Jakarta -Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Ahmad Syafii Maarif mempunyai kenangan khusus bersama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Mereka pernah melaksanakan perjalanan jauh dalam satu kendaraan beroda empat ke salah satu negara Arab di benua Afrika. Diantar seorang supir berkebangsaan Arab, mereka menyusuri padang pasir untuk menemui pemimpin Libya Kolonel Muammar Khadafi. Sementara di kendaraan beroda empat lainnya turut serta Amien Rais dan tokoh lainnya.
Buya mengenang, kala itu si sopir mengemudi dengan kecepatan tinggi. Dia melihat kecepatan di spedometer berada di angka 150 - 160 kilometer per jam. Dengan kecepatan demikian, Buya ibarat agak kurang nyaman. Untuk menentramkan diri, beliau bertanya kepada Prabowo, "Anda kan jenderal, saya katakan. Siap mati ndak?" Mendapat pertanyaan impulsif ibarat itu, Prabowo pun menukas dengan sepat, "Belum!".
Hanya saja Buya Syafii tak ingat persis kapan mereka berkunjung ke Libya untuk bertemu Khadafi. Dia mengira-ira waktunya antara 1996 atau 1998. Selain dengan Prabowo, Buya mengaku kenal dengan beberapa pengurus teras Partai Gerindra, salah satunya Sekjen partai itu Ahmad Muzani.
Terkait sosok Prabowo, Buya menyebut sebagai tentara tentunya mantan Panglima Kostrad itu lebih tegas. Namun dalam perjalanan karirnya sebagai tentara, banyak dilema di masa lampau menyangkut Prabowo. "Saya enggak mau sebutlah soal itu. (Tapi) Dia maju sebagai Cawapres, Capres, ya siapa tahu kali ini beruntung," kata Buya dikala Blak blakan di detikcom yang tayang hari ini, Senin (07/01/2019).
Saat ditanya kapan dirinya akan bertemu Prabowo, beliau cuma memastikan akan menerimanya dengan terbuka jikalau Prabowo memang ingin berkunjung ke kediamannya. Karena sebelumnya Buya juga mendapatkan calon wakil presiden nomor 01 KH Ma'ruf Amin dan Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno dalam waktu terpisah.
Kepada dua cawapres, Buya Syafii berpesan biar jikalau terpilih menjadi pendamping orang nomor satu di Indonesia, biar melindungi kalangan minoritas. Dia juga meminta pasangan terpilih menjadi Presiden dan Wapres seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk partai pendukung.
Saksikan juga video 'Blak-blakan Buya Syafii: Meluruskan Kiblat Bangsa':
Sumber detik.com