Longsor Simalungun Berulang, Walhi Duga Jawaban Illegal Logging

Longsor Simalungun Berulang, Walhi Duga Akibat Illegal LoggingFoto: Ilustrasi longsor (Andhika-detikcom)

Medan -Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut, meminta kepada pemerintah semoga mengusut penyebab longsor yang menutupi jembatan Sidua-dua, Parapat, Kabupaten Simalungun. Walhi duga penyebab longsor alasannya ialah penebangan liar atau illegal logging.

Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan, menjelaskan, longsor di Desa Sibanganding, Parapat, telah terjadi beberapa kali. Menurutnya, hal itu perlu dicurigai dan sanggup saja penyebabnya penebangan hutan liar.

"Kawasan hutan di pegunungan Desa Sibanganding kemungkinan ditebangi oleh orang yang tidak bertangggung jawab, sehingga mengakibatkan longsor dan menutupi tubuh jalan dari Pematang Siantar-Kabupaten Simalungun," ujar Dana.



Ia mengatakan, terjadinya longsor di jembatan tersebut tidak selamanya dikarenakan hujan lebat maupun debit air sungai yang cukup tinggi. Debit air tersebut, sanggup saja alasannya ialah terjadinya penebangan kayu di hulu sungai maupun pegunungan.

"Dinas Kehutanan Simalungun sanggup bekerja sama dengan Polres setempat semoga menilik kemungkinan terjadinya penebangan di daerah hutan Sibanganding," ucap dia.

Peristiwa longsor itu, diperlukan ke depan tidak terulang lagi, dan pemerintah harus mengawasi ketat dugaan terjadinya penebangan hutan secara liar yang dilakukan masyarakat.



"Pemerintah gres turun tangan, sehabis terjadinya longsor. Tidak berupaya mengatasi sebelum terjadinya longsor yang sanggup mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut," kata Dana.

Sumber detik.com

Artikel Terkait