Presiden Joko Widodo Sambungkan Listrik Gratis Bagi 60.000 Warga Jabar


Presiden Joko Widodo membagikan akta sambungan listrik gratis kepada 100 rumah tangga miskin dan rentan miskin di Bogor, Jawa Barat (2/12/2018). Sebelumnya Presiden berkesempatan mengisikan token dan menyalakan listrik 5 (lima) rumah tangga di Bantarjati, Bogor.

Menurut Jokowi, panggilan bersahabat Presiden sambungan listrik gratis ini disponsori oleh 34 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyasar 235.756 rumah tangga miskin dan rentan miskin yang ada di Jawa Barat sesuai data TNP2K.

Program ini berhasil memperlihatkan penyambungan listrik gratis bagi 60.741 KK hingga 30 November 2018.

“Sampai dengan tanggal 30 November 2018 sudah tersambung dengan baik sebanyak 60 ribu tujuh ratus lebih KK, melampaui sasaran sebanyak 60 ribu KK, hingga ketika ini terus dilakukan proses penyambungan,” pungkas Jokowi.

Untuk tahap awal, penyambungan listrik gratis ini dilakukan di 8 Kabupaten/Kota dengan sasaran sebanyak 130.248 kepala keluarga (KK) yang tersebar di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.

BUMN yang berpartisipasi dalam Program Sponsorship Sinergi BUMN Penyambungan Listrik Gratis untuk Masyarakat Miskin tersebut sebanyak 34 BUMN dan 1 Anak Perusahaan ialah PLN, Bulog, Jamkrindo, Pegadaian, Semen Indonesia, Dahana, Perhutani, BRI, Pindad, Telkom & Telkomsel, BNI, Airnav, Askrindo, Waskita, PTPN III Holding (PTPN VIII), Jasa Marga, Jasa Raharja, Jasindo, Biofarma, KAI, Hutama Karya, Telkomsel, Pertamina, Mandiri, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, BTN, PIHC, WIKA, PP, PGN, Antam, Taspen, ASDP dan POS.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, masyarakat mendapat penyambungan listrik secara gratis dengan daya 450 VA. Daya 450 VA tersebut cukup untuk memakai TV, penanak nasi, dan menyalakan lampu.

Untuk biaya, PLN dan Asosiasi Instalatir memperlihatkan dispensasi Biaya Penyambungan dan Pemasangan Instalasi sebesar 50%, sehingga biaya yang perlu dibayar oleh Sinergi BUMN hanya sebesar Rp. 500.000.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir yang ikut hadir dalam kegiatan peninjauan tersebut menjelaskan bahwa sebelumnya masyarakat tidak bisa ini menyambung dari tetangga untuk mendapat listrik.

“Masyarakat kurang bisa ini belum mendapat listrik dari PLN. Mereka terpaksa menyambung dari tetangga, bayar 40 hingga 50 ribu untuk lampu tiap bulan atau memakai penerangan lain menyerupai lampu teplok,” ungkap Sofyan.

Melalui listrik PLN langsung, mereka sanggup melaksanakan banyak penghematan untuk pengeluaran perbulannya.

“Sinergi BUMN ini bantu mereka bayar biaya pasang gres listriknya. Sekarang mereka bayar sekitar 30 ribu per bulan listrik PLN. Untuk lampu, televisi dan penanak nasi serta alat elektronik lainya,” tambah Sofyan.

Diharapkan dengan kegiatan ini akan semakin banyak masyarakat miskin yang kesejahteraannya semakin baik dan BUMN HADIR UNTUK NEGERI tidak henti-hentinya terus melaksanakan upaya kerja faktual untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Artikel Terkait