak sempurna sebagai pemimpin. Dia mengira Prabowo ingin mematikan pers.
"Jadi sebagai pemimpin itu langkah yang tidak tepat, saya mengira pak Prabowo ingin mematikan pers dan mendorong masyarakat untuk masuk ke media umum jadi pak Prabowo ingin mendorong biar pers tidak dipercaya publik yang saya kira sekali lagi langkah ini tidak sempurna tapi apapun langkahnya," terang Karding. [merdeka.com]