Polri: Saksi Kunci Benarkan Ali Kalora Cs Bunuh Penambang Di Sulteng

Polri: Saksi Kunci Benarkan Ali Kalora cs Bunuh Penambang di SultengKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (M Guruh Nuary/detikcom)

Jakarta -Polisi telah memeriksa seorang saksi yang mengaku tahu peristiwa pembunuhan seorang penambang emas tradisional di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong. Saksi tersebut membenarkan pembunuhan dilakukan kelompok Mujahidin Republic of Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.

"Ada saksi kunci yang sudah diamankan oleh Satgas Tinombala. Saksi tersebut sudah dikonfirmasi terhadap foto-foto DPO yang dimiliki Polda Sulteng. Dari daftar DPO yang diperlihatkan kepada saksi kunci, saksi kunci sudah membenarkan 100 persen," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, DKI Jakarta Selatan, Rabu (2/1/2019).


Foto-foto yang dimaksud Dedi adalah gambar wajah orang-orang yang diburu Satgas Tinombala terkait kelompok teroris Santoso di Poso. Diketahui, Ali Kalora dulu merupakan anak buah Santoso alias Abu Wardah.

Santoso, yang merupakan komandan MIT, tewas ditembak Satgas Tinombala dua tahun lalu. Saat itu dia dan kelompoknya terlibat baku tembak dengan aparat di Pegunungan Biru, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, pada Senin (18/7/2016) silam.

"(Saksi kunci) mengonfirmasi satu per satu foto yang dikenali oleh saksi melihat peristiwa pembunuhan tersebut. Dari keterangan tersebut, Satgas sudah betul-betul menyimpulkan pelakunya kelompok Ali Kalora," ucap Dedi.


Dedi menerangkan kelompok Ali Kalora beranggotakan sedikit orang dengan minim perbekalan senjata saat ini. Dedi mengatakan pengerahan Satgas Tinombala, yang terdiri dari anggota TNI-Polri, di wilayah Sulteng dinilai sudah cukup untuk mengejar Ali dan kelompoknya.

Kelompok Ali Kalora sebelumnya muncul di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, pada Senin (31/12/2018). Mereka menembaki dua polisi, yaitu Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso, yang tengah mengevakuasi tubuh seorang penambang, korban pembunuhan.

Kasus pembunuhan sendiri diketahui warga pada Minggu (30/12/2018). Warga menemukan kepala manusia terpenggal dan diletakkan di jembatan desa.

Sumber detik.com

Artikel Terkait