Kesendirian seringkali lebih mematikan dari sebilah belati. Caranya membunuh begitu perlahan, terkadang ibarat kenikmatan. Kesendirian tidak membunuh tubuh, melainkan jiwa. Lihatlah Yuni. Ia terlalu terpukau pada photo bersama Yuli dan Burhan ketika liburan ke Istanbul, hingga sering lalai pada tubuhnya. Kenangan demi kenangan ia resapi dan cumbui mirip aroma Istana Sultan Muhammad Al Fatih. Yuni bukan kehilangan kecantikan fisiknya. Ia kehilangan sebagian jiwanya. Terbunuh perlahan bukan oleh belati, namun kesendirian itu. Telah setengah tahun Yuli tinggal di Asrama di Singapore. Ini keputusan Burhan lantaran Yuni terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk Yuli. Karena itu Yuni depresi. Ketika Holding terbentuk, beliau kembali dengan kebiasannya mabuk di Bar . Akhirnya Burhan terpaksa memberhentikannya sebagai Presiden Direktur.
Sehari hari Yuni tidak melaksanakan apa apa dan bila malam hari beliau menghabiskan waktunya di Bar atau café berkelas. Kadang beliau pergi ke luar negeri bersama sahabat temannya hanya untuk mencari kesenangan yang tidak jelas. Yang niscaya beliau kesepian di tempat ramai dan menumpang tawa ditempat ramai, dan kesannya menangis di kesediriannya. Sebetulnya Yuni bisa tegar menghadapi banyak sekali derita demi derita. Dia terlatih berkorban ,bahkan terhina. Namun ketika beliau bertemu di Singapore, meminta supaya Yuli kembali pulang, keadaan ini menciptakan beliau ringkih dan kehilangan yang selama ini beliau perjuangkan.
“ Yuli engga mau kembali ke rumah ma.”
“ Kamu anak mama. Mama engga bisa jauh dari kamu, sayang”
“ Mama hanya bilang engga bisa jauh dari Yuli tapi kemana mama ketika Yuli butuh?. Setiap hari mama sibuk dan jarang di rumah. Apalagi mama lebih banyak kumpul dengna sahabat sahabat mama di bandingkan Yuli.”
“ Mama kesepakatan akan sediakan waktu sepenuhnya untuk Yuli. Mama janji. Pulang ya sayang.”
“ Berkali kali mama kesepakatan berkali kali mama ingkari. Yuli bukan anak kecil lagi ma. “
“ Kamu engga peduli dengan mama ya? Kata Yuli keras.
“ Yuli sayang mama..sayang sekali. Tapi Yuli ingin sekolah. Beri kesempatan Yuli untuk berguru tenang”
“ Kamu sudah di racuni oleh Papa kamu, ya. Ingat beliau bukan Papa kandung kamu. Dia orang lain bagi kita.”
“ Yuli tahu Papa Han bukan papa kandung Yuli. Tapi dari kecil Yuli hanya tahu, papa Han ayah Yuli. Papa terlalu baik dengan kita mama. Kenapa mama selalu salahkan papa”
“ Dia memang jahat.”
“ Papa engga jahat, ma. Semua biaya Yuli di sini papa yang tanggung. Tiap bulan Yuli sanggup kiriman uang. Setiap ahad papa telp Yuli. Apa mama pernah melaksanakan mirip itu kepada Yuli.?
“ Dia pecat mama. Tahu kamu? “ Kata Yuni dengan bunyi keras.
“ Papa hanya rumahkan mama. Kalau mama bisa berubah, mama bisa kembali lagi ke perusahaan. Kan perusahaan itu sebagian milik mama. “Kata Yuni dengan tenang.
“ Kamu engga paham problem mama dengan papa kamu”
“ Ya Yuli memang engga paham. Itu urusan mama dengan papa. Yuli engga ngerti. Yuli hanya mau sekolah ma”
Yuni menangis sejadi jadinya. Dia bisa menghadapi segala sedih dan lara semenjak gadis namun beliau tidak bisa mendapatkan kenyataan ketika putrinya meragukannya. Dia terasa tersungkur di lubang hitam. Yuli memeluknya untuk menenangkannya. “ Yuli sayang mama. Mama tenang aja. Bagaimanapun Yuli tetap anak mama.. Yuli ingin masa renta mama, Yuli yang urus. Yuli akan baik baik saja di sini. “ Yuni hanya membisu namun pelukannya semakin keras. Serasa beliau tidak ingin melepaskan Yuli dari pelukannya. Dadanya seka. Terasa seluruh bumi beserta isinya di timpakan kepada dirinya.
“ Kaprikornus kau engga percaya mama akan berubah?
“ Percaya ma. Papa minta Yuli untuk terus mendoakan mama supaya berubah. Yuli ingin mama mirip dulu lagi.”
“ Tapi engga mau ikut mama pulang..”
“ Yuli ingin sekolah mama…”
“ Kamu memang mau bunuh mama lambat lambat..”
“ Yuli sayang mama…”
Ketika kembali ke Jakarta, Yuni tidak tahu mau murka kepada siapa lagi. Mungkin beliau harus murka dengan nasipnya terlalu buruk. Ketika Doni menyampaikan tidak pernah mencintainya, beliau bisa menerima. Ketika suami pertamanya menceraikannya beliau bisa terima. Ketika Andi menceraikannya lantaran mau poligami, diapun bisa menerima. Tapi ketika Burhan menolak tegas jatuh cinta , beliau tidak pernah siap. Terasa tidak ada gunanya beliau hidup lagi. Selama ini beliau jaga kepercayaan Burhan dan bekerja keras siang malam bagaimana mendatangkan keuntungan untuk perusahaan, lantaran beliau sangat menyayangi Burhan. Itulah cara beliau mengungkapkan betapa Burhan lebih berarti dari dirinya, bahkan waktu kebersamaan dengan putrinya beliau korbankan. Tapi sehabis beliau dengan jujur mengungkapkan cinta, Burhan menolak untuk menikahinya hanya lantaran Burhan tidak bisa jatuh cinta lagi. Padahal Yuni tidak butuh status resmi sebagai Istri. Yuni hanya ingin pengukuhan Burhan bahwa beliau istri Burhan syah dihadapan Tuhan. Yuni engga butuh harta dan saham sebagai hak waris. Yuni hanya butuh Burhan. Itu saja. Tapi yang satu ini tidak bisa beliau jangkau. “Tuhan, mengapa terlalu mahal laki-laki bagi ku.” Rintih Yuni dalam kesendirian
Tak terasa air matanya mengalir. Seorang laki-laki yang juga Capt Pilot memperhatikanya yang duduk di Business Class. Menyapanya “ Are you OK “. Yuni terkejut dan secepatnya beliau menghapus air matanya. “ Yes, I am Ok.
Tak terasa air matanya mengalir. Seorang laki-laki yang juga Capt Pilot memperhatikanya yang duduk di Business Class. Menyapanya “ Are you OK “. Yuni terkejut dan secepatnya beliau menghapus air matanya. “ Yes, I am Ok.
“ Are you Singaporean?
“ No. I am Indonesian”
***
Sesampai di rumah Yuni terasa hampa. Dia hanyut dalam paranoia. Entah darimana , mungkin dari balik cermin itu, seseorang tiba kepadanya dengan wajah sinis sambil berkata “ Kamu bukan siapa siapa. Kamu sampah. Lihatlah putri yang kau lahirkan dari rahimmu tida lagi memghormatimu. Semua laki-laki yang pernah mampir dalam hidupmu satu satu pergi tanpa ada kesan mereka menyesal kehilangan perempuan mirip kamu. Semakin kau berharap , semakin kau di tertawakan oleh mereka. Tahu mengapa ? Karena kau hanya menyayangi dirimu sendiri. Apapun yang kau korbankan lantaran kau berharap kepada mereka. Itu hanya transaksional belaka. Tapi sebetulnya transaksi yang bodoh. Apa yang kau berikan dan korbankan tidak punya jiwa menciptakan mereka harus berterimakasih. Itu yang kumaksud bodoh.
Usia kau sudah 40 dan kini kau tidak punya orang orang yang mencintaimu. Semua sahabat sahabat tawamu selama ini hanya mereka yang sanasif dengan kamu. Ya senasip lantaran mereka para perempuan yang berstatus sebagai istri dan ibu yang tidak paham untuk apa status itu di pegang. Mereka murka kepada suami atau hidupnya namun sebetulnya mereka murka kepada diri mereka sendiri. Mereka menemukan kebahagian dari rasa benci kepada suami dan keluarga. Tapi sebetulnya mereka membenci diri mereka sendiri. Dan kau larut dalam pergaulan bersama mereka. Semakin menciptakan kau kehilangan rasa hormat atas dirimu sendiri. Untuk apa kau hidup.? Mati ialah jalan tercepat untuk keluar dari kehidupan yang tidak adil.”
Yuni terpaku di hadapan cermin itu. Menatap wajahnya. Dia tersenyum membayangkan wajah Yuli dan kemudian wajah Burhan. “ Selamat tinggal sayang. Semoga kalian baik baik saja. AKu memang harus pergi dan mati untuk orang orang yang saya cintai.” Pill tidur beliau kumpulkan dalam satu genggam dan dengan tenang di telan semua. Dengan segelas air , semua pil itu tertelan masuk lewat kerongkongannya. Tak berapa usang beliau merasa melayang menuju cahaya yang panjang. Namun entah mengapa nampak Burhan dan Yuli mengejarnya dan kesannya berhasil menangkapknya dari tarikan cahaya putih itu.
Ketika matanya terbuka , di tatapnya ruangan semua nampak putih.” Yun…” Terdengar bunyi memanggilnya. Dia menoleh kesamping nampak Burhan dan Yuli.
“ Mama….” Yuli memeluk Yuni dengan air mata “ Mama , Mengapa mama lakukan ini ? Mengapa mama? Katanya mama sayang Yuli. Jangan pergi tinggalkan Yuli. Yuli butuh mama…” Yuni membalas pelukan Yuli dengan lemah. Burhan menatap haru ibu dan anak di hadapannya.
“ Untunglah pembantu cepat telp aku. Sehingga saya cepat membawa kau ke rumah sakit. “ Kata Burhan mengelus kening Yuni. “
“ Mama 2 hari tidak sadar. Papa terus dampingi mama tanpa tidur sama sekali. Yuli gres hingga tadi siang ma. Yuli dan papa terus berdoa untuk mama.” Kata Yuli masih dalam isakan tangis.
“ Maafkan saya uda..” Kata Yuni lirih dengan airmata mengalir dari tubir matanya. “ Mama sayang Yuli, maafkan mama ya. “ sambung Yuni sambil membelai kepala yuli yang masih dalam dekapannya.
Dokter masuk ke ruangan. Setelah memeriksa, dokter pastikan Yuni akan baik baik saja namun masih harus tetap istirahat di rumah sakit.
“ Uda istirahat ya. Muka uda pucat.” Kata Yuli seraya memegang lengan Burhan.
“ Aku engga apa apa.”
“ Uda istirahat , nanti sakit. Pulanglah. Aku baik baik aja.”
Seminggu di ruman sakit, Yuni sudah boleh pulang. Burhan menjemputnya di Rumah sakit. Yuli tidak bisa ikut menjemput ibunya lantaran sudah kembali ke Asrama di Singapore.
Dalam perjalanan dari RS ke rumah, Yuni hanya membisu sambil memejamkan matanya. “ Uda, terimakasih ya. Udah selamatkan hidup Yuni untuk kedua kalinya.” Kata Yuni lirih dengan tetap memejamkan mata.
“ Kamu beruntung untuk kedua kalinya…Tuhan masih beri kau kesempatan untuk bertobat.” Kata Burhan.
Yuni hanya diam.
“ Yun, bila kau ingin Yuli pulang, saya akan bujuk. Kalau kau larang saya ikut camput soal Yuli, saya akan mundur. Apapun selagi kau senang, yun, saya akan ikut”
“ Uda..boleh saya Tanya ?
“ ya…”
“ Mengapa uda begitu baik dengan saya ?
Burhan hanya diam…
“ Uda jawablah… saya ingin uda jujur. Agar saya terperinci bersikap”
“ Yun..sebelum kita buka usaha, setahun lebih kita bersahabat. Selama itu kau tidak pernah tanya pekerjaan ku. Kamu selalu menaruh hormat kepadaku. Berkali kali kau SMS, saya tidak jawab, kau tetap tidak kehilangan impian untuk terus bersahabat denganku. Aku tahu ketika kau bertemu dengan ku, itu usaha tersendiri. Karena saya lihat keringat di kening kau masih membekas. Kamu lelah. Namun semangat mu tetap terpancar. Penuh semangat. Berkali kali saya beri kau uang, kau tolak dengan halus. Harga diri dan kehormatan sangat tinggi. Kamu bukan perempuan biasa.
Yang menciptakan saya terkejut ialah ketika saya mengundangmu makan malam dengan sahabat orang asing, kau bisa bahasa inggeris dengan baik dan bahasa mandarin kau juga sempurna. Cara kau berkomunikasi mengambarkan kau bukan perempuan biasa. Naluri bisnisku menyampaikan bahwa kau punya potensi. Tapi belum cukup untuk memicu supaya kau menjadi petarung sebagai pengusaha. Ketika kau bercerai dan memelas dihadapanku untuk mendapatkan pekerjaan. Aku melihat ada kekuatan besar di balik wajah dukamu. Saat itulah saya yakin kau bisa menjadi mitraku.
Terbukti sehabis saya beri kesempatan , kau bisa berguru cepat dan berkembang dengan pesat. Bahkan di luar dugaanku. Dan ketika kau di tipu oleh mitramu sehingga kau melarat kau sempat bunuh diri.Saat itu saya tahu kau punya loyaitas tinggi kepada ku. Tapi bukan hanya lantaran loyalitas atas dasar uang tapi lantaran cinta. Cinta ialah soal kehormatan dan pengorbanan. Itu sebabnya jiwa samurai itu tinggi lantaran mereka membayar kegagalan dengan nyawanya, bukan hanya mengundurkan diri. Ingat engga kau ketika kau siuman, kau berkata kepadaku “ uda, saya gagal, Kalau hanya di penjara rasanya tidak cukup untuk membayar kegagalanku. Kematian ialah eksekusi tepat untuk ku.” itu tidak pernah saya lupa, Yun. Aku mencintaimu lantaran kau punya rasa hormat. Itu sebabnya saya menjaga jarak supaya emosi positip kita tetap terjaga.
Ketika kau jatuh cinta dengan Andi , saya tidak terkejut. Karena memang qualifikasi laki-laki yang cocok untuk kau ialah Andi. Karena Andi memperlakukan perempuan mirip keyakinannya beragama dan ini ternyata tidak sesuai dengan standar yang kau suka. Kamu ingin mempunyai pria.Karenanya kau lakukan apa saja untuk menguasainya.Tapi kau lupa bahwa kita tidak berhak atas hidup orang lain dan tidak berhak mempunyai kecuali Tuhan. Ketika kau berharap ingin mempunyai maka dikala itulah kau harus siap kecewa dan menderita.
Karenanya walau saya mencintaimu, aku tidak mau jatuh cinta dengan mu. Aku ingin persahabatan kita atas dasar hormat tanpa ada diantara kita ingin mempunyai atau menguasai. Aku beri kau kepercayaan sepenuhnya. Aku menyerahkan sistem management bekerja efektif untuk mengawasi dan mengedanlikan kau tanpa saya intervensi. Tujuanku supaya bila kau berhasil, itu memang lantaran jerih payahmu tanpa harus di puji. Kamu tidak butuh kebanggaan lantaran kehormatan mu di hadapanku ialah kebanggaan yang tak bertepi.
Kamu kan tahu ,aku tidak pernah ambil deviden dari keuntungan perusahaan yang kau kelola. Semua deviden kukembalikan ke perusahan sebagai cadangan keuntungan untuk ekspansi. Sementara walau kau hanya punya saham kosong namun setiap tahun sahammu saya hargai tunai melalui deviden out. Itulah cara saya menghormati jerih payahmu dan menghargaimu.
Nah mengapa saya baik kepadamu? Karena kau punya kehormatan sebagai sahabat, sebagai mitra. Terbukti kau tidak pernah salah gunakan kekuasaan kau dan prestasi kau terus meningkat. Berkali kali saya tahu kau di pancing orang untuk mengkhianatiku dalam kemitraan kita tapi kau tidak pernah terpancing. Aku tahu itu tidak mudah. Kaprikornus sebetulnya kebaikan demi kebaikan yang kau rasakan atas sikapku bukanlah hal yang luar biasa. Itu human being. Karena kau sangat mencintaiku dan tentuk saya harus mendelivery hal yang sama. Bagiku jangankan kepada orang baik mirip kau saya harus berbuat baik, kepada orang jahatpun saya akan berusaha bersikap baik. “
Burhan menghela napas panjang. Yuni membuka matanya dan melirik kearah Burhan. ‘
" Kenapa dengan hidup Yuni? Yuni yatim piatu di usia remaja. Janda di usia muda. Berkali kali berhubungan dengan laki-laki berujung kekecewaan. Begitu banyak cobaan tiba hingga batas kesannya Yuni sadar bahwa memang inilah jalan hidup yang di kehendaki Tuhan kepada Yuni.
“ Itulah cara Tuhan mendidik kita supaya kita sempurna. Kamu tahu semenjak tahun kemudian , kekuasan ku sudah di lucuti di Holding oleh kreditur. Karena kondisi cash flow semua unit bisnis menurun. Pasar menyusut , penjualan menurun, keuntungan menurun , sementara Bunga bank dan cicilan harus terus dibayar. Aku di beri waktu selama setahun untuk menyampaikan solusi. Belum lagi saya harus menghadapi masalah somasi hokum dari kawan bisnis ku. Di tambah lagi saya masuk daptar yang di suspect oleh otoritas keuangan international lantaran leverage trading dan insider trading. Kalau memikirkan karyawan dan tanggung jawan kepada kawan bisnisl rasanya saya tidak bisa bernafas. Tapi saya hadapi dengan tenang.
Satu demi satu problem sanggup saya selesaikan. Kreditur kembali menyerahkan kekuasan holding kepadaku. Kasus leverage trading dan insider trading sanggup saya selesaikan dengan baik. Segala kecurigaan otoritas sanggup saya buktikan bahwa saya bersih. Gugatan hokum dari kawan bisnis sanggup saya menangkan. Semua itu bukan lantaran saya mahir tapi Tuhan yang hebat. Untuk terus menguji kesabaran dan kekuatanku. Tujuannya ialah supaya saya tetap rendah hati dan berjalan di jalan Tuhan.
Yun, sebaik apapun kita kepada sahabat, sahabat palsu akan selalu ada. Kita tetap harus terus menjalin persahabatan. Sebanyak apapun kita memberi, akan selalu ada orang tidak bererimakasih. Kita tetap harus terus memberi. Bagaimanapun kita menyayangi dan berkorban , pengkhiatan akan selalu kita termui. Kita tetap harus selalu menyayangi dan berkorban untuk orang lain. Seberapa keras kita mengumpulkan harta , itu bisa kapanpun hilang sekejap. Tapi kita tetap harus bekerja keras dan berpikir positip. Itulah hidup. Ini bukan soal suka tidak suka, senang tidak senang. Semua bukanlah antara kita dengan orang lain tapi antara kita dengan Tuhan. Tujuannya supaya kita sabar menghadapi problem untuk tetap di jalan Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah menyampaikan cobaan di luar batas kemampuan manusia. ”
“ Uda…” Yuni memeluk lengan Burhan sambil menangis “Uda, benar dengan semua yang uda katakan. Tapi Yuni tidak tahu keadaan uda di Hongkong hingga segitu parahnya. Ternyata uda sedang dalam keadaan sulit ketika Yuni sedang gila gilanya. Yuni terus merepotkan uda dengan ulah Yuni. Uda..maafkan aku. Yuni kesepakatan akan berubah. Sekarang Yuni paham mengapa uda begitu baik kepada Yuni.
Burhan hanya membisu sambil mengenggam jemari Yuni.
“ Uda tahu. Sebelum insiden ini, saya ke Singapore. Yuli nampak begitu yakinnya kepada Uda. Walau beliau tahu uda bukan ayah kandungnya tapi rasa terimakasihnya kepada uda besar sekali. Dia tidak terima Yuni salahkan uda. “
“ Aku menyayangi Yuli dengan tulus lantaran Yuli ialah putri kamu, buah hati kamu. Kalau saya bisa menyayangi kau sebagai sahabat maka saya juga harus bisa peduli dan kasih kepada anak kamu. Tapi bila lantaran itu kau merasa tidak nyaman, engga apa apa Yun. Aku akan jaga jarak dengan Yuli…”
“ Engga uda. Apapun yang terjadi dengan kita, Yuli tetap putri Uda. Didiklah beliau mirip uda mendidik anak sendiri. Yuni senang kok mendengar Yuli panggil Uda, papa, tanpa ragu sama sekali. Bertahun tahun Yuni lihat keakraban dan perhatian uda ke Yuli menciptakan Yuni kadang menangis senang walau dalam dekapan malam sepi. Tuhan mengirim Uda ke Yuni lantaran Tuhan sayang Yuni. NIkahilah Yuni uda. Engga perlu di ramaikan dan tidak perlu ada setifikat segala.Engga perlu uda tinggal sama Yuni. Kita lalui hidup sepeti sebelumnya, seolah tak ada ijab kabul apapun. Tapi di hadapan Tuhan kita syah.
Burhan tersenyum dan mengusap air mata Yuli “ Kamu perempuan hebat, Yun, Jangan nangis. Kalau nangis buruk kau , tau ? Kata Burhan. Yuli tersenyum." Soal nikah engga perlu di bahas sekarang. Untuk kau tahu ijab kabul itu sesuatu yang sakral. Walau tidak resmi , walau tidak di hadapan KUA, namun di hadapan Tuhan sama dengan resmi. Tanggung jawab dan hak sama di hadapan Tuhan. " Sambung Burhan.
" Ya Uda. Yuni ngerti. Boleh saya kembali ke perusahaan ?
“ Silahkan, Kapan aja kau suka.?
“ Tapi Yuni akan umroh dulu uda. Boleh ya.”
“ Boleh.”
“ Ajak Yuli ya”
“ Bagus. “
“ Bulan depan Yuli libur panjang Yuni akan jemput ke Singapore terus Umroh”
***
Sepulang dari Umroh , Yuni kembali aktif di Perusahaan. Passion nya kembali mirip dulu. Burhan senang lantaran Yuni sudah sangat sibuk dan Yuli tetap tenang tinggal di Asrama. Yuni tidak lagi membahas soal keinginannya menikah sirih dengan Burhan. Keliatannya Yuni tahu bahwa tidak mudah bagi Burhan mengambil keputusan. Memang sangat sulit menciptakan Burhan mengambil komitmen. Tapi sekali beliau ambil komitmen beliau tidak akan mundur walau selangkah. Yuni bisa buktikan itu ketika Burhan mengambil komitmen untuk mendukungnya mendirikan perusahaan. Butuh setahun lebih Burhan berpikir dan selama itu beliau nampak hati hati bersikap terhadap Yuni. Tidak pernah menyampaikan kesepakatan bahwa bisnis itu mudah dan menyenangkan. Burhan selalu punya planning terhadap sasaran nya dan beliau cepat sekali mengambil keputusan drastic bila planning nya tidak sesuai dengan targetnya. Bagi Burhan apapun planning harus di uji dengan banyak sekali cara untuk memastikan planning itu terukur dengan baik.
Bagi sebagian orang yang belum mengenal Burhan, pertama kali bertemu akan terkesan bahwa Burhan orang yang mudah di taklukan. Karena Burhan bersikap dengan jiwa humanis nya. Mendengar dan mengikuti arus orang bermain. Namun orang lupa bahwa Burhan sedang mempelajari abjad orang yang akan deal dengan dia. Ibarat petarung, Burhan selalu membuka diri di pukul lawan. Itu bukan lantaran beliau Bodoh dan lemah tapi itulah caranya mengukur kekuatan lawan. Dan ketika beliau menyerang balik maka yang keluar ialah abjad nya sebagai pengusaha. Orang akan terkejut dengan sikapnya. Seakan menilai Burhan plin plan atau tidak sesuai kata dengan perbuatan. Itulah Burhan. Dia tidak melihat proses bagaimana keputusan itu diambil tapi bagaimana keputusan itu dibuat.
Yuni sadar apa yang selama ini Burhan lakukan terhadapnya, tak lain ialah adonan antara jiwa humanisnya dan jiwa bisnis nya. Yuni tahu bahwa banyak perempuan bagus di sekitar Burhan yang berkeja di lingkungan perusahaannya. Burhan tidak pernah terlibat affair dengan mereka. Tidak pernah termakan untuk merayu mereka. Burhan akan nampak bersahabat ketika orang itu belum sebagai eksekutif nya tapi sehabis duduk sebagai mitranya maka semua menjadi formal. Kalaupun ada sentuhan pribadi maka itu hanya berkaitan dengan keluarga. Burhan sangat perhatian dengan semua keluarga dari eksekutifnya. Acara apapun beliau niscaya tiba bila di undang. Bila bertemu mereka dengan beliau maka yang pertama di tanya ialah keluarga.
Yiuni tahu , bila orang bilang laki-laki mudah dijatuhkan lantaran wanita, harta dan tahta. Tapi bagi Burhan untuk hal itu bukan sesuatu yang menciptakan beliau mudah ditaklukan. Wanita? beliau punya uang dan susukan bergaul dengan kalangan sosialita dan jet set tapi beliau tidak pernah manfaatkan untuk menndapatkan kesenangan dari wanita. Dia angota club glamor tempat nongkrongnya premium escort international tapi beliau tidak pernah gunakan dompetnya untuk “jajan”.
Harta? Dia punya keanggotaan credit card private banker yang unlimited. Dia bisa beli apa saja tapi beliau tidak memanjakan dirnya dengan harta yang ada. Rumah untuk keluarganya sederhana saja. Bahkan rumah eksekutifnya lebih mewah. Dia tidak punya kendaraan pribadi. Dia hanya pakai kendaraan tergolong glamor bila untuk urusan perusahaan. Dia mendidik keluarganya sesuai dengan prinsip hidup sederhana. Karenanya engga usah kaget bila istri dan anak anaknya tidak tahu banyak ihwal bisnisnya. Burhan ingin supaya anak anaknya tumbuh menjadi diri mereka sendiri tanpa hidup dari bayang bayang beliau sebagai ayah yang pengusaha.
Kekuasan? Dia punya perusahaan tersebar di banyak sekali Negara. Dengan karyawan lebih dari 10 ribu orang. Dengan posisinya itu beliau bisa saja memaksa orang mengormatinya dan menciptakan aturan bagaimana standar penghormatan terhadap dirinya. Tapi itu tidak beliau lakukan. Dia menjauhi hasrat melaksanakan aktualisasi diri untuk mengambarkan kekuasaanya sebagai pengusaha. Berbagai tawaran dari parti untuk mencalonkan sebagai anggota legislative, beliau tolak dengan cara halus. Kaprikornus bila orang memburu kekuasaan dan untuk meraih harta , bagi Burhan kekuasan menciptakan beliau bagai duduk diatas bara , yang memaksa beliau harus rendah hati supaya terhindar dari sifat sombong. Karenanya harta sebagai pemicu menciptakan orang sombong di jauhinya dengan tidak menjadikan deviden perusahaan untuk menumpuk harta pribadi tapi di gunakan untuk perluasan bisnis yang menyampaikan dampat kepada penyediaan lapangan kerja.
Semakin Yuni mengenal Burhan semakin beliau sadar bahwa Burhan terlalu jauh untuk beliau raih. Tapi Burhan tidak pernah mentertawakan harapannya untuk di nikahi. Itulah Burhan yang tahu menjaga perasaan orang lain tanpa ingin menciptakan orang merasa rendah dihadapanya. Yang niscaya di hadapan Burhan , semua orang merasa istmewa. Bahkan untuk orang yang gres mengenalnya. Karena sifat inilah kadang menciptakan orang GR. Dan ketika impian dan persepsi tentang Burhan tidak sesuai keinginan mereka, mereka akan kecewa. Burhan tidak pernah memikirkan orang menilai apa ihwal dia. Baginya nilai itu hanya ada di hadapan Tuhan. Dia mudah memberi tapi selektif dan rasional. Dia mudah mengalah dan berkorban tentu untuk alasan yang terperinci dan itu hanya Tuhan tempat sandarannya bersikap.
Yuni harus kembali menata hidupnya. Bagaimanapun Burhan ialah berkah dari Tuhan untuk dia. Burhan akan menjadi wangsit bagi beliau untuk berpengaruh sebagai wanita, ibu dan juga kawan bisnis. Burhan akan infinit dihatinya sebagai orang yang beliau cintai namun beliau harus memahami bahwa Burhan tidak di miliki oleh siapapun.. Dia milik Tuhan.
Itulah sebabnya Yuni bisa dengan ringan memulai harinya di perusahaan. Pagi itu beliau menghubungi Burhan untuk membahas suatu peluang bisnis yang proposalnya telah dikirim oleh holdingnya sebulan lalu. Burhan kebetulan sedang di Singapore rapat bisnis. Yuni berangkat ke Singapore siang hari untuk membahas planning bisnisnya. Dalam rapat bisnis dikantor Burhan di daerah Orchard , hadir seorang wanita. Wanita itu peranakan Asia Eropa. Cantik dan berkelas. Wanita itu menyampaikan kartu namanya. Tertera jabatannya sebagai banker di Hong Kong. Yuni perhatikan cara perempuan itu bicara, percis mirip beliau bicara dengan Burhan. Akrab dan hangat. Apakah ini another lady dari Burhan? Ataukah memang semua perempuan merasa nyaman dekat dengan Burhan? Yuni semakin merasa rendah dan aib dengan sikapnya selama ini yang terkesan berlebihan.
‘ Yun , coba kau jelaskan detail business yang kau usulkan itu kepada Esher.” Kata Burhan.
“ OK. Saya berencana untuk akuisisi perusahaan yang terdaftar di Singapore. Perusahaan ini mengkhususkan bidang bisnis pelayaran untuk melayani proyek offshore minyak dan gas. Tapi lantaran harga minyak jatuh, banyak proyek oil and gas yang menghentikan produksinya, perusahaan ini kesulitan cash flow. Hutang ke bank tidak bisa di bayar. Pihak lending bank ancam akan lelang perusahaan tersebut. Dari pemegang saham, kita sanggup gosip bahwa neraca perusahaan masih ada uang tunai sebesar USD 8 juta. Total asset dalam kondisi terburuk senilai USD 350 juta. Kalau di jual cepat harga bisa USD 300 juta. Hutang yang jatuh tempo USD 120 juta. Pihak bank bersedia hair cut sebesar 20%. Pemilih mau lepas dengan harga USD 95 juta. Kaprikornus kita hanya cash out untuk akuisisi ini senilai USD 191.” Kata Yuni dengan lancar. Burhan perhatikan Esther memperhatikan dokumen proyek yang Yuni serahkan.
“ Mengapa jual begitu murah” Tanya Esther sambil mengeerutkan kening
“ Mereka mau cut loss karena sudah tiga tahun mereka bleeding terus. Engga ada peluang untuk bisa recovery. Maka mereka putuskan untuk jual.”
“ Apa rencana bisnis untuk akuisisi ini? Kata Esther
“Kita akan gunakan sebagai floating power untuk daerah terpencil atau proyek proyek yang ada di Afrika yang butuh pembangkit listrik. Sebagian kita gunakan untuk kapal penangkap ikan. Sebagian lagi untuk angkutan shale gas di Indonesia. “
“ Apakah ada off take guarantee ?
“ Kita sudah sanggup kontrak dari developer China yang punya proyek di Afrika. Juga sanggup kontrak dari perusahaan tambang di Venezuela yang butuh power. “ Kata Yuni menyerahkan dokumen kontrak yang di maksud. “ dan untuk kapal penangkapan ikan, group kita akan pakai sendiri dengan skema BBHP. Kaprikornus secure. Juga untuk angkutan shale gas akan di pakai oleh group sendiri.” Sambung Yuni menyerahkan dokumen kontrak dari salah satu unit bisnis dibawah holdingnya.
“ Burhan, ini proyek bagus. Kami akan berikan solusi pembiayaan secepatnya ? Kata Esther
‘ Secepatnya ? berapa usang ?
“ Saya tidak bisa pastikan”
“ Kalau anda tidak bisa pastikan, sebaiknya tidak perlu di proses. Saya hanya ada waktu hingga selesai bulan ini. Atau tepatnya seminggu lagi. Pemilik perusahaan akan melaksanakan lelang terbatas untuk melepas perusahaannya."
Esther menatap Burhan dengan mata tajam seakan minta Burhan menjawab tekanan dari Yuni.
“ Yun, kau punya alternative lain sumber pembiayaan “
“ Tentu ada alternative lain. Selalu ada.”
“ Yakin?
“ 100 % yakin.”
“ Ok bila gitu kita sudahi meeting. Thank esther for your coming” kata Burhan menyalami mereka berdua.
Ketika Yuni hendak keluar dari kantor, Burhan berkata “ Hebat kau bisa kalahkan Esther. Pastikan alternative itu lebih baik ya.”
“ Kan Uda yang didik aku” kata Yuni tersenyum.
“ Murid yang lebih mahir dari gurunya. “
“ Engga mungkinlah. Uda. Oh, saya pulang besok aja ya. Mau masakin sarapan pagi untuk Yuli di apartement. Katanya beliau kangen kuliner mama. Besok kan sabtu. Kaprikornus saya ada waktu sabtu ahad bersama Yuli.”
“ Bagus. Yun. Biasakan itu ya. Kamu hanya punya anak satu satunya, Itu real asset kamu"
‘ Uda pulang hari ini ?“ Nampak wajah Yuni berharap Burhan punya waktu semalam saja di Singapore
“ Ya. Putri ku mau kenalkan pacarnya ke aku. Kita kesepakatan makan malam di rumah”
“ Ok. Salam untuk ibu dan anak anak di rumah.”
Yuni segera masuk lift.
***
Bersama team direksi di holding , Yuni bekerja keras mendapatkan solusi pembiayaan. Rencana mereka ialah menerbitkan global bond atas nama special propose company di bawah aturan trustee di wilayah bebas pajak, BVI. Alasanya penerbitan global bond di wilayah ini tidak memperlukan izin dari otoritas. Global bond ini didukung dengan exit taktik yang kuat. Dimana sehabis akuisisi di laksanakan dan struktur model bisnis gres settle maka akan di adakan refinancing melalui forum perbankan di China. Sudah ada beberapa bank yang berminat. Apalagi sebagian kapal akan di gunakan untuk mendukung BUMN china yang punya bisnis di Afrika dan Venezuela.
Agar sanggup menjual cepat bond dimaksud maka mereka menghubungi Perbankan di Macao yang punya pengalaman menerbitkan SBLC dengan back up Global Bond. Yield yang di tawarkan cukup menarik dari sisi penerbit maupun pembeli. Apalagi transaksi ini bebas pajak. Bank yang akan mem financing SBLC tersebut sudah siap. Yaang jadi problem ialah belum ada pinjaman underwriter dari trust company. Padahal tanpa itu bank mustahil mau menerbitkan SBLC. Yuni sedikit panik ketika sanggup laporan dari team nya bahwa bank di Macau butuh jamina resiko bila exit strategy gagal.
“ Bu, kita harus lapor pak Burhan soal ini.Waktu kita engga banyak”
Kata salah satu direksi kepadaa Yuni yang nampak tegang. Yuni tidak yakin Burhan akan menyampaikan pinjaman penuh lantaran beliau sendiri yang memilih pilihan ini. Solusi dari awal sudah di berikan oleh Burhan melalui Esther. Tapi di tolaknya. Betapa rendah dan malunya Yuni bila hingga Burhan meratapi sikapnya.
“ Tidak! Kita harus cari jalan keluar. Engga mungkin bicara dengan bapak soal ini. “ Kata Yuni tegas.
“ Ibu..kita engga punya waktu. Solusi tidak ada lagi. Come on. “
Yuni nampak tegang. Salah satu direksi menyampaikan gagang telp “ Ibu , tinggal telp bapak selanjutnya problem kita selesai. Lusa kita udah bisa ikut lelang pengambil alihan perusahaan itu”
‘ Beri saya waktu 15 menit untuk berpikir.” Kata Yuli.
Akhirnya sehabis 15 menit YUni menetapkan untuk bicara dengan Burhan. Semua direksi lega.
Yuni keluar dari ruang meeting dan pergi ke kamar kerjanya untuk bicara via telp international dengan Burhan.
“ Uda..”
“ Ya. “ terdengar bunyi Burhan mirip di dalam subway..
“ Aku ada masalah..”
“ Masalah apa?
“ Aku butuh trust company yang akan menjamin resiko atas exit strategy yagn ada”
“ Mengapa kau ngotot sekali untuk akuisi perusahaan ini?
“ Uda. Kita harus beli kapal sekarang. Harga lagi jatuh. Baja lagi jatuh harganya di pasar dunia lantaran China sedang tidak perluasan insfrastruktur. Juga semua shipyard fullybook. Dan lagi tanpa kapal yang banyak engga mungkin jadwal pemerintah bisa di jalankan, khususnya soal memanfaatkan potensi bahari indonesia. Secara global ini dikala nya kita perluasan Uda.’
Burhan bengong sebentar.
“ OK. Struktur funding nya sudah workable ?
“ Sudah.”
“ Confirmed semua?
“ Confirmed.”
“ OK. Saya akan minta Wenny contact kau kini “
“ Siapa itu Uda ?
“ Sahabatku.Dia akan bantu kau untuk mendapatkan solusi hingga terbitnya LC.
“Yuni engga pernah dengar namanya. Sahabat mirip apa ?
“ ya sahabat. Kamu mau solusi atau mau jadi investigator?
“ Baik, uda. Yuni akan hubungi dia.”
“ Sebaiknya kau keluar dari kantor , pribadi terbang ke Hong kong sekarang.”
“ Ya uda.
Bersama team Yuni terbang ke Hongkong namun sesampai di Hongkong, Burhan sudah terbang ke Nanning. Mereka tidak bertemu. Sesuai telp dari Wenni, mereka janjian bertemu ke esokan harinya. Ketika bertemu di kantor di daerah Wanchai, Yuni terkejut lantaran Wenni memang Cantik namun terkesan kaku. Tanpa banyak basa basi, Wenni commit akan mengatur semua hingga SBLC terbit. Hari itu juga paperwork di kerjakan di kantor Wenni dan sehabis itu mereka pergi ke Macau dengan heli untuk meeting dengan banker. Ke esokan harinya bank sudah terbitkan SBLC dan mengirimnya ke bank di singapore yang akan bertindak sebagai cutting house.
Hanya sehari sebelum lelang di buka, Yuni sudah siap dengan pendanaan. Sekarang beliau yakin akan menang. Karena kemungkinan besar yang siap melaksanakan financial closing dalam waktu singkat ialah dia. Ini pelajaran dari Burhan yang beliau terima. Bahwa bila ingin unggul dalam akusisi pastikan uang kontan ada di tangan. Janga maju bila uang belum siap. Itu akan buang waktu.
Malamnya sebelum lelang di adakan, Yuni mengundang Wenni makan malam. Pada waktu makan malam itu tiba Esther. Yuni sangat terkejut. Bagaimana mungkin Esther ada di jadwal makan malam ini. Apa hubungannya dengan Wenni. Ternyata sehabis di jelaskan oleh Wenni tahulah Yuni bahwa Esther ada di balik suksesnya pengaturan yang di lakukan oleh Wenni. Saat itu Yuni semakin merasa harus berterima kasih kepada Burhan. Karena sikapnya selama ini terkesan kekanak kanakan namun Burhan tetap sabar menghadapinya. Banyak perempuan yang senasip dengan beliau yang juga terkubur lantaran karir namun tetap berpikir positip. Weni ialah single parent dan Esther ialah perempuan lajang yang tak pernah menikah.Usia mereka diatas 40 semua. Mereka baik baik saja. Tanpa berkeluh kesah dan selalu bersyukur.
Malam itu mereka bicara banyak hal namun semua mengarah kepada Burhan. Masing masing mereka baik Wenni maupun Esther punya pandangan sama bahwa Burhan ialah sahabat yang menyenangkan. Esther berteman dengan Burhan lebih 20 tahun. Dan Wenni sudah 14 tahun berteman dengan Burhan. Selama ini mereka saling menjaga dan menghormati sebagai sahabat. Semua mereka sepakat bahwa Burhan sangat menghormati istrinya, dan baginya keluarga ialah nomor satu, walau tanpa di sadari beliau punya waktu sedikit dengan keluarga. Tapi setidak nya keluarganya tahu beliau berbuat untuk mereka.
Saat itulah Yuni mengubur dalam dalam harapannya untuk mendapatkan Burhan. Kini beliau tidak akan mengharapkan siapa siapa. tapi bila jodoh tiba beliau tidak akan menolak. Mengapa ? Hidup bersama suami akan lebih baik bila di bandingkan tanpa suami. Karena semua orang akan menua dan ketika itu pasangan sangat di butuhkan. Tapi kapan itu datang, Yuni tidak lagi berharap kepada insan tapi kepada Tuhan.
***
Yuni ukses dengan gemilang. Karena benarlah beliau berhasil melaksanakan akuisisi. Diapun melaksanakan rasionalisasi perusahaan. Ada karyawan yang di berhentikan dan ada pula yang yang di geser posisinya. Tapi bagaimanapun Yuni berhaasil melaksanakan restruktur perusahaan sesuai dengan business model yang beliau inginkan tanpa ada gejolak apapun. Selanjutnya beliau di sibukan dengan membangun platform business supaya sesuai dengan planning bisnis yang ada. Karena kesibukan itu, beliau jarang bertemu dengan Burhan. Komunikasi hanya lewat email. Burhan selalu menjawab emailnya dan menyampaikan isyarat dengan tepat. Sudah 8 kali week end beliau tidak bertemu dengan Yuli di Singapore namun beliau berusaha telp setiap selesai pekan walau beliau sedang di Afrika atau di Amerika latin atau di China. Bagaimanapun beliau selalu merindukan putrinya disaat sepinya jauh ribuan mill dari putrinya. Dalam 3 bulan beliau berhasil tepat menempatkan perusahaan sesuai dengan planning awal. Selanjutnya perusahaan di kelola oleh professional. Dia akan kembali ke Holding di Jakarta.
Dari Beijing beliau terbang ke Singapore untuk bertemu dengan Yuli. Dia harus menanti semalam lagi supaya besok sabtu bisa bertemu dengan putrinya.
“ Mama keliatan gemukan “ Kata Yuli ketika menemui Yuni di apartement.
“ Ih kau tega ya bilang mama gemuk. Kaprikornus buruk ya sayang”
“ Engga kok. Mama malah keliatan bagus bila agak gemuk”
“ Kamu sama dengan Papa kamu, selalu senang liat mama agak gemuk”
“ Serius..mama keliatan bagus bila mirip ini”
“ Ya udah. Gimana sekolah kamu?
“ Doain ya ma. Bulan depan Yuli ujian. Moga berhasil baik”
“ Kamu niscaya berhasil. Kamu anak mama. “
“ Ma..boleh permintaan engga ?
“ Yuni akan lanjutkan ke London, bila lulus SMU nanti.”
“ Kamu udah bicara dengan papa kau soal planning ini”
“ Udah. Papa dukung “
“ Wah mama akan semakin jauh jenguk kamu. Kenapa engga di jakarta aja sayang”
“ Yuli maunya di London, boleh ya ma..”
Yuni hanya membisu saja. Dia belum bisa memutuskan. Selama dua malam bersama Yuli menciptakan kerinduannya selama 3 bulan terbayar lunas. Senin pagi beliau kembali ke Jakarta. Di dalam pesawat, beliau di tegur oleh capt pilot “ apa kabar ?Anda masih mengingat saya?
Yuni segera ingat beberapa bulan kemudian Pilot ini pernah menyapanya lantaran menangis di dalam perjalanan SIngapore jakarta.
“ Kabar baik. “
Mereka bicara sejenak lantaran Pilot itu sedang melaksanakan peninjauan standar ke kabin penumpang. Saat itu dengan sopan, Pilot itu meminta kartu nama Yuni. Setelah Yuni menyerahkan kartu namanya, pilot itu juga menyerahkan kartu namanya. Namanya Andi Ng
“ Saya akan stay satu malam di jakata, untuk besok terbang lagi. Apa boleh saya undang anda makan malam”
Yuni sempat terkejut. Terlalu cepat laki-laki ini mengundangnya makan malam. Tapi dari wajahnya yang nampak tulus dan sikapnya yang sopan , tidak ada alasan Yuni menolaknya.Pria itu di perkirakan usianya tidak lebih 50. Nampak gagah dengan setelan Pilot.
Setelah makan malam itu, Yuni mencicipi ada sesuatu getaran dalam hatinya. Ah terlalu cepat untuk berprasangka dengan laki-laki itu. Setidaknya dari pembicaraan makan malam itu, Yuni tahu laki-laki itu sedang dalam proses perceraian dengan istrinya. Sama dengan Yuni, punya satu putri berusia sama dengan Yuli. Mereka janjian akan terus berkomunikasi.
***
Kegiatan operasional di Holding tidak terlalu sibuk. Kerjaannya hanya melaksanakan koordinasi dan memantau perkembang setiap anak perusahaan. Sehingga waktu Yuni lebih banyak santai. Andaikan dulu beliau mengikuti saran Burhan membentuk Holding, mungkin Yuli tidak perlu tinggal di Asrama. Kini beliau sadar Burhan memang berniat baik dengan cara yang baik. Tapi beliau sendiri yang kadang cepat paranoid dengan perilaku Burhan, khususnya yang bekerjasama dengan Yuli. Dengan keadaan sekarang, beliau berkeyakinan bahwa Yuli sebaiknya kuliah di Jakarta. Tidak perlu di luar negeri.
Setelah makan malam dengan Andi Ng, selanjutnya Yuni setiap hari di telp oleh Andi. Di setiap ada kesempatan stay di Jakata Andi sempatkan bertemu Yuni. Akhirnya Yuni mencicipi ada perasaan mendalam terhadap Andi. Dia menemukan kedamaian dari sosok Andi. Pria yang tahu menghormati wanita. Santun dan intelek. Dari pembicaraan dengan Andi , Yuni tahu bahwa banyak prinsip hidup berbeda dengan Burhan. Andi lebih hanya punya jiwa humanis dan penyayang. Beda dengan Burhan yang sikapnya bisa berubah cepat bila sudah bicara bisnis. Burhan tidak suka bicara banyak soal pribadi kecuali bila di pancing bicara soal politik dan visi ekonomi. Selebihnya Burhan bukan sahabat yang menyenangkan bila bicara soal pribadi. Dia teringat kata kata Burhan. Apapun perilaku kita terhadap orang lain tidak akan pernah benar seratus persen. Karena kita sendiri juga tidak tahu apakah kita selalu tulus. Itulah sisi terlemah insan sebagai makhluk sosial. Karenanya tidak layak kita mengadili insan dengan sikapnya dan tidak perlu kecewa bila perilaku orang tidak mirip kita mau.
Sejak kedekatan Yuni dengan Andi Ng, beliau sudah tidak begitu merindukan Burhan. Kalaupun ada komunikasi via telp hanya sebatas melaporkan perkembangan perusahaan. Burhan sendiripun tidak juga meminta bertemu dengannya. Dengan kehadiran Andi Ng di dalam hidupnya, terasa hari harinya begitu menyenangkan. Dari Andi Ng, Yuni sadar perilaku hidupnya mengharapkan kehormatan dari harta ialah perilaku yang salah. Banyak cara menciptakan insan bahagia, dan itu tidak perlu mahal. Rasa terimakasihnya kepada Burhan terlalu berlebihan. Karena apa yang di lakukan Burhan terhadap Yuni hanyalah pertimbangan bisnis walau sisi humanisnya kadang nampak. Dan beliau telah membalas secara pantas dengan mengelola perusahaan berkembang dengan baik.
Suatu waktu Andi Ng menghubungi Yuni bahwa istrinya tidak menginginkan perceraian dan sepakat pindah dari Hong Kong untuk ikut Andi Ng tinggal di Singapore. Terasa kabar tersebut mirip halilintar di siang bolong. Namun Yuni tidak bisa menyalahkan Andi Ng lantaran memang selama ini Andi Ng hanya sebagai sahabatanya dan tidak pernah menyatakan jatuh cinta. Yuni hanya sebatas menyampaikan pinjaman kepada Andi Ng supaya mengalah demi istrinya dan melupakan semua yang tida menyamankan yang hampir menciptakan rumah tangga bubar. Namun sehabis itu, Andi Ng semakin berusaha dekat dengan Yuni. AlasanAndi Ng bahwa beliau mencicipi kenyamanan kebersamaan dengan Yuni. Walau perasaan kedekatan sedikit berbeda sehabis mengetahui Andi Ng sepakat istrinya kembali namun tidak mengurangi rasa rindunya.
Entah mengapa Yuni berniat untuk membicarakan problem ini kepada Burhan. Dia yakin Burhan bisa menyampaikan masukan yang rasional. Walau kadang mungkin nasehat yang menyakitkan. Tapi itu lebih baik supaya beliau bisa bersikap rasional juga.
“ Uda. Kalau uda ada waktu saya ingin ketemu. Aku ada masalah. Please.’ Itu pesan singkat yang beliau kirim ke Burhan. Namun tidak segera di balas Burhan. Beberapa jam kemudian Burhan membalas pesan singkatnya “ Kita ketemu di Cork and screw , PI. Jam 7 malam.”
Ketika bertemu dengan Burhan, mirip biasa beliau disambut dengan senyuman khas Burhan sambil memeluknya.
“ Lama ya kita engga ketemu. Ada 5 bulan. “ Kata Burhan.
“ Ya uda. Uda sibuk terus jadi Yuni di lupakan“
" Duh mulai dech melankolis."
" Nyatanya memang begitu."
" Duh mulai dech melankolis."
" Nyatanya memang begitu."
“ Aku baca laporan holding kau wah mahir sekali. “
“ Uda senang?
“ Aku kagum cara kau melaksanakan restruktur perusahaan yang kau ambil alih tanpa menjadikan gejolak. Hebat kau Yun. Sentuhan seorang ibu menuntaskan problem soal kemanusiaan memang tidak bisa di kalahkan dengan sentuhan seorang bapak. “
“ Aku berguru banyak dari Uda.”
“ Sang predator yaa” Kata Burhan tersenyum.
“ Ah uda. Itu anggapan saya dulu. Tapi kini sehabis pimpin holding sendiri dan ikut proses akuisisi memang tidak mudah bersikap terhadap SDM perusahaan yang telah kita ambil alih. Aku yakin kini bahwa tindakan Uda selama ini terhadap SDM ialah benar. Aku ingat uda pernah bilang bahwa perusahaan harus menghasilkan keuntungan supaya fungsi sosialnya tercapai. Untuk apa karyawan banyak tapi perusahaan gagal mendelivery fungsi sosialnya kepada karyawan dan negara. Karena keuntungan perusahaan tergerus untuk membiayai SDM yang tidak seratus persen menyampaikan donasi kepada perusahaan. PHK ialah pilihan rasional bukan lantaran alasan kapitalis tapi untuk mengkokohkan fungsi perusahaan sebagai forum profit untuk menjalankan fungsi sosialnya. Maafkan saya atas perilaku ku dulu”
“ Engga usah minta maaf. Aku tahu kau sedang berproses. Belajar dari kenyataan itu lebih baik daripada hanya tahu dari buku.”
Yuni bengong sebentar. Matanya memandang WIne yang ada di rak cafe itu.
“ KIta buka botol ya Uda. Hanya sebotol wine ya. Engga lebih. Kita minum bareng. Gimana ? Kata Yuni.
“ OK. Hanya sebotol aja. Engga lebih.”
Yuni segera memanggil waitress untuk pesanan sebotol Wine. Wajahnya nampak cerah.
“ Ini kencan ya..” Kata Yuni toas gelas wine ke Burhan.
“ Ya kencan sama mama Yuli.”
“ Sama papa Yuli.” Kata Yuni menimpali cepat tanpa surut dari senyum yang menghias wajahnya.
Mereka berdua tertawa bersama.
“ Kaprikornus apa problem kau ?
“ Aku jatuh cinta”
“ Dengan siapa ?
“ Yang niscaya bukan dengan uda.” Kata Yuni dan Burhan tertawa. “ Beberapa bulan ini ada seorang Pilot yang keliatannya beliau suka Yuni.” Sambung Yuni.
“ Dan beberapa bulan itu berapa usang pastinya”
“ 2 bulan sehabis kembali dari Beijing”
“ Bagaimana kau bisa jatuh cinta?
“ Aku merasa nyaman dekat dengan beliau Uda.”
“ Oh bila gitu, itu alasan yang rasional yang di dasarkan oleh kelembutan hati kamu”
“ Masalahnya…”
“ Apa ?
“ Dia suami orang..”
“ Terus…”
“ Gmana pendapat Uda.”
Burhan bengong sebentar Dia memperhatikan gelas wine di hadapannya. Kemudia melirik ke arah Yuni. “ Mau saya beri nasehat ?
“ Ya uda.”
“ Kalau hingga kau mengambil keputusan untuk menikah dengan Pilot itu maka satu hal yang kau harus sadari bahwa kau ialah istri kedua. Tahu maksud aku? Kamu harus lebih tulus dan lebih mamahami siapa itu suami kamu. “
“ Mengapa Uda?
“ Karena bagaimanapun laki-laki itu punya ikatan lebih dulu dengan perempuan yang kini ialah istrinya. Apakah beliau sudah punya anak?
" Sudah”
“ Apalagi beliau sudah punya anak. Ikatan cintanya dengan istrinya tak tergantikan dengan apapun. Kalaupun beliau jatuh cinta dengan kau dan kesannya menikahi kau itu tidak seratus persen sama dengan ijab kabul pertama. “
“ Oh ….”
Burhan meminum wine yang tersisa di gelasnya.
“ Boleh tanya?
“ Apa ?
“ Kalau uda sendiri , mungkinkah akan menikah lagi suatu saat?”
“Mungkin, lantaran semua lelaki mempunyai talenta untuk itu. Tapi secara mudah tak akan menyenangkan. Di dunia ini, satu-satunya standar moral yang asing dan disepakati di seluruh dunia ialah moral dalam forum perkawinan. Bayangkan, semua transaksi kini selalu bayar dimuka dan orang akan mendapatkan apa yang beliau mau. Dalam perkawinan pembayaran dan ikatan berlangsung selamanya. Kalaulah bukanlah lantaran Tuhan, forum perkawinan ialah kontrak moral yang paling dungu. Itu sebabnya Allah menyampaikan silahkan poligami asalkan kau bisa berlaku adil, sementara Allah menyampaikan sendiri bahwa insan tidak akan pernah bisa berlaku adil. Hanya laki-laki dungu yang tidak paham bahwa izin poligami itu bukanlah free will tapi by tight condition dan mungkin mission impossible. Paham kamu.."
“Berarti Uda meratapi perkawinan?”
“Satu-satunya yang kusesali dalam hidup ini ialah lantaran saya tak bisa meratapi apa yang terjadi. Aku bahkan tak bisa meratapi kenapa saya tak dilahirkan di tempat yang paling saya sukai, tempat yang ada sungainya dengan empat musim, kemudian saya bisa bermain bola salju ketika salju turun. Menyesal ialah hasil dari pikiran, dari nalar. Dan logika bahkan tak bisa menjelaskan hal yang paling sederhana ihwal cinta. Kaprikornus tulus melewati hidup ialah cara mudah untuk bahagia."
" Ya, karena cinta ?
" Ketahuilah oleh kamu, sebesar apapun cinta laki-laki atau perempuan kepada selain Tuhan bukanlah cinta yang aman. Mengapa ? Tuhan tidak pernah cemburu. Tuhan tidak pernah meminta. Tuhan selalu memberi. Kedua orang renta kita juga sama, sama sama cinta dalam arti memberi, tanpa cemburu dan tulus berkorban. Cinta aman. Itu sebabnya saya begitu hormat dan sayang kepada ibuku. Karena ibuku ialah cinta amanku, bayang bayang Tuhan..."
“Benarkah semata-mata lantaran rasa kondusif yang membedakan cinta sesungguhnya ?” tanya Yuni
“Ya. Sesungguhnya cinta selain kepada Tuhan hanya ada dalam pembesaran di pikiran, di perasaan. Cinta tak akan selesai dirumuskan dengan pemikiran. Cinta kondusif tidak akan kau peroleh dari anak, cucu, menantu, suami, harta atau jabatan. Seseorang hanya mempunyai satu cinta, yaitu Tuhan , yang bagaikan air sungai, bisa mengalir ke mana-mana, membelok ke selatan atau ke utara, tapi bersama-sama satu arus saja, menuju Tuhan."
" Mengapa kesannya uda menikahi IBu ?
“Ketika saya menetapkan untuk melamar istriku maka itulah keberanian, itulah anugerah Allah. Keberanian, lantaran banyak cinta diutarakan tanpa keberanian menikah. Anugerah, lantaran itu hadiah besar dari Tuhan. Semua itulah harga yang kita bayar sepanjang usia mengembangkan rasa, merawat, memanjakan dan dimanjakan. Kita tak akan merasa aman, merasa tentram, hanya dengan menyewa, membeli atau memandangi. Paham, kan. Aku bisa saja mengagumi keindahan ikan berenang didalam aquarium. Memandangi perempuan bagus berbikini melenggok dipinggir kolam renang. Menyewa escort jelita untuk jadwal business dinner dengan relasiku. Bisa.! Tapi saya tidak mencicipi cinta aman. Aku hanya bisa memandangnya. Tapi… istriku ialah takdirku yang dianugerahkan Allah yang bukan hanya kupandangi tapi memang beliau amanah terindah dari pemberi Cinta, Tuhan.”
" Yuni sudah bayangkan bila uda itu suami yang mengagumkan."
" Kenapa kau bilang gitu ?
" Sebagai sahabat saja Uda mahir apalagi sebagai suami?
" Kamu engga pernah tahu bagaimana sebetulnya pribadi saya sebagai suami. Kamu hanya kenal saya sehebat yang kau liat sekarang. Tadinya saya laki-laki yang lemah, peragu dan penuh inferior. Tapi berlalunya waktu, istriku mendidikku jadi mirip kini ini. Dan hingga kini mungkin beliau ialah mentorku dengan menyampaikan kepercayaan luar biasa. Ya gres saya sadar beliau bukan hanya istri tapi juga ialah sahabatku, yang Tuhan kirim kepada ku supaya saya bisa berguru menjadi pribadi yang lebih baik. "
Yuni bengong dan terhenyak dengan kata kata Burhan. Kembali, kesannya Yuni sadar bahwa dia harus bersyukur mempunyai sahabat mirip Burhan, sebagai anugerah dari Allah “
“ Kamu tahu Yun, Istri itu walau kadang terkesan mirip ikan yang berenang didalam aquarium , ada kebebasan namun ia terhalang oleh dinding tebal dalam bentuk budaya dan agama yang mengharuskan beliau selalu menjaga kehormatan suaminya dalam kondisi apapun. Menghindari fitnah ketika suaminya sedang tidak ada dirumah. Menjaga dan merawat semua yang di amanahkan suaminya dan menanti ketika suaminya pulang , semua lantaran Tuhan tentunya..
"Bagaimana perilaku uda sebetulnya terhadap aku, ? Katanya dengan nada lucu.
" Kamu memang bukan wanita tepat tapi ya limited edition"
Yuni tertawa dan Burhan hanya tersenyum. “ Sekarang Yuni paham bagaimana bersikap bila hingga Pilot itu menyatkaan cintanya dan ingin menikahi Yuni. “
“ Bagus.! “
“ Uda, ini ada tawaran dari keluarga pemilik Hotel yang ada di Jakarta, Bali, Manado, Yogyakarta. Mereka mau jual. Aku sudah suruh team untuk pelajari. Kalau bagus untuk mendukung anak perusahaan kita yang kelola bisnis pariwisata. Aku mau beli. Boleh Uda ?" Kata Yuni mulai mengalihkan pembicaraan soal bisnis.
“ Terserah kau aja. Yang penting jangan ganggu cash flow holding. “
“ Baik Uda. Aku mau gandeng Ventture Capital dari China. Mereka pernah bilang, mereka berminat lebarkan bisnis pariwista di Indonesia lantaran tingkat kunjungan turis china ke Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.”
" Dari mana kau kenal venture capital itu?
" Dari si bagus Wenni."
" Oh dia. Boleh aja."
" Keliatannya Wenni jatuh cinta dengan Uda. Sama sepeti saya ya ?
" Wenni ialah sahabatku.Dia bantu saya ketika awal awal mendirikan Holding di Hong kong."
" Tentu sangat istimewa sekali ya"
" Ya sahabat. Sahabat itu kadang susah bedakan dengan istri. "
" Bedanya ?
" Dengan istri ada kewajiban menyampaikan nafkah di tempat tidur, sementara kepada sahabat engga ada kewajiban itu. Selebihnya sama"
" Oh itu sebabnya Yuni dan mungkin juga Wenni engga sanggup kewajiban itu dari Uda." Kata Yuni tersenyum memerah wajah.
" Bagiku sex hanya soal option, namun sakral. Kita akan selalu bersama sama walau tanpa sex ?
Sebelum tutup bill, Burhan mendapatkan telp dari luar negeri. Ternyata yang telp Yuli.“ Papa lagi sama mama. Mau bicara dengan mama ? Kata Burhan melirik ke Yuni. Burhan bicara sebentar dengan Yuli dan kemudian menyerahkan telp ke Yuni.
“ Kenapa kau engga jawab keinginan Yull mau lanjutkan sekolahnya ke London?
“ Aku belum bisa putuskan. Uda, nanti ajalah. Kan gres tahun depan beliau tamat SMU.”
“ Kamu keberatan ?”
“ Masih saya pikirkan.”
“ Ya udah. “
“ Uda saya antar pulang ya”
“ Engga perlu.Aku masih harus ketemu dengan tamu yang gres tiba dari Hong Kong tadi jam 10 malam gres check ini di hotel.”
“ Mau Yuni temanin ?
“ Kamu pulang aja. Ini sudah jam 11 malam.”
“ Emang kenapa jam 11 malam. Emang ada yang nunggu Yuni pulang”
“ Kamu harus istirahat. Besok harus masuk kantor.”
“ Ya uda. “
***
Ketika itu animo dingin. Yuni tiba ke Beijing lantaran di Undang oleh perusahan ventura untuk membicarakan lebih detail planning pengembangan bisnis pariwisata nya. Dia telah sanggup izin dari Burhan untuk melanjutkan planning pengambil alihan jarigan hotel. Wenni tidak bisa mendampinginya meeting lantaran Wenni sedang business trip ke Afrika. Sesampai di Bandara beliau di jemput orang staff dari modal ventura. Yuni merasa tersanjung lantaran di jemput dengan perlakuan sangat hormat. Tapi memang beginilah cara pengusaha china memperlakukan mitranya. Mereka sangat ramah. Setidaknya mereka ingin memastikan tamunya merasa nyaman selama kunjungan. Yuni menginap di Hotel Bintang Lima jantung kota Beijing lantaran kebetulan Holding yang di kelola Burhan mempunyai saham di Hotel ini.
Malamnya Yuni di undang Dinner. Suasana semakin nampak begitu ramah. Untung Yuni fasih bahasa mandarin sehingga walau gres kenal terasa akrab. Barulah Yuni tahu ternyata CEO dari Modal Ventura ialah sahabat Burhan. Mereka pernah satu team dari China Western Development Program. Ini jadwal kemanusiaan untuk membantu rakyat miskin di China penggalan barat. Yuni samakin bingung. Kapan Burhan punya waktu bekerja sampingan sebagai volantire. Yang lebih menciptakan Yuni terkejut ialah ketika CEO itu menyampaikan Burhan pernah duduk sebagai Direktur Asia Fasifik dari forum international di bawah PBB yang mengkhususkan bidang jadwal kemanusiaan di negara miskin. Dan tambah terkejut lagi ialah Burhan juga pernah duduk sebagai salah satu eksekutif forum charity di bawah Vatican. Padahal Burhan seorang muslim yang taat.
Burhan memang terkesan tertutup dengan acara sosialnya. Bahkan untuk acara bisnis pun Burhan sangat tertutup kepada siapapun. Dia selalu menonjolkan eksekutifnya. Bahkan beliau melengkapi para eksekutifnya dengan kontrak kerahasiaan ( NDA ) untuk tidak membocorkan gosip ihwal posisinya di perusahaan. Mungkin Burhan termasuk salah satu pengusaha yang sudah menganut officeless mengelola bisnisnya. Itu lantaran kehebatannya memanfaatkan IT dalam sistem gosip management serta kemampuannya menunjuk orang yang tepat sebagai eksekutif. Pertemuan dengan eksekutif kebanyakan diadakan di luar kantor. Bisa dimana saja, sesuka Burhan. LIngkungan pergaulannya yang tahu siapa beliau hanya banker, CEO perusahaan MNC. Kalaupun ada pejabat pemerintah atau politisi yang mengenalnya itupun sangat terbatas. Hanya mereka yang sudah di kenalnya jauh sebelum orang itu jadi pejabat atau politisi. Namun ketika orang itu jadi pejabat publik maka Burhan akan menjaga jarak dengan orang itu. Yuni sering diajak Burhan bertemu dengan pejabat Publik. Pertemuan itu selalu di tempat yang tidak umum. Menurut Burhan yang tidak pernah Yuni lupakan bahwa pejabat publik itu usia jabatannya terbatas lantaran waktu. Biasanya paling usang 10 tahun. Namun pengusaha punya waktu tidak terbatas. Jangan hingga kedekatan dengan pejabat publik menciptakan business terancam seiring dengan usia jabatan itu. Pengusaha harus bisa bertahan dan beradaptasai dengan siapapun yang jadi penguasa.
Burhan pernah menasehati Yuni bahwa hormati pejabat lantaran beliau punya kekuasaan. Jangan lawan atau pertanyakan kebijakan pemerintah. Patuhi dan hormati mereka sepantasnya. Karena bila penguasa mau hancurkan pengusaha mudah sekali. Sebaliknya mereka juga bisa dengan mudah menciptakan pengusaha berkembang pesat dan sukses. Juga hormati pengusaha yang berada diatas. Mereka sukses dan punya susukan kepada financial resource, tekhnology, market. Dekati mereka dengan merendahkan hati. Makanya Yuni sering lihat Burhan bila bertemu dengan pengusaha kalangan atas, beliau selalu melayani mereka dengan santun dan hormat. Dia selalu bayar bill untuk makan malam dengan mereka. Kadang pertemuan itu lebih banyak tidak ada korelasi dengan bisnis tapi Burhan perlakukan mereka dengan penuh hormat. Menurut Burhan , mungkin kita tidak butuh uang dari orang yang sukses tapi bergaul dengan mereka sanggup menjadikan aura positip bagaimana seharusnya mengembangkan bisnis dengan benar.
Seusai makan malam, Yuni kembali ke Hotel. Sesampai di kamar hotel dia siap siap untuk mandi dan sehabis itu tidur. Namun telp cellularnya bergetar.
“ Yun”
“ Ya Uda.”
“ Tadi gimana makan malamnya ?
“ Luar biasa. Mereka ramah sekali uda.”
“ Baguslah. Gimana planning bisnis kamu, apakah mereka tanggapi ?
“ Besok akan di bahas detail nya di kantor mereka.”
“Oh OK.”
“ Eh, Uda. Tadi CEO nya dongeng soal Uda. Kok engga pernah dongeng ke Yuni bila uda juga pegiat kemanusiaan berkelas dunia?
“ Ah bisa aja kamu. Itu Chong terlalu berlebihan dongeng soal aku.”
“ Uda hebat. I love you”
“ Besok siang saya masuk Beijing mau ketemu relasi. Tapi malamnya kembali ke Hong Kong”
“ Kenapa engga nginep semalam aja Uda.”
“ Ada yang mau di tanya?
“ Engga ada uda. Hanya pengen cepat ketemu Uda aja. Terakhir ketemu dua bulan kemudian ya”
“ Ya udah ya.. Jangan lupa telp Yuli ya.. Have a nice sleep “
“ Ya uda.”
***
Sepulang dari Beijing, Yuni melaksanakan perundingan intensip dengan pihak keluarga yang akan menjual hotel. Akhirnya harga dan cara pembayaran di sepakati. Namun yang jadi problem ialah pihak Ventura tidak mau terlibat sebelum ada purchase agreement dengan pihak pemilik Hotel . Sementara pihak pemilik hotel tidak mau melaksanakan purchase agreement tanpa ada uang muka sedikitnya 5%. Yuni sudah di peringatkan Burhan dilarang menganggu cash flow holdingnya. Dari mana mendapakan uang sebesar 5% itu?
Yuni menghubungi seorang konglomerat yang istrinya berteman baik dengan Yuni. Ternyata dapat balasan baik. Konglomerat itu menyampaikan sketsa Repo saham perusahaan yang akan di ambil alih itu dengan ketentuan Yuni harus sepakat dalam certain time perusahaan listed di bursa Hong kong. Artinya Konglomerat itu minta supaya nilai pinjaman yang di berikan itu dianggap sebagai transaksi pembelian kembali saham oleh Yuni dengan harga di menetapkan didepan. Sebelum tanda tangan perjanjian dengan konglomerat itu , Yuni menghubungi Burhan.
“ Uda.” Panggil Yuni melalui telp international lantaran Burhan sedang di Hong Kong.
“ Ya “
“ Aku lagi deal dengan pak Tony soal Hotel itu “
“ Tony ? siapa itu ?
“ Itu Uda, konglomerat yang punya jaringan ratail. Istrinya sahabat aku”
‘ OK”
“ Aku butuh uang tunai sebesar 5% untuk akuisisi Hotel itu. Karena cash flow holding engga bisa diganggu, saya pinjam ke dia. Proposalnya bagus uda.”
“ Kirim via email ke saya proposalnya”
“ Sekarang saya kirim ya. Jangan matikan telp”
Tak berapa usang sehabis Yuni kirim email.
“ Yun kau keluar dari deal dengan Pak Tony itu.”
“ Kenapa Uda.?
“ Keluar aja sekarang.”
“ Kenapa Uda.?
“ Kamu keluar dulu , gres nanti saya jelaskan.”
“ Tapi saya kepepet waktu uda. Aku butuh uang 5% itu”
“ Dengar engga kamu. Keluar sekarang.”
“ Ya Uda.”
Yuni menghela nafas panjang. Dia kenal betul sifat Burhan. Ini SOP yang harus beliau patuhi. Tak berapa usang beliau telp konglomerat itu bahwa beliau keluar dari transaksi. Dengan ucapan maaf sebesar besarnya. Seharian di kantor Yuni dalam keadaan bingung. Dia harus memberi tahu kepastian kepada pihak pemilik hotel. Dia tidak ingin gagal. Karena momentum pertumbuhan wisata Cina harus di manfaatkan, apalagi pemerintah china telah menyampaikan quota exit permit bagi warga negaranyauntuk kunjungan ke Indonesia sebanyak 10 juta orang setahun.
Telpnya bergetar
“ Ibu Yuni ?
“ Ya. Anda siapa ?
“ Saya diminta untuk menghubungi anda.”
“ Oleh siapa? Untuk apa ?
“ Pak Burhan meminta saya bantu ibu. Katanya ibu butuh pre financing untuk beli hotel ?
“Ya ya..Bu “ Yuni berusaha sopan lantaran beliau menyebut nama Burhan. Tapi perempuan yang menghubunginya itu memakai bahasa inggeris.
“ Bisa saya ketemu ibu ?
“ Dimana ?
“ Kebetulan saya nginap di hotel Pulman Thamrin.”
“ OK segera saya kesana?
“ Terimakasih Bu.”
Ketika bertemu di Hotel , perempuan itu menyerahkan kartu namanya. Ternyata beliau eksekutif dari perusahaan pembiayaan yang bermarkas di Tokio. Kebetulan sedang kunjungan bisnis ke Jakarta. Wanita itu bertanya beberapa hal ihwal proses akuisisi itu. Setelah ada kesepakatan mengenai proses yang di inginkan , perempuan itu menyerahkan dokumen untuk di tanda tangani oleh Yuni. Setelah membaca dokumen, tahulah Yuni bahwa beliau harus mengembalikan pinjaman itu dalam jangka waktu 1 tahun dengan bunga 2% setahun atau pinjaman itu di convert dengan saham perusahaan dari unit business yang menjalankan bidang pariwisata. Setelah Yuni tanda tangani, perempuan itu berjanji besok pagi uang sudah hingga di rekening notaris yang di tunjuk dimana Purchase agreement akan di tandatangani. Pertemuan itu tidak lebih 1 jam. Usai pertemuan itu terasa Yuni berjalan diatas awan. Burhan selalu bertindak cepat dan di dikala yang tepat. Burhan mungkin sedang ada problem atau memang tidak punya cash flow bagus tapi financial network nya cukup berpengaruh untuk selalu menyampaikan solusi bagi perusahaan di lingkungannya.
“ Uda “ Yuni telp Burhan
“ Ya.”
“ Yuni udah ketemu perempuan itu dan udah tanda tangani pinjaman untuk yang 5% uang muka.”
“ Good.”
“ Uda, boleh tanya?
“ Apa ?
“ Kenapa engga boleh deal dengan Pak Tony?
“ Dia itu pemain shadow banking. Kamu deal dengan sindikat yang punya hoby hostile take over perusahaan orang. “
“ Oh tapi beliau orangnya agmais sekali dan philanthropy.”
“ Ya engga usah di bahas pribadi orang. Cukup itu aja asal kau tahu.”
" Uda engga murka kan sama Yuni."?
" Marah ? Kenapa harus marah?
" Soal pak Tony."
" You are my lady , how come i could be mad you
“ Thanks my dear
“***
Usai pembelian jaringan hotel itu, Yuni menggandeng international chain Hotel yang punya susukan ke pasar wisata di China. Bagaimanapun dengan pengambil alihan ini unit business tourism di bawah holding nya semakin punya potensi untuk unggul dalam persaingan menuju ASEANTA. Yang menciptakan Yuni terharu ialah forum pembiayaan yang menyampaikan pinjaman 5% uang muka pembelian hotel itu ternyata ialah private investor yang juga pemegang saham dari Jal Airline dan pemegang saham beberapa international airport. Dengan demikian , akan lebih mudah bagi Yuni membujuk mereka tahun depan untuk jadi strategy partners. Value perusahaan akan semakin besar lantaran bermitra dengan investor yang punya bisnis infrastruktur pariwisata berkelas dunia.
Mengapa selalu mudah bagi Burhan menyampaikan solusi? ya lantaran semua perusahaan di lingkungannya berdiri lantaran visi nya. Para eksekutifnya ialah sang kapten yang berada di garis depan memimpin permainan sesuai dengan strateginya. Mereka ialah orang orang yang mencintainya dengan tulus. Mereka bekerja keras lantaran vision Burhan. Mereka bekerja lantaran passion Burhan sebagai wirausaha. Itulah yang di pahami oleh Yuni. Makanya beliau tidak begitu terkejut bila Burhan selalu punya solusi.
Tapi secara pribadi Burhan ialah anak ibunya. Dia bukanlah petarung predator. Baginya kehidupan ini tidak di sikapi berlebihan. Dia hanya focus ketika sedang menghadapi masalah. Setelah itu beliau akan melupakan , untuk menghadapi problem baru. Hidupnya mirip air mengalir di sungai yang bisa saja terhalang kerikil besar tapi selalu ada jalan untuk terus mengalir. Apakah sekuat itu Burhan. Tidak juga. Yuni acap di bangunkan tengah malam lantaran Burhan minta di temani dalam kesendirian di cafe, di tempat yang tak banyak orang tahu. Di sana Burhan hanya duduk berdiam tanpa bicara apapun. Dia lelah dan Yuni tidak tahu apa bersama-sama terjadi. Tapi setidaknya Burhan punya cara tersendiri bagaimana mengalihkan stress nya tanpa harus merugikan dirinya dan orang lain. Dia tidak ingin nampak lemah di hadapan orang lain termasuk di hadapan keluarganya. Yuni merasa tersanjung , dalam hal ini Burhan mau membuka dirinya tanpa topeng di hadapan Yuni.
Mungkin persahabatan dengan Burhan ialah pilihan tepat di bandingkan harus menjadi istrinya. Demikian pikiran Yuni menyikapi hubungannya dengan Burhan. Dan bagaimana dengan Andi Ng. ? Semakin hari Yuni mencicipi hubungannya dengan Andi Ng semakin tidak terperinci kemana arahnya. Andi hanya senang bersama dengannya menghabis waktu di cafe tapi ya hanya itu. Yuni tidak menemukan lain kecuali laki-laki yang depresi lantaran punya istri tidak sesuai yang di mau. Pria macam apakah ini? Apakah pantas di jadikan sandaran? Mengapa harus terus mengeluh dan tersakiti dengan perilaku orang yang di cintai. Apalagi itu ialah istri? Tidak kah ada ruang untuk bicara dan berdamai dengan kenyataan? Mungkin Andi Ng hidup dalam imajinasi tentan cinta yang beliau maknai. Namun lupa kehidupan bukanlah imajinasi tapi kenyataan , yang semua orang harus paham bahwa tidak ada yang sempuna. Pahamkah Andi soal ini?. Kalau beliau tidak paham , maka sebetulnya beliau tidak akan pernah bisa menyayangi orang lain. Dia lebih menyayangi dirinya sendiri.
Yang menciptakan Yuni mulai menjaga jarak dengan Andi ialah ketika dengan begitu saja Andi menyentuhnya. Yuni terkejut, Dimanakah kehormatan laki-laki ini? Dia tidak pernah menyatakan cintanya tapi tanpa merasa sungkan menyentuh wanita? Apakah ini sudah menjadi habit baginya bahwa laki-laki bebas melaksanakan nafsu hewaninya kepada setiap wanita. Walau terkesan tidak serius sentuhan itu namun perasaan kewanitaan Yuni terasa terhina. Yuni merasa memang beliau berada dalam posisi yang salah dan kebetulan bertemu dengan laki-laki yang salah. Sehingga kedekatannya di tanggapi lain seolah beliau butuh di sentuh. Padahal beliau butuh cinta.
Sejak itu Andi tidak lagi menghubungi Yuni. Dan Yuni bisa memaklumi bila Andi merasa tersinggung ketika beliau menolak di sentuh. Setelah pulang dari kantor beliau lebih banyak di rumah untuk membaca. Di selesai ahad beliau selalu menghabiskan waktunya bersama Yuli di Apartemen nya di Singapore. Telah lebih 3 bulan tidak bertemu dengan Burhan. Komunikasi dengan Burhan selalu terjalin melalui telp. Ada keinginan Yuni untuk bertemu dengan Burhan namun beliau tidak punya alasan berpengaruh untuk bertemu.
Sore hari sepulang dari kantor beliau sengaja tiba ke cafe ke gemaran Burhan. Setelah 3 jam berada di cafe itu, nampak Burhan tiba seorang diri. Ada rasa senang ketika melihat Burhan melangkah ke table.
“ Eh untung kau ada disini. Kebetulan saya mau ke spa. Temanin ya”
“ Tempat biasa ya uda?
“ Ya lah.”
Ada kebiasaan Burhan lain. Dia suka kumpul dengan sahabat temannya semasa beliau masih jadi salesman. Sekarang sahabat temannya itu semua jadi pengusaha. Kalau Burhan sudah kumpul dengan mereka, nampak sekali keakraban itu. Mereka saling ejek satu sama lain dengan kata kata yang menciptakan indera pendengaran pedih. Namun mereka menikmati kebersamaan itu. Mereka bersahabat tanpa topeng. Satu sama lain tidak ada kerjasama bisnis. Karena memang bisnis yang mereka kelola satu sama lain berbeda. Persahabatan mereka memang tulus. Hanya murni bersahabat.
Di ruang lounge spa , ketika bersantai Yuni memberanikan diri untuk bicara agak serius.
“ Uda, boleh bicara sebentar”
“ BIcara aja”
“ Aku resah soal Yuli. Dia tidak bisa merubah keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya ke London. “
“Emangnya kau engga setuju?
“ Yuni engga mau terlalu jauh dari Yuli, uda.”
“ Kamu sayang sama anak ?
“ Ya sayang sekali.”
“ Aku rasa kau engga sayang anak dech. Kamu hanya menyayangi diri kau sendiri. Kamu anggap anak sebagai pelipur lara kamu. Sebagai suplemen kau dalam kesepian.”
“ Uda…kok ngomong begitu.” Kata Yuni mencubit pinggang Burhan.
“ Loh faktanya memang begitu.”
“ Kaprikornus gimana seharusnya Yuni?
Burhan hanya diam. Dia asyik nonton film lewat layar lebar yang terdapat di lounge itu.
“ Uda mau Yuni ambilkan Kopi?
“ Ya. Thanks.”
“ Kaprikornus gimana uda” Kata Yuni ketika menyerahkan Kopi ke meja.
“ Anak itu bukan milik kita Yun. Anak itu milik Tuhan. Dia punya takdir sendiri. Tugas kita hanya mengarahkan beliau supaya sanggup lingkungan yang baik untuk beliau berkembang. Biarkan beliau dengan pilihan hidupnya. Doakan saja. “
“ Tapi Yuni…”
“ Yun, hanya problem waktu pada kesannya anak niscaya meninggalkan kita atau kita meninggalkan anak. Soal bagaimana perginya itu hanya sunattullah. Tapi esensinya tidak ada kebersamaan yang abadi. Suka tidak suka kita sebagai orang renta harus siap untuk hidup sendiri tanpa anak. Yakinlah kau akan baik baik saja. Yuli juga akan baik saja. Ikatan cinta tulus diantara kalian tak akan bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Ikhlas sajalah.”
Yuni menangis. Burhan dengan cepat memeluknya.” Kemarin saya sempat bujuk Yuli untuk kuliah di Jakarta. Kamu tahu apa beliau bilang ?”
“ Apa?
“ Yuli ingin perguruan supaya Yuli bisa jaga mama nanti di masa renta mama. Yuli sayang mama..”
Yuni terharu. Hening.
“ Uda pengen Yuli gantikan Yuni nanti di perusahaan? Kata Yuni dengan bunyi lirih
“ Itu tergantung Yuli. Kalau memang itu pilihannya , saya akan dukung dan kau harus bina beliau dari bawah”
‘ Semoga Yuli sanggup jodoh yang baik. Engga mirip mamanya.
“ Amin ya Allah.Tapi tetap bersyukur lantaran mama nya sanggup sahabat mirip saya ya"
" Dapatin sahabat mirip Uda engga gampang. Seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami."
" Dapatin sahabat mirip Uda engga gampang. Seperti mencari jarum di tengah tumpukan jerami."
Usai Spa, Burhan mengajak Yuni kembali ke cafe namun sebelumnya mampir dulu ke mushola di mall. Seusai sholat Isya, mereka berjalan kaki menyusur trotoar. “ Bulan depan Yuli sudah terbang ke London dan akan tinggal di sana untuk lima tahun. Yuni akan merasa sepi sekali. Akhir ahad yang tentu akan membosankan tanpa Yuli.”
“ Oh ya Yun. Bisa bantu saya engga ?
“ Apa ?
“ Aku butuh kau bantu saya deal dengan prinsipal merek di Amerika.Usahakan mereka mau kerjasama dengan kita bangun pabrik elektronik di Indonesia. Data perusahaannya nanti saya suruh Lena kirim ke kamu. Pelajari planning bisnis itu dengan baik.”
“Kan holding Yuni engga masuk ke binsis elektronik.”
“ Makanya saya minta tolong kamu. Bisnis ini akan di kelola oleh holding di Malaysia.”
“Jadi kiprah Yuni hanya bantu Uda untuk deal dengan prinsipal”
“ Ya “
“ Kenapa Yuni?
“ Karena hanya kau yang selalu sukses mengemnban kiprah dari aku?
“ Emang apa kelebihan Yuni”
“ Apa ada yang saya tugaskan ke kau yang gagal ?
“ Ah itu biasa aja Uda. Yuni juga pernah gagal.”
“ Kamu punya passion yang luar biasa atas setiap kiprah yang saya berikan.”
“ Passion?
“ Ya passion lantaran kau menyayangi aku. “
“ Tuh kan tertangkap tangan memang dari dulu Uda manfaatkan cinta Yuni untuk bisnis yaaa.” Kata Yuni mencubit lengan Burhan dengan keras. Burhan hingga meringis menahan sakit.
“ Mau kan ?
“ Ya siaaap Boss. Yuni siap laksanakan. “
“ Good. That is my lady”
***
Sumber https://bukuerizelibandaro.blogspot.com/***
Di Changi Airport, Yuni memeluk Yuli lama sekali seakan tak ingin berpisah dengan satu satu putrinya. Burhan hanya mematung sambil tersenyum menyaksikannya.
“ Mama, Yuli harus masuk gate ma…” Kata Yuli seakan mengingatkan beliau harus segera boarding.
“ Ya nak..Mama ikhlas. Pergi lah. Ingat nasehat mama ya.”
“ Ya ma. Yuli ingat semua nasehat mama.”
“ Dan satu lagi …Kamu kan kesepakatan akan telp mama sedikitnya seminggu dua kali.”
“ Ya mama.” Kata Yuli tersenyum menatap Burhan “ Papa terimakasih. Doain Yuli selalu ya Pa” Kata Yuli memeluk Burhan.
“ Tentu papa akan doakan. Jaga diri baik baik ya sayang. Ingat nasehat mama.”
“ Ya papa”
“ Masih ingat nasehat papa ?
“ Ingat papa”
“ Apa?
“ Yuli harus dekat kepada Tuhan. Agar hidup Yuli selamat dunia akhirat, sholat engga boleh di tinggalkan. Itulah cara terbaik untuk menyayangi mama. Yuli sayang mama..” Kata Yuli melirik Yuni yang masih berlinang air mata.
“ Bagus. “ Burhan melepas pelukannya.
Yuni nampak ringkih sekali ketika melihat Yuli berlalu darinya dan masuk gate dengan pasti. Yuni gres menatap Burhan sehabis Yuli menghilang dari pandangannya.
“ Uda. Aku teringat 14tahun kemudian Yuli saya gendong keluar dari rumah sehabis di usir oleh suamiku. Aku menangis sejadi jadinya. Bukan nasip ku yang kuratapi tapi nasip Yuli. Aku tak ingin nasipnya mirip saya kelak. Aku yatim piatu , Uda. Semua sanak famili tidak peduli denganku. Sahabat semua tutup pintu membantu. Aku sujud di jalan sambil menangis, ku katakan kepada Tuhan” Kuatkan saya ya Tuhan untuk anak insan yang engkau titipkan kepadaku” entah kenapa saya di kuatkan untuk telepon Uda. Dan ketika terdengar bunyi di seberang dengan bunyi serak serak basah. Terasa ada cahaya dan harapan. Benarlah, Uda merespon dengan cepat. Hanya dua jam sehabis saya telp Uda, seseorang menemui saya di halte bus. Ketika itu jam 1 pagi. Setelah mengenalkan bahwa beliau orang uda. Dia bawa saya ke apartement mewah. Diapun memberi saya uang untuk makan. Kini, bayi usia 4 tahun lalu dalam tangis lapar dan haus, telah tumbuh cukup umur dan penuh percaya diri terbang ke Eropa untuk satu cinta cita supaya beliau kelak bisa mengurus Yuni di masa tua..Uda..terimakasih..terimakasih..Udah terlalu baik. Terlalu baik.” Kata Yuni dengan air mata memeluk Burhan.
Burhan hanya tersenyum. “ Sekarang kita juga harus check ini pesawat untuk kembali ke Jakarta. Udahan nangisnya. Ayo senyum”
Yuni berusaha tersenyum. “ Thanks for being my best friend.”
“ Kamu akan selalu jadi sahabat aku, Yun”
‘ Terimakasih uda.”
“ Oh ya. Ini ada amplop. Silahkan kau terima.” Kata Burhan ketika sudah di dalam pesawat.
“ Apa ini?
“ Bukalah..”
Ketika Yuni buka amplop dan membaca “ Uda…” Yuni setengah teriak kegirangan. ‘ Uda baik banget. Thanks Uda.”
Burhan hanya tersenyum.
“ Kaprikornus kapan Yuni bisa terbang ke London?
“ Terserah kau tapi pastikan pendelegasian Holding ke pihak profesional beres dulu. Ingat kau hanya setahun tinggal di London hingga urusan deal dengan prinsipal di Amerika selesai. Setelah itu kau kembali ke Jakarta.”
“Beres Uda. Tenang aja. Udah ada calon yang mahir untuk gantikan Yuni sementara. Walau begitu Yuni akan terus perhatikan kantor. Yuni akan atur jadwal meeting di Jakarta. Dan akan terus menitor lewat video conference“
Tidak ada serba kebetulan dalam hidup ini. Pertemuan Burhan dengan Yuni sudah kehendak Tuhan. Ketika mereka saling kenal, proses sunatullah terjadi. Kalaulah bukan lantaran perilaku Yuni yang terpelajar berterima kasih mungkin beliau tidak akan mendapatkan nasihat dari pertemuan itu. Kalaulah bukan sifat Burhan yang terbuka dan berpikir positip , mungkin tidak akan terjalin persahabatan yang berbeda kelas itu. Kalaulah bukan lantaran kesabaran dari kedua belah pihak , persahabatan itu tidak akan bertahan lama. Kalaulah tidak atas dasar niat baik, persahabatan itu tidak akan saling mengembangkan dan percaya. Karenanya keduanya menyadari bahwa menikah ialah takdir. Mencintai ialah pilihan. Andaikan cinta tidak bersua takdir maka korelasi persahabatan tidak seharusnya terputus. Apapun itu pada kesannya kembali kepada keikhlasan ..Selebihnya mereka akan baik baik saja.
The end