Kemensos Dukung Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan Menjadi 9,3%


Pada 2019, pemerintah berupaya supaya angka kemiskinan turun menyentuh angka 9,3 persen. Presiden Joko Widodo mengatakan isyarat supaya akseptor Bansos Rastra bertransformasi menjadi Bantuan Pangan Non Tunai. Cara ini dianggap mendukung pengurangan angka kemiskinan.

Sebelumnya, Badan Pusat statistik (BPS) merilis data wacana penurunan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 630 ribu orang menjadi 25,95 juta orang atau 9,82 persen per Maret 2018, dibandingkan per September 2017 (26,58 juta orang atau 10,12 persen). Capaian ini berdasarkan BPS disebabkan antara lain proteksi sosial meningkat 87,6 persen.

Dalam hal proteksi sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) mempunyai sejumlah kegiatan proteksi yaitu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bansos non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra).

Jumlah akseptor PKH dari 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 10 juta KPM tahun 2018. Penyaluran kegiatan beras sejahtera (Rastra) hingga Oktober realisasi mencapai 92 persen dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) hingga Oktober  2018 realisasi 92,75 persen telah dilaksanakan sesuai jadwal.  "Kemensos pun mendukung upaya pemerintah menurunkan angka kemiskinan dengan memastikan mengawal dan memastikan integrasi proteksi diterima sempurna target oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," ujar Dirjen PFM Kemensos Andi ZA Dulung, dalam siaran persnya, Senin, 7 Januari 2019.

KPM yang mendapatkan proteksi PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sanggup eksklusif memakai KKS untuk berbelanja kebutuhan pokok di e-Warong.

Kehadiran e-Warong memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Secara umum tugas e-Warong yaitu sebagai perpanjangan tangan dari bank penyalur dalam kegiatan proteksi pangan secara non tunai, menyosialisasikan penggunaan KKS kepada akseptor proteksi pangan, sebagai penghubung dengan bank atas pengaduan masyarakat terkait hambatan teknis penyaluran Bantuan pangan, mengedukasi KPM wacana produk dan jasa keuangan serta tata cara bertransaksi, mengatakan produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"e-Warong juga mengatakan penguatan aksesibilitas keluarga fakir miskin dalam upaya meningkatkan penghasilan keluarga," kata Andi.

Kemensos menambah kehadiran e-Warong (warung gotong royong), yaitu di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dirjen PFM Kemensos Andi ZA Dulung meresmikannya pada 7 Januari 2019.

Turut hadir pada pelantikan tersebut yaitu Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM; Direktur PFM Wilayah II Drs. Mumu Suherlan, M.Si; Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Utara; Perwakilan BI Wilayah Kalimantan Utara; Kepala Wilayah Bank Mandiri Kalimantan Selatan; Kepala Cabang Bank Mandiri Kabupaten Nunukan; Forum Koordinasi Pimpinan Dareah Kabupaten Nunukan; Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, SE, MSi; Camat se-Pulau Sebatik; Kepala Desa di wilayah kecamatan se-Pulau Sebatik; Korteks, TKSK, Pendamping PKH, Pendamping KUBE, dan KPM. [medcom.id]

Artikel Terkait