Menghitung Bunga Bank

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung weblog gue :). Slamat datang di weblog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin weblog gue pada masuk surga semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue adalah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel tentang Menghitung Bunga Bank, Tanpa panjang lebar lagi yo banking concern gibe it out !

1. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:
Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal

Contoh secara sederhana yaitu Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal2%/bulan. Maka bunga tunggal setelah i bulan, ii bulan, dan five bulan dapat diketahui sebagai berikut:
Setelah i bulan besar bunga = 2% x i x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00
Setelah ii bulan besar bunga = 2% x ii x Rp1.000.000,00 = Rp40.000,00
Setelah five bulan besar bunga = 2% x five x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00

Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu:
Bunga : B = thou x i x t
Keterangan :
M: Modal
B : Bunga
i  : persentase bunga
t  : lamanya waktu

Jika suatu modal thou dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku:
Setelah t tahun besarnya bunga
B = thou x i x t/100
Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan)
B = thou x i x t/120
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 360 hari )
B= thou x i x t/36000
Setelah t hari besarnya bunga (untuk i tahun = 365 hari)
B= thou x i x t/36500

Maka Rumus Modal Akhir :
Ma = thou + B

Keterangan :
Ma : Modal akhir
M  : Modal
B   : Bunga

2. Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest)
Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabungan Novia Irianti di banking concern sebesar Rp1.000.000.00 dan banking concern memberikan bunga 10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank. Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama three tahun.

Jawab:
Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh:
 B = suku bunga x modal
    = 10% x Rp1.000.000.00
    = Rp100.000,00
Awal tahun ke dua, modal menjadi:
M2= thou + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00

Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh :
B2 = suku bunga x modal
     = 10% x Rp1.100.000,00
     = Rp 110.000,00

Awal tahun ke tiga modal menjadi:
M3 = M2 + B = Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00
Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh :
B3 = suku bunga x modal
      = 10% x Rp1.210.000,00
      = Rp 121.000,00

Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun = Rp100.000,00 + Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.

Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal thou dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir:

Rumus bunga majemuk :
Mn = thou ( i + i )n

Keterangan :
Mn : Modal ke-n
M   : Modal awal
i     : Suku bunga
n    : Lamanya waktu

3. Contoh Soal dan Penyelesaian Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
1. Pak Tri memiliki modal di Bank Rp1.000.000,00 dibungakan dengan bunga tunggal selama three tahun dengan suku bunga 18%/tahun. Tentukan bunga yang diperoleh dan modal setelah dibungakan!
Diketahui : M = Rp1.000.000,00
i = 18%/tahun
t = three tahun
Ditanya : B = ?
Ma = ?

Jawab : B = thou x i x t
              = Rp1.000.000,00 X xviii X 3
              = Rp540.000,00
Ma = thou + B
      = Rp1.000.000,00 + Rp540.000,00
      = Rp 1.540.000,00
Jadi modal akhir yang diterima yaitu Rp 1.540.000,00

2. Handi Satrio menanam modal sebesar Rp.200.000,00 dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar modal setelah ii tahun?
Penyelesaian:
Diketahui : M = Rp.200.000,00
i = five %
t = ii tahun
Ditanya : M2=?
Jawab : Mn = thou ( i + i )n
              M2 = Rp.200.000,00 (1 + 5%)2
                   = Rp 220.500,00
Jadi modal yang diperoleh setelah ii tahun sebesar Rp 220.500,00

Artikel Terkait