Menkeu Tegaskan Pemerintah Tak Berdiri Infrastruktur Dengan Utang


Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah tidak membangun infrastruktur dengan memakai utang. Menurut dia, ada beberapa bagan pembiayaan untuk membangun infrastruktur yang dikembangkan oleh pemerintah.

Pernyataan Sri Mulyani menanggapi harapan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Jika terpilih menjadi presiden Indonesia, Prabowo berjanji tidak akan mengunakan utang untuk membangun infrastruktur.

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah bisa memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), (KPBU), sampai Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA) yang dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Jadi itu semua prosedur jika memakai ekuitas tidak utang. Kalau ada infrastruktur yang sudah jalan, kemudian disekuritisasi, dan kita bisa hasilkan dana dari itu, itu berarti kita bisa mendapat dana baru," kata ia di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 10 Desember 2018.

Dirinya menambahkan, sekuritisasi proyek infrastruktur melalui pasar modal akan menghasilkan dana gres untuk membangun infrastruktur lainnya. Dengan begitu maka dana yang ada bisa terus dipakai untuk membangun infrastruktur dengan menjaminkan infrastruktur yang sudah ada.

"Kalau sekuritisasi berarti kita melaksanakan equity financing, itu enggak pakai debt financing. Kalau equity financing berarti ada yang punya modal mereka masukkan, jika swasta ya merek masuk, jika kita lihat, libatkan swasta banyak, kita harus dengarkan keinginannya apa," terang dia.

Biasanya, lanjut dia, swasta akan melihat apakah proyek infrastruktur yang dikembangkan bisa menguntungkan. Jika tidak, pihak swasta akan meminta jaminan kepada pemerintah atau masuk dengan bagan santunan pembiayaan lainnya yang tersedia.

"Kalau pandangan risiko mereka sensitif, mereka enggak berani masuk ekuitas, masuknya loan dulu. Kita menyiapkan banyak mekanisme. Poin aku (keinginan Prabowo) itu inspirasi yang baik, kita hargai. Itu mungkin menjadikan kemampuan financing yang kita butuhkan," pungkasnya. [medcom.id]

Artikel Terkait