Setelah KPU membatalkan pemaparan visi-misi, sempat muncul tagar 'JKWTakutPaparkanVisiMisi'. Timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin membantah capres dan cawapresnya itu tidak memaparkan visi misi alasannya takut.
"Tidak benar Pak Jokowi takut pemaparan visi dan misi. Dalam proses pemaparan visi dan misi, sifatnya tidak ada interaksi dan obrolan dengan panelis, hanya memaparkan visi dan misi. Justru kami ingin proses pemaparan visi dan misi itu dilakukan dengan debat sehingga kita dapat mendalami secara lebih substansial aktivitas apa yang akan dilaksanakan para kandidat Capres tersebut," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Kyai Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Minggu (6/1/2019).
Justru dengan debat, timses Jokowi menilai kualitas dan penguasaan visi-misi dapat terlihat dengan baik. Pemaparan visi dan misi tidak akan hanya jadi sekadar retorika dan jargon.
Ace balas menyerang kubu Prabowo-Sandiaga dengan menyebut dokumen visi misi yang diserahkan ke KPU sangat berantakan. Prabowo-Sandiaga dianggap tidak siap dengan visi misi mereka.
"Penjabaran bersifat sangat umum dan tidak tajam baik di bab pilar maupun aktivitas aksi. Tidak ada ajuan dan langkah nyata yang akan dilakukan. Tidak terlihat ada kebaruan dan aktivitas agresi mereka. Yang dijanjikan terbaca klise. Hampir semua butir dan aktivitas agresi meniru Nawacita dengan modifikasi-modifikasi tertentu terutama untuk kepentingan membangun narasi," ungkap politikus Golkar ini.
Sementara itu, cawapres Ma'ruf Amin juga menepis batalnya pemaparan visi misi ini alasannya pihaknya takut. Menurut dia, jumlah debat yang disiapkan KPU sudah cukup.
"Ini kan penyampaian visi misi ada tim debat KPU sudah. Kemudian giliran debat presiden juga sudah, masa visi misi lagikan. Itu kan katanya terlalu apa ya, terlalu banyak" ucap Ma'ruf di PIQ Al-Misbah, Jalan Bak Air Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (6/1/2019). [detik.com]