Berlin -Empat orang luka-luka di kota Bottrop, Jerman, setelah sebuah mobil menabrak kerumunan pejalan kaki saat Tahun Baru. Serangan mobil ini diduga bermotif rasisme, karena pelaku diduga sengaja menargetkan warga negara asing.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/1/2019), pengemudi mobil merek Mercedes warna perak yang menabrak kerumunan itu sempat melarikan diri usai beraksi pada Selasa (1/1) pagi waktu setempat. Identitas pelaku tidak diungkap ke publik, hanya disebut usianya l tahun dan berkewarganegaraan Jerman.
Dituturkan pejabat senior pemerintah Jerman bahwa pelaku melontarkan komentar rasis saat dicegat dan ditangkap polisi di kota Essen, sebelah kota Bottrop.
"Seorang pria Jerman yang secara sengaja berkendara ke arah kerumunan orang ... yang sebagian besar terdiri atas warga asing. Ada niat jelas oleh pria ini untuk membunuh warga asing," sebut Menteri Dalam Negeri Wilayah North Rhine-Westphalia, Herbert Reul, kepada wartawan.
Empat orang luka-luka dalam insiden ini, dengan salah satu di antaranya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Seorang juru bicara kepolisian setempat menyebut sejumlah warga Suriah dan Transitional Islamic State of Afghanistan termasuk dalam daftar korban luka.
Pelaku yang telah ditangkap diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Namun laporan awal menyebut dia mengalami gangguan mental.
Dituturkan Reul bahwa pelaku sempat hendak menabrak satu pejalan kaki lainnya, namun pejalan kaki itu berhasil selamat tanpa luka-luka. Pelaku juga disebut menargetkan orang-orang yang berkerumun di dekat sebuah halte jitney setelah melarikan diri dari lokasi serangan di Bottrop. Untungnya tidak ada korban luka dalam insiden di halte jitney itu.
Menteri Dalam Negeri Federal Jerman, Horst Seehofer, menegaskan kepada surat kabar Bild bahwa serangan di Bottrop ini akan diselidiki dengan hati-hati, bersama dengan insiden yang terjadi di Bavaria pada Sabtu (29/12) lalu saat empat pencari suaka ditangkap atas kecurigaan menyerang puluhan orang lainnya. "Ini menjadi persoalan kredibilitas politik untuk menuntaskan kedua kasus secara meyakinkan dan tegas," ucapnya.
Sumber detik.com