Presiden Joko Widodo menyebut bahwa Indonesia akan menjadi sentra ekonomi digital di ASEAN. Salah satu indikatornya yaitu terus berkembangnya industi e-commerce di dalam negeri.
Dalam program HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta Convention Centre (JCC) malam ini, Jokowi memaparkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia sangat cepat. Bahkan di 2018, pasar e-commerce di Indonesia telah mencapai lebih dari USD 23 miliar atau naik 114 persen dari tahun sebelumnya. Apa yang disampaikanya tersebut mengacu data research Temasek dan Google.
"Google dan Temasek memprediksi naik dua kali kipat dalam enam tahun ke depan, atau mencapai USD 53 miliar di 2025. Itu sekitar Rp 700 triliun lah kira-kira, besar sekali," ucap Jokowi di JCC, Kamis (10/1).
Untuk mendukung hal ini, Jokowi mengakui masih ada beberapa tantangan yang harus dilewati. Seperti membangun produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia lebih berkualitas. Adapun jumlah UMKM di Indonesia dikala ini mencapai 56 juta UMKM.
Dengan cara tersebut, nantinya produk UMKM dapat mempunyai branding dan nilai jual yang lebih manis untuk dapat dipasarkan melalui marketplace yang dikala ini banyak berasal dari Indonesia, menyerupai salah satunya Bukalapak.
"Maka pada kesempatan ini saya ajak Bukalapak biar membangun eksistem online supaya nyambung dengan ekosistem offlinenya. Artinya seluruh UMKM di negara kita dapat masuk semuanya ke Bukalapak," tegas dia. [merdeka.com]