Mendagri: Jangan Kampanye Berkedok Khotbah Tapi Isinya Fitnah


Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyoroti masyarakat yang membuatkan kampanye kebencian. TJahjo mengimbau para juru kampanye untuk membuatkan kampanye yang baik dan tidak berujar kebencian.

"Kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang sara, kampanye fitnah. Jangan berkedok khotbah, menawarkan penyuluhan, jangan berkedok menawarkan pendidikan politik tapi isinya fitnah," kata Tjahjo di The Media Hotel dan Towers, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).

Pernyataan itu disampaikan Tjahjo ketika membuka aktivitas rapat koordinasi Satpol PP seluruh Indonesia. Tjahjo menawarkan arahannya kepada Kasatpol PP di seluruh Indonesia untuk mensukseskan pemilu.

Dalam arahannya, Tjahjo menyampaikan untuk menjadi juru kampanye itu harus mempunyai budbahasa yang baik dan berani mempertanggungjawabkan apa yang dikatakan. Dia juga menyinggung orang yang sering memfitnah Presiden Jokowi, ia menyinggung sosok vokal yang tidak berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dikatakannya.

"Kalau orang yang jadi jurkam ia harus punya budbahasa yang baik. Jangan bawa-bawa agama tapi akhlaknya nggak baik, pertanggungjawabkan apa yang diaucapkan bila ngomong, memfitnah, lari, dipanggil polisi nggak berani. Nantang 'sampai di alam abadi aku akan perjuangkan' tapi dilaporkan nggak berani," ungkap Tjahjo.

Untuk itu, Tjahjo mengimbau kepada para jurkam biar berkampanye secara positif dalam artian beradu aktivitas dan gagasan. Ia menyebut jangan membawa dilema agama alasannya agama menyangkut diri langsung dengan Tuhannya.

"Kalau memang KPU mau fair bawa-bawa agama, yuk mari siapapun calon pemimpin di semua daerah, semua suku agama di samping ia kampanye aktivitas mari pimpin salat magrib di Monas. Pimpin pengajian, baca Quran atau mungkin kitab Bibel bagi yang agama Katolik atau kitab-kitab agama bila mau cari pemimpin yang lengkap," kata Tjahjo.

"Ini hal-hal harus diluruskan kampanye bermartabat, beretika. Membangun bangsa optimis ke depan jangan membangun bangsa yang pesimis ini yang terus kita depankan," sambungnya.

Tak hanya itu, dalam pidatonya ia juga mengingatkan Anggota Satpol PP untuk bersikap netral dan dihentikan ikut berkampanye menyerukan menentukan salah satu pasangan calon. Ia juga meminta Satpol PP untuk mengamankan jalannya pemilu. [detik.com]

Artikel Terkait